showpoiler-logo

Sinopsis & Review Battle: Freestyle, Eksplorasi Seni Tari

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Battle: Freestyle
2.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Battle: Freestyle adalah film asal Norwegia yang rilis di layanan streaming Netflix pada tanggal 1 April 2022 kemarin. Film ini digarap oleh Ingvild Soderlind sebagai sutradaranya, dan Martina Cecilia serta Maja Lunde yang bertindak sebagai penulis naskahnya.

Aktris Lisa Teige berperan menjadi Amalie, seorang penari yang tergabung dalam kelompok Illicit Dance Crew. Di dalam kelompok tersebut, ada Fabian Svegaard Tapia yang berperan sebagai Mikael, Bao Andre Nguyen sebagai Moa, Georgia May memerankan Alex, dan Morad Aziman sebagai karakter yang bernama Josef.

Diceritakan jika Illicit Dance Crew terpilih untuk mengikuti sebuah kejuaraan tari di Paris dengan hadiah sejumlah uang yang cukup banyak. Disaat persiapan sudah matang, mulai terjadi konflik di dalam tim, dan hal tersebut membuat mereka berada dalam situasi yang sulit.

Sinopsis

battle-freestyle-1_

Amalie, Mikael, Moa, Alex, dan Josef tergabung dalam grup tari Illicit Dance Crew di Norwegia. Grup tersebut kerap mengikuti kompetisi jalanan untuk memenangkan hadiah uang agar bisa membayar sewa, dan juga tagihan di tempat latihan mereka. 

Namun, mereka menyadari jika tidak bisa menghasilkan uang yang banyak dari hanya menjadi penari saja. Oleh karena itu, mereka mempunyai pekerjaannya sendiri-sendiri untuk menafkahi kehidupannya masing-masing.

Amelie sendiri berpacaran dengan Mikael, dan keduanya sudah menjalani hubungan cukup lama. Amalie pun mempelajari berbagai macam gaya tari hip-hop modern bersama dengan pacarnya itu. Keduanya, dan juga anggota yang lainnya mempunyai komitmen untuk memajukan Illicit Dance Crew.

Suatu hari di tempat latihan, Josef mengumumkan kepada Mikael, Alex, dan Moa bahwa ia tidak bisa lagi bersama dengan mereka. Josef sebentar lagi akan menjadi seorang ayah, dan pengeluarannya tidak akan cukup untuk mengurusi Illicit Dance Crew karena ia harus fokus kepada anaknya itu.

Seluruh anggota tim mengungkapkan perasaan yang campur aduk kepada pengumuman yang diucapkan oleh Josef. Amalie, yang baru saja selesai kerja, lalu memasuki ruang latihan dengan membawa kabar yang sangat menyenangkan. 

Ia memberitahu mereka bahwa Illicit Dance Crew telah dipilih untuk mengikuti kompetisi tari di Kota Paris, Perancis. Mereka pun akan bersaing dengan berbagai macam grup tari di seluruh dunia untuk memenangkan hadiah senilai 30.000 Euro.

Mendengar kabar itu, seluruh anggota meminta Josef untuk mengurungkan niatnya dan tetap berada dalam tim agar bisa memenangkan kompetisi tersebut. Setelah Josef setuju, mereka kemudian mulai berlatih dengan sebaik mungkin karena persaingan tentunya akan sangat ketat.

Ketika mereka tiba di Paris, Amalie mencoba menghubungi ibunya, Vivian, yang sekarang menjadi Direktur Akademi Tari Balet Klasik. Amalie sudah sangat lama tidak bertemu dengan ibunya, dan pertemuan itu akan sangat canggung baginya. Ia lalu mengajak Mikael untuk menemaninya saat bertemu dengan sang ibu.

Amalie awalnya tidak yakin apakah ibunya masih mengingatnya setelah bertahun-tahun berpisah. Tetapi, Vivian ternyata masih mengingat jelas wajah anaknya itu. Selama pertemuan tersebut, Amelie lalu mempertimbangkan tawaran dari ibunya untuk mendaftar di Akademi Tari Klasik di Paris. 

Kesempatan itu adalah momen yang diimpikan oleh Amalie untuk memperoleh gelar akademis di bidang tari. Vivian lalu memintanya untuk mengikuti audisi yang akan dilaksanakan pada esok harinya. Sementara itu, Mikael kesal karena Vivian menyindir latar belakangnya yang tidak mempunyai pendidikan formal resmi.

Suasana kemudian menjadi tidak nyaman. Mikael pun pergi dari rumah Vivian begitu saja untuk melanjutkan latihan bersama anggota yang lain. Saat Amalie mulai mempertimbangkan masa depan akademisnya, seluruh anggota tim kemudian meragukan komitmennya terhadap tim untuk bersama-sama memenangkan kompetisi. 

Jalan Ceritanya Biasa Saja

battle-freestyle-2_

Battle: Freestyle memulai jalan ceritanya dengan membangun sedikit narasi tentang kehidupan grup Illicit Dance Crew. Pada paginya harinya, mereka bekerja serta beraktivitas seperti biasa, dan berkumpul untuk tampil, dan latihan di malam harinya.

Selepas melewati babak pembuka, secara cepat kita pun langsung diperlihatkan bahwa mereka terpilih untuk mengikuti kompetisi tari di Paris, Perancis.

Ketika sampai di Paris, ada beragam kegembiraan yang ditonjolkan mereka, khususnya untuk Mikael, dan Amalie. Momen tersebut pun berjalan menyenangkan untuk dinikmati. Tetapi, selepas Mikael menemui Vivian, film ini bergerak sedikit menjadi drama yang tidak terlalu pelik

Amalie lalu memilih masa depan akademisnya, dan untuk sementara waktu meninggalkan Mikael, dan grup tarinya.

Setelah melewati momen-momen drama itu, Battle Freestyle kembali ke akar ceritanya, dan tim, yang kini resmi tanpa Amalie, melaksanakan perlombaan dengan cukup gugup, tetapi tetap berjalan lancar. Di tempat lain, Amalie pun memulai audisi untuk masuk Akademi Tari dengan menari balet.  

Kedua adegan tersebut kemudian menjadi sangat menarik, karena kita bisa melihat tim menari dengan gaya hip-hop modern.

Di sisi yang lainnya kita bisa menyaksikan Amalie melakukan tarian balet yang cukup elegan. Tetapi sayangnya, kita tidak bisa benar-benar melihat Amalie menari balet secara baik karena pikirannya selalu memikirkan teman-temannya yang sedang berlomba. 

Selama kurang lebih 90 menit, Battle: Freestyle sebenarnya menawarkan alur cerita yang datar-datar saja. Polemik drama yang melibatkan Mikael, Vivian, Amalie, dan timnya terasa klise. Salah satu bagian paling menarik dari film ini adalah ketika momen-momen tari diperlihatkan secara enerjik dan apik. 

Tidak Ada yang Terlalu Spesial

battle-freestyle-3_

Dari segi sinematografi-nya, film ini nampak terlihat biasa saja dan tidak tidak ada yang terlalu istimewa. Tetapi, Battle: Freestyle cukup baik saat menyoroti detail-detail pada urutan adegan tariannya.

Di sisi lain, sangat disayangkan karena kompetisi tari yang seharusnya menjadi momen spesial, malah kurang mendapatkan pusat perhatian di dalam keseluruhan plotnya. 

Battle: Freestyle terkesan sibuk untuk menyoroti perjalanan karakter Amalie (Lisa Teige) yang mencoba menemukan pilihan masa depannya sendiri. Kompetisi tari hanya seperti menjadi pendukung cerita belaka, dan film ini terlihat lebih berfokus pada Amalie. 

Selain itu, konflik yang terjadi terhadap ibunya, Vivian (Ellen Dorrit Petersen), terasa dingin dan kurang mampu menampilkan ikatan antara ibu dan anak perempuannya. Battle: Freestyle nampaknya secara penuh mengeksplorasi karakter Amalie dan juga kehidupan asmaranya dengan Mikael (Fabian Svegaard Tapia).

Keduanya pun masih dibilang tampil lumayan baik. Tetapi penampilan yang lainnya seperti Josef (Morad Aziman), Moa (Bao Andre Nguyen), dan Alex (Georgia May), kurang disempurnakan sebagai sebuah karakter. Mereka lebih banyak menghilang dari layar, sesekali muncul untuk menunjukan keahlian tari, dan terlibat drama diantara Amalie serta Mikael. 

Cocok Untuk Penggemar Film Dance

battle-freestyle-4_

Secara keseluruhan, Battle: Freestyle terasa cukup manusiawi saat mengeksplorasi grup Illicit Dance Crew ketika mereka mencoba mencari penghasilan sembari mengejar ambisi di bidang seni tari. Dari aspek lain, film ini kehilangan arah dalam penceritaannya, dan kemudian menjadi terasa hambar seiring filmnya berjalan.

Battle: Freestyle pun harus diakui terasa biasa saja. Chemistry antara pemain juga tidak terjalin secara solid. Kurangnya percakapan dengan dialog-dialog yang berarti diantara mereka menjadikan film ini terlihat monoton dan tidak bisa memberikan makna yang lebih mendalam. 

Ceritanya juga terlalu difokuskan pada satu anggota saja yakni Amelie dan tidak menyisakan ruang untuk pengembangan karakter lain. Tetapi, sekali lagi film ini masih ada nilai baiknya dengan adegan urutan tariannya yang terlihat memikat.

Pada akhirnya, Battle: Freestyle mungkin akan menjadi tontonan yang berjalan menyenangkan bagi kalian penggemar film-film bertemakan dance. Selamat Menonton!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram