showpoiler-logo

8 Perbedaan Novel dan Film Sewu Dino yang Perlu Kamu Tahu

Ditulis oleh Suci Maharani R

Sewu Dino (2023) menjadi film kedua yang diadaptasi dari novel horor karya SimpleMan.

Bekerjasama dengan MD Pictures, banyak yang penasaran apakah adaptasi filmnya mirip banget dengan thread atau novelnya? Jawabannya tidak, karena film arahan Kimo Stamboel ini menambahkan dan mengerucutkan beberapa plot dari versi aslinya.

Perbedaan ini mungkin tidak disadari oleh para penonton film yang tidak membaca thread dan novelnya. Tapi bagi mereka yang membacanya terasa sekali ada perbedaan yang signifikan, baik soal plot maupun karakter yang ada.

Sebut saja karakter Mbah Tamim yang jadi ‘delivery man’ di versi novel dan thread . Di versi filmnya, sosok Mbah Tamin malah dijadikan sebagai karakter pendukung yang tidak penting.

Selain karakter Mbah Tamim, masih ada beberapa hal lainnya dari film Sewu Dino (2023) dengan novel dan thread -nya. Mau tahu apa saja yang berbeda? Biar nggak penasaran lagi, kamu bisa mencari informasi lengkapnya hanya di Showpoiler.

1. Adegan Pembuka yang Berbeda

Adegan Pembuka Yang Berbeda_

Ternyata perbedaan antara film dengan thread dan novel Sewu Dino (2023) sudah diperlihatkan sejak bagian pembukanya.

Dalam versi novel dan thread , sosok Sri dikisahkan berangkat terburu-buru ke Warung Yuk Mar. Sri terlambat , karena bapaknya tidak membangunkannya. Alhasil Sri pun mengayuh sepedanya sekencang mungkin, sampai hampir menabrak beberapa orang di pasar.

Sementara dalam versi filmnya, Sri terlihat mengayuh sepedanya dengan santai. Sesekali ia berhenti di beberapa toko, mengambil pesanan milik Yuk Minah.

Entah apa motivasi dibalik pengerucutan dan penambahan plot baru ini. Meski begitu, hal ini tidak terlalu berpengaruh untuk keseluruhan alur cerita Sewu Dino (2023) versi film.

2. Interpretasi Karakter Sri

Interpretasi Karakter Sri_

Salah satu hal yang cukup disayangkan adalah interpretasi mengenai karakter Sri. Dalam film arahan Kimo Stamboel ini sosok Sri diperlihatkan seperti gadis yang penakut. Hal ini diperlihatkan di scene ketika Sri buru-buru kabur dari gubuk pasca melihat keadaan Della Atmojo.

Sementara di versi novel dan thread-nya, sosok Sri adalah gadis yang pemberani dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dalam novel dan thread, sosok Sri disebutkan sebagai gadis muda yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu.

Sejak bertemu dengan Della Atmojo, Sri mengakui bahwa dirinya takut. Tapi Sri lebih merasa prihatin dan kasihan dibandingkan takut. Hal inilah yang membuat Sri ingin menyelamatkan Della dari jeratan Sewu Dino yang dikirim oleh Sabdo Kuncoro.

Di sisi lain, rasa ingin tahu Sri yang sangat besar membuat gadis ini dilema. Sri mempertanyakan berbagai fakta yang didapatkannya, sebut saja ‘apakah benar keluarga Atmojo yang memulai bencana ini?’

Perbedaan lain mengenai sosok Sri, di versi filmnya gadis ini disebutkan memiliki adik perempuan. Sementara di novel dan thread tidak ada informasi mengenai hal tersebut.

3. Pertemuan Sri dengan Erna dan Dini

Pertemuan Sri dengan Erna dan Dini_

Dibuat singkat, momen pertemuan Sri dengan Erna dan Dini bisa dikatakan sangat cepat. Dalam filmnya, Sri yang tiba-tiba diterima bekerja di kediaman Atmojo akan diantar ke tempat Della Atmojo tinggal.

Saat Sugik menjemputnya di rumah, hari itu Sri bertemu dengan Erna dan Dini. Kedua wanita ini sudah lebih dulu dijemput oleh Sugik, mereka duduk manis di kursi belakang.

Dalam novelnya, Sri bertemu dengan Erna dan Dini ketika ia mengikuti wawancara di kediaman Atmojo. Setelah lolos screening, Sri ditempatkan disebuah ruangan dan disanalah ia bertemu dengan Erna dan Dini. Mereka sempat mengobrol soal gaji sebagai pembantu keluarga Atmojo.

Perbedaan ini berpengaruh pada keseluruhan alurnya, karena plot ini sangat berbeda dengan plot yang ada di novel atau thread. Selain itu, plot twist mengenai Dini yang sudah bekerja cukup lama dengan keluarga Atmojo malah dijadikan keterangan biasa di versi filmnya.

4. Karsa Atmojo Kehilangan Keagungannya

Karsa Atmojo Kehilangan Keagungannya_

Jika membaca novel dan thread Sewu Dino buatan SimpleMan, siapapun pasti berimajinasi kalau sosok Karsa Atmojo adalah wanita yang anggun dan elegan.

Dalam versi novelnya dijelaskan, Karsa Atmojo memang sudah tua, tapi wajahnya masih terlihat cantik dan anggun. Hanya saja tubuhnya dipenuhi oleh luka-luka akibat santet Sewu Dino yang dikirim untuk keluarganya.

Meski sudah tua, Karsa Atmojo memiliki ilmu kebatinan yang membuat tubuhnya terlihat cukup sehat. Wanita ini memiliki aura yang mengintimidasi, membuat orang yang berhadapan dengannya segan sekaligus nyaman.

Sementara di versi film, sosok Karsa Atmojo yang diperankan Karina Nadila terlihat sangat ringkih dan tidak memiliki aura yang kuat. Penggambaran fisiknya dengan wajah dan tubuh dipenuhi borok, membuat sosok Karsa Atmojo kehilangan kesan cantik dan anggun.

Lalu, sosok Karsa Atmojo dalam film lebih terlihat seperti seorang nenek-nenek yang tidak bisa berbuat apapun. Kesan agung dan mengintimidasi yang seharusnya ada dalam sosok Karsa Atmojo dihilangkan begitu saja.

5. Mbah Tamin Adalah Delivery Man di Novel

Mbah Tamin Adalah Delivery Man Di Novel_

Dalam novel dan thread, sosok Mbah Tamin bisa dikatakan sebagai penjaga keluarga Atmojo. Pria ini sudah mengabdi pada keluarga Atmojo sejak dirinya masih kecil.

Sosoknya disebut memiliki rambutnya panjang, tubuhnya bungkuk dan cara jalannya memang agak terseok-seok. Tapi tubuh Mbah Tamin terlihat sangat bugar dan kuat. Pria ini memiliki ilmu yang tidak kalah dari Mbah Karsa Atmojo.

Hal paling penting, di novel dan thread diperlihatkan kalau Mbah Tamin adalah sang ‘delivery man.’ Pria ini yang membimbing dan menjaga Sri, Erna dan Dini selama mengurus Della Atmojo.

Mbah Tamin memberikan banyak wejangan, aturan hingga kisah dibalik santet Sewu Dino yang menimpa Atmojo.

Sayangnya, di versi film sosok Mbah Tamin ini malah dijadikan sebagai karakter pendukung saja. Pria ini hanya muncul di bagian awal dan akhir film saja. Sosok Mbah Tamin diperlihatkan sangat ringkih dan tidak berdaya ketika berhadapan dengan Erna.

Justru karakter Mbah Tamin sebagai ‘delivery man’ malah digantikan oleh Dini. Padahal sosok Dini di dalam thread dan novel hanyalah konco keluarga Atmojo yang sudah merawat Della sejak gadis itu terkena santet.

6. Erna dan Pengkhianatannya

Erna dan Pengkhianatannya_

Dalam film, Erna adalah sosok pengkhianat yang berusaha membuat Della Atmojo terus terpengaruh Sewu Dino. Erna tidak melakukan ritual basuh sedo, malah gadis itu berusaha untuk melepaskan Della agar gadis itu mengamuk dan kabur.

Sebelum identitasnya terbongkar, Della mencelakai Dini, menikam Mbah Tamin dan hampir saja membunuh Sri sebelum akhirnya dia sendiri yang tewas mengenaskan.

Dalam novel dan thread, Erna memang pengkhianat yang dikirim oleh Sabdo Kuncoro. Gadis ini berusaha memanggil Sengarturih yang ada di tubuh Della, tapi tidak bisa mengendalikannya.

Singkat cerita, Sengarturih membocorkan identitas Erna kepada Mbah Tamin. Sejak itu, Mbah Tamin menyiksa dan membiarkan Erna terkurung dan kelaparan di kamarnya.

Erna berhasil kabur setelah membodohi Sri. Bahkan, Erna kembali memanggil Sengarturih dan berusaha untuk membunuh Sri dan Dini.

Untuk menghentikan Erna yang terus mengucapkan jampi-jampi pemanggil Sengarturih, Sri memakai sebongkah kayu untuk memukul kepalanya. Erna benar-benar mati saat Sri menghujamkan sebuah sekop ke wajahnya, ketika ia dan Dini akan menguburkan tubuhnya.

7. Latar Tempat Dikerucutkan

Latar Tempat Dikerucutkan_

Bagi yang menonton film Sewu Dino (2023), pasti tahu dong kalau Della Atmojo dikurung di sebuah rumah gubuk yang berada di tengah hutan. Selama empat hari, Sri, Erna dan Dini harus menjaga dan memandikan Della Atmojo dengan ritual basuh sedo.

Dalam thread dan novelnya, latar tempat yang digunakan ada dua, yaitu gubuk di tengah hutan dan rumah tua keluarga Atmojo atau rumah kelahiran Della.

Setelah pengkhianatan Erna diketahui, Mbah Tamin dan Mbah Karsa Atmojo memutuskan untuk membawa Della ke rumah kelahirannya. Di sana mereka memasang lima pilar payung mayit yang mengelilingi rumah. Lalu, ada tiga pasak jagor atau boneka santet yang menghubungkan Sri, Dini dan Della.

Sebenarnya pengerucutan cerita ini bisa dipahami, karena bisa saja mempengaruhi durasi filmnya. Makanya MD Picture dan Kimo Stamboel memilih untuk mengerucutkan lokasi dan cerita versi filmnya.

Meski bisa dimaafkan, hal ini cukup berpengaruh untuk tensi horornya. Jika kamu membaca versi novelnya, pemindahan Della Atmojo ke rumah kelahirannya terasa sangat menegangkan.

8. Kurang Sadis, Sri vs Sabdo Terasa Hambar

Kurang Sadis, Sri vs Sabdo Terasa Hambar_

Salah satu adegan yang paling dinantikan oleh para pembaca novel dan thread Sewu Dino adalah adegan pertarungan Sri dan Sabdo Kuncoro. Adegan bertarung keduanya bisa dikatakan sangat sadis, sampai-sampai Sri mengalami cacat untuk seumur hidupnya.

Dalam novelnya, sebuah kapak digunakan oleh Sri dan Sabdo Kuncoro untuk menyakiti satu sama lain. Sri kehilangan jari-jarinya, pasca Sabdo Kuncoro menancapkan kapak ke telapak tangannya.

Sementara Sri menancapkan kapak yang sama ke bagian pergelangan kaki dan tepat di atas batok kepala Sabdo Kuncoro.

Anehnya pria itu tidak mati, Sabdo Kuncoro terus mengejar Sri dan hampir membunuhnya. Dalam versi film, kapak memang digunakan dalam pertarungan antara Sri dan Sabdo Kuncoro.

Bedanya, di versi film Sri tidak mendapatkan luka serius yang membuat tangannya cacat. Sementara Sabdo Kuncoro diperlihatkan meregang nyawa dan tidak berdaya pasca tubuhnya dihujami kapak oleh Sri.

Terakhir, tidak ada adegan Sabdo yang mengejar Sri. Dalam filmnya, justru Sengarturih yang mengejar dan mencekik Sri sebelum gadis itu dan Della kembali ke dunia nyata.

Memiliki cukup banyak perbedaan, sebenarnya film Sewu Dino (2023) masih worth untuk ditonton. Film satu ini memiliki alur cerita yang runtut, meskipun ada banyak perbedaan yang kentara baik versi dengan thread maupun novelnya.

Menurutmu, Sewu Dino ini lebih bagus versi novel, thread atau film? Kamu bisa membagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram