8 Film Terbaik Verdi Solaiman, Aktor Senior yang Underrated

Zulverdi Amos Solaiman atau yang lebih dikenal dengan nama Verdi Solaiman adalah aktor Indonesia keturunan Tionghoa yang masih eksis hingga sekarang.

Memulai debut aktingnya di tahun 1982, Verdi Solaiman sudah merasakan asam dan garamnya industri hiburan Indonesia. Tak heran kalau kualitas akting Verdi kerap disebut underrated.

Bayangkan saja, Verdi bisa bermain di film dengan genre apa saja. Baik itu film bergenre drama, horor, biografi, aksi apalagi komedi, semuanya dieksekusi dengan baik oleh Verdi Solaiman.

Salah satu penampilan terbaiknya saat Verdi memerankan karakter Abdul Karim Oei Tjeng Hien di film Buya Hamka Vol. I (2023). Sosok pria Tionghoa yang menjadi mualaf ini adalah sahabat dekat dari Soekarno dan Buya Hamka.

Namun, apabila kamu ingin melihat karakter yang lebih santai dan kocak, kamu bisa melihatnya dalam film Reuni Z (2018). Di film bergenre horor dan komedi tersebut, Verdi memerankan karakter Budi yang merupakan seorang pengusaha sombong.

Tetapi, selain dua film tadi, masih ada film Verdi Solaiman lainnya yang bisa kamu tonton untuk mengeksplorasi karakter-karakter yang ia perankan.

Baca juga: 11 Film Terbaik yang Dibintangi oleh Abimana Aryasatya

1. Buya Hamka

Buya Hamka (2023) adalah film biografi yang diproduksi oleh Falcon Picture. Dalam film arahan Fajar Bustomi ini Verdi Solaiman hadir sebagai salah satu cameo-nya.

Verdi memerankan karakter bernama Abdul Karim Oei Tjeng Hien, perintis ajaran Islam yang berasal dari etnis Tionghoa. Pria ini adalah pendiri Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan salah satu tokoh penting di Muhammadiyah.

Dalam filmnya, Abdul Karim Oei Tjeng Hien tengah menemani Soekarno di masa pengasingannya. Ia mengajak Buya Hamka untuk mengunjungi Bung Karno. Ia mengatakan bahwa Buya Hamka adalah sosok terkenal, ia penulis roman dan seorang pejuang kemerdekaan.

Dari pertemuan ini Buya Hamka memutuskan untuk berada di samping Bung Karno dan sama-sama berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

2. Belenggu

Gimana jadinya ketika seluruh kota tengah diteror oleh sosok pembunuh kejam yang berlindung di balik topeng kelinci? Hal inilah yang terjadi kota tempat Elang (Abimana Aryasatya) hidup. Ketika mentalnya sedang tidak stabil, Elang dihantui dengan mimpi mengenai pembunuh berkostum kelinci.

Hari-harinya terasa sangat menyesakkan karena Elang agak kesulitan untuk membedakan mana yang nyata dan bukan. Mimpi itu membuat Elang seperti melihat kehidupan sang istri, Djenar (Laudya Chintya Bella) dan putrinya, Senja (Avrilla).

Elang juga melihat sosok Guntur (Verdi Solaiman), seorang pria yang berusaha memperistri Djenar. Bagi Elang, Guntur adalah sosok pembunuh berkostum kelinci yang selama ini dicarinya. Apakah benar Guntur adalah sosok pembunuh itu? Untuk mengetahui jawabannya, kamu wajib tonton filmnya.

Di balik ceritanya yang intens, di sini Verdi berhasil menyuguhkan akting yang ciamik. Bahkan ia sempat masuk dalam nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Indonesia Movie Awards, lho.

3. Suzzanna, Bernapas dalam Kubur

Punya atasan yang baik ternyata tidak membuat Jonal (Verdi Solaiman), Dudun (Alex Abad) dan Gino (Kiki Narendra) puas. Justru ketiga buruh pabrik ini malah berusaha menjatuhkan sang bos yang bernama Satria (Herjunot Ali).

Saat Satria dinas ke luar negeri, ketiga buruh pabrik ini melancarkan aksinya untuk merampok rumah Satria. Sialnya, aksi ini malah ketahuan oleh Suzanna (Luna Maya), istri Satria.

Tak punya pilihan, mereka memutuskan untuk menghabisi Suzanna dan mengubur jasadnya di halaman belakang rumahnya.

Anehnya, keesokan harinya Suzanna terlihat beraktivitas seperti biasa. Tapi sejak saat itu, berbagai teror menakutkan mendatangi Jonal, Dudun dan Gino. Satu persatu dari mereka tewas mengenaskan setelah diteror oleh kuntilanak Suzanna.

4. Foxtrot Six

Berlatar di masa depan, Indonesia tengah mengalami keruntuhan ekonomi pasca perubahan iklim global melanda dunia. Harga bahan-bahan pangan melambung tinggi dan kemiskinan semakin merajalela.

Negara berada di bawah kepemimpinan Presiden Barona (Willem Bevers) dari golongan rakyat kecil, sementara parlemen dikendalikan oleh partai bernama Piranas. Melihat visi dan misinya, Piranas dan Presiden Barona mengatakan akan memimpin rakyat menuju kemakmuran, namun pada kenyataannya mereka adalah pemimpin korup.

Untuk mengendalikan negara, Piranas menggunakan pasukan khusus bernama GERAM untuk membunuh anggota parlemen. Mereka juga menargetkan kelompok Reform yang selama ini bergerilya di bawah tanah dan berusaha menjatuhkan Piranas.

Dari sinilah pasukan khusus yang dipimpin oleh Kapten Angga (Oka Antara) berusaha merobohkan Piranas. Ia mengajak empat mantan rekan setimnya, Oggi (Verdi Solaiman), Bara (Rio Dewanto), Ethan (Mike Lewis), Tino (Arifin Putra) dan seorang pemburu bernama Spec (Chicco Jerikho).

5. 27 Steps of May

27 Steps of May (2019) adalah film yang dipersembahkan untuk mereka para korban pelecehan dan kekerasan seksual. Film ini mengisahkan usaha seorang Bapak (Lukman Sardi) untuk menghilangkan trauma yang dirasakan oleh putrinya May (Raihaanun).

8 tahun yang lalu, tepatnya saat May berusia 14 tahun, gadis ini menjadi korban pemerkosaan dari sekelompok orang tidak dikenal. Kejadian ini membuat May enggan untuk keluar rumah.

Melihat keadaan putrinya, Bapak merasa sangat terpukul, ia terus saja menyalahkan dirinya sendiri. Bapak hanya bisa berbicara pada sahabatnya yang berprofesi sebagai kurir (Verdi Solaiman).

Berbagai semangat dan kata-kata motivasi terus diberikan oleh sahabatnya, tapi semua ini tetap membuat Bapak tenggelam dalam rasa bersalah.

Hadir sebagai pemeran pendukung, Verdi Solaiman sukses masuk nominasi di beberapa ajang bergengsi. Sebut saja Festival Film Tempo, ASEAN International Film Festival Awards dan Festival Film Indonesia di kategori Aktor Pendukung Terbaik, meski tidak ada satupun yang dimenangkannya.

6. Quarantine Tales

Pandemi Covid-19 memang menyuguhkan banyak kisah, salah satu kisah yang bisa kamu tonton adalah film berjudul Quarantine Tales (2020). Film antologi ini menyuguhkan lima kisah mengenai usaha sekelompok orang melewati masa karantina.

Sebut saja segmen berjudul ‘Cook Book’ yang diarahkan oleh Ifa Isfansyah. Film ini dibintangi oleh Verdi Solaiman, Kiki Narendra dan Brigitta Cynthia. Cerita di segmen ini mengisahkan masa karantina yang dilakukan oleh Halim (Verdi Solaiman), seorang chef masakan Cina yang kini memasuki usia 50 tahun.

Demi mengurangi stress, Halim memutuskan untuk membuat buku resep masakan China. Ketika buku resepnya telah selesai ditulis, tiba-tiba saja Halim bertemu dengan seorang gadis dari media sosial. Gadis itu bernama Li (Brigitta Cynthia) yang mengaku sebagai satu-satunya wanita yang tersisa di dunia.

Tak hanya itu, Li mencoba mempengaruhi Halim bahwa mereka harus hidup bersama dan melahirkan keturunan baru. Katanya, mereka punya misi untuk membangun peradaban baru. Kira-kira Halim akan mengikuti perkataan Li atau tidak?

7. Love for Sale

Sudah lama menjomblo dan selalu gagal tiap mendekati wanita, hidup Richard (Gading Marten) terasa sangat sepi. Harga dirinya juga hampir terluka ketika ia mendapatkan undangan pernikahan dari kawan-kawannya.

Mereka tidak meminta kado pernikahan yang mahal, tapi meminta Richard membawa pacarnya. Jelas hal ini membuat Richard sangat stres. Apalagi salah satu sahabatnya yang bernama Panji (Verdi Solaiman) mengatakan bahwa Richard harus move on dan mencari pasangan.

Berkat sebuah aplikasi, Richard bertemu dengan seorang perempuan bernama Arini (Della Dartyan). Bersama Arini, Richard bisa merasakan yang namanya cinta dan indahnya berpacaran. Bahkan, Arini bisa membuat teman-temannya menyukainya dalam waktu singkat.

Namun masalah muncul Ketika Richard mulai baper pada Arini. Ia tidak yakin, apakah benar Arini adalah belahan jiwanya? Di sisi lain, Richard sadar bahwa Arini adalah perempuan yang disewanya dari sebuah aplikasi dan suatu saat ia akan pergi dari hidupnya.

8. Reuni Z

Reuni Z (2018) menjadi film horor dan komedi yang cukup seru untuk ditonton. Film arahan Monty Tiwa ini cukup bikin tertawa, karena ceritanya mengangkat tema zombie.

Hadir sebagai pemeran pendukung, Verdi Solaiman memerankan karakter bernama Budi. Ia diundang untuk menghadiri reuni di SMA Zenit dan bertemu dengan kawan-kawan lamanya. Masih tetap sombong, Budi kembali memamerkan kekayaannya.

Nyawa Budi tidak tertolong ketika SMA Zenit tiba-tiba diserbu oleh beberapa siswa yang menjadi zombie. Ternyata wabah ini datang dari percobaan seekor monyet yang dilakukan oleh salah satu guru di SMA tersebut.

Sialnya monyet itu menggigit tukang bakso langganan para siswa dan dari sinilah wabah zombie menyerang SMA Zenit.

Bisa memerankan karakter apapun, Verdi Solaiman ternyata tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kemampuan aktingnya.

Meski sudah senior dan punya karir yang menjanjikan, Verdi Solaiman tidak pernah menolak meski ia hanya didapuk jadi karakter kecil di sebuah film. Dari beberapa rekomendasi di atas, kira-kira film Verdi Solaiman mana yang bikin kamu penasaran?