showpoiler-logo

Sinopsis & Review Bodies Bodies Bodies, Permainan Kematian

Ditulis oleh Lady S
Bodies Bodies Bodies
2.8
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Punya sahabat karib memang menyenangkan. Apalagi sahabat yang sangat bisa dipercaya dan diajak bersenang-senang bersama. Sayangnya nasib malang menimpa sekelompok remaja yang tengah berlibur bersama.

Mereka melakukan permainan kematian dimana seseorang akan berpura-pura menjadi pembunuh, sementara yang lain akan mencari siapa pembunuh sebenarnya.

Permainan berlangsung seru hingga akhirnya salah satu dari mereka tiba-tiba saja tewas mengerikan. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ada pembunuh berdarah dingin yang memang mengancam keberadaan mereka?

Disutradarai oleh Halina Reijn, Bodies Bodies Bodies juga diperankan oleh bintang 'The Hate U Give', Amandla Stenberg. Ada juga aktor dan aktris lainnya seperti Rachel Sennot, Pete Davidson, Maria Bakalova, Chase Sui Wonders, Lee Pace, dan Myha'la Herold. Ini dia ulasannya!

Sinopsis

Bodies Bodies Bodies-4_

Bee pergi berlibur bersama kekasihnya, Sophie. Mereka berlibur ke rumah keluarga David. Tak hanya mereka, di rumah tersebut ada pula David yang merupakan seorang aktris bernama Emma. Ada juga Alice dan pacar barunya yang bernama Greg dan juga Jordan. Mereka menghabiskan waktu dengan berpesta, berenang, bermain, bercumbu, dan memakai narkoba.

Di malam hari, Jordan mengajak semua orang yang hadir saat itu untuk bermain games 'bodies bodies bodies'. Masing-masing dari mereka akan mendapat sebuah kartu secara acak yang bertuliskan peran mereka.

Namun akan ada satu orang yang mendapat kartu dengan tulisan yang berbeda, orang itulah yang akan berperan sebagai pembunuh. Anggota lain harus menebak siapa dan mencari siapa pembunuhnya.

Sebelum permainan dimulai, lampu akan dimatikan dan semua orang berpencar. Spontan, semua orang panik dan lari bersembunyi. Saat lampu dinyalakan, mereka menemukan Greg tergeletak dengan posisi tertelungkup di lantai.

Alice berpura-pura menangis tersedu-sedu sambil berusaha membangunkan Greg, sedangkan yang lain sibuk menuduh siapa pembunuhnya.

Namun setelah dibangunkan berkali-kali, Greg tak kunjung terbangun. Mereka mulai panik. Beruntung, Greg hanya berpura-pura. Ia terbangun sambil tertawa terbahak-bahak.

Mereka lanjut berbincang-bincang hingga suatu waktu, Greg terlibat sebuah insiden dengan David. Bercandaan David yang keterlaluan membuat Greg tersinggung. Greg lalu memutuskan untuk tidur dan kembali ke kamar.

Selain berseteru dengan Greg, David juga bertengkar dengan Emma. David lalu memutuskan untuk keluar dari permainan dan pergi keluar rumah. Sementara itu, para gadis melanjutkan permainan. Lampu mulai padam dan mereka berpencar mencari 'sang pembunuh'.

Saat tengah mencari, Bee terkejut melihat David berlumuran darah di lehernya. Jordan muncul dan sama terkejutnya. Mereka langsung menghampiri David yang sudah sekarat dan tak sempat berkata apapun.

Mereka berteriak dan membawa David ke dalam rumah. Saat itu, badai tengah melanda dan listrik di rumah David padam akibat badai. Mereka tak bisa menghubungi siapapun.

Akhirnya, David harus tewas karena kehabisan darah. Alice, Jordan, Sophie, Emma, dan Bee tak bisa berbuat banyak. Mereka sibuk menuduh satu sama lain sebagai pembunuh David. Namun tak ada satupun yang mengaku. Mereka lalu mencari Greg, kekasih Alice yang mengaku tidur lebih dulu. Saat dicari, Greg ternyata tengah tertidur di studio.

Para gadis itu langsung mengerumuni Greg yang tampak tak sadar dengan apa yang sedang terjadi. Greg mengaku tak mendengar apapun karena ia tengah tertidur dengan earphone melekat di telinganya.

Namun sepertinya mereka tak mempercayai Greg. Saat Greg terlihat tersudut dan mengancam, dengan cepat Bee mengambil sebuah dumble dan memukul kepala Greg. Ia langsung tewas seketika.

Misteri kematian David tak berhenti sampai disitu karena korban tewas masih berjatuhan bahkan setelah Greg sudah tak bernyawa. Siapa pembunuh sebenarnya?

Ide Cerita Sederhana

Bodies Bodies Bodies-5_

Film berdurasi 1 jam 30 menit ini punya premis yang sederhana yaitu mengungkap kematian tiba-tiba yang terjadi pada David. Semua kejadian dalam filmnya pun hanya terjadi dalam 1 malam saja. Namun yang menarik, penulis bisa membuat kita penasaran dan turut menebak-nebak pelaku yang diduga membunuh David.

Tidak ada aksi-aksi misterius yang dilakukan para karakter, semua bisa menjadi terduga pelaku lewat cerita-cerita yang dilontarkan para karakter. Namun hanya dalam satu malam saja, 6 orang bisa tiba-tiba menjadi korban tewas. Sebuah pesta yang harusnya menyenangkan berubah menjadi tragedi berdarah.

Sayangnya, cara para remaja ini tewas terasa berlebihan dan mengada-ngada. Semua kematian tidak ada yang disengaja kecuali kematian Greg yang dipukul dengan dumble dari belakang. Selebihnya, kematian Emma, Alice, dan Jordan memang terjadi karena akibat yang konyol. Apalagi kematian itu terjadi karena perseteruan dengan teman mereka sendiri.

Emma meninggal akibat terjatuh dari tangga saat tengah mabuk narkoba. Kematian Emma hanya jadi pemicu agar penonton yakin ada pembunuh yang mengincar mereka.

Alice tewas akibat tembakan dari senjata yang diperebutkan, sedangkan Jordan tewas karena jatuh dari lantai atas saat berseteru dengan Sophie. Dengan kematian yang sedikit mengada-ngada itu, saya merasa film ini jadi kurang berkesan.

Sentil Para Remaja Generasi Z

Bodies Bodies Bodies-3_

Melihat judulnya, saya mengira film ini akan mengangkat kisah horor thriller remaja layaknya 'Scream atau Í Know What You Did Last Summer'. Meskipun memasukan unsur thriller di dalamnya, tapi film ini lebih banyak mengangkat obrolan para remaja dengan segala konflik yang sangat dekat dengan permasalahan remaja jaman sekarang.

Contohnya saja soal berbohong dan berkhianat dengan teman dekat. Sophie tak jujur pada Bee kalau dia pernah punya affair dengan sahabatnya yaitu Jordan.

Kebohongan ini terkuak saat Sophie menuduh Jordan lah yang menjadi pembunuh. Tak ingin dituduh, Jordan balas membuka kebohongan Sophie. Permasalahan seperti ini sebenarnya umum terjadi pada para remaja.

Selain itu, film ini juga menyenggol tren bodoh yang sering dilakukan para remaja yang kemudian membahayakan mereka sendiri. Ini juga yang terjadi pada David. Ia melakukan tren bodoh dengan sebuah parang sambil merekamnya untuk kemudian diunggah ke media sosialnya. Sampai akhirnya terungkap kalau David ternyata tewas akibat mengikut tren itu.

Terlalu Banyak Dialog

Bodies Bodies Bodies-1_

Sejujurnya, alur cerita misterius yang tersaji dalam film ini memang cukup bikin penasaran. Sayangnya, penyajiannya lebih banyak lewat dialog-dialog panjang dengan segala perdebatannya. Dialog-dialog tersebut sebenarnya mengungkap karakter para tokohnya sendiri.

Kita seperti tengah mendengar percakapan sekumpulan remaja yang benar-benar tidak kita kenal, sehingga lebih banyak bingungnya.

Alhasil, film ini sempat membuat saya bosan karena sepanjang film lebih banyak perdebatan daripada aksinya. Mungkin penulis sejak awal memang ingin menunjukkan bahwa sebenarnya mereka lah penyebab tragedi itu sendiri.

Itu dia ulasan mengenai film Bodies Bodies Bodies. Bagi kamu yang menyukai film remaja dengan sedikit bumbu misteri, film ini bisa menjadi pilihan tontonan di akhir pekan. Kamu punya rekomendasi film serupa? Jangan lupa bagikan dengan pembaca lainnya di kolom komentar ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram