showpoiler-logo

7 Film Terbaik Tiera Skovbye, Pemeran Polly ‘Riverdale’

Ditulis oleh Linda

Tiera Skovbye merupakan aktris Kanada yang memulai karir sebagai aktris cilik. Dia dikenal membintangi beberapa film televisi atau serial, seperti Lifetime’s The Unauthorized Saved atau serial legendaris Riverdale dari 2017 hingga saat ini.

Perannya sebagai Polly Cooper dalam serial Riverdale rasanya menjadi yang paling iconic, yang membuka jalan baginya untuk berbagai kesempatan lain.

Tiera Skovbye

Tiera mulai merambah bermain film pada tahun 2012 dalam A Christmas Story 2 (2012), setelahnya dia lebih banyak berkiprah di televisi. Maka dari itu jumlah film yang dia bintangi masih cukup sedikit.

Di antara yang sedikit itu, melalui artikel ini kami urutkan mulai dari film Tiera Skovbye dengan rating yang lumayan tinggi. Simak, yuk!

1. Summer of '84

Summer of '84

Film horor remaja berjudul Summer of 84 (2018) melibatkan Tiera Skovbye sebagai salah satu pemerannya.

Film ini berlatarkan tahun 1984, ketika situasi mencekam melanda Cape May setelah sebanyak 13 remaja laki-laki menghilang dan tak pernah ditemukan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang. Anehnya mereka menghilang setiap menjelang musim panas tiba.

Menjelang musim panas tiba, Davey Armstrong, remaja laki-laki berusia 15 tahun yang bekerja sebagai loper koran, menikmati waktunya dengan Woody, Curtis dan Tommy. Mereka berkumpul di rumah pohon milik Tommy yang akan dirobohkan.

Para remaja lelaki itu kerap berbagi fantasi tentang Nikki (Tiera Skovbye). Dia adalah seorang gadis tetangga yang berusia lebih tua dari mereka, yang juga merupakan mantan pengasuh Davey.

Hari itu Davey membaca sebuah surat kabar lokal yang memuat pengakuan pelaku pembunuhan anak-anak yang hilang. Davey lantas menduga bahwa pelakunya adalah tetangganya sendiri, Wayne Mackey, seorang perwira polisi. Davey dan kawan-kawannya pun segera menyelidki polisi itu.

2. Midnight Sun

Midnight Sun

Katie Price memiliki kondisi genetik langka yang disebut xeroderma pigmentosum, sehingga ia tak boleh terpapar matahari secara langsung. Akibatnya, Katie hanya berada di dalam rumah sepanjang hari bersama ayahnya, Jack, yang tak lelah merawat, dan sang sahabat, Morgan. Katie hanya bisa keluar rumah setelah matahari terbenam.

Suatu malam saat Katie bermain gitar di sebuah stasiun kereta api, Charlie, pemuda yang selama ini ditaksirnya, diam-diam memperhatikannya.

Begitu Katie menyadari hal itu, dia bergegas pergi meninggalkan buku catatannya yang kemudian disimpan oleh Charlie. Saat Charlie mengembalikan buku catatannya, Katie cerita banyak soal beasiswa, tetapi tidak tentang kondisinya.

Tertarik dengan Katie dan permainan gitarnya, pada satu malam Charlie mengajak Katie menonton sebuah pertunjukan live. Di sana, Charlie meminta Katie membawakan sebuah lagu dan keduanya menghabiskan malam bersama.

Setelah itu, Charlie yang tak tahu kondisi Katie mengajak gadis itu untuk menyaksikan sunrise. Mendengar ajakan tersebut, Katie langsung meninggalkannya.

Kondisi Katie akhirnya diketahui oleh Charlie, bersamaan dengan itu dokter yang telah melakukan beberapa tes menyimpulkan bahwa Katie mengalami penyusutan otak. Kemungkinan untuk sembuh hampir tak ada, dan semua hanya menunggu waktu sebelum Katie benar-benar pergi.

Dalam film ini Tiera Skovbye mendapatkan peran minor sebagai gadis remaja di lingkungan tempat tinggal Katie, yang bernama Zoe.

3. 2 Hearts

2 Hearts

Sepuluh tahun lalu, Jorge yang sedang bermain jatuh pingsan dan harus menjalani operasi. Dokter memberitahu kedua orangtuanya bahwa Jorge mungkin tidak akan bertahan sampai usia 20 tahun. Namun, ternyata Jorge dapat bertahan hingga usia 30 tahun; dan di usia itu dia bertemu Leslie, seorang pramugari yang bertugas dalam penerbangannya.

Cerita berpindah pada seorang pemuda bernama Chris, yang bertemu Samantha (Tiera Skovbye), sebanyak dua kali. Chris mulai membantu Sam dengan program safety buddies.

Chris mengisi sebuah formulir yang kurang lebih menunjukkan kalau dirinya bersedia menjadi donor. Dia kemudian mengajak Sam berkencan, terutama jika dia berhasil lulus dalam tes mengemudi.

Saat berkumpul dengan Sam dan dua sahabatnya di asrama, Chris tiba-tiba jatuh dan kehilangan kesadaran. Hubungan Jorge dan Leslie tak kalah tragis karena kisah cinta mereka ditentang kedua orangtua Jorge yang tak setuju putranya menikah dengan wanita Amerika.

Kedua pasangan ini pada akhirnya terhubung karena keajaiban sekaligus kenestapaan atas kehilangan dan kebaikan.

4. The Miracle Season

The Miracle Season

Caroline Found atau Line merupakan pemain bola voli City West High School yang sangat diidolakan. Jika Line menjadi kapten, tim bola voli mereka tidak akan pernah kalah. Sayang, Line tewas tertabrak sepeda motor saat mengunjungi ibunya yang tengah dirawat karena sakit kanker, yang tak lama menyusul Line.

Kathy, pelatih klub yang ditinggalkan Line meminta sahabat Line, Kelley, kembali ke tim. Sayang, Kelley masih belum bisa membawa timnya menang. Namun, Kathy kembali memercayai Kelley dan menunjuknya sebagai kapten baru.

Seiring latihan yang keras, Kelley dan tim mulai mendapatkan kemenangan dan semakin termotivasi ikut kejuaraan negara bagian demi Line. Paling tidak masih ada 14 pertandingan lagi sebelum mereka bisa berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut.

Dengan kerja keras tim dan keinginan kuat, Kelley berhasil memimpin timnya meraih kemenangan demi kemenangan. Di sini Tiera Skovbye berperan sebagai Brie Tripton, pemain Bola Voli SMA West High bernomor delapan.

5. Even Lambs Have Teeth

Even Lambs Have Teeth

Setelah lulus SMA, dua sahabat, Katie (Tiera Skovbye) dan Sloan, memutuskan bekerja di sebuah pertanian organik di pedesaan selama satu bulan. Sembari bekerja mereka terus menyusun rencana untuk melakukan perjalanan ke NYC.

Paman Katie, seorang agen FBI, mengantar mereka ke terminal bus. Dia mengingatkan mereka untuk mengirimkan pesan berupa kode untuk memastikan keselamatan keduanya selama dalam perjalanan.

Ketika Katie dan Sloan sedang menunggu bus di sebuah restoran, mereka dihampiri oleh dua anak lelaki tampan, Travis dan Jed, yang menawari tumpangan ke peternakan. Walau Katie sempat ragu, Sloan mendorongnya untuk menerima tawaran tersebut.

Keraguan Katie terbukti benar karena Travis dan Jed tidak mengarah ke peternakan. Tanpa diduga mereka malah membawa Katie dan Sloan ke rumah dan bertemu dengan ibu dari anak-anak lelaki itu.

Setelah menyantap hidangan yang disuguhkan, Katie dan Sloan pingsan. Mengejutkan, mereka terbangun dalam keadaan dirantai dan disimpan di sebuah container di tengah hutan.

6. A Christmas Story 2

A Christmas Story 2

Berlatarkan tahun 1940, “Ralphie” Parker kini menjadi remaja yang canggung secara sosial dan tertarik pada mobil serta para gadis. Dia tengah mengincar Drucilla Gootrad (Tiera Skovbye), seorang gadis cantik yang berpacaran dengan the star quarterback.

Ralphie juga sedang mengincar sebuah mobil Mercury convertible tahun 1938 berwarna hijau. Ralphie berharap jika dia bisa mendapatkan mobil tersebut, Drucilla juga bisa dia dapatkan.

Suatu hari Ralphie berada di dalam mobil di tempat parkir. Akan tetapi, karena kekikukannya Ralphie malah menabrakkan mobil dan menyebabkan kerusakan. Penjual mobil mengancam akan memanggil polisi jika Ralphie tidak ganti rugi. Ralphie diberi waktu hingga malam Natal untuk melunasinya.

Remaja berusia 15 tahun itu mencoba meminta dari sang ayah tapi tak berhasil. Ralphie tak punya pilihan sehingga dia bersama dua orang temannya, Flick dan Schwartz, mulai bekerja di Higbee’s Department Store.

Di sana, Ralphie dan teman-temannya justru mengacaukan pekerjaan yang harusnya diselesaikan. Jika sudah begini, bisakah Ralphie mendapatkan uang untuk ganti rugi?

7. Bring It On: Cheer or Die

Bring It On: Cheer or Die

Film ketujuh dari waralaba Bring It On ini disebut-sebut sebagai film horor slasher. Cerita berpusat pada sekelompok pemandu sorak dari SMA Elk Moore yang menjadi target pembunuhan.

Film ini dibuka dengan kilas balik ketika seorang pemandu sorak meninggal dunia dalam sebuah kompetisi di tahun 2002. Akibat hal itu, program pemandu sorak dibubarkan.

Abby dan McKayla (Tiera Skovbye) mengajukan petisi agar program pemandu sorak kembali diadakan. Mereka diizinkan oleh kepala sekolah asal no cheer stunts karena bisa membahayakan. Namun, Abby dan McKayla mengabaikan syarat tersebut karena jika tidak begitu mereka tak punya kesempatan mengikuti kompetisi tingkat regional.

Abby dan McKayla serta tim pemandu sorak kemudian latihan diam-diam di sebuah sekolah tua dan terbengkalai selama akhir pekan perayaan Halloween. Situasi ini dimanfaatkan oleh seorang pembunuh misterius untuk menghabisi para anggota tim paduan suara satu per satu.

Bersembunyi di balik maskot Diablos, pembunuh ini menggunakan senjata panah hingga pisau lempar untuk meneror mereka.

Baca juga: Sinopsis & Review Bring It On 1, Adu Skill Para Cheerleaders

Itu dia beberapa film Tiera Skovbye yang pernah tayang, baik lewat teater atau direct-to-video. Sejauh ini film yang dia bintangi belum terlalu banyak, kamu bisa nonton semua selama akhir pekan nanti, apalagi jika suka dengan penampilan Tiera Skovbye dalam serial Riverdale. Ayo, pilih kira-kira mau nonton yang mana dulu nih?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram