20 Rekomendasi Film Terbaik yang Dibintangi Luna Maya

Siapa sih yang tidak mengenal Luna Maya? Saya rasa tidak ada satupun penduduk Indonesia yang tidak mengenalnya.

Selain punya karir modeling yang sukses, Luna Maya adalah seorang aktris dengan kemampuan akting mumpuni. Hingga kini, Luna Maya telah membintangi puluhan film Indonesia. Ia juga tidak pernah pilih-pilih proyek, mau didapuk sebagai cameo, pemeran pendukung hingga aktris utama, Luna Maya selalu tampil maksimal.

Buat kamu para penggemar Luna Maya, Showpoiler memiliki beberapa rekomendasi film terbaik yang dibintangi oleh Luna Maya dan wajib kamu tonton. Penasaran? Temukan informasi lengkapnya di bawah ini!

1. Suzzanna: Bernapas dalam Kubur

Tidak hanya berakting, Luna Maya benar-benar mengubah penampilannya semirip mungkin dengan mendiang “Ratu Horor Indonesia” yaitu Suzana. Dia memakai makeup prostetik agar wajahnya mirip dengan sang legenda. Lalu, Luna Maya berusaha meniru mimik wajah hingga intonasi dan cara Suzana berbicara. 

Bagi saya, penampilan Luna Maya dalam Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur sangat menyeramkan. Kesannya sangat khas seperti sedang menonton film horor klasik, dengan kualitas alur yang runtut dan sinematografinya lebih variatif. 

Untuk ceritanya, Suzzanna telah menikah selama lima tahun dengan Satria (Herjunot Ali, namun mereka masih belum dikaruniai momongan. Ketika Suzzanna hamil, sayangnya Satria sedang bertugas di luar negeri. 

Sialnya, kepergian Satria malah dimanfaatkan oleh empat karyawannya yang nakal. Mereka dendam pada Satria dan berniat untuk merampok rumahnya. Nahas, malam itu Suzzanna yang berada di dalam rumah harus meregang nyawa. Ia dikubur hidup-hidup di halaman belakang rumahnya.

Anehnya, keesokan harinya Suzzanna terlihat beraktivitas seperti biasa. Suzzanna masih menyambut suaminya dengan senyum yang bahagia. Benarkah Suzzanna masih hidup?

2. Suzzanna: Malam Jumat Kliwon

Suzzanna (Luna Maya) adalah kembang desa yang disukai oleh banyak pria. Namun, Suzzanna telah menetapkan hatinya untuk Surya (Achmad Megantara). Mereka berniat untuk menikah, tetapi rencana ini hancur, ketika Suzzanna memilih untuk menikahi pria lain. 

Demi melunasi hutang-hutang keluarganya, Suzzanna rela jadi istri kedua Raden Aryo (Tio Pakusadewo), orang terkaya di desa mereka. Namun, pernikahan Suzzanna ini rupanya membuat istri pertama Raden Aryo cemburu. Terlebih lagi, dalam waktu singkat Suzzanna mengandung anak pertama sekaligus pewaris seluruh kekayaan Raden Aryo. 

Dibantu oleh seorang dukun, istri pertama Raden Aryo mengirim santet kepada Suzzanna yang saat itu sedang hamil besar. Akibatnya, Suzzanna tewas mengenaskan tepat di malam jumat kliwon. 

Suzzanna: Malam Jumat Kliwon memang projek remake dari film horor klasik berjudul Malam Jumat Kliwon yang diproduksi tahun 1986. Dilihat dari trailer-nya, beberapa scene iconic seperti kandungan yang pindah ke punggung dan unsur kleniknya terlihat sangat kuat. Sayang, saya kurang sreg dengan makeup prostetik Luna Maya yang tidak sebagus dan total seperti film pertamanya. 

3. Mendarat Darurat

Awalnya sering dituduh selingkuh, lama-lama Glenn (Reza Rahadian) pun nekat selingkuh beneran. Sebenarnya Glen adalah sosok suami yang setia dan manut pada istrinya, Maya (Marissa Anita), yang lebih tegas darinya. 

Namun, rumah tangga mereka perlahan-lahan jadi tidak sehat karena sikap protektif dan cemburuan Maya. Ketika Glenn mulai stres dengan rumah tangganya, sahabatnya yang bernama Yahya (Pandji Pragiwaksono), menyarankannya untuk benar-benar berselingkuh. Yahya berusaha mendekatkan Glenn dengan Kania (Luna Maya), teman satu kantor mereka yang cantik. 

Perselingkuhan tidak akan pernah membawa hasil yang baik, hal ini juga yang dirasakan oleh Glenn. Sialnya, sebuah peristiwa membuat perselingkuhan Glenn dan Kania hampir diketahui oleh Maya. 

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Kamu bisa menonton Mendarat Darurat, film romcom yang diarahkan oleh Pandji Pragiwaksono di Disney+ Hotstar. Film ini tidak bisa dikatakan terbaik, tapi dari segi akting dan skenarionya cukup matang. Namun, ada satu hal yang saya sukai dari film ini yaitu plot twist-nya yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. 

4. Ruang

Berkat Ruang, Luna Maya pernah dinominasikan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di beberapa ajang besar Indonesia. Meski gagal membawa pulang satu piala dari tiga ajang yang berbeda, akting Luna Maya di film ini memang sangat berkualitas dan mindblowing. 

Ruang sendiri mengisahkan seorang diplomat Indonesia yang hidup di luar negeri, ia bernama Rais (Slamet Rahardjo). Ia terkejut, setelah mendengar berita meninggalnya sang ibu. Rais pun mendatangi adiknya, Rima (Reggy Lawalata), untuk menyampaikan pesan terakhir mendiang ibu mereka. 

Tapi baik Rais dan Rima terkejut, karena ibu menuliskan dua pengakuan. Pertama adalah Rais bukalah anak kandungnya. Pengakuan kedua adalah bagaimana ayah mereka bisa berhubungan dengan ibu kandung Rais. 

Flashback ke tahun 1950-an pun diperlihatkan, ketika Khairil (Winky Wiryawan) muda, ayah Rais dan Rima, menghabiskan waktunya. Ia bekerja pada seorang tuan tanah dan menjalani hidupnya sebagai pria urakan. Tapi segalanya berubah, ketika Khairil bertemu dengan Kinasih (Luna Maya), anak perempuan dari tuan tanahnya yang cantik. Dia langsung jatuh cinta pada Kinasih.

Sayang, di era tersebut perjodohan hukumnya wajib. Meski Khairil dan Kinasih saling mencintai, perbedaan kasta diantara keduanya terlalu jauh, sehingga Kinasih dijodohkan dengan pria lain. Namun, sebelum itu Kinasih terlanjur mengandung anak dari Khairil, yang tidak lain adalah Rais.

5. Sabrina

Kalau Amerika punya Annabelle sebagai boneka hantu yang menyeramkan, maka Indonesia punya boneka serupa bernama Sabrina. Film horor arahan Rocky Soraya ini bercerita tentang boneka anak-anak bernama Sabrina yang jadi tempat hidup dari sosok iblis jahat. 

Kisahnya bermula ketika Maira (Luna Maya) dihadiahi sebuah boneka bernama Sabrina oleh suaminya, Aiden (Christian Sugiono), pemilik perusahaan mainan yang sukses. Aiden memberikan boneka ini sebagai tanda cinta dan kenang-kenangan dari anak mereka yang sudah meninggal. 

Tapi, boneka ini malah digunakan untuk memanggil arwah ibu kandung Vanya (Richelle Skornicki), anak angkat Maira dan Aiden. Vanya memanggilnya lewat sebuah permainan bernama “Pensil Charlie.”

Sialnya, sosok yang masuk dalam boneka itu bukanlah ibu kandung Vanya. Justru, ada iblis jahat bernama Baghiah yang kejam. Iblis itu tinggal dalam boneka Sabrina, sambil mencari tubuh manusia yang cocok untuk dirasukinya. 

Sabrina bisa dikatakan sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibintangi oleh Luna Maya. Bagi saya, akting Luna Maya di film ini sangat lepas dan enjoyable. Lalu, alur cerita dan gaya penyutradaraan Rocky Soraya patut diacungi jempol. Fyi, film ini ditonton oleh 1.337.510 orang dan ditayangkan di Malaysia, Singapura, Thailand hingga Jepang.

6. Rumah Kentang: The Beginning

Siapa nih yang tinggal di Bandung? Kalau iya, pasti kamu hafal dengan salah satu urban legend populer yang dikenal dengan nama “Rumah Kentang.” Rumah yang berada di Jalan Banda ini punya kisah tragis dan mistis. Kini cerita tersebut diadaptasi ke sebuah film layar lebar oleh Rizal Mantovani dan Hitmaker Studio. Film tersebut berjudul Rumah Kentang: The Beginning, Terdengar menyeramkan buka?

Penasaran dengan alur ceritanya? Menyatukan masa kini dan masa lalu, film ini mengisahkan Sophie (Luna Maya) yang kembali ke rumah masa kecilnya bersama sang suami, Adrian (Christian Sugiono). Sophie sendiri sudah lama tidak datang ke sana, tepatnya semenjak kedua orang tuanya menghilang tanpa jejak. 

Sejak hari pertama menginjakkan kaki di rumah lamanya, Sophie telah merasakan berbagai hal aneh. Awalnya Sophie masa bodoh, hingga keponakannya yang bernama Nina (Davina Karamoy) hilang secara misterius. Sophie pun penasaran, ia berusaha mencari tahu misteri dari rumah masa kecilnya yang berada di tengah-tengah ladang kentang ini.

7. HI5TERIA

Jarang-jarang ada film Indonesia yang bertema omnibus seperti HI5TERIA. Tapi film horor ini memang worth to watch. Terdiri dari lima cerita yang diarahkan oleh lima sutradara handal, film ini menyuguhkan berbagai urban legend populer di Indonesia. Mungkin, kamu mengenal salah satunya. 

Kelima cerita tadi disuguhkan dengan sinematografi yang ciamik dan scoring musiknya yang bikin bulu kuduk merinding. Saya pun tidak bisa menonton film ini sendirian, karena ada banyak scene menyeramkan yang terngiang-ngiang di kepala.

Luna Maya sendiri hadir di segmen tiga, film ini bertajuk "Kotak Musik" yang diarahkan oleh Billy Christian. Luna Maya berperan sebagai Farah, seorang ilmuwan muda yang tidak percaya dengan hantu dan klenik. 

Suatu hari Farah mengajak Teddy (Kris Hatta), juniornya di kampus, untuk membuktikan eksistensi hantu. Namun, berbagai hal aneh yang terjadi di hadapan mereka selalu bisa dipatahkan dengan teori ilmiah Farah. Tapi, semua itu berubah ketika Farah membawa pulang sebuah kotak musik yang ditemukannya di sebuah rumah kosong. Gadis ini tiba-tiba minta tolong pada sang adik, sebenarnya apa yang terjadi pada Farah?

8. Eggnoid: Cinta & Portal Waktu

Telur biasanya dimasak dengan cara diceplok, dadar atau orek. Tapi, telur yang didapatkan oleh Ran (Sheila Dara Aisha) berbeda dengan telur pada umumnya. Dari bentuknya saja, telur itu berukuran sangat besar dan mengeluarkan sinar-sinar aneh. Tidak sampai di situ saja, ternyata telur tersebut berisikan sesosok manusia.

Telur aneh itu disebut dengan nama Eggnoid. Di dalamnya ada sesosok manusia dari masa depan, baik laki-laki atau perempuan, yang bertugas sebagai support system bagi masternya. 

Hidup Ran memang terpuruk, pasca ia kehilangan ayah dan ibunya dalam sebuah kecelakaan. Tapi hadirnya si manusia telur yang dinamainya Eggy (Morgan Oey), ternyata bisa membuat Ran kembali berbahagia. 

Sebagai support system, Eggnoid dilarang untuk jatuh cinta pada masternya. Tapi, Eggy dan Ran saling jatuh cinta. Kedua anak muda ini harus mencari tahu jalan apa yang akan mereka dipilih. Antara menjalani hidup sesuai takdir atau hidup dengan pilihannya sendiri? 

Bergenre romantis dan komedi dengan sentuhan sci-fiction, Eggnoid: Cinta & Portal Waktu cukup menghibur. Luna Maya hanya tampil sebagai pemeran pendukung, namun karakter Tante Diany punya peran penting dalam hubungan Eggy dan Ran. Selain itu, Luna Maya terlihat sangat cantik dan super fit di film ini.

9. Killers

Seorang eksekutif muda Jepang yang karismatik dan populer, Nomura Shuhei (Kazuki Kitamura), ternyata menyimpan rahasia kelam. Dia menghabisi nyawa beberapa orang, lalu merekam aksinya dan menyebarluaskan videonya di dunia maya. Semua ini hanya untuk memuaskan hasrat terpendamnya. 

Di lain tempat, ada Bayu Aditya (Oka Antara), seorang wartawan Indonesia yang gigih dan sedang mengalami keterpurukan. Hal ini berdampak buruk pada hubungannya dengan Dina (Luna Maya) sang istri dan karir profesionalnya. Saat hidupnya penuh dengan masalah, Bayu menonton salah satu video Nomura dan merasa terdorong untuk meniru perbuatannya. 

Tanpa diduga, video Bayu mendapat perhatian dari Nomura. Sejak itu, Nomura memutuskan untuk bertemu dengan Bayu. Apa yang akan mereka lakukan? Akan berkolaborasi atau saling membunuh satu sama lain? 

Kisah tadi bisa kamu saksikan dalam film psikologi-kriminal berjudul Killers. Diarahkan oleh The Mo Brothers, saya tidak heran kalau ada banyak adegan sadis dan berdarah-darah dalam film ini. Menggaet aktor papan atas Jepang, Kazuki Kitamura, film ini punya keunikan sendiri yang tidak bisa kamu temukan di film bergenre serupa Indonesia.

Luna Maya juga hadir sebagai pemeran pendukung di sini. Saya tidak akan mengatakan aktingnya bagus, tapi secara keseluruhan cukup memuaskan. Masalahnya bukan di akting, melainkan development karakternya yang kurang digali lebih dalam lagi.

10. Filosofi Kopi the Movie 2: Ben & Jody

Hadirnya Luna Maya dalam Filosofi Kopi the Movie 2: Ben & Jody jadi angin segar dan membawa kisah baru. Di film ini Luna Maya berperan sebagai Tarra, seorang wanita yang tertarik jadi investor di Filosofi Kopi. 

Selama dua tahun, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) menjelajahi Indonesia untuk mempromosikan kopi buatan mereka, tetapi belum ada pencapaian signifikan yang diraih. Ben dan Jody kemudian sepakat untuk menghidupkan kembali Filosofi Kopi di Jakarta, dengan harapan mereka bisa meraih kesuksesan seperti dulu. 

Membangkitkan kembali nama kedai kopi yang sempat tenggelam ternyata tidak mudah. Untungnya, ada Tarra (Luna Maya) yang bersedia menjadi mitra usaha Ben dan Jody. Sumbangsih besar untuk Filosofi Kopi oleh Brie (Nadine Alexandra), barista dan mahasiswi pertanian yang membantu di kedai.

Suatu saat, Tara mengusulkan agar Ben dan Jody melakukan perluasan ke beberapa daerah di Indonesia, dari sinilah konflik rumit muncul. Persahabatan mereka kini terancam, karena ada perbedaan pendapat.

Masih diarahkan oleh Angga Dwimas Sasongko, Filosofi Kopi the Movie 2: Ben & Jody fokus ke penggembangan karakter tokoh Ben dan Jody. Jujur saja, saya sempat memandang sebelah mata kehadiran Luna Maya di film ini. Ternyata Luna Maya mampu memberikan kesan yang kuat. Ia tidak hanya berhasil dari segi akting, tapi pembawaan karakter dan kemistrinya luar biasa.

11. Insya Allah Sah 2

Deretan perubahan yang ditampilkan dalam Insya Allah Sah 2, berhasil memberikan perubahan yang signifikan. Apalagi Anggy Umbara memberikan bumbu aksi dalam film romcom ini. Buat kamu yang pernah nonton Insya Allah Sah yang diproduksi tahun 2017 lalu, pasti ngerasain perbedaan drastis dari film pertama dan sekuelnya. 

Mau tahu seperti apa kisahnya? Dalam sebuah taksi, Raka (Pandji Pragiwaksono) berusaha untuk membantu Gani (Donny Alamsyah), seorang buron yang diincar oleh kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Freddy Coughar (Ray Sahetapy). 

Gani memohon pada Raka untuk membantunya melarikan diri. Raka bersedia dengan syarat Gani harus berikrar akan bertobat. Dengan terpaksa Gani menyanggupi syarat Raka dan selamat dari ancaman. Namun, situasi berubah secara tiba-tiba. 

Gani meminta Raka untuk terus menemaninya ke mana saja ia pergi. Uniknya, meski tahu Gani adalah pria yang kejam, Raka tidak henti-hentinya mengingatkan Gani akan ikrarnya. Meski enggan, Gani kembali berjanji untuk bertaubat. Terlebih lagi, Gani teringat dengan sang istri, Mutia (Luna Maya), yang sedang mengandung anaknya.

Meski Luna Maya bukan karakter utamanya, tetapi dia memberikan impact yang luar biasa lho. Kisah cinta Mutia dan Gani terasa mendayu-dayu, lalu dibumbui dengan intrik dan komedi yang bikin alurnya terasa lebih ringan. Mengejutkan, tapi saya cukup terkesan dengan kemampuan Luna Maya saat men-deliver sense komedi lewat guyonan yang dilontarkannya.

12. Janda Kembang

Asih atau Selasih (Luna Maya) adalah warga pendatang baru di sebuah kawasan pinggir Jakarta yang bernama Pulo Bantal. Dia memiliki suara yang indah, wajah yang menarik dan tubuh yang menggoda. Bakatnya ini membuat Pak Dodi (Ringgo Agus Rahman) merekrut Asih sebagai penyanyi di grup musik bernama Dodirama Band yang dipimpinnya.

Singkat cerita, beredar kabar bahwa Asih adalah seorang janda muda. Sontak berita ini membuat para pria di Pulo Bantal berlomba-lomba mendekati Asih. 

Hal ini membuat para istri merasa iri dan khawatir karena suami-suami mereka menjadi lalai dengan kewajiban mereka. Konflik terjadi ketika Yuli Nada (Sarah Sechan), istri Pak Dodi dan penyanyi Dodirama Band, merasa terancam dengan kehadiran Asih. Keadaan semakin memanas, ketika Yuli dan para wanita yang cemburu ingin mengusir Asih dari Pulo Bantal. Lantas bagaimana Asih menghadapi hal ini?

Janda Kembang bisa dikatakan sebagai film yang berhasil membuat nama Luna Maya dikenal sebagai aktris di Indonesia. Berkat film ini juga, Luna Maya mulai merambah dunia tarik suara. Pasalnya, dalam film ini Luna menyumbangkan suaranya untuk empat lagu utamanya dan rata-rata adalah musik dangdut. Soundtrack lagunya yang terngiang di kepala saya adalah lagu “Suara” yang dinyanyikannya dengan band Hijau Daun. 

13. The Doll 2

Masih berhubungan dengan mainan anak-anak, kali ini Luna Maya bakal dihantui oleh boneka gaoya menyeramkan di The Doll 2. Sehoror apa ceritanya? 

Maira (Luna Maya) hidup bahagia bersama suaminya yang bernama Aldo (Herjunot Ali) dan putri mereka, Kayla (Shofia Shireen). Suatu hari terjadi musibah yang menewaskan Kayla dan hal ini menghancurkan kebahagiaan dalam keluarga mereka. Sejak kejadian itu Maira selalu murung dan Aldo memilih untuk sibuk bekerja. 

Enam bulan kemudian, di hari ulang tahun Kayla, Maira merasa ada yang aneh. Ia merasa Kayla masih ada di sekitarnya karena ada hal-hal yang tidak biasa seperti pintu yang terbuka sendiri dan televisi yang menyala tanpa sebab.

Sabrina, boneka favorit Kayla, juga sering berubah posisi tanpa disengaja. Berkat dukungan sahabatnya, Maira untuk mencoba berhubungan dengan Kayla melalui boneka Sabrina. Sialnya, sosok yang dipanggilnya bukanlah sang putri melainkan iblis yang kejam. Bagaimana mereka menghadapi iblis ini?

Setelah menonton filmnya, sebenarnya The Doll 2 punya alur yang lebih rapi dibandingkan film pendahulunya. Luna Maya secara mengejutkan tampil dengan akting dan penjiwaan karakter yang sempurna. Ia berhasil membawa emosi dan nyawa untuk film ini, padahal naskah ceritanya tidak fokus pada karakter Maira.

14. 30 Hari Mencari Cinta

30 Hari Mencari Cinta adalah film legendaris Indonesia. Untuk mereka yang lahir di tahun 90-an, film ini hits banget di kalangan remaja pada masanya. Luna Maya mendapatkan branding sebagai perempuan seksi dan cantik lewat film ini. Meski aktingnya masih mentah, tapi secara keseluruhan cukup memuaskan. 

Penasaran dengan ceritanya? Tiga sahabat, Keke (Dinna Olivia), Gwen (Nirina Zubir) dan Olin (Maria Agnes), telah bersahabat sejak masa SMA. Mereka tinggal bersama di rumah orang tua Olin, meski masuk ke universitas yang berbeda. Mereka juga punya kebiasaan sama, seperti makan pizza, menyewa video dan menonton film di rumah.

Saat menonton film "Titanic", mereka merasakan sesuatu yang berbeda. Ketiganya menyadari bahwa selama ini mereka telah mengabaikan hal yang sangat penting dalam hidup, yaitu “Cinta.” Sejak saat itu mereka memutuskan untuk mencari pacar. 

Namun, keputusan ini justru menimbulkan masalah, karena Keke, Gwen dan Olin malah saling berkompetisi untuk menentukan siapa yang bisa mendapatkan pacar tercepat. Mereka membuat taruhan untuk mencari cinta dalam 30 hari. 

Fyi, karakter Luna Maya dalam film ini bernama Barbara, member dari geng gadis-gadis populer di kampus. Barbara ini karakternya sangat “pick me girl.” Pasti terbayangkan seberapa menjengkelkannya sosok Barbara ini?

15. Ratu Kosmopolitan

Pada masanya, Ratu Kosmopolitan adalah film yang unik. Film yang diarahankan oleh Ody C. Harahap ini mengeksplorasi dunia remaja yang saat itu masih jarang disentuh para sineas seperti sekarang. Supaya filmnya lebih menarik, berbagai kritik sosial yang ditampilkan dibumbui dengan komedi hingga laga yang menghibur. 

Film ini mengisahkan tiga bersahabat yang berusaha menyelamatkan kost mereka yang akan digusur. Gina (Luna Maya) adalah seorang wartawan paruh waktu yang mahir memasak, Tari (Tyas Mirasih) adalah seorang instruktur aerobik yang lincah, dan Zizi (Imey Liem) adalah seorang seniman tato yang percaya pada ilmu hitam. 

Mereka tinggal di kost khusus mahasiswi milik ibu Laksmi (Yati Surachman), seorang janda tanpa anak yang keras tapi baik hati. Suatu hari, mereka mendapat teror dari Rido (Reza Pahlevi) dan anak buahnya, yang menekan warga perumahan untuk menjual tanah mereka dengan harga rendah. 

Bahkan, mereka nekat membakar beberapa rumah untuk mempercepat proses pengosongan. Dengan bantuan Seno (Fathir Muchtar), ketua Karang Taruna yang menjadi pujaan hati mereka, ketiga sahabat ini merancang strategi unik untuk melawan para preman. Mereka pun terlibat dalam perang sengit ala RATU KOSTmopolitan!

16. Asmara Dua Diana

Perjalanan akting Luna Maya bisa dikatakan terseok-seok, karena beberapa kali Luna salah memilih proyek film. Sebut saja dalam Asmara Dua Diana, film komedi satir ini malah fokus mengeksploitasi karakter perempuannya lewat pakaian seksi dan adegan yang berani. Padahal, kritik sosial soal aparat hukum dan negara di film ini terasa narutal. Sayangnya, hal ini dieksplor dengan cara yang kurang tepat.

Ceritanya fokus mengisahkan hidup seorang pria bernama Asmara (Jamie Aditya) yang merasa dirinya sangat beruntung. Ia memiliki istri bernama Diana Wulandari (Luna Maya) yang tidak hanya cantik, tetapi juga putri satu-satunya dari seorang pengusaha travel sukses di Jakarta. Ia pun diberi kepercayaan untuk mengelola perusahaan oleh mertuanya dan berharap kelak mendapatkan warisan mereka. 

Namun, Asmara memiliki kelemahan dalam hal kesetiaan. Kepribadiannya yang ramah dan baik, dengan mudah menarik perhatian wanita. Sebut saja Diana Dwiyana (Aura Kasih) yang seksi dan menawan ini sangat tergila-gila padanya.

Suatu hari Diana Dwiyana mengaku tengah mengandung anak Asmara dan memintanya untuk bertanggung jawab. Sialnya lagi, Diana Dwiyana adalah adik dari seorang kolonel yang tidak segan-segan melakukan kekerasan terhadap orang yang menyakiti keluarganya. 

Di sisi lain, Diana Wulandari juga ternyata hamil. Keluarganya sangat gembira dan sebagai hadiah, Asmara diberikan perusahaan baru. Kini Asmara panik, karena ia takut jika rahasianya dengan Diana terbongkar. Apalagi, Diana Dwiyana terus menerornya.

17. Bangsal 13

Salah satu film horor iconic yang pernah dibintangi oleh Luna Maya adalah Bangsal 13. Di film ini Luna Maya kembali bekerjasama dengan sutradara Ody C. Harahap. Film ini punya sense horor yang terasa cukup klasik, meski penonton bakal lelah dengan jumpscare-nya yang berantakan. 

Soal alur cerita, film ini mengisahkan Natasha (Endhita Wibisono) dan Mina (Luna Maya), dua orang sahabat yang suatu hari secara tidak sengaja menabrak seseorang. Mereka pun membawanya ke rumah sakit terdekat, tetapi tidak ada tempat kosong. Akhirnya, mereka dimasukkan ke Bangsal 13, yang sudah dua puluh tahun tidak digunakan.

Singkat cerita, Natasha mendengar suara ketukan dari pintu kecil di lantai saat malam tiba. Dia penasaran dan membukanya, tetapi tidak melihat apa-apa. Sialnya, gangguan dirasakan oleh Mina yang ditinggal sendiri di bangsal. Dia berlari ketakutan seperti sedang dikejar oleh seseorang yang menakutkan. 

Saat itulah Mina bertemu dengan suster Frida (Lia Candrasari), yang berkata "Kamu telah memanggil dia". Anehnya, Suster Frida kemudian menghilang begitu saja dari pandangannya. Sebenarnya, apa yang sudah diganggu dan dipanggil oleh Natasha dan Mina? 

Kalau akting, baik Luna Maya maupun Endhita dan Lia Candrasari tampil cukup meyakinkan. Sayangnya, alur ceritanya yang kurang fokus dan dialog-dialog dangkalnya bikin mereka tidak bisa menampilkan akting terbaiknya. 

18. Pesan dari Surga

Menyinggung soal pergaulan bebas dan impian anak muda. Film ini bercerita tentang sebuah grup band dalam menghadapi berbagai masalah dan keraguan dalam perjalanan bermusik mereka.

Masalah ini dimulai dari Veruska (Rianti Cartwright), pemain keyboard yang terinfeksi HIV/AIDS. Situasi Veruska dipersulit dengan kenyataan kalau dirinya hamil tanpa suami dan orang yang menghamilinya adalah sosok terapis pecandu narkoba bernama Dodo (Uli Herdinansyah). Pria itu memilih kabur karena menolak bertanggung jawab.

Di tempat lain ada Prana, gitaris band yang bimbang antara dua cinta; Sandra (Indah Kalalo), pembaca kartu tarot, dan seorang gadis bernama Elita. Kalau Canting (Luna Maya), vokalis band satu ini bermasalah dengan sikap kasar dan gampang irinya. 

Masalah yang tidak kalah kompleks juga terjadi pada Brazil (Catherine Wilson), pemain bass dan Kuta (Lukman Sardi), pemukul drum yang ternyata seorang homo seksual. 

Antara masalah pribadi atau meraih mimpi bersama-sama? Kelima anak muda ini berusaha mencari tahu, apa yang mereka inginkan dalam hidup masing-masing?

Ada beberapa fun fact mengenai film Pesan dari Surga. Ternyata para pemerannya tidak hanya fokus pada akting. Berperan sebagai anggota grup band, hampir seluruh aktornya ikut kelas musik. Sementara Luna Maya yang berperan sebagai vokalis band, ia berusaha memberikan penjiwaan yang lebih baik saat menyanyikan lagunya secara lipsync.

19. Mantan

Sebenarnya film ini tidak bisa dikatakan terbaik, tapi Mantan cukup menyenangkan untuk ditonton. Premisnya sangat sederhana, namun naskah ceritanya cukup menarik lho.

Film ini mengisahkan Adi (Gandhi Fernando), seorang penulis artikel percintaan, memiliki tunangan namun masih ragu untuk menikah. Namun, Adi punya cara yang aneh untuk meyakinkan dirinya. Ia memilih untuk menemui empat mantan kekasihnya, hanya untuk memastikan bahwa ia akan menikah dengan orang yang benar. 

Pertama, ia menemui Daniella (Ayudia Bing Slamet), yang sekarang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga di Bandung. Kemudian ia menemui Frida (Karina Nadila), anak wali kota Bandung yang terlibat kasus korupsi ayahnya dan kini tinggal di Yogyakarta. 

Mantan kekasih Adi yang ketiga adalah Juliana (Kimberly Ryder), pacar sahabatnya yang pernah diselingkuhi Adi dan sekarang berada di Bali. Lalu, yang keempat adalah Tara (Luna Maya), penyanyi yang beralih menjadi pengusaha hotel di Bali. 

Dari perjalanan ini Adi mendapatkan banyak pandangan baru mengenai hubungan dan cinta. Puncaknya, Adi bertemu dengan mantan kekasihnya yang kelima, Deedee (Citra Scholastika). Ternyata, baik Adi dan Deedee masih punya cerita cinta yang belum usai. Lalu, bagaimana dengan nasib tunangan Adi?

20. Sabar ini Ujian

Secara komersial, Sabar ini Ujian memang tidak berhasil bersaing dengan film-film populer lainnya. Namun, konsep time-loop yang dihadirkan oleh Anggy Umbara, jadi salah satu keunikannya. 

Intinya ceritanya fokus pada tokoh bernama Sabar yang diperankan oleh Vino G. Bastian. Empat tahun lalu, Sabar memutuskan untuk tidak datang ke pernikahannya dengan Astrid (Estelle Linden) karena trust issue dan trauma masa kecilnya. 

Sekarang, Sabar merasakan sakit hati ketika dia menerima undangan pernikahan Astrid dengan Dimas (Mike Ethan), teman SMA Sabar. Keesokan harinya, Sabar menghadiri acara pernikahan Astrid dan harus melihat wanita yang sangat ia sayangi menikah dengan sahabatnya. 

Meskipun berat, Sabar berhasil melewati hari itu dengan baik. Sabar berusaha untuk menerima kenyataan dan ingin hari itu segera berakhir. Namun, ada sesuatu yang aneh terjadi keesokan harinya. Sabar terbangun di hari yang sama yaitu di hari pernikahan Astrid dan hal ini terus berulang berkali-kali. 

Jadi film pertama yang mengusung konsep time-loop, alur ceritanya memang kurang memuaskan. Satu-satunya yang menolong film ini hanyalah kualitas akting dari jajaran aktor dan aktris papan atas Indonesia. Luna Maya juga berusaha untuk menginterpretasikan karakternya sebagai Tiffany, tapi screentime yang didapatkannya sangat singkat.

Dari film romantis, komedi hingga horor dan sci-fiction, inilah beberapa rekomendasi film terbaik yang dibintangi oleh Luna Maya.

Meski sempat mendapatkan kritik soal aktingnya yang dinilai masih mentah, Luna Maya secara bertahap memperbaiki kesalahannya. Hingga sekarang, ia menjadi salah satu aktris terbaik Indonesia.