showpoiler-logo

Sinopsis & Review Carter, Misi Menyelamatkan Gadis Cilik

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Carter
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Carter Lee tidak mengingat apapun ketika sekelompok agen CIA mendatanginya untuk bertanya soal keberadaan seorang dokter bernama Dr. Jung.

Dr. Jung merupakan orang paling dicari karena dia satu-satunya ahli yang dapat menciptakan antivirus bagi wabah yang sedang menjangkit.

Carter lantas mendapat tugas berbahaya, yaitu menyelamatkan putri Dr. Jung, yang di dalam tubuhnya terdapat antivirus. Perjalanannya tak mudah karena lelaki itu harus menghadapi banyak lawan.

Berhasilkah Carter melakukannya? Sinopsis dan ulasan singkat film Netflix berjudul Carter (2022) bisa kamu simak melalui artikel di bawah ini!

Baca juga: Inilah 10 Film Terbaik tentang Wabah Virus Mematikan

Sinopsis

Sinopsis

Sebuah virus mutan muncul dan gejala yang timbul hanya butuh waktu lima menit, terutama di lingkungan bertekanan rendah. Virus tersebut menyebabkan siapa pun yang terinfeksi menunjukkan perilaku seperti hewan, sehingga cukup sulit mengamankan fasilitas karantina.

Di Amerika Serikat virus ini sudah menjangkiti 150.000 orang dengan 30.000 orang meninggal dunia. Mereka yang terinfeksi sebagian besar adalah pasukan militer yang pulang bertugas dari Korea.

Korea Utara berada di ambang kehancuran karena 8,5 juta warganya terinfeksi. Sebaliknya, Korea Selatan justru dinyatakan sebagai zona bebas virus.

Warga Korea Selatan yang terinfeksi hanya sekitar 300 orang. Sayang, angka kematiannya sangat tinggi karena di antara ratusan orang tersebut hanya satu yang dinyatakan sembuh.

Virus yang diketahui bernama DMZ karena pertama kali terdeteksi di Zona Demiliterisasi Korea itu belum diketahui penyebabnya.

Dr. Jung Byeong Ho yang berhasil menyembuhkan putrinya, Jung Ha Na, yang terinfeksi virus DMZ, masih dinyatakan hilang.

Dr. Jung dan putrinya hilang dalam perjalanan untuk memproduksi antibody secara massal. Kini, dia menjadi orang yang paling dicari oleh banyak pihak.

Di antara banyak pihak yang mencari keberadaan Dr. Jung, sekelompok anggota CIA terlihat mendatangi seorang pemuda.

Pemuda tersebut diketahui menyekap Dr. Jung, tapi anehnya dia tidak ingat apa pun. Carter kemudian mendapat perintah dari pihak lain yang berbicara persis di dalam telinganya.

Mereka meminta Carter menjalankan misi berisiko. Jika pemuda tersebut menolak, bom yang ditanamkan di tubuhnya akan meledak.

Setelah berhasil lepas dari kejaran CIA, Carter bertemu dengan pihak yang memerintahnya. Mereka Choi Yu Jin, agen BIN yang menangani hubungan strategis dengan Utara dan Han Jung Hee, dari Departemen Luar Negeri Partai Buruh Korea Utara.

Utara dan Selatan diketahui sedang bekerjasama mengembangkan vaksin untuk virus DMZ. Untuk membuat vaksin tersebut Dr. Jung dan Jung Ha Na diboyong ke Utara. Namun, karena ada gangguan dalam prosesnya, Ha Na dibawa ke Pusat Penelitian Sinuiju.

Sayangnya, dalam perjalanan ke sana, Ha Na diculik oleh seorang agen dari A9; sebuah organisasi rahasia CIA. Misi Carter adalah mencari dan menyelamatkan Ha Na lalu membawa gadis cilik itu ke Utara.

Menurut Han Jung Hee, misi ini dilakukan atas perintah Carter sendiri. Carter adalah agen CIA dari Korea Selatan yang menyamar menjadi reporter dan masuk ke Utara. Dia menjadi pahlawan bagi Utara melawan Selatan. Namun, pemerintah Utara mencurigai Carter sebagai mata-mata Amerika.

Mereka lantas menugaskan seorang wanita untuk memata-matainya dan Carter pun jatuh cinta. Keduanya menikah lalu dikaruniai seorang putri, yang kini tengah terinfeksi virus DMZ.

Mereka menyebutkan bahwa istri Carter sudah meninggal dunia karena virus tersebut. Oleh karena itu jika ingin putrinya selamat, Carter harus menyelamatkan Ha Na lebih dulu.

Untuk misi ini Carter hanya perlu mengikuti arahan dari Han Jung Hee melalui alat dengar yang sudah dipasang di telinganya.

Lelaki tersebut harus bergegas karena orang-orang yang terinfeksi virus rata-rata hanya bisa bertahan selama 13 hari; dan putrinya sudah terjangkit selama 13 hari.

Menggunakan alat dan senjata yang sudah disediakan, Carter mulai mencari Ha Na. Pekerjaan ini tentu tidak mudah karena dia harus bersaing dengan CIA.

Saat akhirnya berhasil mendapatkan Ha Na, Carter dihentikan oleh sekelompok agen CIA. Orang-orang itu terlihat kesal karena Carter mengganggu pekerjaan mereka.

Agen Smith yang memimpin kelompok tersebut membuat Carter meragukan tugasnya. Dia merasa ini adalah skema yang sengaja dibuat oleh Korea Selatan yang bisa menjauhkan Carter dari fakta sebenarnya.

Tak lama seorang anggota wanita datang dan mengatakan kalau Carter sangat mirip dengan mantan agen CIA bernama Michael Bane.

Michael Bane diketahui dikirim ke Suriah dan telah dinyatakan gugur, tapi jasadnya belum ditemukan hingga kini. Untuk memastikannya mereka akan melakukan tes DNA.

Lantas siapa sebenarnya pemuda itu? Apakah benar Carter atau Michael Bane? Lalu bagaimana dengan misi menyelamatkan Ha Na?

Misi Bahaya Dapatkan Antivirus

Misi Bahaya Dapatkan Antivirus

Dibuka dengan narasi tentang mewabahnya virus mutan yang mengerikan, film Netflix terbaru berjudul Carter (2022) mengawali ceritanya dengan meyakinkan.

Lanjut ke bagian cerita, seorang lelaki dengan luka jahit di bagian tengkuk yang diketahui bernama Carter (Joo Won) muncul sebagai sosok penting. Dia hilang ingatan, tapi mengemban tugas berbahaya dan berisiko.

Carter tak diberi waktu berpikir karena dia harus bergerak cepat. Tanpa memiliki memori apa pun tentang siapa dirinya, dia harus menghadapi banyak lawan dan berburu dengan waktu.

Dari sini plot berjalan cukup cepat karena Carter diceritakan harus bersaing dengan para agen CIA guna mendapatkan gadis cilik (Kim Bo Min) yang diyakini berguna sebagai antivirus.

Adegan Aksi yang Ambisius

Adegan Aksi yang Ambisius

Dengan premis yang tidak terlalu baru, Carter (2022) diramu dengan banyak adegan laga. Sejak awal, plot-nya langsung tegang dan ‘gerah’ karena suguhan adegan perkelahian yang berdarah-darah.

Tensi yang semacam itu dipertahankan sampai menjelang pertengahan, bahkan sampai akhir. Sayangnya, semakin lama semakin terasa berlebihan dan ambisius.

Tanpa memerhatikan kesolidan cerita atau interaksi antara karakter, Carter (2022) seolah hanya jadi ajang pamer, khususnya memperlihatkan adegan laga yang dibuat sangat teknis. Kamu bahkan akan disuguhi pertarungan Carter dan musuhnya yang terjadi di udara.

Adegan laga antara Carter dan musuh-musuhnya memang sangat memukau, ditambah camera movement yang luar biasa, tapi rasanya too much.

Lama-lama durasi film ini, yaitu sekitar 2 jam 14 menit, terkesan hanya dihabiskan untuk memperlihatkan kehebatan Carter yang tak terkalahkan.

Suguhan Dua Jam yang Melelahkan

Suguhan Dua Jam yang Melelahkan

Jika dipresentasikan, sebanyak 70% adegan film Carter (2022) dipenuhi dengan laga dan segala intriknya. Koreografi yang berkualitas serta pergerakan kamera yang mengakomodasi semua pergerakan para pemain saat melakoni adegan tersebut memang patut diacungi jempol.

Namun, dari segi cerita, kamu gak akan dapat emosi yang kuat. Rasa lelah nonton film ini bukan disebabkan karena ceritanya yang kuat, melainkan adegan perkelahian yang sangat rapat. Kamu seolah gak diberi kesempatan untuk bernapas.

Untungnya, sinematografi yang disuguhkan sangat apik. Pengambilan gambar yang dilakukan terlihat berbeda dari film action kebanyakan. Kamu akan merasa ikut bergerak, ikut berlarian dan ikut berkelahi.

Carter (2022) tipikal film action thriller yang tidak terlalu fokus pada pengembangan cerita. Konflik yang dibawa cenderung biasa saja, tetapi adegan laga dari scene per scene terlihat dipersiapkan dengan sangat baik.

Jika kamu turut memerhatikan kualitas cerita, Carter (2022) terasa cukup mengecewakan; apalagi bagian ending terasa menggantung. Penasaran dan ingin buktikan sendiri? Saksikan di Netflix!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram