Sinopsis & Review Film Chandigarh Kare Aashiqui (2021)

Terlihat cantik, seksi dan berpikiran luas, inilah Maanvi Brar yang selalu bisa membuat mata pria tertuju padanya.

Meski terlihat sempurna, ada satu hal yang membuat perempuan ini menutup diri dari keluarga dan kehidupan sosial. Maanvi adalah seorang perempuan trans yang kerap berlari dari satu kota ke kota lain untuk menutupi diri dari masyarakat dan keluarganya.

Chandigarh Kare Aashiqui (2021) memperlihatkan kisah cinta Maanvi dan Manu yang dihadapkan dengan pandangan sosial mengenai perempuan trans.

Film ini dipromosikan sebagai film komedi, padahal film ini lebih dari sekedar film komedi murahan ala Bollywood. Justru film ini mengangkat isu sensitif dengan cara yang casual, sehingga semua orang bisa memahami kehidupan perempuan transgender.

Terus, ada apa sih di antara Maanvi dan Manu selama di Chandigarh? Untuk mengetahui kisah lengkapnya, kamu bisa membaca sinopsis dan review filmnya di bawah ini.

Baca juga: 20 Film Komedi India yang Kocak dan Sangat Menghibur

Sinopsis

Manvinder Munjal atau Manu adalah seorang bodybuilder dan memiliki gym ternama di Chandigarh. Pria ini memiliki hidup yang monoton, bersama dengan keluarganya yang agak tradisional.

Manu yang kini sudah melewati usia 30 tahun, terus saja dituntut untuk segera menikah dan dijodohkan. Namun pria ini tidak pernah memiliki pikiran untuk menikah, karena ia memiliki tujuan hidup yang lain.

Manu tengah disibukkan untuk mengikuti sebuah perlombaan lokal bernama G.O.A.T. ia juga disibukkan untuk membuat gym miliknya memiliki lebih banyak pengunjung dari sebelumnya.

Dari sinilah ia bertemu dengan seorang trainer zumba bersertifikat bernama Maanvi Brar. Sejak awal bertemu dengan Maanvi, jujur saja Manu merasa terpesona akan kecantikan perempuan itu. Apalagi semenjak kelas zumba Maanvi di mulai, gym menjadi sangat ramai baik oleh perempuan maupun pria.

Suatu hari Manu melukai hidungnya saat sedang berlatih, untungnya ada Maanvi yang membantunya untuk pergi ke rumah sakit. Sejak saat itu, Manu dan Maanvi semakin dekat, mulai dari makan siang bersama hingga saling berbagi kisah hidup.

Di hari perayaan Holi, Maanvi melihat Manu yang sedang mabuk dan menanyakan apakah kondisi pria ini baik-baik saja. Tapi Manu malah membawanya ke sebuah tempat dan mencoba untuk menggoda Maanvi.

Hal ini membuat Maanvi bingung. Perempuan ini ingin mengatakan sesuatu, tapi Manu tidak memberinya kesempatan dan mereka pun berhubungan seksual malam itu.

Maanvi dan Manu mulai berkencan dan menikmati seks yang sangat bergairah yang membuat hidup mereka semakin berwarna. Bahkan keluarga Manu sudah menyukai Maanvi, sehingga keduanya semakin tenggelam dalam cinta.

Pagi itu Manu melihat Maanvi menyiapkan sarapan untuknya, pria ini terpesona hingga mengajak Maanvi untuk menikah dengannya. Namun, Maanvi merasa bingung, lalu ia menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang wanita trans pada Manu.

Reaksi Manu pun sangat menyakiti hati Maanvi dan hari itu keduanya merasa patah hati. Hari-hari mereka dipenuhi dengan penyesalan dan amarah, bahkan Manu semakin tidak terkendali.

Manu meluapkan kekesalannya pada Maanvi dan menghinanya, hingga perkataan perempuan itu menamparnya. Manu lantas mulai mencari tahu mengenai cara menjadi seorang transgender dan hingga kehidupan mereka.

Hatinya mulai goyah, namun keadaan tidak terkendali saat kedua kakaknya mempermalukan Maanvi. Si gadis merasa sangat terpukul, ia benar-benar lelah untuk berlari dan menyembunyikan dirinya. Apakah ini akhir kisah cinta antara Maanvi dan Manu?

Angkat Isu Sensitif dengan Gaya Kasual

Chandigarh Kare Aashiqui (2021) menjadi salah satu film yang memesona banyak orang, termasuk saya sendiri.

Saya sempat berpikir sepertinya film ini hanya mementingkan sisi seksual dan komedi, seperti kebanyakan film modern Bollywood. Namun ternyata, film ini memiliki nilai-nilai yang sangat penting dan tidak seremeh seperti trailer yang ditunjukkannya.

Hal ini yang saya sesalkan untuk pihak produksinya, karena mereka telah salah mempromosikan film ini sebagai film komedi murahan.

Justru kehidupan Maanvi dan Manu akan membantu masyarakat melihat sebuah isu sensitif dengan cara yang casual. Tidak ada teori yang rumit, film ini hanya menunjukkan kemurnian mengenai cinta dan perasaan para trans.

Mereka menggambarkan karakter Maanvi dengan baik, dilengkapi dengan luapan emosi yang mumpuni. Berterima kasih pada Vaani Kapoor, yang bisa merealisasikan kehidupan Maanvi dan perasaan perempuan itu dengan sangat baik.

Di sisi lain, Manu menunjukkan bagaimana reaksi masyarakat melihat fenomena mengenai ketidaktahuan mereka soal perempuan trans. Penulis Supratik Sen dan Tushar Paranjpe memilih alur yang tepat dengan membuat Maanvi mengakui dirinya sendiri para Manu.

Lalu reaksi kemarahan Manu yang bercampur dengan cinta yang tidak disadarinya, membuat alurnya bergejolak. Mereka juga menunjukkan bagaimana masyarakat menghakimi Maanvi di media sosial, hal yang kerap terjadi.

Tapi plot ini bukan untuk menormalisasi perilaku bullying di sosmed, melainkan menunjukkan bahwa masyarakat terlalu mudah mengikuti arus.

Maanvi dan Manu memberikan contoh yang sesungguhnya mengenai “Cinta adalah cinta”. Manu juga memberikan perwujudan, bahwa yang dicintainya adalah Maanvi yang sekarang bukan masa lalu perempuan itu.

Development Karakter Kurang Maksimal

Meski premis ceritanya sangat bagus dan relate dengan kenyataan yang ada, namun ada satu hal yang ingin saya komentari. Hal tersebut adalah development karakter dari para pemerannya, terutama untuk karakter Maanvi Brar.

Bagi saya, penulis kurang bisa membuat karakter Maanvi kuat sejak awal, contohnya untuk masa lalu Maanvi. Akan lebih baik jika mereka membuat penonton bertanya-tanya mengenai siapa Maanvi dan bagaimana masa lalunya.

Saya berharap penulis dan sutradara memberikan 10 menit untuk memberikan informasi mengenai kehidupan Maanvi di masa lalu. Toh film ini berdurasi hampir dua jam dan plot saat Maanvi merasa tersiksa dengan penghakiman Manu, bisa membuat emosi penonton.

Saya pikir background story yang kurang kuat, membuat penonton kurang bisa melihat penderitaan Maanvi sebagai perempuan trans. Padahal isu yang sangat penting dari kehidupan mereka bukan soal penghakiman, tapi rasa kesepian saat mereka terisolasi.

Bagaimana rasanya Maanvi hidup tanpa dukungan keluarganya, pertentangan seperti apa yang didapatkannya. Bagaimana rasanya Maanvi yang tidak pernah mendapatkan cinta dari ibunya, bahkan seluruh keluarga menghardiknya.

Hal ini menjadi modal yang sangat penting untuk karakter Maanvi, sehingga penonton bisa belajar mengenai kehidupan para perempuan trans. Kesulitan apa saja yang mereka rasakan dan emosi apa yang mereka rasakan, saat memilih keputusan menjadi seorang transgender.

Sinematografi Indah dan Lagu Penuh Semangat

Jujur saja, Chandigarh Kare Aashiqui (2021) memang memiliki sinematografi yang sangat indah dan bagus.

Manoj Lobo sebagai sinematografer memiliki selera yang cukup aesthetic. Ia memilih warna cerah dan ceria untuk film ini, sehingga film ini sesuai dengan taste anak muda hingga dewasa, karena terasa sangat kekinian.

Berbagai gambarnya diambil dan dipotong dengan lembut, sudut-sudut pengambilan gambarnya juga membuat suasana semakin intense.

Terutama untuk scene-scene emosional, bagi saya pengambilan gambarnya membuat sisi sentimental semakin terasa. Saya pikir kualitas pengambilan gambarnya tidak kalah dengan film-film Hollywood lho.

Lalu soal soundtrack yang dibuat oleh Sachin–Jigar dan Tanishk Bagchi, saya ingin mengatakan bahwa mereka menyusun musiknya dengan sangat baik.

Saya menyukai pilihan musik yang diberikan, terdengar penuh semangat hingga memiliki sisi emosional yang mendalam. Sisi sentimental juga datang dari lirik buatan IP Singh, Priya Saraiya and Vayu luar biasa, liriknya yang sangat pas dengan suasana film.

Salah satu lagu yang paling baik dalam film ini yaitu Maafi, yang dinyanyikan oleh Ayushmann Khurrana. Saat membaca liriknya, semuanya sangat pas dengan rasa penyesalan yang dirasakan oleh Manu saat ia gagal meminta maaf pada Maanvi.

Pokoknya, lagu ini benar-benar membuat penonton hanyut dalam rasa penyesalan atas apa yang dirasakan oleh Maanvi.

Chandigarh Kare Aashiqui (2021) menjadi film yang sangat saya rekomendasikan untuk ditonton oleh masyarakat. Film ini menunjukkan toleransi terhadap sesama, bahwa siapapun mereka tetap saja berhak mendapatkan kesempatan hidup yang baik.

Maanvi yang sudah mengubah identitasnya, berhak untuk mendapatkan kesempatan hidup sesuai yang diinginkannya.

Mencari rekomendasi film India lain yang tak kalah seru untuk ditonton, Showpoiler punya list-nya untukmu di artikel Daftar Film India Terbaik Sepanjang Masa ini.