Malam Para Jahanam

Berbeda dengan kebanyakan film horor Indonesia yang seringnya mengambil tema mistis dari legenda urban atau budaya lokal, Malam Para Jahanam memadukan kisah horornya dengan sejarah kelam bangsa Indonesia.

Film ini menarasikan petualangan Rendi, Martin, dan Siska di desa terpencil bernama Winongo, yang terletak di pelosok Jawa. Pada awalnya, mereka datang ke desa tersebut untuk menghadiri pemakaman kakek Rendi. Namun setibanya di sana, mereka malah disambut dengan serangkaian kejadian mengerikan yang melibatkan roh-roh jahat.

Selama tiga hari tiga malam, Rendi, Martin, dan Siska terus menerus diganggu. Hal ini pun mendorong mereka untuk bekerja sama dalam mengungkap misteri di balik kejadian-kejadian aneh ini. Setelah diselidiki, ternyata semua peristiwa itu terhubung dengan masa lalu kelam desa Winongo pada tahun 1965.

Desa Winongo menjadi saksi bisu dari tragedi yang terjadi akibat kerusuhan politik pada masa tersebut. Konflik berdarah meletus antara kelompok Pemuda Rakyat yang berhaluan komunis dan kelompok santri yang dipimpin oleh Kyai Malik. Tragedi berdarah ini juga memiliki hubungan erat dengan sejarah keluarga Rendi.