Sinopsis & Review Film Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga (2022)


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Cinta menjadi salah satu hal yang paling misterius dan sulit untuk ditebak, pasalnya cinta selalu datang tiba-tiba. Ada banyak tipe cinta yang akan kamu temukan saat menonton Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga (2022).
Film besutan sutradara Ginatri S. Noer ini menunjukkan cinta dari dua generasi dan hubungan yang berbeda. Tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021, film ini berhasil menutup acara dan memukau banyak orang.
Apalagi film ini dibintangi oleh para pelakon dari berbagai generasi, mulai dari Putri Marino, Ira Wibowo hingga Slamet Rahardjo.
Sementara bagi Angga Yunanda, ini adalah proyek keduanya bersama Ginatri S. Noer, pasca membintangi Dua Garis Biru (2018).
Lalu hal apa saja sih yang terjadi diantara dua pasangan berbeda generasi ini? Untuk mendapatkan jawabannya, kamu wajib membaca sinopsis dan review filmnya di bawah ini.
Baca juga: Inilah 10 Drama Indonesia Terbaik yang Wajib untuk Ditonton
Sinopsis

Tahun Rilis | 2022 |
Genre | Drama, Romance |
Sutradara | Gina S. Noer |
Pemeran | ∙ Angga Yunanda ∙ Putri Marino ∙ Slamet Rahardjo ∙ Ira Wibowo |
Raja adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang kini harus menerima kenyataan bahwa dirinya dipecat dari pekerjaannya. Dalam kondisi Indonesia yang terpengaruh Covid-19, Angga sangat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Terkadang ia bekerja sebagai sopir taksi online untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Angga memang tidak hidup sendiri, ia tinggal bersama sang ayah yaitu Pak Dewa dan neneknya yang sudah lama pikun.
Beban hidup Raja bertambah, ketika sang ayah terus saja bawel menanyakan mengenai pekerjaan dan masa depannya.
Raja dan sang ayah memang kerap bertengkar, ditambah lagi Raja kerap disalahkan oleh kedua kakaknya jika sesuatu terjadi pada ayahnya.
Singkat cerita, suatu hari Raja dan sang Ayah tidak sengaja bertemu dengan Asia dan ibunya yang bernama Linda.
Tidak bisa dipungkiri, baik raja maupun ayahnya tertarik dengan kecantikan dan kepribadian dari ibu dan anak tadi. Namun melihat kebahagiaan dalam diri sang ayah, Raja memutuskan untuk menghilangkan perasaan cintanya kepada Asia.
Pasalnya, Raja berpikir jika sang ayah memiliki pendamping maka berbagai kesulitan dalam hidupnya akan berkurang. Raja terus mendukung ayahnya untuk bersama Bu Linda, meski kedua kakak perempuannya masih belum setuju.
Sementara bagi Asia, ia merasa bahagia jika ibunya akhirnya memiliki pendamping hidup yang sangat mencintainya. Masa lalu menyedihkan mereka, membuat Asia sangat berhati-hati untuk membawa orang baru ke kehidupan mereka.
Ditinggalkan oleh ayah kandungnya, hingga menyaksikan perjuangan sang ibu yang sempat menjadi penyintas kanker payudara. Untungnya Raja berhasil meyakinkan Asia, bahwa ibu dan ayah mereka adalah pasangan yang saling mencinta.
Hidup bersama sebagai keluarga, ada berbagai masalah baru yang bermunculan sehingga mereka harus menjual rumah Pak Dewa.
Kini tinggal di kediaman ibu Linda, Raja mulai menyadari bahwa sang ayah memiliki gejala alzheimer yang sama seperti neneknya.
Lagi dan lagi, Raja menjadi orang yang selalu disalahkan oleh kakaknya mengenai kondisi dan keselamatan ayahnya.
Raja merasa sangat terpuruk, untungnya ada Asia yang selalu menjaga dan memberikannya perhatian. Tapi kedekatan ini berubah menjadi lebih intim, hingga keduanya mulai merasakan cinta yang mereka pendam.
Namun kisah cinta Raja dan Asia tidak berjalan dengan mulus, pasalnya Bu Linda sempat memergoki saat mereka sedang berciuman.
Melihat hubungan terlarang sang putri dan anak sambungnya, apakah Bu Linda akan melaporkannya kepada sang suami?
Anak vs Orang Tua, Dua Sisi Kehidupan

Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2022) bukanlah film yang menyinggung soal romansa saja. Tapi ada banyak nilai penting yang mungkin akan membuat kamu teringat kepada orang tua.