15 Film Komedi Indonesia Terbaru dan Paling Lucu di 2024

Hadir dengan genre komedi dan sedikit sentuhan horor, Agak Laen diambil dari nama podcast yang dijalankan oleh empat pemeran utamanya yakni Bene Dion, Indra Jegel, Boris Bokir dan Oki Rengga. Kalau kamu penggemar podcast tersebut, pasti senang melihat kuartet Agak Laen resmi merilis film mereka sendiri.

Dalam film ini, mereka berperan sebagai empat orang sahabat yang memiliki permasalahan ekonomi masing-masing. Boris, Bene, dan Jegel sebenarnya menjalankan sebuah usaha bersama, yakni menjadi penjaga sebuah rumah hantu di pasar malam. Tapi usaha ini mulai sepi dan terancam bangkrut.

Datang dengan ide brilian, Oki yang baru keluar dari penjara pun mengusulkan untuk merenovasi rumah hantu mereka dan membuatnya menjadi lebih “realistis”. Namun, masalah datang ketika salah seorang pengunjung terkena serangan jantung dan tewas di dalam rumah hantu mereka.

Karena terdesak, keempatnya memutuskan untuk mengubur jasad sang pengunjung di rumah hantu tersebut. Dan ketika polisi mulai menyelidiki, Oki cs melakukan berbagai cara konyol untuk menutupi kejadian sebenarnya.

Masih ingat dengan film pendek Tilik yang dirilis tahun 2018? Hingga saat ini, film yang sempat viral di sosial media Indonesia tersebut sudah ditonton lebih dari 28 juta kali.

Kesuksesan ini menginspirasi Wahyu Agung Prasetyo untuk mengadaptasinya ke layar kaca dalam format serial di tahun 2023. Dan pada tahun 2024, sutradara Andibachtiar Yusuf dengan bantuan Aaron Hart sebagai penulis, resmi merilis kisah sekuelnya dalam bentuk film yang berpusat pada karakter Bu Tejo.

Berjudul Bu Tejo Sowan Jakarta, film ini mengangkat premi rumitnya kultur pernikahan di Indonesia. Ketika putranya, Teddy, mengatakan akan menikahi kekasihnya yang merupakan keturunan Tionghoa, Bu Tejo keberatan dengan permintaan tersebut. Padahal, Bu Tejo sendiri yang mendesak anaknya untuk segera menikah.

Teddy tentu pantang menyerah, ia ingin membuktikan pada ibunya bahwa sang kekasih adalah orang yang baik. Karenanya, Teddy mengajak sang ibu dan para tetangganya di kampung untuk menyaksikan sendiri itikad baiknya melamar sang kekasih di Jakarta. Perjalanan mereka ke Jakarta yang “rusuh” pun dimulai.

Rumah produksi IDN Pictures dan MNC Pictures berkolaborasi untuk mengangkat kisah grup lawak legendaris pada masanya yakni Srimulat. Film berdurasi 1 jam 45 menit ini akan membawa kita pada kisah para anggota Srimulat yang terdiri dari Gepeng (Juan Bione), Basuki (Elang El Gibran), Djudjuk (Erika Carlina), Timbul (Dimas Anggara), Nunung (Zulfa Maharani), hingga si kocak Tessy (Erick Estrada).

Grup lawak Srimulat mulai terkenal saat pertama kali tayang di televisi pada tahun 1983. Hal ini membuat para pendiri grup itu ingin Srimulat lebih dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun usaha untuk mencapai mimpi tersebut bukan hal sepele. Banyak anggota Srimulat yang akhirnya merasa insecure dan mengalami krisis identitas.

Salah satu kendala mereka adalah bahasa. Seluruh anggota Srimulat sudah terbiasa berbicara dengan bahasa Jawa, namun saat di televisi, mereka diharuskan untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia. Mampukah seluruh anggota Srimulat menjadi kompak dan sukses seperti apa yang diharapkan? 

Jun (Rey Bong) adalah seorang siswa SMA yang menjadi korban perundungan. Suatu hari, Jun dibawa ke rumah tua oleh para perundungnya. Namun tanpa disangka, hari itu adalah hari di mana hidupnya akan berubah karena Jun menemukan sebuah benda ajaib.

Di rumah tua itu, Jun menemukan sebuah benda mirip tembikar yang ketika disentuh mengeluarkan asap. Benda itu lalu mengeluarkan makhluk misterius dengan wajah menyeramkan, sehingga membuat Jun kabur meninggalkan rumah itu. Makhluk yang disebut Jin itu ternyata mengikuti Jun sampai ke rumahnya. Dan supaya Jun tidak kabur lagi, Jin mengubah dirinya menjadi sosok yang imut.

Jun kemudian memanggil Jin dengan sebutan Om Jin. Dari situlah persahabatan mereka dimulai, Om Jin selalu membantu Jun ketika dirundung. Selain itu, banyak sekali hal yang dilakukan Om Jin untuk mempermudah hidup Jun. Misalnya, membuat Jun jadi bisa berkelahi dan jadi berani mendekati teman sekolahnya yang dia sukai.

Jin & Jun adalah film yang dibuat ulang dari sinetron Jin & Jun di tahun 1990an. Dengan menonton film ini, penonton dibawa sedikit bernostalgia, apalagi ketika mendengar soundtrack-nya. Apakah film ini sama serunya dengan sinetron Jin & Jun tahun 90-an?

Pasangan suami istri, Pak Domu (Arswendi Beningsuara Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean), merasa kesepian karena ketiga anak mereka: Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel) merantau ke luar kota, sedangkan si bungsu Sarma (Gita Bhebhita Butar-Butar) tinggal bersama mereka.

Pak Domu dan Mak Domu lalu menyusun rencana dengan mengatakan bahwa keduanya akan bercerai agar seluruh anaknya bisa berkumpul bersama mereka. Rencana itu pun berjalan sesuai dengan harapan, mendengar hal itu, ketiga anak mereka pulang ke Medan.

Yang mereka tahu kedua orang tua mereka hendak bercerai dan mereka datang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu, Pak Domu dan Mak Domu harus tetap bersandiwara. Namun hal tak mengenakan terus terjadi, Pak Domu jadi selalu bertengkar dengan ketiga anaknya sehingga membuat suasana benar-benar jadi tak nyaman.

Sandiwara ini pun terbongkar dan membuat ketiga anaknya sedih bukan main, Sarma yang disuruh pura-pura tidak tahu pun jadi serba salah. Kini ancaman perceraian itu benar adanya. Pak Domu menyesal dan berusaha untuk memperbaiki diri, berdamai dengan semua anaknya, dan menjemput Mak Domu kembali pulang menjadi keluarga utuh lagi.

Jay Adi (Gilang Dirga) merupakan mantan vokalis band besar yang terkenal dan meraih banyak penghargaan di masanya. Band yang kala itu tengah naik daun pun bubar karena sikap egois Jay. Seiring berjalannya waktu dan banyak penyanyi baru yang bermunculan, popularitas Jay mulai merosot dan terancam hilang tenggelam.

10 tahun berlalu, Jay ingin namanya kembali dikenal seperti dulu, menikmati kepopulerannya dan mendapatkan perhatian dari banyak penggemar. Namun, industri musik saat ini sudah berubah. Meski demikian, Jay tidak patah semangat dan terus berusaha untuk mewujudkan mimpinya.

Di tengah usahanya kembali ke dunia hiburan sebagai penyanyi Solo, Jay bertemu dengan seorang wanita bernama Nur (Kezia Aletheia), seorang musisi muda yang juga tengah berupaya meraih puncak. Jay dan Nur pun sepakat untuk berkolaborasi dengan menyanyikan lagu duet. Berkat Nur, Jay menjadi bersemangat untuk meraih mimpinya itu. Apakah duet Jay dan Nur akan berakhir sukses?

Angku Wan (Musra Dahrizal) merupakan seorang tetua di desa tepi danau Maninjau, Sumatera Barat. Dalam sebuah sayembara yang diadakan oleh produk sabun, Angku Wan menjadi pemenang atas hadiah utama sebesar 2 milyar! Namun sayang, sebelum Angku Wan berhasil mengklaim hadiah tersebut, ia meninggal secara tiba-tiba.

Warga desa, diantaranya Ni Ta (Jajang C. Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon) yang mengetahui Angku Wan mendapatkan hadiah uang dalam jumlah besar lantas menyusun rencana. Mereka menginginkan uang tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk memajukan desa sesuai dengan wasiat dari Angku Wan di saat-saat terakhirnya.

Mereka membuat seolah-olah Angku Wan masih hidup agar hadiahnya bisa mereka ambil dan pergunakan untuk tujuan mulia tersebut. Disaat rencana mereka akan berhasil, perwakilan dari perusahaan sabun yang menyediakan sayembara, Anwar (Emir Mahira), datang untuk mencocokan data pemenang.

Kira-kira apa yang mereka akan lakukan untuk meyakinkan Anwar agar tetap memberikan hadiahnya meski Angku Wan telah tiada?

Diadaptasi dari film Belgia yang digarap oleh sutradara Herwin Novianto, film ini menceritakan tentang tiga laki-laki penyandang disabilitas yang ingin merasakan pengalaman seksual untuk pertama kalinya di usia mereka yang sudah memasuki 20 tahun lebih.

Mereka adalah Baskara, pria yang mengalami kelumpuhan saraf, Danton yang menderita tumor otak sehingga tubuh bagian bawahnya lumpuh, dan Miko yang menderita retinitis pigmentosa, yang menyebabkan kebutaan total. Walau kehidupan mereka tidak sempurna, tapi mereka menemukan kebahagiaan dari persahabatan ini.

Untuk melepas keperjakaan mereka, Danton, Baskara, dan Miko bertekad menuju Gang Dolly, yang dikenal sebagai lokasi prostitusi di Surabaya. Meski penuh rintangan, ketiganya tidak pantang menyerah. Bagaimanakah kisah keseruan tiga sekawan ini di Gang Dolly? Segera saksikan filmnya!

Mel (Syifa Hadju) dan Satya (Jefri Nichol) merupakan teman masa kecil. Beranjak dewasa, keduanya saling menyukai. Hal ini diketahui oleh kedua Ibu mereka, Widi (Cut Mini) dan Ira (Sarah Sechan) yang berharap mereka menikah supaya jalinan persahabatan keduanya jadi semakin erat.

Harapan kedua ibu itu pun terwujud. Mel dan Satya akhirnya mengutarakan keinginan mereka untuk segera menikah. Namun situasi menjadi kacau ketika kedua ibu mereka ikut campur terlalu jauh. Widi dan Ira ikut mengatur banyak hal tentang pernikahan anak mereka. Tidak hanya menganggu hubungan Mel dan Satya, persahabatan Widi dan Ira pun diuji.

Satya berusaha meyakinkan Mel untuk bisa bertahan dengan keadaan tersebut, namun Mel justru ragu untuk melanjutkan pernikahan. Di saat keadaan semakin rumit, Widi dan Ira sadar bahwa tingkah mereka sudah kelewat batas, dan membuat impian anak-anak mereka jadi berantakan. Lantas, apakah pernikahan Mel dan Satya berhasil dilaksanakan?

Bara (Baskara Mahendra) dan Gala (Clara Bernadeth) merupakan pasangan serasi. Selama 13 tahun menjalin hubungan, tidak ada masalah yang berarti. Namun, satu waktu Gala ingin sekali untuk menikah. Keinginan tersebut malah membuat keduanya jadi renggang bahkan akhirnya Bara memutuskan Gala yang membuat gadis ini patah hati bukan main.

Di tengah keterpurukannya tersebut, Gala bertemu dengan seorang pria baik bernama Aiman (Oka Antara). Kehadiran Aiman jelas membuat luka hati Gala perlahan sembuh, dan membuat Gala menaruh rasa pada Aiman.

Seiring waktu, Gala menemukan banyak kesamaan antara Bara dan Aiman. Hal ini membuat Gala tidak senang, dan menjadi sedih. Ia berpikir bahwa Aiman akan berbuat sama seperti yang Bara lakukan. Namun di sisi lain, Gala yakin Aiman bukan orang yang seperti itu.

Di saat Aiman juga mulai menaruh perasaan pada Gala, kini gadis itu mengalami perang batin. Apakah Aiman akan menjadi obat luka hatinya dan bisa meneruskan hubungannya hingga menikah nanti atau akankah Gala akan hancur untuk kedua kalinya?

Ariel (Enzy Storia) adalah seorang gadis muda yang menjalankan sebuah toko kaos kaki peninggalan keluarganya. Sayangnya, toko tersebut meninggalkan banyak hutang yang kini menjadi tanggung jawab Ariel.

Anggun (Karina Nadila), sahabat Ariel, yang kasihan dengan keadaan Ariel kemudian mencari cara untuk membantu melunasi hutang sahabatnya. Anggun lantas mengikutsertakan Ariel dalam kompetisi vlog bertema zodiak yang berhadiah ratusan juta. 

Dalam kompetisi tersebut, Ariel harus membuktikan bahwa rasi bintang tidak ada kaitannya dengan percintaan. Kebetulan, Ariel juga tidak percaya pada jodoh berdasarkan rasi bintang. Untuk membuktikannya, Ariel bahkan mendekati 12 pria dengan zodiak berbeda-beda.

Apakah Ariel berhasil membuktikan bahwa jodoh tidak terikat pada rasi bintang? Atau, justru ia terpikat pada salah satu di antara 12 pria tersebut? Disutradarai oleh Dinna Jasanti, film ini bisa menjadi tontonan ringan yang seru untuk mengisi akhir pekanmu!

Oskar adalah seorang penyiar radio terkenal yang karirnya sedang cemerlang. Suatu hari, ia kedatangan seorang gadis muda dan seorang anak laki-laki. Gadis tersebut bernama Karin, yang mengklaim dirinya sebagai putri kandung Oskar. Sedangkan anak kecil yang dia bawa adalah Gempa, anak Karin, alias cucu Oskar.

Setelah melakukan tes DNA, benar saja, Karin memang anak kandung Oskar. Karin nekat mencari Oskar karena ibunya telah meninggal satu tahun lalu, dan ia tidak memiliki kerabat lagi. Tidak memiliki pilihan, Oskar lantas menampung Karin dan anaknya di rumahnya.

Hal ini kemudian membuat skandal pecah. Oskar dituding berpacaran dengan gadis muda bahkan memiliki anak. Oskar kesal bukan kepalang karena kehadiran Karin menjatuhkan citranya sebagai penyiar terkenal. Lantas, bagaimanakah akhir dari kisah Oskar, Karin, dan Gempa?

Fifi (Asri Welas) merupakan seorang ibu tunggal yang berjuang untuk mendapatkan hidup layak untuk putri semata wayangnya, Diana (Michelle Ziudith). Mereka tinggal di kawasan wisata Gunung Bromo, dan bekerja di sektor pariwisata. Keduanya merangkap sebagai supir jeep, pemandu, dan mengelola homestay yang merupakan usaha mendiang dari suami Fifi.

Pada satu kesempatan, homestay Fifi kedatangan seorang tamu bernama Darma (Tora Sudiro), seorang aktor lawas. Berkenalan dengan Fifi membuat Darma kagum akan kegigihannya. Saat menginap, Darma melihat buku diary milik Fifi yang berisi cerita yang menyentuh, Darma sadar bahwa Fifi berbakat menjadi seorang penulis handal.

Begitu tahu Darma membaca isi buku diary-nya, Fifi marah besar. Darma mencoba menjelaskan bahwa ia ingin membuat cerita Fifi menjadi sebuah film. Namun Fifi enggan dan mengusir Darma. Memberi kesempatan berpikir, Darma pun pergi. Diana yang melihat adanya potensi dari sang Ibu, lantas membujuk Fifi untuk melunak.

Disutradarai oleh Hasto Broto, film ini ditulis oleh dua stand up comedian berbakat yaitu Arie Kriting dan Abdur Arsyad. Film ini pun menjadi kali perdana bagi Asri Welas sebagai pemeran utama, setelah sebelumnya ia lebih dikenal sebagai pemeran pendukung selama bertahun-tahun.

Jonny (Vino G. Bastian) merupakan seorang mantan pembunuh bayaran. Ia selalu mengerjakan pekerjaannya itu dengan cepat dan rapi, membuat dirinya terkenal di kalangan banyak pihak yang membutuhkan jasanya. Beranjak lebih dewasa, Jonny sadar bahwa selama ia tidak berhenti dari profesinya tersebut, maka hidupnya tidak akan damai dan dia tak akan mampu menikmati hidupnya.

Akhirnya, melalui keputusan yang bulat, Jonny bertekad untuk pensiun dari dunia gelap dan memilih untuk menjalani hidup normal. Niatnya itu ia sampaikan pada teman seperjuangannya, Franky (Abdur Arsyad). Mendengar rekannya ingin pensiun, Franky pun ingin mengikuti jejak Jonny, apalagi saat itu ia ingin serius menata hubungan dengan adik Jonny, Mercy (Brisia Jodie).

Begitu Jonny dan Franky menyampaikan keinginannya itu pada pemimpinnya, Damar (Rukman Rosadi), mereka berdua diberi tugas terakhir yang apabila berhasil, maka mereka diperbolehkan pensiun. Tanpa mereka tahu, tugas yang diberikan Damar merupakan tugas sulit dan lebih membahayakan dari tugas-tugas mereka sebelumnya. Akankah Jonny dan Franky mendapatkan kebebasannya kelak?

Film ini diangkat dari komik Jepang berjudul Daiseikou Desu dan saduran ulang dari film Korea Selatan berjudul 200 Pounds Beauty. Cerita berpusat pad seorang wanita muda yang kelebihan berat badan bernama Juwita (Syifa Hadju). 

Meskipun pandai bernyanyi, berat badannya yang berlebih membuat Juwita diabaikan. Dia hanya bisa menjadi penyanyi di balik panggung untuk seorang ‘penyanyi’ bernama Eva. Alasan lainnya ia menerima pekerjaan itu, tak lain karena Andre, pria yang disukainya.

Suatu waktu, Juwita dipermalukan di atas panggung dan di hadapan banyak orang. Kejadian tersebut membuat Juwita malu dan putus asa hingga mengasingkan diri. Mencoba untuk bangkit, Juwita pun menjalani operasi plastik besar-besaran untuk mengubah dirinya. 

Setelah menjalani serangkaian operasi plastik, Juwita berubah menjadi Angelica dan berhasil debut sebagai penyanyi. Dia menghadapi banyak gejolak emosi dan identitas diri di sepanjang perjalanan. Dia menyadari kecantikan batin lebih penting, dan dia perlu mencintai serta berani menjadi dirinya sendiri di atas segalanya.