Inilah Rekomendasi 8 Film Terbaik John David Washington

Siapa menyangka jika bintang film Tenet (2020) ini adalah mantan pemain sepak bola profesional? Ya, John David Washington pernah menandatangani kontraks dengan klub St. Louis Rams yang direkrut tahun 2006 lalu.

Secara profesional, John menghabiskan waktu selama empat tahun sebagai pemain belakang dari Sacramento Mountain Lions di Liga Sepakbola Amerika Serikat.

Putra Denzel Washington ini mulai merambah akting secara lebih serius melalui sebuah serial televisi berjudul Ballers (2015-2019). Karirnya melejit begitu John membintangi film BlacKkKlansman (2018).

Dua tahun kemudian, John mendapatkan kesempatan bermain dalam film garapan sutradara Christopher Nolan, Tenet (2020). Tambah penasaran dengan filmografi John David Washington?

1. Tenet

John David Washington menjadi karakter utama dalam film sci-fi action thriller terkenal ini. Cerita Tenet (2020) berpusat pada The Protagonist, yang ditugaskan bersama CIA untuk mengambil plutonium di sebuah gedung operasi di Ukraina. Sayangnya, plutonium tersebut palsu dan The Protagonist pun ditangkap.

The Protagonist kemudian mencoba bunuh diri dengan menelan sebuah pil. Akan tetapi, pil bunuh diri itu ternyata sebatas cara untuk menguji kesetiaannya.

Setelah berhasil selamat, The Protagonist direkrut satu organisasi rahasia bernama ‘Tenet’. Dari organisasi tersebut dia mendapat tugas yang terkait dengan keselamatan banyak orang, yaitu mencegah terjadinya PD III.

Dari sana, The Protaginist mengetahui bahwa ada sebuah teknologi semacam positron, yaitu electron yang bergerak mundur di dalam waktu, yang membuat satu objek dapat bergerak terbalik karena waktu berjalan mundur.

The Protegonist juga mengetahui bahwa peluru ‘ajaib’ itu disuplai oleh penjual senjata dari Mumbai. Perjalanan The Protagonist untuk mencegah PD III pun dimulai.

2. BlacKkKlansman

BlacKkKlansman (2018) merupakan film John David Washington ber-genre biographical black comedy crime yang dibuat berdasarkan memoar berjudul Black Klansman karya Ron Stallworth.

Film ini memenangkan penghargaan Grand Prix di ajang Cannes 2018. Tahun 1972, Ron Stallworth (John David Washington) dipekerjakan sebagai petugas kulit hitam pertama di Kepolisian Colorado Springs.

Ron ditugaskan di ruang arsip dan bosan karena terus diintimidasi. Ron pun mengajukan diri untuk menjadi undercover officer.

Tugas pertamanya adalah menyusup ke sebuah rapat umum lokal yang membahas tentang hak-hak sipil nasional, yang dipimpin oleh Kwame Ture. Di sana Ron bertemu dengan Patrice Dumas, president of the Black Student Union at Colorado College.

Ron kemudian kembali menyamar setelah membaca tentang Ku Klux Klan. Ku Klux Klan atau KKK adalah sebuah kelompok supremasi kulit putih, right-wing terrorist and hate group yang ada di Amerika.

Target utama mereka adalah orang Afrika-Amerika, Hispanic, Yahudi, Latin, Asia-Amerika, penduduk asli Amerika, Katolik, imigran, homoseksual, atheis, umat muslim dan penyedia layanan aborsi.

Ron lantas menyamar menggunakan suara kulit putih, dan berbicara dengan Walter Breachway, presiden KKK bagian Colorado Springs.

Menyadari bahwa tak cukup hanya dengan menelepon, Ron meminta rekan kerjanya, Flip Zimmerman, menyamar sebagai dirinya dan bertemu para anggota Ku Klux Klan. Dari sana, Ron bersiap membongkar cabang KKK yang ada di Colorado Springs.

3. Amsterdam

Tahun 1918, Burt Berendsen dikirim mertuanya ikut bertempur dalam PD II. Saat ditempatkan di Perancis, Burt bertemu seorang tentara Afrika-Amerika, Harold Woodman (John David Washington). Keduanya cedera dan dirawat oleh Valerie Bandenberg, seorang perawat yang pandai membuat karya seni. Setelah perang berakhir, tiga orang itu tinggal bersama di Amsterdam.

Suatu hari, Burt harus kembali pada istrinya di New York, Harold yang menjalin hubungan romantis dengan Velarie lalu kemudian renggang pun harus pergi ke New York untuk menjadi pengacara.

Lima belas tahun kemudian, Burt membuka praktik medis khusus para veteran perang. Dia masih berteman dan berhubungan dengan Harold yang kini sudah menjadi pengacara.

Valerie sendiri masih hilang kontak. Harold kemudian meminta Burt mengotopsi Bill Meekins, atas permintaan putri Meekins, Elizabeth, yang percaya bahwa ayahnya dibunuh.

Hasil otopsi menunjukkan ada racun di dalam perut Meekins, tapi begitu hendak mengabari Elizabeth, wanita itu terbunuh. Sial bagi Burt dan Harold karena pelaku pembunuhan Elizabeth menyalahkan mereka.

4. The Old Man & the Gun

Career criminal, Forrest Tucker, seorang buronan selama dua tahun, baru saja merampok bank. Pria paruh baya ini cukup cerdik karena untuk menghindar dari polisi dia berpura-pura membantu seorang wanita di pinggir jalan yang bermasalah dengan mobilnya.

Wanita bernama Jewel itu pun mentraktir Tucker makan siang. Tucker yang tertarik padanya mengaku sebagai perampok bank.

Lebih lanjut, Tucker ingin bantu melunasi sisa hipotek Jewel sebagai kejutan. Namun, rencananya gagal karena bank membutuhkan tanda tangan Jewel secara langsung untuk pelunasan.

Sepak terjang Tucker sebagai pencuri menjadi pekerjaan untuk Detektif John Hunt yang berusaha menangkapnya. Hingga suatu hari, seorang wanita yang mengaku sebagai putri Tucker menghubunginya.

John lantas bertemu dengan mantan pengacara Tucker yang mengatakan bahwa kliennya tidak akan pernah menembakkan senjata. Suara tembakan yang terdengar sebenarnya hanya suara dari  mobil Tucker. Setelah cukup lama melakukan penyelidikan, Tucker akhirnya berhasil ditangkap.

Dalam film ini John David Washington berperan sebagai rekan kerja John Hunt, Letnan Kelley.

5. Malcolm & Marie

American black-and-white romantic drama film, Malcolm & Marie (2021) menambah panjang daftar filmography John David Washington. Di sini, sang aktor berperan sebagai Malcolm Elliot, seorang writer-director dan kekasih dari Marie Jones.

Sepulangnya dari pemutaran film perdananya, Malcolm melihat Marie tidak senang. Rupanya Marie kesal karena Malcolm tidak menyebut namanya saat memberikan pidato pada pemutaran perdana filmnya.

Marie percaya bahwa film yang dibuat Malcolm berdasarkan pada dirinya; seorang wanita kulit hitam dan pecandu narkoba bernama Imani yang sedang berjuang. Namun, Malcolm mengelak kalau Imani terinspirasi dari Marie.

Malcolm merasa Marie berlebihan dan hanya cemburu pada pemeran Imani karena dirinya sendiri sudah berhenti akting bertahun-tahun lalu.

Malcolm menjelaskan bahwa karakter Imani terinspirasi dari wanita-wanita yang pernah ditemuinya, kecuali perasaan putus asa Imani, karena dia memang memperolehnya dari Marie. Sayang, setelah semuanya hampir mereda, Marie kembali memprovokasi.

6. Beckett

John David Washington sebagai Beckett adalah seorang turis asal Amerika yang harus segera meninggalkan Yunani bersama kekasihnya, April, untuk menghindari kerusuhan politik di sana. Saat berkendara menuju hotel, Beckett yang mengantuk ketika mengendarai mobil, menyebabkan kecelakaan yang menewaskan April.

Saat dirinya masih terjebak dalam mobil, Buckett melihat seorang anak lelaki dibawa ke luar rumah oleh seseorang wanita berambut pirang.

Esoknya saat diperiksa polisi, Buckett melaporkan kejadian yang dilihatnya kemarin. Pria itu kemudian menuju rumah tersebut untuk bunuh diri. Namun, sebelum melakukannya, wanita berambut pirang tadi menembaknya.

Untungnya, Xenakis, petugas polisi setempat segera datang dan Buckett juga hanya terluka di bagian tangan. Kejutan terjadi ketika Xenakis rupanya bersekongkol dengan wanita itu dan Buckett pun kembali dalam ancaman.

Satu-satunya cara bagi Buckett agar selamat adalah berlindung di kantor kedutaan Amerika, dan untuk sampai ke sana, pria itu harus bertaruh nyawa.

7. Monsters and Men

Monsters and Men (2018) berfokus pada tiga karakter utama yang masing-masing adalah pria, yaitu Manny, Dennis (John David Washington), dan Zyrick. Mereka memiliki latar belakang berbeda.

Mulai dari Dennis yang merupakan seorang anggota polisi, Manny yang masih mencari pekerjaan dan Zyrick, pemuda yang pandai bermain basket.

Manny memiliki trauma setelah salah satu temannya, Darius Larson, penjual rokok eceran, ditembak polisi hingga tewas dan Manny merekam kejadian tersebut menggunakan ponselnya.

Manny diintimidasi untuk tidak merilis video itu oleh dua orang polisi, tapi akhirnya Manny mengunggahnya. Video tersebut viral dan Manny pun ditangkap lalu diinterogasi.

Dennis sebagai anggota polisi, mengawasinya melalui jendela. Dia kemudian ditugaskan untuk mengamankan protes atas kematian Darius. Esoknya Dennis mendengar kalau bagian internal sedang menyelidiki kasus penembakan Darius, khususnya menyelidiki Scala, petugas yang menembaknya.

8. Love Beats Rhymes

Coco Ford adalah seorang penyanyi asal New York yang sedang berjuang. Dia bekerja di restoran milik ibunya sambil terus berusaha menjadi rapper.

Dia ingin bergabung dalam sebuah grup, tempat kekasihnya, Malik (John David Washington), berada. Ibunya bersikeras agar Coco kembali ke bangku kuliah dan segera mendapatkan gelar sarjana akuntansinya.

Keinginan Coco yang sudah bulat membuatnya tidak mendengarkan ucapan sang ibu. Dia malah berakhir di sebuah kelas puisi yang berada di bawah pengajaran Profesor Nefari Dixon.

Dixon adalah sosok dosen yang angkuh, tapi Coco tampaknya tak punya ketakutan sedikit pun. Pasalnya, alih-alih membaca puisi, gadis itu melanjutkan hobinya bernyanyi rap, sehingga dia diusir dari kelas.

Menjadikan film John David Washington sebagai tontonan di akhir pekan nanti adalah pilihan yang tepat. Kamu bisa melihat cerita-cerita berkualitas dari sutradara hebat, salah satunya Christopher Nolan yang bekerjasama dengan John dalam film Tenet (2020). Masih ragu untuk marathon?