Sinopsis & Review Dear Nathan Hello Salma, Cinta vs Keluarga


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Ada banyak hal yang membuat seseorang merasa sendiri, salah satunya adalah tekanan dari orang tua. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat teraman, malah terasa begitu menyesakkan bagi Salma.
Dituntut harus bisa masuk ke UI hingga dilarang berpacaran, Salma benar-benar kehilangan dirinya. Inilah ujian cinta bagi Salma dan Nathan, ketika mereka berdua harus memilih antara cinta atau keluarga.
Kembali menyapa fans dengan kisah yang lumrah di kalangan remaja, Dear Nathan Hello Salma (2018) memiliki impact tersendiri. Apalagi kehadiran Susan Sameeh dalam film ini, berhasil membuat kisah Salma dan Nathan semakin bergejolak.
Hasilnya film ini berhasil mendapatkan rating hingga 7.8/10 di iMDb dan menggaet hingga lebih dari 650.000 penonton hanya dalam 10 hari saja. Seperti apa kisah Nathan dan Salma kali ini? Baca terus ulasannya sampai habis ya!
Sinopsis

Tahun Rilis | 2018 |
Genre | Drama, Romance, Teen |
Sutradara | Indra Gunawan |
Pemeran | ∙ Jefri Nichol ∙ Amanda Rawles ∙ Susan Sameh ∙ Devano Danendra |
Sedang berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, Nathan (Jefri Nichol) meninggalkan berbagai kebiasaan buruknya terdahulu. Tapi hal ini malah membuatnya jadi olokan, hingga Nathan tidak bisa menahan emosinya ketika salah satu temannya merendahkan Salma (Amanda Rawles).
Perkelahiannya kali ini, membuat Nathan harus pindah ke sekolah lain dan berpisah dari Salma. Bedanya perpisahan ini bukanlah kisah long distance relationship, tetapi kisah cinta keduanya yang benar-benar berakhir.
Salma marah melihat Nathan yang tidak bisa mengendalikan emosinya, tanpa pikir panjang ia meminta putus. Sementara Nathan yang belum sempat menjelaskan apapun, tidak bisa berkata apa-apa selain mengindahkan keinginan perempuan yang dicintainya.
Menjalani kehidupan di sekolah barunya, Nathan tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang memiliki banyak masalah. Gadis itu bernama Rebecca (Susan Sameh), yang kini sedang bermasalah dengan salah satu orang populer di sekolah.
Tak rela melihat sekumpulan pria merendahkan Rebecca, Nathan nekat bertarung dengan juara ilmu bela diri tersebut.
Untungnya perkelahian Nathan kali ini tidak sampai ke ruang BP, malah hal ini membuat Rebecca merasa iba dan bersalah.
Gadis ini heran, kenapa Nathan mau menolongnya? Padahal mereka tidak pernah bertemu atau mengenal sebelumnya. Nathan pun menjawab, bahwa dirinya yang dulu sama seperti Rebecca, hanya saja ia tidak pernah berpikir untuk bunuh diri.
Perkataan Nathan membuat Rebecca tertegun, apalagi semenjak hari itu keduanya terlihat semakin akrab. Kali ini Nathan ingin membantu Rebecca dan menunjukkan pada gadis itu bahwa ia tidak sendirian di dunia ini. Namun Rebecca salah mengartikan niat baik Nathan, hingga pria itu mengatakan bahwa ia tidak bisa memaksakan cintanya untuk Rebecca.
Di sisi lain, Salma sedang berada di bawah pengawasan ketat sang ayah yang menginginkannya masuk ke jurusan kedokteran UI. Bahkan ayahnya sengaja mendekatkan Salma dengan Ridho agar gadis itu tidak kembali dengan Nathan.
Tekanan sang ayah telah merenggut semua impiannya. Salma pun semakin terpuruk ketika ia gagal lolos SNMPTN ke UI. Hal ini membuat Salma sangat depresi, hingga ia dipertemukan dengan Rebecca yang membuka ruang untuk mereka yang depresi.
Berkat Rebecca, Salma secara perlahan bisa meluapkan emosinya ketika ia merasa tidak percaya diri dan kehilangan dirinya. Berkat Rebecca juga, Salma akhirnya dipertemukan kembali dengan sang mantan kekasih yaitu Nathan.
Sayangnya, kehadiran Ridho dan tidak adanya restu dari sang ayah, membuat hubungan Nathan dan Salma terasa mustahil. Bahkan Nathan sampai ditahan di kantor polisi, karena dituduh telah menculik Salma yang sebenarnya kabur dari rumah.
Berada diantara pilihan yang sulit, apakah Salma dan Nathan bisa kembali bersama atau semua ini adalah akhir dari kisah cinta mereka?
Premisnya Dekat Dengan Realita, Tapi Alurnya Terburu-Buru

Setelah menonton Dear Nathan Hello Salma (2018), saya menyukai ujian cinta Salma dan Nathan yang bertentangan dengan keluarga. Bahkan ada variasi premis baru yang membuat film ini tidak terasa picisan seperti kebanyakan film romance. Mereka memasukan isu mental health yang diderita oleh anak remaja, yang ternyata diakibatkan oleh keluarga.
Sayangnya ide ini tidak diimbangi dengan kualitas ceritanya, sehingga bagaimanapun film ini kembali terasa sangat klise. Realita yang seharusnya diperlihatkan, terganggu dengan plotnya yang bagi saya terlalu terburu-buru dan banyak dipecah. Dari awal hingga akhir, saya merasa banyak potongan cerita yang terasa kagok dan tiba-tiba terjadi.