10 Film Terbaik yang Dibintangi Aktor Laurence Fishburne

Memulai karir dengan menggunakan nama Larry Fishburne, pria kelahiran Agustus, 30 Juli 1961 ini sudah berakting di usia 11 tahun di sebuah acara teleplay ABC If You Give a Dance You Gotta Pay the Band.

Dia langsung mendapat peran utama di film debutnya, Cornbread, Earl and Me (1975), sebagai anak muda yang menjadi saksi penembakan bintang basket sekolah oleh seorang polisi.

Laurence Fishburne sangat beruntung diajak oleh sutradara Francis Ford Coppola di film Apocalypse Now (1979) yang membuatnya memiliki karir gemilang di kemudian hari. Agar kalian mengenal lulusan Lincoln Square Academy ini, berikut adalah 10 film terbaiknya yang wajib kalian tonton.

1. Apocalypse Now

Kapten Benjamin Willard yang sedang bertugas di Vietnam diminta untuk membunuh Kolonel Walter Kurtz yang menjadi pemberontak. Walter adalah tentara yang gila perang dan memiliki pangkalan militer serta pasukan sendiri.

Dia juga menganggap dirinya sebagai sosok tuhan. Jadi sangat wajar apabila militer Amerika menginginkannya mati daripada membuat malu nama negara.

Di salah satu film perang terbaik sepanjang masa ini, Laurence Fishburne berperan sebagai Tyrone “Clean” Miller, anggota pasukan tembak. Dia adalah pemuda yang sombong dari Bronx Selatan.

Uniknya, Fishburne saat memulai syuting film ini masih berusia 14 tahun, namun dia memalsukan identitasnya menjadi usia 17 tahun agar bisa memerankan karakter Tyrone ini.

Syuting film berlangsung selama 238 hari dari Maret 1976 sampai Mei 1977. Sedangkan proses pasca produksinya memakan waktu yang lama juga sehingga membuat film ini baru bisa dirilis pada bulan Agustus 1979. Fishburne sudah berusia 18 tahun pada saat film ini dirilis.

2. Searching for Bobby Fischer

Josh Waitzkin adalah bocah pra remaja yang sangat berbakat di permainan catur. Fred, ayah Josh, memanggil seorang guru catur, Bruce, untuk mengajarinya permainan ini secara benar agar tidak terpengaruh Vinnie.

Meski Josh sering tampil sebagai juara, dia kemudian memberontak ketika Fred melarangnya bermain catur dengan Vinnie.

Di film drama karya Steven Zaillian ini, Laurence Fishburne berperan sebagai Vinnie, seorang pecatur jalanan yang sering bermain di taman. Dia adalah guru pertama Josh yang mengenalkannya berbagai taktik yang tidak biasa.

Vinnie sendiri adalah karakter fiktif yang merupakan kombinasi dari tiga tokoh nyata, yaitu Vinny Livermore, Poe McClinton dan Jerry dimana Josh mendapatkan taktik permainan catur dari mereka.

3. Franchise John Wick

John Wick dipaksa kembali dari masa pensiunnya demi menebus hutang, namun ternyata dia malah menjadi buruan para hitman. The High Table menurunkan seluruh kekuatannya untuk memusnahkan John Wick, namun dia berhasil meruntuhkan organisasi kriminal ini meski sempat dikira mati terlebih dahulu.

Baca Juga: Review & Sinopsis John Wick, Pembunuh yang Gagal Move on

Karakter Bowery King yang diperankan oleh Laurence Fishburne baru diperkenalkan di film John Wick: Chapter 2 (2017). Dia adalah pimpinan kelompok kriminal bawah tanah yang juga memiliki sebuah penampungan bagi para pengemis.

Adjudicator dari The High Table meminta dirinya untuk mundur dari posisinya karena telah membantu John. Namun Bowery King tidak bergeming dan tetap mengerahkan tenaganya agar John bisa menuntaskan masalahnya.

Dia mempercepat pemulihan John dan selalu hadir saat dibutuhkan. Karakter ini sangat tepat baginya dan mengingatkan kita akan peran Morpheus yang menjadi mentor Neo di trilogi The Matrix.

4. Mystic River

Jimmy, Dave dan Sean adalah sahabat sejak kecil. 25 tahun setelah peristiwa penculikan Dave yang diiringi kekerasan seksual, putri Jimmy, Katie, ditemukan tewas dibunuh. Sean yang kini menjadi detektif mengusut kasus ini dan mengarah pada Dave sebagai tersangkanya.

Persahabatan mereka terpecah yang berujung pada pembunuhan Dave oleh Jimmy. Tapi ternyata bukan Dave pelakunya. Di film drama kriminal dengan gaya neo-noir arahan Clint Eastwood ini, Laurence Fishburne berperan sebagai Detektif Whitey Powers, rekan Sean dalam mengusut kasus pembunuhan ini.

Dialah yang pertama kali melemparkan dugaan Dave sebagai tersangka pembunuh karena pernyataannya yang seringkali berubah. Pada akhirnya, dia dan Sean berhasil meringkus pembunuh sebenarnya.

5. Boyz n the Hood

Tre, Doughboy dan Ricky adalah sahabat sejak kecil yang tumbuh bersama di Crenshaw, Los Angeles. Hidup mereka tidak seindah cerita dongeng karena hidup mereka selalu bersinggungan dengan permasalahan ras, berbagai macam hubungan berdampak negatif, kekerasan dan prospek masa depan yang kelam.

Di film drama kriminal karya John Singleton ini, Laurence Fishburne berperan sebagai Furious Styles, ayah dari Tre. Meski dekat dan sering bersinggungan dengan lingkungan yang buruk, Furious selalu menekankan dirinya dan Tre untuk jangan terlalu memikirkan apalagi ikut berkecimpung dengan pergaulan negatif ini.

Dia selalu menekankan kepada Tre bahwa pendidikan adalah hal utama yang harus dia kejar agar memiliki masa depan yang cerah.

Furious sangat khawatir ketika Tre terlibat dalam pertikaian berdarah dan melarangnya untuk mengikuti Doughboy yang ingin menuntut balas dendam. Dari peristiwa ini, Tre paham bahwa ucapan ayahnya memang benar adanya.

6. Trilogy The Matrix

Seorang hacker bernama Thomas Anderson dibawa oleh wanita yang tak dikenalnya ke sebuah dunia simulasi. Disini dia memiliki nama Neo, sang terpilih yang dianggap bisa menyelamatkan umat manusia dari kekuasaan bangsa mesin. Dia dilatih oleh Morpheus untuk menjadi seorang ksatria.

Berjuang mempertahankan Zion, mereka harus melindungi kota terakhir umat manusia itu dari serangan sentinel. Neo mencari jawaban atas pertanyaan pelik kepada Oracle.

Pada akhirnya, Neo harus berhadapan dengan Smith untuk mengakhiri penderitaan umat manusia. Pengorbanannya membuat alam Matrix di-reboot dan membuat semua kembali normal.

Di trilogi The Matrix karya duo Wachowski ini, Laurence Fishburne memerankan sosok pejuang umat manusia, Morpheus. Morpheus selalu meyakinkan Thomas bahwa dia adalah Neo sang terpilih dan melatihnya untuk menjadi seorang pejuang sepertinya.

Dia tidak pernah lelah melawan bangsa mesin dan memiliki strategi perang yang tidak biasa. Morpheus adalah karakter Fishburne yang paling memorable.

7. What’s Love Got to Do with It

Karir musik Tina Turner tidaklah mulus. Semua karena hubungan asmara penuh kekerasan bersama Ike Turner. Mereka memulai karir di grup yang digawangi oleh Ike, Kings of Rhythm.

Mereka lalu sukses sebagai duet, namun popularitas membuat Ike menjadi arogan dan sering melakukan kekerasan kepada Tina juga penyanyi latar mereka.

Menuntut cerai, Tina tidak membawa apapun dari pernikahan mereka kecuali namanya saja. Memulai lagi karirnya dari bawah, dia akhirnya bisa menjadi penyanyi rock wanita populer dan Ike tak bisa lagi mengganggunya.

Performa akting Laurence Fishburne sebagai Ike Turner di film drama biografi karya Brian Gibson ini sangat powerful. Dia berhasil menampilkan perubahan sikap Ike dari sosok yang lembut hingga menjadi keras dan arogan.

Di sepanjang film, kita juga menyaksikan perubahan fashion yang dikenakannya sesuai dengan masa yang mereka lalui. Nominee Best Actor Oscar memang pantas untuknya.

8. Akeelah and the Bee

Gadis cilik dari Los Angeles Selatan yang sangat berbakat mengeja, Akeelah Anderson, berusaha mencapai perlombaan mengeja tingkat nasional.

Terlalu banyak masalah dalam kehidupannya, seperti kesulitan ekonomi, lingkungan yang keras dan kematian ayahnya karena dibegal, nyaris membuatnya patah semangat. Namun seorang profesor bahasa, Dr. Joshua Larabee, selalu ada menyemangatinya.

Film drama karya Doug Atchison ini sangat apik menggambarkan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Laurence Fishburne berperan sebagai Dr. Joshua Larabee yang memiliki hubungan putus-sambung dengan Akeelah.

Awalnya dia menawarkan diri mengajari Akeelah, namun enggan karena sikap Akeelah yang dianggap tidak sopan.

Namun kemudian Dr. Larabee mendukung Akeelah di perlombaan regional dan melatihnya hingga bisa lolos ke tingkat nasional.

Sang profesor menarik diri karena sosok Akeelah mengingatkannya pada mendiang putrinya yang wafat saat seusia Akeelah. Namun, sekali lagi, Dr. Larabee ada untuk Akeelah saat dia mengarungi perlombaan tingkat nasional.

Performa apiknya di film ini mengantarkan Laurence Fishburne membawa kemenangan di ajang Black Movie Awards dari kategori Outstanding Supporting Actor in a Motion Picture. Di kategori yang sama, dia juga masuk sebagai nominee di Black Reel Awards dan NAACP Image Awards.

9. Ant-Man and the Wasp

Hank Pym dan Hope van Dyne mengembangkan teknologi untuk masuk ke alam kuantum, sementara Scott Lang sedang menjadi tahanan rumah.

Namun Scott yang terkoneksi dengan Janet tetap bisa membantu menjalankan rencana mentornya untuk menjemput istrinya tersebut di alam itu. Namun mereka harus berhadapan dengan Ghost yang juga memiliki kepentingan atas alam kuantum.

Di film kedua Ant-Man ini, Laurence Fishburne berperan sebagai Bill Foster, teman lama Hank yang pernah bekerja sama dalam proyek Goliath.

Dia mencoba membantu Ava Starr yang terpapar hasil eksperimen gagal. Hal ini membuat kondisi fisiknya tidak stabil dan membutuhkan energi dari alam kuantum untuk proses penyembuhannya.

10. Contagion

Tenaga medis, pejabat pemerintah dan masyarakat umum menghadapi masalah besar, yaitu pandemi yang terjadi secara global. Penyebaran yang cepat membuat para ahli kesehatan berusaha keras untuk melacak asal virus demi menemukan antivirusnya.

Sementara itu terjadi kepanikan di seluruh negara, banyak orang dikarantina, juga banyak kota di lockdown. Semua dilakukan agar virus tidak menyebar.

Sungguh ajaib, film medical thriller ini menggambarkan dengan tepat banyak hal yang terjadi apabila wabah mematikan menyebar. Mulai dari prosedur kesehatan yang dilakukan, penelusuran rekam jejak penderitanya, dan pencarian antivirus, semua dipaparkan dengan detail dan logis.

Tidak hanya di kalangan tenaga medis saja, semua yang terjadi di masyarakat juga digambarkan dengan tepat. Adanya kericuhan, belanja karena panik, penyebaran berita hoax tentang obat yang bisa menyembuhkan, tensi emosi meninggi, karantina dan lockdown kota, semua juga dipaparkan dengan teliti.

Steven Soderbergh seolah-olah membuat film ini seperti ramalan akan terjadinya pandemi Covid-19 di tahun 2020. Di tengah deretan para bintang yang berakting di film ini, Laurence Fishburne menjadi sosok penting di bidang kesehatan, yaitu Dr. Ellis Cheever.

Dia adalah kepala badan pemerintah yang bertugas dalam penanganan penyakit, Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Ditangannya semua prosedur penanggulangan wabah dijalankan. Dia memerintahkan penelusuran rekam jejak para pasien yang terjangkit demi menemukan korelasi dan asal virusnya. Uji coba dilakukan secara singkat agar antivirus bisa segera disebar demi menanggulangi pandemi.

Itulah deretan film terbaik yang dibintangi oleh Laurence Fishburne. Meski memang dikenal lewat film-film action, tapi dia bermain juga di berbagai genre. Dia juga tidak segan harus berakting di film indie dan juga menjadi produser di beberapa film.

Penampilannya yang kharismatik dengan gaya bicara tenang dan memiliki suara yang dalam, membuat dia juga sering menjadi pengisi suara di film-film animasi dan video game.

Pernah bergabung di beberapa franchise film besar Hollywood, membuat karirnya tetap berada di atas, meski seringkali bermain sebagai pemeran pendukung.

Sebagai seorang moviegoers, tentunya kita ingin selalu menunggu film berikutnya dari Laurence Fishburne. Dengan kualitas akting yang mumpuni, kita harapkan karirnya tetap cemerlang.

Rasanya kalian wajib menonton semua film di atas dimana kalian bisa mengapresiasi kualitas aktingnya. Selamat menonton, ya!