Sinopsis & Review Bad Buddy Series, Seru & Nggak Cringe

Ditulis oleh Syuri
Bad Buddy
4.2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Walau udah tamat, para penggemar tampaknya masih belum rela melepas serial Bad Buddy. Dibuktikan dengan antusiasme fans yang masih membuncah, topik dan para aktor-aktris yang masih diperbincangkan, juga serialnya yang masih terus-terusan ditonton oleh fans baru maupun fans lama.

Dengan trope enemy to lovers, tentu banyak orang yang menelan cerita ini secara cuma-cuma. Menariknya, Bad Buddy enggak hanya menceritakan tokoh utama yang awalnya bermusuhan, tapi juga kedua orang tua mereka.

Justru, dua protagonis kita jadi musuh bebuyutan karena didoktrin oleh orang tua masing-masing. Makanya, ketika akhirnya mereka saling jatuh cinta, tetap terhalang restu orang tua. Mirip Romeo dan Juliet, ya?

Bad Buddy adalah serial romantis, komedi dan drama yang dibintangi oleh Nanon Korapat Kirdpan dan Ohm Pawat Chittsawangdee. Cerita ini diangkat dari novel Behind The Scenes karya Afterday.

Mengisahkan dua anak lelaki yang saling bertetangga, tapi 'dipaksa' untuk kompetitif dan bermusuhan oleh orang tuanya. Ingin tahu sinopsis serta ulasan Bacaterus untuk Bad Buddy? Langsung aja simak sampai selesai, ya~

Sinopsis

bad buddy geng

Pat adalah seorang remaja lelaki yang impulsif, sementara Pran adalah anak yang perfeksionis. Mereka sangat bertolak belakang bukan hanya dari watak, tapi mereka memang dibentuk untuk menjadi musuh oleh generasi sebelumnya.

Sepengetahuan Pat dan Pran, orang tua mereka jadi seperti Tom & Jerry karena lawan bisnis. Sejak kecil, Pat dan Pran dipaksa untuk saling mengungguli satu sama lain, baik dalam hal akademis hingga non-akademis. Itulah sebabnya Pran enggak akur dengan Pat. Pa, adiknya Pat, ikut terbawa-bawa juga. Walau sebenarnya, Pran dan Pa enggak ada dendam satu sama lain.

Suatu ketika, ketika Pat dan Pran berusia 12 tahun, Pa jatuh ke kolam saat sedang bermain sepeda. Melihat kejadian itu, Pran langsung menyelamatkan Pa. Insiden itu membuat kebencian yang enggak beralasan milik Pat dan Pran mulai menghilang. Jika dilihat oleh orang luar, mereka berdua masih seperti musuh. Akan tetapi, mereka enggak lagi benar-benar membenci satu sama lain.

Pada saat kelas 9 SMP, Pat dan Pran berada di dalam band sekolah, yang membuat mereka semakin dekat. Namun, Mama Pran enggak suka anaknya bermain musik. Mengetahui Pran aktif di band dan lagi dekat dengan Pat, mamanya langsung memindahkan Pran ke sekolah lain.

kiss

Cerita dipercepat ke empat tahun kemudian, di mana Pat dan Pran akhirnya satu sekolah lagi di universitas yang sama. Namun, mereka memilih jurusan yang lucunya, bermusuhan juga seperti mereka. Yaitu jurusan Arsitektur untuk Pran dan jurusan Teknik untuk Pat. Supaya lebih greget, mereka berdua merupakan ketua kelas dari tiap jurusan, jadi kalau ada masalah apa-apa, mereka yang turun tangan.

Lagi-lagi, Pat dan Pran harus bermain sebagai musuh. Didukung oleh jurusan mereka yang memang enggak akur dan geng mereka yang kebetulan ada masalah juga. Jadinya, di awal-awal cerita penonton akan melihat banyak scene adu jotos antara geng Pat dan geng Pran.

Karena jauh di dalam lubuk hati, Pat dan Pran enggan bermusuhan lagi, mereka pun membuat perjanjian untuk saling bertukar informasi jika geng mereka mau menyerang. Jadi mereka bisa menghindari pertarungan yang enggak penting.

Mereka bukan teman, tapi juga bukan musuh. Namun, yang pasti, mereka memiliki perasaan untuk masing-masing, bahkan sejak kecil. Bisakah mereka bersatu, padahal kedua orang tua mereka saling membenci? Lalu, bagaimana dengan teman-teman mereka yang enggak akur?

Pacaran Sehat ala PatPran

pat pran

Ketika baru awal-awal dekat tapi belum ada status yang jelas, Pat sering kode lovestagram di akunnya. Orang-orang jadi berspekulasi, siapakah gerangan pasangan Pat. Kemudian Pran marah karena Pat memosting itu tanpa concent-nya. Kemudian Pat balik marah karena ingin hubungan mereka go public.

Tapi, pertengkaran mereka enggak berlangsung lama. Pat dan Pran tak membiarkan kesalahpahaman ini menciptakan problem di hubungan mereka. Akhirnya mereka pun membicarakan hal tersebut dan menemukan jalan keluarnya.

Terus, biasanya di film atau drama BL selalu ada 'posisi' yang saklek. Di sini, karakter Pat dan Pran mematahkan stigma tersebut dengan scene di rumah sakit. Ketika Pat masih terbaring di ranjang RS, Pran datang mengunjungi dan menemani pacarnya.

Lalu, Pat mengatakan "Terimakasih istriku.", kepada Pran yang jelas-jelas lelaki. Pran balas memanggil Pat dengan sebutan 'istri', dan itu terdengar menggelikan buat mereka berdua. Akhirnya mereka memutuskan untuk memanggil satu sama lain 'pacar' aja, tanpa embel-embel mana yang 'suami' mana yang 'istri'.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram