showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Chihayafuru Part 2: Shimo no Ku

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
Chihayafuru Part 2
3.6
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Chihayafuru Part 2: Shimo no Ku adalah lanjutan dari film Chihayafuru Part 1:  Kami no Ku (2016). melanjutkan kisah perjuangan tim permainan tradisional Jepang, karuta. Di film kali ini para pemain klub karuta mulai mengikuti Karuta Tournament di Tokyo.

Film live action yang disebut-sebut sebagai film live-action terbaik ini berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 216 juta Yen untuk film trilogi ke-2 nya. Masih dimainkan oleh tiga pemeran utama yaitu, Suzu Hirose, Shuhei Nomura dan Mackenyu.

Dengan permainan karuta yang semakin seru dan cerita yang tetap lucu, tapi permasalahan yang dihadapi para pemainnya mulai kompleks. Dari pada penasaran, berikut ini sinopsis dan review film Chihayafuru Part 2: Shimo no Ku.

Baca juga: 8 Film Live Action Jepang Terbaik yang Wajib Ditonton

Sinopsis

Sinopsis

Diawali dengan sebuah flashback mimpinya Chihaya (Suzu Hirose) sedang bermain di pertandingan karuta bersama teman masa kecilnya, Taichi (Shuhei Nomura) dan Arata (Mackenyu).

Kemudian Chihaya terbangun dari mimpinya dan menceritakan mimpinya tersebut pada Taichi. Saat itu, Chihaya dan Taichi sedang ada di kereta menuju ke rumah Arata.

Di perjalanan menuju ke rumah Arata, Chihaya bertanya-tanya kenapa Arata berhenti bermain karuta. Ketika Chihaya galau apakah jadi pergi ke rumah Arata atau tidak, saat Taichi akan meraih tangan Chihaya disaat itulah Arata muncul. Kemudian Chihaya berkata kalau ia merindukan Arata.

Ketika di rumah Arata, Chihaya mengajak Arata dan Taichi untuk bermain karuta. Tapi, Arata menolak ajakan tersebut karena ia sudah berhenti bermain karuta. Chihaya tetap bersikeras mengajak Arata bermain karuta, tapi Arata menyuruh mereka segera pulang dan latihan untuk pertandingan.

Dan ketika ibunya Arata muncul, disaat itulah Chihaya tahu alasan Arata tidak ingin bermain karuta lagi. Karena kakeknya Arata meninggal, bagi Arata tidak ada artinya lagi ia bermain karuta.

Di ruang klub karuta, Tsukue (Yuki Morinaga), Nikuman (Yuma Yamato) dan Ooe (Mone Kamishiraishi) sedang berlatih karuta sambil kepanasan karena tidak ada pendingin ruangan.

Chihaya datang dan mengatakan kalau saat ini Taichi sedang mengikuti pertandingan karuta agar ia bisa masuk ke peringkat A. Nikuman pun berkata, kalau Taichi kini sudah mulai menyukai karuta, tapi Chihaya kebingungan karena menurutnya Taichi sudah menyukai karuta sejak lama.

Ooe yang menyadari hal tersebut hampir berkata hal yang sebenarnya, Chihaya lah yang menjadi alasan Taichi bermain karuta. Chihaya, Ooe, Tsukue dan Nikuman datang berlatih ke tempat pak guru Hideo Harada (Jun Kunimura).

Pak Harada menjelaskan kalau untuk mengikuti pertandingan nasional, lima anggota tim harus menang. Oleh karena itu Ooe dan Tsukue harus berlatih keras supaya bisa mengimbangi yang lainnya.

Pak Harada pun memberitahu Chihaya, kalau di pertandingan nanti ada pertandingan untuk Queen (gelar untuk pemain karuta terbaik perempuan).

Pertandingan karuta untuk tingkat SMA biasanya diadakan secara tim, sedangkan untuk Queen diadakan untuk perseorangan dan biasanya hanyalah selingan. Shinobu Wakamiya (Mayu Matsuoka) adalah Queen termuda yang pernah ada di dalam sejarah.

Konon Shinobu sejak kecil sering berlatih karuta sendirian, bahkan ia tidak mempunyai mentor. Sejak kecil juga ia sering memenangkan pertandingan karuta bersama dengan Arata.

Taichi masih mengalami kekalahan dalam pertandingan, kemudian ia menelepon Arata menanyakan cara untuk menghadapi kesulitan ketika sedang bermain karuta.

Setibanya Taichi di ruang klub, teman-teman anggotanya memberi tahu tentang mereka yang cukup terganggu oleh klub lain yang sedang latihan untuk kompetisi. Ditambah dengan masalah Chihaya yang semakin terobsesi dengan pertandingan Queen.

Chihaya yang sedang mencari jawaban arti karuta bagi dirinya semakin terombang-ambing. Ia ingin bisa ikut kompetisi Queen tapi masih ingin bermain bersama timnya juga. Namun, teman-temannya yang lain terutama Nikuman dan Taichi melihatnya berbeda.

Chihaya sekarang lebih fokus pada obsesinya dengan permainan karuta Queen. Dan akhirnya Taichi mengatakan kalau Chihaya ingin fokus pada Queen, lebih baik ia tidak usah ikut permainan tim.

Di lain tempat, Arata yang sedang mengadakan pemakaman almarhum kakeknya. Shinobu datang ke pemakaman tersebut karena ia merasa dulu kakeknya Aratalah yang telah mengenalkan karuta padanya.

Mengingat Arata yang sudah lama tidak menampakkan dirinya pada pertandingan karuta, Shinobu kemudian mengajak Arata untuk bermain karuta. Tapi karena permainan karuta Arata terlihat tidak sungguh-sungguh, Shinobu merasa kesal dan tidak menikmati permainan tersebut.

Taichi yang juga tidak fokus karena permasalahan Chihaya dan ia juga ingin meningkatkan kemampuannya. Nikuman, Tsukue dan Ooe berkata kalau ia tidak sendirian, Taichi bisa menghadapi dua permasalahan tersebut bersama-sama.

Mereka berharap, selama ada mereka jangan menanggung beban sendirian. Setelah mendengarkan perkataan teman-temannya, Taichi pun tersadar dan berterima kasih kepada teman-temannya.

Berkat dukungan dari teman-temannya dan karena Taichi sudah menemukan arti permainan karuta bagi dirinya, akhirnya ia berhasil memenangkan perlombaan karuta. Bahkan sekarang ia sudah ada di peringkat kelas A.

Sementara, Chihaya yang masih bimbang, ia mengikuti pelatihan tambahan di SMA Hokou tempat lawan mainnya dulu. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, ia pun tersadar akan arti tim karuta bagi dirinya.

Chihaya menunggu Taichi di depan rumahnya sambil kehujanan. Chihaya meminta maaf atas sikapnya beberapa hari kebelakang. Taichi tidak membahas masalah itu, tapi ia memberitahu Chihaya kalau ia memenangkan pertandingan dan berhasil naik peringkat ke kelas A.

Chihaya pun bahagia sekali mendengar hal tersebut. Keesokan harinya, Chihaya meminta maaf kepada anggota tim yang lain.

Teman-temannya yang lain sudah memaafkan Chihaya dan senang karena Chihaya sudah kembali seperti sebelumnya. Mereka pun mulai berlatih bersama kembali dengan gembira.

Tersisa beberapa hari lagi menuju pertandingan nasional, ketika sedang serius latihan terdengar suara musik dari klub lain. Lalu, klub tersebut mengucapkan terimakasih karena sudah memperbolehkan mereka latihan tepat di atas ruangan klub karuta.

Sebagai ucapan terima kasih, mereka memberikan dukungan klub karuta dengan memainkan sebuah musik. Sampailah di hari hari pertandingan, tapi di hari pertama pertandingan Chihaya pingsan karena demam. Sehingga ia tidak bisa melanjutkan pertandingan timnya.

Setelah terbangun, ia minta maaf kepada teman-temannya. Kemudian teman-temannya memberi tahu kalau mereka berempat menang dan bisa melanjutkan pertandingan.

Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan individual yang dikelompokkan sesuai dengan peringkat kelasnya masing-masing. Lalu ditengah pertandingan, Arata muncul melihat permainan karuta dimulai dari pertandingan kelas pemula hingga peringkat kelas A.

Sebelumnya Arata telah menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh Chihaya melalui handphone nya. Akhirnya ia bisa melihat teman-teman Chihaya yang selalu Chihaya ceritakan melalui pesan suara. Arata pun sedikit demi sedikit mulai menemukan arti karuta bagi dirinya.

Kembali pada pertandingan karuta, setelah memenangkan beberapa pertandingan Chihaya akhirnya dihadapkan dengan Shinobu yang memegang gelar Queen. Pada awal permainan, Chihaya selalu kalah.

Lalu, Taichi, teman-teman timnya dan termasuk guru pembimbingnya menyemangati Chihaya. Lalu semangat Chihaya pun mulai bangkit dan ia sadar kalau ia tidak sendirian.

Perlahan, Chihaya mulai bisa melawan Shinobu, tapi sayang Chihaya masih belum bisa mengalahkan Shinobu. Namun, teman-temannya termasuk Chihaya tetap senang bisa mengikuti pertandingan karuta di tournament nasional ini.

Lalu, Chihaya mengajak Shinobu untuk bertemu kembali dan bermain karuta di pertandingan gelar Queen nanti. Sementara Arata yang hendak pulang dicegah oleh Taichi. Arata berkata kalau ia sekarang sudah menemukan arti karuta baginya dan yang membuat ia semangat beriman karuta adalah Chihaya.

Permasalahan yang Semakin Kompleks

asalahan yang Semakin Kompleks

Jika di film sebelumnya diperlihatkan perjuangan klub karuta yang berjuang untuk mengumpulkan anggota baru dan permasalahan salah satu anggota yang terbilang masih ringan. Sedangkan di film Chihayafuru  part 2 ini permasalahannya semakin seru.

Beberapa permasalahan yang harus dihadapi adalah ketika Chihaya yang menginginkan Arata untuk bisa bermain karuta lagi tapi tidak bisa. Lalu dari situ merembet ke Chihaya yang terobsesi dengan pertandingan karuta Queen sehingga permainan bersama timnya mulai terabaikan.

Ditambah dengan Taichi yang kesal dengan sikap Chihaya yang seperti itu pun membuat ia kurang konsentrasi pada permainan karuta dan juga pada teman-teman klubnya.

Kemudian Chihaya yang mulai menghindari Taichi dan juga teman-temannya yang lain. Karena ia merasa masih belum menemukan apa yang paling dicari dari permainan karuta.

Sampai-sampai sekolah lawannya pun merasa kesal dengan sikap Chihaya yang seperti meremehkan permainan tim dan juga karuta itu sendiri.

Melawan Saingan yang Lebih Kuat

Melawan Saingan yang Lebih Kuat

Di film  Chihayafuru  part 2 ini Chihaya menemukan lawan yang kuat. Apalagi ia harus berhadapan dengan Shinobu  yang merupakan pemegang gelar Queen.

Ia merasa tidak bisa memenangkan pertandingan tersebut karena melihat permainan Shinobu yang begitu cepat dan tidak bisa ia kejar.

Walau nyalinya Chihaya sempat ciut karena melihat teknik permainan Shinobu. Tapi pada akhirnya Chihaya bisa mulai melawan Shinobu. Ya, walaupun pada akhir pertandingan tetep kalah juga sih.

Lalu ada adegan yang lucu disini, dimana ketika Shinobu terkejut dengan handuk yang dimiliki oleh Chihaya. Karena gambar karakter yang ada di handuk tersebut merupakan karakter yang ia suka dan bahkan handuk tersebut limited.

Lagi serius dan tegang tapi gara-gara adegan ini langsung bikin ketawa deh jadinya karena saking lucunya ekspresi dari mereka.

Berjuang Bersama Tim

Berjuang Bersama Tim

Selam 1 jam 42 menit, dengan iringan musik yang sesuai dan sinematografi yang pas juga, disini diperlihatkan sekali bagaimana dukungan dari anggota sesama tim ini sangat berarti.

Dari Taichi yang dianggap terlalu menanggung beban sendiri, Chihaya yang mulai tidak fokus ke timnya juga. Dan akhirnya berkat bantuan tim, dan berjuang bersama tim mereka bisa bangkit kembali dan berjuang bersama.

Bahkan, Chihaya sampai mengeluarkan kata-kata kalau ia tidak sendirian. Dan selama pertandingannya melawan Shinobu, ia selalu berharap bahwa kartu-kartu karuta itu bisa menghubungkan ia dan juga teman sesama timnya.

Kata-kata dari timnya itu emang bener banget, dari Tsukue yang tadinya anti sosial jadi suka permainan karuta berkat Chihaya.

Ooe yang sangat suka sama puisi-puisi Jepang yang suka bersemangat kalau udah menyangkut puisi dan suka ngasih tau arti dibalik puisi-puisi itu ke temen-temennya sampai akhirnya mereka ngerti.

Dan Nikuman yang perhatian dan peka ke temen-temen timnya juga. Secara keseluruhan film ini seru banget buat ditonton.

Kamu nggak perlu khawatir kalau nggak ngerti sama peraturan permainan karuta deh pokoknya. Karena tetep bisa menikmati alur cerita dari awal sampai akhir. Bahkan dijamin bakalan ketagihan deh buat lanjutin nonton ke Chihayafuru Part  3 nya.

Pasti jadi makin penasaran juga, karena di akhir cerita filmnya ada cuplikan Chihayafuru Part 3 dimana diperlihatkan cuplikan Chihaya, Taichi, Arata dan juga Shinobu yang sedang bermain karuta bersama. Film ini recommended buat ditonton deh pokoknya.

Buat yang belum nonton boleh langsung nonton aja biar nggak makin penasaran. Buat yang penasaran dengan ulasan sinopsis dan review Chihayafuru Part 3 nya, jangan lupa juga untuk dibaca ya.

Dan yang pasti di showpoiler banyak informasi seputar film dan review film menarik. Jadi showpoiler info-info seputar film lainnya juga ya!

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram