showpoiler-logo

Sarat Makna & Emosional, Ini 10 Film Vietnam Terbaik

Ditulis oleh Syuri K.N.

Apa aspek menarik dari film-film Vietnam? Menurut Showpoiler, film Vietnam memiliki kekayaan akan budaya dan juga sejarah. Rata-rata film Vietnam selalu menyelipkan kekayaan tradisi dan budaya dari negara mereka. Isu-isu yang sungguhan terjadi juga ikut diangkat, seperti kehidupan masyarakat, perang, hingga politik.

Keunikan selanjutnya dari film Vietnam adalah, mampu memberikan kedalaman emosional yang mungkin jarang didapatkan dari film Barat. Berikut sepuluh film Vietnam terbaik beserta sinopsisnya untuk menambah referensi tontonan kamu.

1. The Third Wife

The Third Wife_

Film berdurasi 1 jam 36 menit ini memiliki judul lokal Vợ ba. Kental akan kultur di sana, The Third Wife berlatarkan abad ke-19 di Vietnam Utara. Menceritakan Hà (Trần Nữ Yên Khê), seorang gadis remaja berusia 14 tahun yang dipersunting oleh Hùng (Lê Vũ Long), saudagar tanah di pedesaan untuk menjadi istri ketiganya.

Sedikit yang dia tahu, keinginan terpendamnya akan memaksanya untuk membuat pilihan antara 'hidup dengan aman' atau 'hidup dengan bebas'.

Film ini pertama kali ditayangkan di Toronto International Film Festival 2018, dan langsung memenangkan Network for the Promotion of Asian Cinema (NETPAC) Award.

Enggak cuma itu saja, film ini juga dianugerahi dua award lainnya, yaitu TVE-Another Look Award dari San Sebastian International Film Festival dan Gold Hugo for New Directors dari Chicago International Film Festival.

Saking dikenangnya film ini, pada tahun 2020 Mayfair merilis versi reboot-nya yang berjudul Between Shadow and Soul.

2. The Scent of Green Papaya

The Scent of Green Papaya_

Sejak dulu, Vietnam sudah memproduksi film-film berkualitas. Film yang dirilis pada tahun 1993 ini saja sampai sekarang masih menjadi perbincangan khalayak umum. The Scent of Green Papaya membawakan kisah gadis bernama Mui. Kita akan diperlihatkan kilas hidupnya dari kecil hingga dewasa muda.

Berlatarkan tahun 1951, Mui (Tran Nu Yên-Khê) bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman orang kaya di Saigon. Mui, yang tinggal dan tumbuh di rumah itu juga, tentu saja mengamati segala yang terjadi di sana. Walaupun saudagar kaya raya dan dihormati, ternyata enggak membuat kehidupan mereka sempurna.

Suami istri bertengkar setiap hari, konflik antara orang tua dan anak yang enggak dekat satu sama lain, hingga kisah romansa anak lelaki mereka yang berhubungan juga dengan Mui.

Disebut sebagai film yang menenangkan, indah, dan otentik, film ini memenangkan Caméra d'Or di Festival Film Cannes 1993. Ini menjadi film Vietnam pertama yang dinominasikan untuk Academy Award kategori Film Berbahasa Asing Terbaik, loh! Keren banget, kan?

3. Three Seasons (1999)

Three Seasons

Sama seperti The Scent of Green Papaya, Three Seasons (judul lokal: Ba Mùa), merupakan film lawas yang abadi. Film ini sangat menggambarkan kehidupan masyarakat Vietnam pada akhir 1990-an, tepatnya setelah perang Vietnam berakhir.

Sebenarnya kita sudah diberi hint dari judul filmya, Three Seasons, karena film ini terdiri dari tiga cerita yang berbeda. Pertama ada Kien An (Nguyen Ngoc Hiep) yang bekerja sebagai pemandu wisata di Hanoi. Tapi, ia juga punya pekerjaan sampingan. Bersama beberapa gadis lainnya, ia pergi menggunakan truk ke jalanan Saigon yang ramai.

Di sana, mereka menjual seikat teratai seharga 5.000 đồng VND (kurang dari Rp 4.000). Karena suatu kebetulan, Kien An bertemu mantan tentara Amerika, James Hager (Harvey Keitel). Mereka saling tertarik satu sama lain, tapi terhambat bahasa dan budaya yang berbeda.

Cerita selanjutnya datang dari Hai. Ia tinggal dan hidup di jalanan. Kesehariannya, ia menjual barang-barang palsu pada orang-orang. Sama seperti Kien An dan James, Hai juga bertemu seseorang dengan cara yang enggak disengaja. Ia bertemu Lan (Zoe Bui), gadis tunawisma yang bekerja di kedai es krim.

Mereka dengan cepat berubah jadi teman karib. Hingga mereka terpaksa terpisah karena Lan dijual orang tuanya untuk menjadi pembantu di rumah orang kaya.

Terakhir, cerita berfokus pada seorang pedagang daun teratai. Ia bertemu dengan Nguyen yang sedang mencari ayahnya yang hilang. Mereka berdua saling membantu satu sama lain, mencari jawaban tentang keberadaan ayah Nguyen.

Walaupun ketiga kisah ini berbeda-beda, tapi tiap karakternya saling berkaitan, loh! Bahkan kisah mereka saling mempengaruhi satu sama lain.

4. Song Lang

Song Lang_

Film bertemakan queer ini berlatarkan tahun 1980-an di Saigon. Menceritakan ikatan yang enggak biasa antara Dũng, seorang rentenir, dan Linh Phụng, pemain Tuồng cải lương (opera Vietnam yang kurang dikenal publik). Film ini dibintangi oleh Lien Binh Phat, Isaac, dan Thanh Tu.

Keduanya bertemu ketika Dũng datang untuk menagih utang dari rombongan opera. Ketika bertemu untuk kedua kalinya, Dũng dan Linh Phụng malah jadi sangat dekat seperti sahabat. Akan tetapi, kemudian hubungan mereka berkembang, membangkitkan perasaan yang mengejutkan dari masing-masing diri mereka.

Tahukah kamu? Ngoc Dang Vu, penulis skenario dan produser film ini merupakan aktivis LGBT di Vietnam. Sementara Leon Le, sutradara yang baru pertama kali membuat film fitur independen, memenangkan Best Director Vietnam National Film Festival 2018.

Sementara film Song Lang-nya sendiri mendapatkan Best Feature Film dari acara yang sama. Wajar saja, karena Lien Binh Phat dan Isaac selaku pemain utama film sampai kursus intensif berbulan-bulan untuk menjadi luwes dalam memerankan karakter pemain cải lương.

5. Furie

furie

Kalau yang satu ini bukan film jadul. Bertemakan seni bela diri, Furie a.k.a Hai Phượng mendapatkan kritik positif, bahkan Veronica Ngo sebagai pemeran utamanya juga mendapatkan pujian istimewa. Hai Phượng diceritakan sebagai mantan gangster yang terasing dari keluarganya.

Hai Phuong menjadi selingkuhan seorang gangster, dan mau enggak mau terlibat dalam kegiatan kriminal. Setelah melahirkan putrinya, Mai (Cát Vy), Hai Phuong memutuskan untuk pensiun dari 'pekerjaan' lamanya dan tinggal di pedesaan tanpa ayah sang anak.

Kini ia bekerja sebagai rentenir. Setiap harinya ia hampir enggak bisa mencukupi kebutuhan putrinya dan dirinya sendiri. Mai di-bully di sekolah karena semua orang tahu pekerjaan ibunya juga karena ia enggak memiliki ayah. Puncaknya ketika di pasar, Mai dituduh mencuri dompet seseorang.

Hai Phuong pun didesak warga untuk mengakui kalau anaknya mencuri. Itu membuat Mai sakit hati dan kabur. Ketika Hai Phuong mencari anaknya, ia mengetahui kalau Mai diculik oleh preman.

6. Cyclo

Cyclo (1995) vietnam

Film ini disutradarai oleh Tran Anh Hun, orang yang sama yang membuat The Scent of Green Papaya. Dibintangi Lê Văn Lộc, Tony Leung Chiu Wai, dan Trần Nữ Yên Khê, film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki (Lê Văn Lộc) yang tiba-tiba jadi yatim piatu. Ayahnya merupakan pengemudi cyclo (becak sewaan).

Karena keterbatasan biaya dan tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya yang tersisa, ia terpaksa mewariskan pekerjaan sang ayah sebagai pengemudi cyclo. Padahal mendiang ayahnya berharap sang anak bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.

Walau baru berusia 18 tahun, ia harus mengemban tanggung jawab demi menafkahi adiknya yang masih kecil, kakak perempuannya, dan kakeknya yang sudah tua renta. Tapi, semangat mereka tinggi untuk membantu. Sang kakek masih membuka jasa untuk memperbaiki ban dan adik perempuannya menyemir sepatu di restoran-restoran.

Sementara kakak perempuannya (Trần Nữ Yên Khê) bekerja sebagai pembawa air di pasar-pasar. Kehidupan mereka yang miskin namun damai terancam ketika cyclo mereka dicuri oleh geng preman.

Enggak punya uang untuk membayar cyclo yang dicuri, anak laki-laki itu terpaksa bergabung dengan organisasi kriminal di bawah pengawasan pemimpin geng (Tony Leung Chiu Wai).

7. Goodbye Mother

Goodbye Mother_

Van (Lanh Thanh), pewaris klan kuat di Vietnam, baru pulang ke rumah setelah tinggal selama 9 tahun di Amerika Serikat. Ia pulang untuk mengurus pemindahan makam ayahnya. Enggak sendiri, ia turut membawa seseorang bersamanya.

Namun, kehadiran mereka berdua enggak disambut baik, sebab keluarga Van sangat terkejut melihat ia membawa seorang lelaki. 'Teman spesial' Van bernama Ian (Vo Dien Gia Huy) yang merupakan keturunan Vietnam-Amerika.

Mereka memang berpacaran, dan berniat melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Jadi momen ini mereka gunakan untuk mengenalkan diri pada ibu Van, Nyonya Hanh (Hong Dao).

Tapi, Ny. Hanh mengharapkan anaknya menikah dengan wanita agar memiliki anak, untuk memenuhi kewajibannya sebagai pewaris. Situasi semakin kacau ketika nenek Van (Nsut Le Thien) yang sudah pikun mengira Ian sebagai cucunya.

Jengah dengan keadaan di rumah, Van berpikir untuk kembali ke Amerika, hanya untuk mengetahui kalau ibunya sakit parah. Akhirnya Van dan Ian menetap untuk merawat Ny. Hanh.

8. The Vertical Ray of the Sun

Vertical Ray of the Sun (2000)

Film yang memiliki judul lokal Mùa hè chiều thẳng đứng ini merupakan bagian terakhir dari 'trilogi Vietnam' garapan Trần Anh Hùng, sutradara Prancis keturunan Vietnam. Film ini mengisahkan tiga saudari yang tinggal bersama di Hanoi: Liên (Tran Nu Yen Khe), Sương (Nguyễn Như Quỳnh), dan Khanh (Le Khanh).

Semakin dewasa, mereka mulai mempertanyakan hubungan satu sama lain dengan orang-orang di lingkungan mereka. Karena masing-masing dari mereka mengalami kisah cinta rumit, juga hubungan yang berantakan dengan ayah mereka yang misterius. Situasi memburuk setelah ibu mereka meninggal dunia.

9. Dreamy Eyes

Dreamy Eyes review: 30 years of unrequited love

Bagaimana rasanya menahan cinta sepihak selama 30 tahun? Pastinya sakit banget, kan? Ngan (Tran Nghia), sangat mencintai teman masa kecilnya, Ha Lan (Trúc Anh), sejak dulu hingga dewasa.

Mereka berdua sama-sama tinggal di desa Do Do, suatu pedesaan di Vietnam. Satu sekolah sejak kecil, Ngan langsung jatuh cinta pada Ha Lan. Ia dengan senang hati menghindari para pem-bully dari merundung Ha Lan.

Ketika Ha Lan terluka, Ngan siap mengobatinya. Sesuka itu Ngan pada Ha Lan. Mereka sebenarnya dijodohkan, loh. Nenek Ngan memberi tahunya kalau suatu hari nanti ia akan menikahi Ha Lan. Neneknya senang mengetahui cucunya memang menyukai gadis dengan dreamy eyes itu.

Walau dijodohkan sejak kecil, Ha Lan dan Ngan masih menjadi sahabat baik hingga remaja. Ngan yang pandai bermusik dan bermain gitar memukau Ha Lan. Ngan bahkan membuat lagu untuk gebetannya itu. Tapi, kemudian Ha Lan memberi tahu Ngan kalau ia akan segera ke kota untuk kuliah.

10. The White Silk Dress

The White Silk Dress (2006)

Film keluaran tahun 2006 ini agak mirip dengan The Vertical Ray of the Sun yang mengisahkan tentang saudari kandung. The White Silk Dress mengangkat cerita tentang dua saudari Dam & Gu (Truong Ngoc Anh dan Nguyen Quoc Khanh) yang hidup pada masa Perang Vietnam.

Ketika salah satu dari mereka menikah dengan tentara Amerika, hubungan keduanya jadi renggang. Walau begitu, Gu tetap memberikan sutra putih áo dài (pakaian nasional Vietnam) kepada Dan sebagai hadiah pernikahan, sebelum mereka melarikan diri ke Selatan.

Dengan anggaran lebih dari 2 juta dolar, ini adalah salah satu film Vietnam termahal yang pernah dibuat. Untungnya film ini laris di pasaran, bahkan mendompleng banyak kritik positif dan pujian.

Setelah mengetahui sepuluh film di atas, apakah kamu setuju kalau film Vietnam memiliki aspek tertentu yang membuatnya menarik? Secara keseluruhan, film-film Vietnam menawarkan perspektif yang unik tentang kehidupan mereka, sehingga membuat penonton yang menyimak jatuh hati. Apa, nih, film Vietnam kesukaan kamu?

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram