Yuk, Kenalan dengan 12 Pemeran Film Ghost Writer (2019)

Ditulis oleh Suci Maharani R

Ghost Writer (2019) menjadi film horor komedi Indonesia yang memang tidak boleh sampai dilewatkan. Pasalnya film ini tidak hanya memberikan sensasi merinding, tapi unsur komedinya juga selalu berhasil bikin ketawa. Apalagi film ini dibintangi oleh nama-nama terkenal, seperti Tatjana Saphira, Ge Pamungkas, Asmara Abigail hingga Ernest Prakasa.

Tak heran jika untuk kualitas akting, Ghost Writer (2019) tidak akan membuat kamu kecewa. Bahkan tidak hanya pemeran utamanya saja yang tampil brilian, para pemeran pembantunya juga tidak kalah hebat. Sebut saja kehadiran beberapa komika terkenal seperti Arie Kriting, Muhadkly Gitong hingga karakter Billy yang diperankan dengan sangat baik oleh Moh. Iqbal Sulaiman.

Makanya pasti banyak yang penasaran, kira-kira seperti apa sih karakter yang diperankan oleh mereka dalam film ini? Jawaban lebih lengkapnya bisa kamu dapatkan di artikel di bawah ini.

1. Tatjana Saphira (Naya)

Tatjana Saphira (Naya)

Mengemban tanggung jawab untuk membesarkan adik semata wayangnya, Naya berusaha untuk memberikan kehidupan yang layak bagi Darto. Naya memang perempuan yang sangat mandiri dan penuh gengsi, makanya ia tidak mau menerima bantuan dari siapapun termasuk pacarnya. Ia berkeinginan untuk bekerja dan menghasilkan uangnya sendiri, untuk sang adik dan dirinya.

Tapi setelah mereka pindah ke rumah lama milik Bapak Harja, berbagai macam gangguan gaib mulai mengganggu mereka. Ternyata hal ini dikarena Naya yang sembarangan membaca buku harian milik penunggu di rumah itu. Tapi dari buku itu, Naya memiliki kesempatan untuk bisa meluncurkan novel baru yang terinspirasi dari kisah pemilik buku harian tersebut. 

Makanya Naya berusaha berkomunikasi dan meminta izin dari hantu yang bernama Galih itu. Awalnya kerjasama Naya dan hantu Galih berjalan lancar, tapi perempuan ini terpaksa berkhianat demi adiknya.

Naya mengganti isi ceritanya sehingga terkesan lebih dramatis, alhasil semua ini membuat Galih marah. Tapi Naya meminta maaf dan akhirnya mengikhlaskan novelnya untuk tidak dicetak, demi menghormati Galih dan keluarga Bapak Harja.

2. Ge Pamungkas (Galih)

Ge Pamungkas (Galih)

Memiliki kehidupan yang menyiksa batinnya, Galih memilih jalan pintas untuk mengakhiri semua rasa sakit dalam dirinya. Semua ini terjadi karena Galih tidak mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari orang tuanya terutama sang ibu. Galih adalah anak pertama dari pasangan Bapak dan Ibu Harja, sayangnya sejak kecil ia selalu saja diperlakukan keras oleh ibunya.

Apalagi setelah sang adik yang bernama Bening lahir, Galih kerap di cap sebagai anak pembangkang dan anak nakal. Sebenarnya Galih sudah tidak perduli lagi dengan hal ini, bahkan perbedaan perlakuan ini tidak membuatnya membenci Bening. Galih sangat menyayangi Bening sepenuh hatinya, tapi kenyataan berkata lain ketika ia tidak sengaja membuat adiknya meninggal dunia.

Kepergian Bening membuat seluruh keluarga terpukul, semenjak saat itu ibunya terus saja menyalahkan Galih atas kematian Bening. Sejak saat itu Galih menjadi hantu yang penuh kesedihan, hingga ia bertemu dengan Naya dan bisa menceritakan perasaannya dalam novel. Tapi Galih tidak mau jika novelnya itu malah membuat kedua orang tuanya kembali mengingat luka lama.

3. Deva Mahenra (Vino)

Deva Mahenra (Vino)

Sebagai seorang kekasih yang baik, Vino selalu berusaha untuk membantu Naya ketika gadis ini kesulitan secara ekonomi. Sayangnya apapun yang dilakukannya selalu saja ditolak, alhasil pria yang bekerja sebagai aktor ini hanya bisa memberikan semangat saja. Namun semenjak Naya fokus dengan novel terbarunya, Vino merasa cemburu dan terabaikan.

Hingga akhirnya Vino mengetahui secara langsung, pria yang bernama Galih memang bukanlah manusia. Galih ternyata sosok hantu yang membantu kekasihnya, makanya Vino meminta maaf pada Naya karena sudah menuduhnya berselingkuh.

4. Ernest Prakasa (Mas Alvin)

Ernest Prakasa (Mas Alvin)

Bekerja di perusahaan penerbitan, Mas Alvin adalah agen yang menangani skrip yang dijual oleh Naya. Bisa dikatakan Mas Alvin adalah jembatan bagi Naya, agar novel karyanya bisa membuahkan uang. Sebenarnya pria ini adalah sosok yang baik, tapi ia hanya mengikuti aturan dan perintah dari atasannya. Makanya Mas Alvin selalu meminta Naya untuk merevisi skrip dan membuatnya jadi lebih dramatis.

5. Asmara Abigail (Bening)

Asmara Abigail (Bening)

Bening adalah satu-satunya adik yang dimiliki oleh Galih, gadis ini memang sosok yang cantik dan selalu ceria. Hingga takdir berkata lain, kini sosok Bening berubah menjadi hantu perempuan yang penuh amarah dan dendam. Hantu Bening selalu menganggu Naya dan Darto, bahkan amukannya hampir saja membahayakan nyawa adik dan kakak itu.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram