showpoiler-logo

10 Rekomendasi Film Terbaik dari Patrick Stewart

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

Sudah tujuh dekade mengarungi dunia peran di berbagai media. Mulai dari pentas teater, serial TV hingga film layar lebar, semua sudah pernah Partrick Stewart jalani. Sebagai aktor senior, karirnya masih berada di atas dengan berbagai film besar yang terus dia bintangi.

Patrick Stewart dikenal berkat perannya sebagai Kapten Jean-Luc Picard di Star Trek franchise dan Prof. Charles Xavier di X-Men franchise, sehingga membuat aktor yang dilahirkan di Yorkshire pada 13 Juli 1940 ini kuat menancapkan pengaruhnya di dunia film.

Patrick Stewart

Tidak hanya di dua franchise itu dia menampilkan performa apiknya, tapi Patrick juga berakting dengan prima di film-film lainnya. Untuk lebih mengenal sosok bangsawan kehormatan Kerajaan Inggris ini, langsung saja simak artikel berikut yang akan mengupas tuntas seluruh film terbaik dalam karirnya.

1. X-Men Franchise

X-Men Franchise

Salah satu karakter yang pernah diperankan Patrick Stewart dan sangat melekat padanya adalah Prof. Charles Xavier. Patrick pertama kali memerankannya di film X-Men (2000) yang menjadi pemicu bangkitnya film-film superhero di era modern.

Di film ini, Charles Xavier memimpin sekelompok mutan yang mempertahankan eksistensinya di antara manusia dengan cara yang santun. Berbanding terbalik dengan sahabat dekatnya, Magneto, yang memilih untuk melawan manusia yang dianggap mengancam kelangsungan hidup bangsa mutan.

Di film selanjutnya, X2: X-Men United (2003), Charles Xavier dan timnya berkolaborasi dengan Brotherhood of Mutants pimpinan Magneto. Hal ini mereka lakukan demi mencegah rencana pemusnahan massal bangsa mutan oleh Kolonel William Stryker dan pasukan militernya.

Di film penutup trilogi pertama, X-Men: The Last Stand (2006), bangsa mutan harus mengikuti regulasi baru pemerintah yang telah menemukan serum untuk mengubah mutan menjadi manusia biasa. Namun, terjadi penolakan dari Magneto dan kelompoknya yang diperkuat oleh pindahnya Jean Grey, salah satu anggota X-Men di bawah pimpinannya, ke sisi mereka.

Charles Xavier terpaksa menitahkan Wolverine untuk membunuh Jean Grey yang telah berubah menjadi Dark Phoenix, karena hanya senjata berbahan adamantium yang bisa menghentikan kekuatannya. Charles Xavier sangat berduka dengan kematian sosok yang telah dianggap putrinya itu.

Patrick Stewart kembali tampil sebagai Charles Xavier di film X-Men: Days of Future Past (2014) di mana dia mengutus Wolverine untuk kembali ke masa lalu demi mengubah sejarah. Hal ini mereka lakukan demi mencegah kehancuran umat manusia dan bangsa mutan di masa depan.

Setelah dua kali tampil sebagai cameo di film X-Men Origins: Wolverine (2009) dan The Wolverine (2013), karakter Charles Xavier kembali mengisi jalan cerita dari film penutup trilogi Wolverine berjudul Logan (2017). Di film ini, Charles Xavier sudah sangat renta dan menderita kepikunan yang sempat membuat bangsa mutan celaka dengan rusaknya kekuatan telepati yang dimilikinya.

Bersama Logan dan Laura, gadis cilik yang tercipta dari DNA Wolverine, mereka berusaha melarikan diri dari buruan kelompok Reavers. Gerombolan bersenjata pimpinan Donald Pierce ini tak kenal lelah memburu para mutan dan mengubah mutan cilik menjadi senjata mematikan. Sayang, dalam petualangan ini, Charles Xavier tewas di tangan X-24. Dan di akhir film, Logan juga diceritakan tewas.

Patrick Stewart sekali lagi memerankan Charles Xavier dari Earth-838 di film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022). Di semesta lain ini, Charles Xavier adalah salah satu anggota Illuminati bersama Captain Carter, Captain Marvel, Black Bolt dan Reed Richards. Sayang, mereka semua tewas dibantai oleh Scarlet Witch, yang menjadi antagonis utama di film tersebut.

Kehadiran Charles Xavier di film ini menjadi pembuka jalan bergabungnya X-Men ke dalam Marvel Cinematic Universe.

2. Star Trek Franchise

Star Trek Franchise

Setelah sukses mengarungi luar angkasa di layar kaca lewat serial Star Trek: The Next Generation, kru Enterprise menjalani petualangannya di layar lebar. Di bawah pimpinan Kapten Jean-Luc Picard yang diperankan dengan penuh wibawa oleh Patrick Stewart, perjalanan generasi kedua Star Trek ini pun dimulai.

Sayangnya, film pertama Star Trek Generations (1994) kurang berkesan dan tampil seperti salah satu episode dari serialnya. Baru di Star Trek: First Contact (1996), dimana kru Enterprise kembali ke masa lalu untuk mencegah rencana jahat Borg, mereka menuai kesuksesan.

Dengan jalan cerita yang sebenarnya cukup rumit, penonton akan tetap terhibur dengan rangkaian adegan aksi dan pendalaman karakternya.

Star Trek: Insurrection (1998) menceritakan aksi kru Enterprise menyelamatkan warga planet yang terancam bahaya dengan rencana dari Federation. Kapten Picard terlibat dalam kisah cinta dengan seorang wanita Ba’ku bernama Anij.

Meski performa Patrick Stewart dan pengarahan Jonathan Frakes tetap dipuji, film ini tidak menampilkan efek visual yang mengagumkan.

Di Star Trek: Nemesis (2002), Kapten Picard berhadapan dengan musuh terbesarnya, yaitu Praetor Shinzon, pemimpin bangsa Reman. Dia adalah kloning dari Picard dan kini menebar ancaman kepada bangsa Romulan. Picard harus menyatukan kekuatan untuk menghalangi rencana jahat Shinzon yang bisa memusnahkan seluruh alam semesta ini.

Film keempat Star Trek generasi kedua ini dianggap gagal dan mengubur rencana untuk melanjutkan ke film kelima yang sudah disusun sebagai penutup kisah.

Star Trek kemudian di-reboot pada tahun 2009 tanpa kehadiran Kapten Picard dan sukses besar. Di tahun 2020, serial Star Trek: Picard tayang di Paramount+ dan tiga season-nya mendapat respon positif.

3. Green Room

Green Room

Sebuah band punk rock, Ain't Rights, dengan para anak muda sebagai personilnya terperangkap di sebuah bar tempat berkumpulnya komunitas Skinhead, kelompok yang memegang teguh supremasi kulit putih. Mereka menyaksikan pembunuhan salah satu personil band lain dan disekap di dalam ruangan untuk menunggu kematian.

Tidak sudi berdiam diri, anggota Ain't Rights berusaha keluar dan melawan hanya untuk menyaksikan satu persatu teman mereka tewas.

Film thriller yang didistribusikan oleh A24 ini menyajikan cerita yang mencekam dengan nuansa claustrophobia. Patrick Stewart berperan sebagai Darcy, pemimpin komunitas Skinhead yang terafiliasi dengan paham neo-Nazi. Sikapnya begitu tegas dan ucapannya mampu membuat nyali lawan bicaranya ciut. Totalitas akting Patrick Stewart sebagai tokoh antagonis terlihat meyakinkan.

4. The Kid Who Would Be King

The Kid Who Would Be King

Alex tidak percaya bahwa dia ditakdirkan untuk menjalani tugas berat menyelamatkan umat manusia, setidaknya di tanah Britania, dari kekuasaan penyihir jahat Morgana.

Semua berawal dari penemuan pedang kuno Excalibur dan kemunculan penyihir legendaris Merlin yang menjabarkan tanggung jawab yang harus Alex jalani. Dibantu oleh beberapa teman yang diangkat olehnya menjadi ksatria, Alex berjuang hingga akhir.

Patrick Stewart kembali berakting dalam film yang menceritakan King Arthur setelah film Excalibur (1981). Dalam versi modern untuk konsumsi anak-anak ini, dia berperan sebagai Merlin tua. Di film ini diceritakan bahwa Merlin bisa mengubah dirinya untuk menjadi lebih muda juga dalam wujud aslinya.

Merlin membimbing Alex dan para sahabatnya untuk berjuang melawan Morgana. Dia mendukung mereka dengan kekuatan magisnya demi menghalau kekuatan sihir jahat milik Morgana.

5. The Prince of Egypt

The Prince of Egypt

Pangeran Mesir Moses (Val Kilmer) menyadari bahwa dirinya lahir dari kalangan bangsa Yahudi yang menjadi budak di kerajaannya.

Setelah melakukan pembunuhan secara tidak sengaja, dia melarikan diri ke perkampungan bangsa Midian dan menempuh hidup baru di sana. Tapi karena mengemban tugas dari Tuhan untuk membebaskan bangsa Yahudi di Mesir, Moses kembali dan menyeru Rameses (Ralph Fiennes) yang kini duduk di tahta Firaun.

Berkali-kali Rameses menolak, berbagai azab didatangkan. Hingga akhirnya dia mengizinkan mereka pergi. Berubah pikiran, Rameses mengejar bangsa Yahudi hingga ke tepi Laut Merah dan pasukannya habis tenggelam di sana.

Film animasi musikal ini mengambil salah satu kisah terkenal dari Alkitab Injil dan juga interpretasi baru dari film The Ten Commandments (1956). Para pengisi suaranya mendapat pujian, salah satunya adalah Patrick Stewart yang berperan sebagai Seti, ayah dari Rameses.

Rameses adalah Firaun yang mendapat mimpi bahwa kekuasaannya akan dijungkalkan oleh bangsa Yahudi. Oleh karena itu, dia memerintahkan pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru dilahirkan. Namun Tuhan menakdirkan Moses selamat dari kekejian ini.

Film ini sangat dikenal berkat lagu “When You Believe” yang dinyanyikan oleh Whitney Houston dan Mariah Carey. Lagu ini sendiri berhasil memenangi Oscar di kategori Best Original Song dan sempat bertengger di puncak tangga lagu Billboard Hot 100 yang prestisius tersebut.

6. Jimmy Neutron: Boy Genius

Jimmy Neutron: Boy Genius

King Goobot V dari bangsa Yolkian menemukan satelit yang diluncurkan oleh seorang anak bernama Jimmy Neutron. Dia melihat foto keluarga Jimmy dan mengerahkan pasukannya untuk masuk ke bumi. Mereka menculik semua orang dewasa untuk dijadikan persembahan kepada Dewa Poultra yang akan segera bangkit.

Awalnya, Jimmy dan teman-temannya bersuka ria tanpa kehadiran orang tua mereka, tapi kemudian mereka sadar bahwa anak-anak tidak bisa hidup tanpa orang tuanya.

Jimmy memimpin teman-temannya untuk membuat roket dan meluncur ke luar angkasa demi menjemput orang tua mereka. Berkat kerja sama yang baik antara mereka, seluruh tawanan berhasil diselamatkan.

Di film animasi produksi Nickelodeon ini, Patrick Stewart menjadi pengisi suara untuk karakter antagonis King Goobot V yang fisiknya seperti telur dengan mahkota di atasnya.

Suara dan intonasi yang berwibawa membuat raja jahat ini memiliki kesan intimidatif yang kuat. Namun, kecerdasannya masih tidak bisa melebihi kejeniusan Jimmy yang berhasil melempar pesawatnya ke asteroid.

Film yang menjadi awal dari sebuah serial TV ini berhasil masuk nominasi Best Animated Feature meski banyak yang mengritik kekakuan animasinya. Kalah dari Shrek, film ini tetap mendapat respon positif berkat jalan cerita, kelucuan dan pesan moral yang tersampaikan dengan baik.

7. Lifeforce

Lifeforce

Beberapa jasad ditemukan di sebuah pesawat luar angkasa oleh para astronot. Setelah dibawa ke London, jasad ini bangkit dan mulai menebar teror dengan menghisap darah para korbannya. Salah satu astronot yang selamat, Kolonel Carlsen (Steve Railsback), berusaha memburu space vampire ini sambil mencari cara untuk memusnahkan mereka.

Dalam usahanya, Carlsen yang dibantu Kolonel Caine (Peter Firth) dari SAS, melacak keberadaan musuhnya hingga ke RSJ di Yorkshire. Mereka menjebak salah satu vampire wanita ke dalam tubuh Dr. Armstrong, manajer RSJ.

Carlsen dan Kolonel Caine berusaha membawanya kembali ke London, tapi terlepas dalam perjalanan. Dengan alat berupa besi timah, mereka pun berhasil menghentikan teror space vampire ini.

Di film sci-fi horror produksi Inggris yang buruk secara kualitas ini, Patrick Stewart mendapat peran sebagai Dr. Armstrong yang hanya mendapat durasi minim. Tapi menurut para kritikus, performa aktingnya cukup baik jika dibandingkan dengan para pemeran lainnya.

Meski mendapat kritikan pedas dan gagal mendapat penghasilan sesuai harapan, Lifeforce kini telah menyandang status sebagai cult film.

Memang efek visual yang disajikan sama sekali tidak mengesankan, tapi ternyata film ini menyuguhkan cerita dengan premis yang menarik. Jika saja digarap dengan lebih baik lagi, bisa saja film ini menjadi salah satu film sci-fi terbaik.

8. Charlie’s Angels

Patrick Stewart_Charlie’s Angels_

Sabina (Kristen Stewart) dan Jane (Ella Balinska) mendapat tugas untuk menghentikan rencana penjualan dan penggunaan program berbahaya bernama Callisto. Di bawah bimbingan Angel veteran bernama Rebekah (Elizabeth Banks), mereka beraksi bersama Elena (Naomi Scott), sang programmer yang menciptakan Callisto.

Dari semua aksi petualangan mereka, para Angel mengetahui bahwa orang terdekat mereka adalah otak di balik semua kejahatan ini.

Di versi terbaru dari Charlie’s Angels ini, Patrick Stewart kebagian peran sebagai John Bosley, asisten utama Charlie sebagai penghubung dirinya dengan para Angel.

Sedikit berbeda dari berbagai versi sebelumnya, Bosley di sini tidak hanya John, tetapi juga ada Rebekah sang Angel veteran yang turut beraksi bersama para Angel baru. Tidak disangka, ternyata John adalah sosok antagonis yang baru diketahui di akhir cerita.

9. Robin Hood: Men in Tights

Robin Hood: Men in Tights

King Richard berangkat berperang dan menitipkan Inggris kepada Prince John (Richard Lewis) yang bertindak semena-mena kepada rakyatnya. Salah satu korbannya adalah Robin dari Loxley (Cary Elwes), yang semua harta benda dan kekuasaan keluarganya diambil alih oleh kerajaan.

Bersama beberapa rekan yang sebenarnya tidak memiliki keahlian spesial, Robin melawan tirani atas nama rakyat.

Film komedi bernuansa petualangan ini merupakan parodi dari Robin Hood: Prince of Thieves (1991) di mana Cary Elwes berhasil tampil lucu di sepanjang film.

Patrick Stewart sendiri berperan sebagai King Richard yang hanya tampil di awal dan akhir film. Meski hanya sebentar, namun kharisma dan wibawa yang dimilikinya membuat karakter ini pantas dia bawakan, meski tampil sedikit komikal.

10. Dune

Patrick Stewart_Dune_

Paul Atreides (Kyle MacLachlan) dan ibunya terpaksa harus melarikan diri ke planet bergurun pasir, Arrakis. Mereka diburu oleh bangsa Harkonnen yang telah menjungkalkan kekuasaan Duke Leto, ayah Paul, karena perebutan pengolahan tambang berharga.

Paul menggenapkan ramalan penduduk pribumi yang dikenal dengan bangsa Fremen, dan menjadi pemimpin perlawanan mereka terhadap penjajahan bangsa Harkonnen di Arrakis.

Film space opera adaptasi novel karya Frank Herbert ini menuai banyak kritikan dan dianggap gagal pada saat perilisannya.

Padahal film karya David Lynch ini sudah didukung oleh deretan pemeran ternama, salah satunya adalah Patrick Stewart yang memerankan karakter Gurney Halleck. Dia adalah guru bertarung, politik dan seni dari Paul juga orang kepercayaan Duke Leto.

Itulah film-film terbaik yang dibintangi oleh Patrick Stewart. Popularitas yang tinggi, kemampuan akting yang mumpuni dan kepribadian yang jauh dari sensasi membuatnya sebagai teladan yang baik bagi para aktor lain.

Mendapat gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth II karena kontribusinya di bidang drama, dia juga memiliki bintang sendiri di Hollywood Walk of Fame.

Meski sudah memasuki usia senja, proyek film terus berdatangan padanya. Dan sepertinya dia tidak bisa dilepaskan dari dua karakter yang telah melekat padanya, Prof. Charles Xavier dan Captain Jean-Luc Picard, dimana dia masih terus membawakan peran ini di film dan serial TV.

Telah banyak meraih berbagai penghargaan, terutama dari pentas teater, karirnya terasa belum lengkap karena belum pernah menjadi nominee Oscar, apalagi menang di ajang peghargaan film paling prestisius tersebut. Tapi tanpa Oscar pun, kualitas aktingnya tetap diakui oleh para insan perfilman.

Sambil menunggu kehadirannya di film-film terbarunya, ada baiknya kalian tonton ulang semua film Patrick Stewart di atas, apalagi bagi fans Star Trek dan X-Men. Saksikan kualitas akting terbaik yang dia sajikan di film-film tersebut. Selamat menonton!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram