showpoiler-logo

Sinopsis & Review Creed II, Adonis Berhadapan dengan Dendam Lama

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Creed II
3.6
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Baru saja menjadi juara dunia kelas berat, Adonis Creed langsung ditantang oleh petinju dari Rusia, Viktor Drago yang memiliki dendam lama dari ayahnya, Ivan Drago. Adonis berada dalam dilema saat hendak menerimanya dan harus berangkat tanpa dukungan pelatihnya, Rocky Balboa.

Dihantam hingga babak-belur di pertandingan pertama, Adonis mempersiapkan fisik dan mental untuk pertandingan ulang.

Creed II adalah film drama tentang tinju yang kali ini diarahkan oleh Steven Caple Jr. dan dirilis oleh Warner Bros Pictures pada 21 November 2018. Merupakan sekuel dari film Creed, film ini menjadi yang ke-8 dalam franchise Rocky dan terakhir kalinya Sylvester Stallone hadir sebagai petinju legendaris Rocky Balboa.

Baca juga: 10 Film Tinju Terbaik di Dunia yang Wajib Ditonton

Film ini menuai banyak pujian meski awalnya sempat diragukan karena faktor pergantian sutradara dari Ryan Coogler ke Steven Caple Jr. yang baru membesut satu film saja, The Land. Apakah Creed II lebih bagus dari film pertamanya? Simak review berikut untuk mengetahuinya secara detail.

Sinopsis

Review Creed II_sinopsis_

Tiga tahun setelah kekalahannya dari Ricky Conlan, Adonis “Donnie” Creed bertanding demi memperebutkan gelar juara dunia dan juga mobil Ford Mustang miliknya dari Danny Wheeler.

Berkat daya juang yang tinggi dan instruksi tepat dari Rocky Balboa, Donnie berhasil meraih gelar tersebut dan menjadi juara dunia kelas berat yang baru, mengulangi kesuksesan yang pernah diraih ayahnya dahulu.

Mendapat popularitas tinggi yang membuatnya dikenal seantero Philadelphia, Donnie tetap saja grogi saat hendak melamar Bianca Taylor. Bahkan dia harus berkali-kali meminta wejangan dari Rocky tentang hal ini. Dan akhirnya Donnie memberanikan diri melamar Bianca saat mereka berdua berada di kamar sebuah hotel.

Sementara itu, nun jauh di benua Eropa, tepatnya di Ukraina, Ivan Drago melatih putranya, Viktor Drago, dengan keras agar bisa menjadi juara.

Pertandingannya dilihat oleh promotor tinju Buddy Marcelle yang langsung menawarinya untuk bertarung dengan juara dunia Adonis “Donnie” Creed di Amerika. Mereka setuju dan langsung berangkat untuk menebar tantangan melalui publikasi media.

Merasa tertantang, Donnie menerima tawaran bertanding melawan Viktor. Padahal sebelumnya Rocky sudah menasihatinya untuk tidak menghiraukan tantangan tersebut.

Akhirnya Donnie berangkat ke Los Angeles bersama Bianca tanpa Rocky ada di sisinya. Mereka bertemu dengan ibu adopsi Donnie, Mary Anne Creed, yang langsung mengetahui bahwa Bianca sedang mengandung.

Donnie dan Bianca tinggal di apartemen mewah dan mulai mempersiapkan diri untuk bertanding di bawah arahan Tony Evers, pelatih Danny Wheeler.

Awalnya Tony enggan menerimanya, terutama karena merasa melangkahi Rocky, tapi dia mau atas dasar rasa persahabatan. Ayah Tony adalah pelatih Apollo Creed dahulu dan hal inilah yang mempengaruhi Tony untuk melatih Donnie.

Hari pertandingan tiba. Donnie menghadapi Viktor dengan persiapan yang serba tanggung, terutama mentalnya yang masih belum siap. Meski mencoba melawan, Viktor terlalu kuat bagi Donnie. Namun, Viktor didiskualifikasi karena memukul Donnie saat dia terjatuh, sehingga Donnie masih berhak atas gelar juaranya.

Donnie dirawat secara intensif di rumah sakit karena mengalami berbagai cedera parah, seperti tulang rusuk yang patah dan ginjal yang pecah. Selama beberapa bulan dia menjalani terapi untuk mengembalikan kemampuan fisiknya.

Sementara Viktor menjadi petinju terkenal di Rusia dan mendapat kehormatan diundang jamuan makan malam di istana presiden.

Setelah pulih, Donnie seperti masih trauma untuk kembali berlatih. Tony bilang kepadanya bahwa dia harus segera bertanding demi mempertahankan gelar juaranya, jika tidak mau gelarnya dicopot oleh WBC.

Mary Anne meminta Rocky untuk datang dan memberi semangat kepada Donnie. Rocky datang tepat waktu ketika Bianca sedang dalam proses bersalin.

Menjadi seorang ayah, Donnie menemukan semangat baru dan mulai berlatih dengan Rocky di tengah gurun pasir secara intensif. Tidak hanya memoles teknik bertinjunya saja, Rocky juga mementingkan kekuatan fisik, stamina dan mental untuk mengembalikan Donnie pada posisinya sebagai juara dunia.

Viktor mulai kembali menantang Donnie yang langsung diterimanya meski pertandingan digelar di Moskow, Rusia.

Dengan dukungan penuh dari Rocky di sisinya dan Bianca yang turut menyumbangkan lagu di pembukaan pertandingan, Donnie bertarung sekali lagi melawan Viktor demi mempertahankan gelar dan membuktikan diri bahwa dia adalah juara sejati.

Berhasilkah Donnie mengalahkan Viktor? Akankah semua latihan keras yang dijalaninya membayar kemenangan baginya di akhir pertandingan? Saksikan terus keseruan pertandingan final ini hingga akhir yang akan membuat kita ikut termotivasi saat menontonnya.

Setia pada Formula Kisah Rocky

Creed II_Setia pada Formula Kisah Rocky_

Hal pertama yang langsung dirasakan ketika menonton film ini adalah kesetiaannya pada franchise Rocky. Mulai dari jalan cerita dan nuansa yang dihadirkan menggambarkan itu semua.

Mungkin sebelumnya kita sudah melihat Rocky kalah dalam sebuah pertandingan dan sukses membalasnya di pertandingan ulangan. Kisah ini dilakukan juga oleh Adonis Creed di film keduanya ini.

Tidak seperti film pertamanya yang memiliki nuansa baru dengan cerita yang berdiri sendiri, maka film kedua ini sangat erat kaitannya dengan kisah dalam film-film Rocky, terutama Rocky IV.

Jadi mau tidak mau, kita akan selalu membanding-bandingkan Creed II dengan Rocky IV secara visual dan kesinambungan jalan ceritanya.

Sebenarnya alur ceritanya mudah sekali untuk ditebak. Donnie sebagai juara dunia harus mempertahankan gelarnya dari incaran petinju kasar penuh dendam ayahnya, Viktor. Dan sudah pasti, dalam pertandingan pertama Donnie akan kalah dan berhasil mengalahkan balik lawannya di pertandingan ulang.

Tapi yang membuat film ini berbeda adalah adanya sub-cerita yang sama kuat dengan cerita utamanya. Kisah cinta Donnie dan Bianca yang sudah ada di film pertamanya ditingkatkan lagi dengan perkara yang lebih rumit, yaitu pertunangan hingga memiliki anak.

Bagi Donnie yang mentalnya sedang jatuh akibat kekalahan dari Viktor, mengasuh bayi menjadi hal yang sangat kompleks. Dan semua ini digambarkan dengan baik sehingga selaras dengan jalan cerita utama dan terikat secara psikologis dengan para karakternya.

Tidak hanya kisah Donnie dan Bianca saja, tetapi juga kisah Rocky Balboa yang sudah semakin menua. Kebijaksanaan Rocky melebihi ego dan emosi Donnie, sehingga tanpanya Donnie bagai layangan putus.

Di sinilah letak kepiawaian Sylvester Stallone dan Juel Taylor sebagai penulis naskah dalam meramu berbagai kisah para karakter ini, sehingga tidak ada satupun dari mereka disia-siakan.

Bahkan Ivan dan Viktor mendapat porsi yang cukup untuk menggambarkan betapa perihnya hidup mereka dalam kehinaan yang membuat ambisi mereka sangat besar untuk menang dan membalaskan dendam.

Perasaan tertekan Viktor di bawah arahan ayahnya pun terasa memuncak dalam pertandingan, di mana Viktor sudah tidak tahan lagi dengan pelampiasan dendam ayahnya.

Dendam Ivan sendiri bukan semata-mata hanya kepada Rocky dan Donnie, tapi lebih kepada negara yang menghinakan dirinya saat dia kalah dari Rocky dahulu. Dan dia rela menghinakan diri demi meraih kehormatan dari negaranya.

Penuh Kesan Nostalgia

Creed II_Penuh Kesan Nostalgia_

Seperti yang sudah disebut tadi, bahwa cerita film berdurasi 2 jam 10 menit ini sangat terkait dengan cerita di film Rocky IV. Dan sudah bisa dipastikan akan banyak hal berbau nostalgia yang ditampilkan di film ini, salah satunya adalah kehadiran kembali Dolph Lundgren sebagai Ivan Drago.

Tidak seperti biasanya di mana Dolph Lundgren lebih banyak bermain di film action kasta kedua, aktingnya di sini sangat baik dan tidak menggambarkan sama sekali bahwa dia adalah seorang bintang action kelas B.

Dari ekspresinya di awal film, kita sudah melihat kehidupannya yang sulit akibat penghinaan negara kepadanya sebelum kita sampai di adegan pada saat dia menceritakan semua ini kepada Rocky.

Selain itu, meski hanya tampil di dua adegan saja, aktris cantik asal Denmark Brigitte Nielsen kembali membawakan peran sebagai Ludmilla Vobet, mantan istri Ivan.

Sedikit kejutan yang sangat menusuk hati, Ludmilla kini menjadi pejabat negara yang hadir di acara makan malam. Kedatangannya membuat Viktor murka karena memang dia sangat benci dengan ibunya yang meninggalkan mereka dalam kesengsaraan.

Hal ini sangat tepat dan konstan dalam menggambarkan kedinginan hati Ludmilla. Dia meninggalkan Ivan dan anaknya karena kalah dari Rocky. Diceritakan juga dia tidak pernah mengunjungi mereka hingga pertemuan di jamuan makan malam di istana.

Sosok antagonisnya masih terlihat, di mana dia seolah melakukan intimidasi jarak jauh kepada Ivan untuk memaksa Viktor terus bertanding meski luka parah.

Tapi Ivan lebih mencintai anaknya dan mengutamakan keselamatan Viktor daripada memenuhi ambisinya untuk mendapat kehormatan dari negara. Pada akhirnya, Viktor dan Ivan berlatih kembali seperti biasa di Ukraina sebagai ayah dan anak, bukan pelatih dan atletnya.

Sebagai pengulangan pertandingan Creed vs Drako, kenangan tentang sosok Apollo Creed hampir selalu muncul di setiap adegan. Tidak hanya foto yang terpampang di dinding, tapi juga sampai rekaman video pertandingannya yang ditonton oleh Donnie.

Pertemuan Rocky dengan Ivan di restoran sangat intimidatif. Aura penuh dendam Ivan berseberangan dengan ketenangan Rocky yang sudah semakin bijak dalam memandang hidup.

Dua pertandingan tinju di film ini seolah mengulangi hal yang sama dari film Rocky IV. Kita dibuat sangat tegang ketika di pertandingan pertama Donnie kalah telak dan nyaris mengulangi kesalahan ayahnya.

Tapi beruntung, takdir mengatakan lain. Viktor didiskualifikasi karena memukul Donnie saat sudah terjatuh.

Di pertandingan kedua, tentu kita sudah sangat yakin Donnie akan tetap bisa mempertahankan gelarnya. Keyakinan ini ada karena persiapan Donnie yang matang dengan latihan keras dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, terutama Rocky dan Bianca.

Semakin meyakinkan ketika Viktor sudah mulai khawatir melihat perubahan pesat Donnie dan berbagai teknik baru yang tidak terbaca olehnya. Meski sangat yakin, tapi tetap saja pertandingan ini membuat kita berkali-kali harus menahan napas karena ketegangannya.

Pertandingan yang berlangsung seru dan baik secara sinematografi ini, sayangnya sedikit tercoreng dengan penggunaan efek visual untuk menggambarkan lokasi pertandingan.

Di beberapa adegan pertandingan terakhir, terlihat tim efek visual masih kurang detail dalam pengerjaannya, sehingga terkesan seperti efek visual yang dipakai di film-film action kelas B.

Dan yang perlu kita tahu, bahwa syuting film ini semuanya dilakukan di Philadelphia, termasuk untuk latar lokasi Los Angeles dan Rusia yang diceritakan di dalam filmnya. Tapi kekurangan ini bisa dimaafkan karena koreografi tinjunya sangat apik dan realistis.

Warisan Rocky bagi Adonis

Review Creed II_Warisan Rocky bagi Adonis_

Sebagai bagian dari franchise Rocky, Creed II kemungkinan besar adalah film terakhir bagi Sylvester Stallone memerankan sosok petinju legendaris Amerika tersebut.

Selain bertambah tua, dalam ceritanya pun dia sudah tidak berambisi lagi untuk meraih gelar apapun di dunia tinju. Apalagi Donnie sudah menjadi juara dunia, tidak ada lagi yang bisa diraih, hanya harus mempertahankannya saja.

Kehidupan Rocky juga sudah terlihat melambat dengan restorannya yang tampak selalu sepi. Meski begitu, Rocky selalu mendukung Donnie karena sudah merasa anak asuhnya itu adalah keluarga baginya.

Di film ini, Rocky banyak memberikan wejangan yang sangat bagus, bukan hanya bagi Donnie tapi juga bagi kita, tentang bagaimana melawan rasa takut dan menempatkan hal yang penting lebih dahulu. Rocky mengajak Donnie untuk berpikir realistis dan tidak mengedepankan ego serta amarahnya belaka.

Rasanya, setiap kali Rocky hadir dan memberikan wejangan, semua terasa sangat meresap ke dalam hati. Mungkin ini karena faktor Sylvester Stallone sendiri yang menulis naskahnya, tapi pasti lebih karena dia membawakannya dengan sepenuh hati, seolah itu adalah dirinya sendiri, bukan sebagai Rocky.

Dan semua wejangan itu sebenarnya bukan hanya untuk Donnie, tapi juga untuk menguatkan dirinya sendiri di mana dia juga memiliki rasa takut untuk menemui putranya. Namun di akhir film, kita melihat Rocky datang ke rumah putranya dan bertemu Logan, cucu yang baru pertama kali ditemuinya.

Kita tahu, di usianya yang sudah mulai memasuki masa senja, kemungkinan bagi Sylvester Stallone membintangi film action semakin mengecil, meski beberapa proyek film berikutnya masih di genre action. Dan seolah dia mulai ingin melepas satu-persatu icon yang pernah disandangnya kepada penerusnya.

Rocky adalah karakter ikonis yang sudah dia perankan sejak tahun 1976. Dan kini sudah saatnya dia wariskan franchise ini kepada penerusnya yang sepadan, Adonis Creed.

Dan di adegan kemenangan Donnie, dia mengucapkan satu kalimat pamungkas kepada Donnie, “It’s Your Time!” yang meresmikan warisan ini berlanjut padanya.

Creed II berhasil meneruskan kualitas yang ada pada film pertamanya. Setia pada nuansa franchise Rocky mengulang kesan nostalgia juga nyaris membuatnya terjebak dalam banyak hal klise.

Namun dengan keahlian Steven Caple Jr. di kursi sutradara, dia mampu mengolah naskah dengan apik dan berhasil menghadirkan adegan pertandingan tinju yang menegangkan.

Film ini juga berhasil menghadirkan banyak kejutan dari kemunculan para pemeran dari film Rocky IV beserta performa apik dari seluruh pemerannya dan sisipan cerita yang menghadirkan kisah menyentuh hati.

Bagi kalian penikmat film drama tentang tinju, maka film ini adalah salah satu yang wajib ditonton, terutama bagi para penggemar Rocky. Tonton sekarang juga filmnya, ya! Kalian juga bisa simak review film Creed ini untuk tahu kisah awal Andonis Creed.

Kategori:
Tag:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram