showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Badarawuhi di Desa Penari

Ditulis oleh Gerryaldo
Badarawuhi di Desa Penari
3.8
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sebuah utas dari platform Twitter sempat menghebohkan netizen Indonesia. Utas yang ditulis oleh akun SimpleMan (@SimpleM81378523) menceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang mengalami hal mistis di Desa Penari ketika melaksanakan KKN di sana. Sosok bernama Badarawuhi membuat mereka terjebak dalam situasi mengerikan.

Kisah tersebut lantas dibuat ke dalam film berjudul KKN di Desa Penari. Film itu sukses besar sehingga dibuatlah prekuel dengan judul Badarawuhi di Desa Penari yang menceritakan asal-usul sosok dawuh atau penari cantik bangsa gaib. Bagaimanakah kisahnya lengkapnya? Yuk, simak artikel di bawah ini!

Sinopsis

Badarawuhi di Desa Penari_Poster (Copy)

Pada tahun 1955 di sebuah desa terpencil bernama Desa Penari, diadakan sebuah ritual untuk memilih dawuh atau penari yang akan diserahkan kepada penjaga desa tersebut yang dikenal dengan Badarawuhi. Namun pemimpin desa di sana, Mbah Putri (Pipien Putri), tidak ingin warganya jadi budak iblis tersebut secara terus menerus.

Membangkang, ia pun mengacaukan ritual dan meminta anak gadisnya pergi ke luar desa dengan membawa sebuah gelang yang dipercaya milik Badarawuhi; dengan begitu, Badarawuhi tidak bisa lagi memilih dawuh baru. Sebagai gantinya, sang pemimpin desa lah yang jadi korban untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Belasan tahun berlalu, hadirlah seorang gadis bernama Mila (Maudy Effrosina). Ibunya sakit parah dan keluarganya telah mencoba banyak hal untuk membuat sang Ibu sembuh, tapi hasilnya nihil. Tak menyerah, mereka pun mencoba untuk menggunakan orang pintar guna mencari tahu penyebab penyakitnya.

Orang pintar itu lantas menyuruh Mila untuk mengembalikan sebuah gelang misterius yang Ibunya simpan. Dengan begitu, sang Ibu akan sembuh. Menurut penggambaran Orang Pintar itu, gelang tersebut harus dikembalikan ke sebuah desa yang ada di paling ujung Pulau Jawa yang memiliki sosok penari terkenal.

Mila bersama dua kakak sepupunya, Yuda (Jourdy Pranata) dan Arya (Ardit Erwandha), pun akhirnya pergi ke tempat yang dimaksud. Sesampainya di Banyuwangi, Arya bertemu dengan temannya, Jito (M. Iqbal Sulaiman) untuk menanyakan keberadaan Desa yang dipercaya sebagai Desa Penari. Jito pun mengantar mereka ke desa tersebut.

Sesampainya di desa, mereka ingin bertemu dengan sesepuh atau pemimpin desa. Namun warga sekitar mengatakan bahwa pemimpin desa yakni Mbah Putri telah meninggal, sehingga orang yang bisa diajak diskusi hanyalah Mbah Buyut (Diding Boneng). Sayangnya Mbah Buyut sedang pergi dan tidak tahu kapan akan kembali.

Tidak mau usahanya sia-sia, Mila dan yang lain memutuskan untuk menginap di desa tersebut. Yuda berkenalan dengan seorang gadis desa bernama Ratih (Claresta Taufan) untuk meminta bantuan. Yuda berharap adik sepupunya, Mila, bisa tinggal di kediaman Ratih untuk sementara karena tidak mungkin Mila tidur bersama dengan yang lain di gardu.

Meski awalnya enggan, Ratih pun setuju. Ia segera membawa Mila ke kediamannya dan beristirahat di sana. Satu pesan Ratih, untuk tidak terlalu berisik karena Ibunya (Dinda Kanyadewi) sedang sakit parah. Saat malam tiba, Mila yang hendak mengambil air minum tidak sengaja melihat kondisi Ibunya Ratih yang mengenaskan.

Keesokan paginya, Mila pun menanyakan tentang penyakit Ibunya Ratih. Ratih tidak mau menjawab, namun ketika Mila mengatakan Ibunya pun mengalami penyakit yang sama, Ratih mau menjelaskan. Ratih mengatakan Ibunya baru seminggu jadi sakit seperti itu. Tidak ada satupun obat yang mempan untuk menyembuhkannya.

Mila semakin yakin untuk berbicara masalah tersebut kepada Mbah Buyut. Namun sebelum kembali mencari Mbah Buyut, Mila, Ratih dan yang lain memutuskan untuk mandi terlebih dulu.

Saat berpisah dengan geng cowok, Mila yang sedang basuh di sinden atau kolam mandi malah menemukan hal mistis. Ia bertemu sosok penari cantik dan ular. Hal itu ia ceritakan pada semuanya, Mila juga menceritakan tujuan dirinya datang ke desa itu kepada Ratih.

Ratih sepertinya mengetahui sesuatu namun ia telan sendiri. Sampai satu malam, Mila dan Ratih yang hendak istirahat mendengar adanya suara riuh iringan gamelan. Penasaran, keduanya pun mencari sumber suara.

Berjalan cukup jauh, mereka pun tiba di sebuah pondok yang diisi oleh banyak orang yang tengah menari. Mencoba mendekati, Mila dan Ratih pun bertemu dengan sosok Badarawuhi. Ia menari dengan elok sembari menghampiri dua gadis itu. Ratih lantas mengatakan bahwa ia telah menunaikan tugasnya untuk membawa Mila.

Mila yang mendengar hal itu sontak kaget, ternyata Ratih mengetahui siapa Badarawuhi. Badarawuhi lantas berjalan ke arah Mila dan segera meminta kembali gelang yang ia bawa. Tak hanya itu, Badarawuhi pun mengatakan bahwa Mila disukai oleh bangsa lelembut dan menawari Mila untuk menjadi dawuh atau penari di sana.

Mila dan Ratih pun segera kabur setelah mendengar hal tersebut. Saat mencoba meminta penjelasan dari Ratih, gadis desa itu mengatakan ia membuat perjanjian dengan Badarawuhi untuk membawa Mila ke hadapannya untuk mengembalikan gelang milik sosok gaib itu. Naas, begitu gelangnya dikembalikan, satu desa dilanda kekacauan.

Hasil panen dan ternak mati tak bersisa. Mengetahui desa dalam bahaya, Mbah Buyut pun segera datang dan turun tangan. Begitu mendengar penjelasan Mila tentang gelang, Mbah Buyut menyesalkan perbuatan Mila. Ia mengatakan bahwa ada alasan mengapa gelang itu dibawa oleh Ibu Mila yang adalah anak dari Mbah Putri.

Dengan kembalinya gelang milik Badarawuhi, ritual pemilihan dawuh jadi harus dilakukan kembali. Ada 7 calon gadis desa yang nantinya akan dipilih oleh Badarawuhi untuk jadi penerus dawuh bagi bangsa lelembut, termasuk Ratih dan Mila. Hal tersebut jelas ditolak oleh kakak sepupu Mila, namun Mila tetap mau mengikuti ritual demi kesembuhan Ibunya.

Begitu ritual dimulai, 7 gadis mulai menari dengan tidak sadar. Satu per satu tumbang menandakan mereka tidak terpilih, sedangkan Ratih dan Mila terus menari sepanjang malam. Ternyata sukma keduanya tertahan di dalam Angkara Murka. Di tempat mengerikan itu, Mila bertemu dengan Ratih, Ibu Ratih juga Ibunya sendiri.

Badarawuhi tetap ingin Mila ada bersamanya, namun sang Ibu mencoba sekuat tenaga untuk melepaskan sang anak dari cengkraman Badarawuhi dan meminta dirinya yang dikorbankan. Ada banyak penjelasan mengenai murka Badarawuhi yang menyebabkan Ibu Mila terjebak di sana. Setelah berhasil dipecahkan, Mila pun berhasil kembali ke dunia nyata.

Sementara itu Ratih lah yang akhirnya dipilih oleh Badarawuhi untuk jadi dawuh. Mbah Buyut yang membantu Mila keluar dari Angkara Murka lantas mengatakan bahwa semuanya telah usai. Mila diminta segera pergi dari Desa Penari dan melanjutkan hidupnya. Peristiwa itu membuat Mila menjadi satu-satunya gadis yang berhasil kembali dari Angkara Murka.

Inti Cerita yang Slip

Badarawuhi di Desa Penari_Plot (Copy)

Seperti yang kita tahu kalau film karya sutradara Kimo Stamboel ini dibuat sebagai prekuel dari film KKN Di Desa Penari. Kisah yang ditawarkan adalah asal usul tentang tokoh Badarawuhi. Namun demikian informasi tersebut tidak kunjung datang. Kita akan disuguhkan dengan cerita tentang Badarawuhi yang sama dengan film KKN di Desa Penari. 

Badarawuhi diceritakan sebagai sosok dawuh atau penari yang menetap di desa gaib untuk menghibur para lelebut. That's all. Padahal para penonton ingin sekali mengetahui dengan benar siapa sebenarnya Badarawuhi dan bagaimana kisahnya hingga bisa menetap di Desa Penari. 

Akhirnya prekuel film ini jadi terasa mengulang cerita saja, dengan tambahan kisah lain yang dialami oleh Mila sebagai main lead. Film ini pun menurut Showpoiler menjadi slip karena tidak memenuhi ekspektasi para penonton. Meski demikian, para penggemar kisah ini mungkin akan cukup terhibur dengan plotnya meski tidak membekas.

Berhasil Mengulang Sukses?

Badarawuhi di Desa Penari_Prekuel (Copy)

Seperti yang kita tahu, film yang memperkenalkan tokoh Badarawuhi yakni KKN di Desa Penari menjadi salah satu film Indonesia paling laris sepanjang masa. Hal tersebut sudah pasti membuat rumah produksi tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mendulang kesuksesan dengan kembali mengangkat kisah Badarawuhi. 

Namun rasanya usaha itu tidak terlalu sukses. Film ini kurang membuat penonton merasa tegang atau bahkan menjerit; entah karena alurnya yang lambat atau memang penonton tidak bisa menemukan hal mengerikan dari penokohan Badarawuhi. Padahal film selanjutnya yakni KKN di Desa Penari bagus sekali! 

Satu yang hal benar-benar patut diapresiasi dan menurut Showpoiler sukses besar adalah sang penulis naskah bersama sutradara mau belajar tentang banyak seluk-beluk ritual, adat juga budaya Jawa Timur. Tidak main-main, Kimo sangat memperhatikan detail bahkan pemilihan para pemain pendukungnya. Good job Kimo!

Akting yang Kering

Badarawuhi di Desa Penari_Akting (Copy)

Maudy Effrosina yang dipercaya memerankan tokoh utama, sepertinya belum mampu membuat para penonton terpukau. Padahal bisa dibilang Maudy sudah berusaha keras untuk memerankan seorang Mila. Ada beberapa adegan dimana Maudy tidak bisa secara total merasa sangat ketakutan ketika ia menemui banyak keanehan di Desa Penari. 

Bahkan saat bertemu dengan Badarawuhi yang notabenenya super mistis, alih-alih ketakutan, Maudy jadi terlihat kebanyakan bingung. Tidak paham sih, apakah Kimo menginginkan Mila tampak seperti itu disepanjang film atau tidak. Dari semua pemain, malah sosok Ratih lah yang paling menonjol. 

Ratih yang diperankan oleh Claresta Taufan berhasil membuat kesan eerie pada dirinya. Selama film berlangsung, para penonton terus dibuat penasaran apakah Ratih ini memang benar-benar baik atau malah memang mau menjerumuskan Mila ke dalam bahaya. Gong-nya ketika Ratih ternyata sekongkol dengan Badarawuhi.

In the end, film Badarawuhi di Desa Penari tidak bisa dibilang sebagai film yang flop namun juga tidak bisa dibilang film yang bagus. Kebanyakan orang mau menyaksikan film ini berkat hype dari film KKN di Desa Penari. Terlepas dari itu semua, film karya Kimo ini menurut Showpoiler layak ditonton dengan skor 3,8/5. 

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram