Merinding! Inilah 8 Film Horor Original Netflix Terbaru

Berlatarkan tahun 1939 di Spanyol, Narcisa menjadi guru baru di sekolah khusus perempuan di gereja. Saat itu, Spanyol baru saja selesai berperang, sehingga hanya segelintir suster yang tersisa. 

Narcisa menyimpan rahasia, bahwa sebenarnya dia memiliki kemampuan supernatural. Dia pun mengaku pada imam tentang keraguannya akan karunia yang dia miliki dan agama yang dia anut. Kemudian, hari-hari berlalu dengan Narcisa yang mengalami mimpi buruk dan penglihatan mengerikan. 

Di kamar yang ia tempati, Narcisa menemukan kotak cerutu yang berisi surat-surat, gunting, dan foto Suster Socorro. Ternyata kamar tersebut merupakan kamar yang dulu ditinggali oleh Suster Socorro, salah satu biarawati yang sudah meninggal dengan kisah yang tragis.

Teror demi teror pun terus menghantui Narcisa sehingga ia tak punya pilihan lain selain berusaha mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di balik kematian Suster Socorro. 

Film berdurasi 90 menit ini menyuguhkan banyak adegan menegangkan yang akan membuat kamu ikut terkejut. Pastikan kamu tidak menonton film ini sendirian ya!

The Devil on Trial merupakan film dokumenter yang diambil dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 1980. Pada saat itu ada sebuah kejadian pembunuhan yang melibatkan entitas jahat yang dikenal dengan kasus The Devil Made Me Do It. Mengangkat kisah itu, sutradara Chris Holt segera menyulapnya dalam film.

Kisah ini bermula dari insiden kerasukan yang dialami oleh seorang anak lelaki berusia 11 tahun bernama David (Foster Hamilton). Keluarga lantas meminta bantuan pasangan paranormal Ed dan Lorraine Warren untuk membantu mereka.

Selama proses pelepasan, kekasih dari kakak perempuan David, Arne Cheyenne Johnson (Adam Hunt) menginterupsi dengan meminta entitas itu pindah ke dalam dirinya guna menyelamatkan David. Semua berakhir baik-baik saja, tanpa Arne tahu kini jiwanya telah dimiliki oleh iblis.

Satu waktu, Arne terlibat dalam sebuah pembunuhan sadis, namun Arne bersikeras tidak melakukan pembunuhan itu. Sampai akhirnya Ed dan Lorraine angkat suara bahwa Arne dirasuki. Kasus kerasukan itu pun resmi digunakan dalam pembelaan Arne.

Di Swedia, sekelompok kapitalis serakah berkumpul dalam sebuah konferensi sebelum meluncurkan sebuah pusat perbelanjaan yang dibangun di atas lahan curian. Lina (Katia Winter), bagian dari kelompok kapitalis tersebut, terkejut saat mengetahui bahwa perusahaannya tidak memberikan kompensasi kepada petani yang propertinya diambil. 

Lina mencoba mencari tahu siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Setelah itu, dia mencoba mengorek info dan ternyata Jonas (Adam Lundgren) lah yang telah memalsukan dokumen bahkan tanda tangan rekan-rekannya. Dan, benar saja kecurigaan Lina, bahwa para petani setempat sebenarnya tidak setuju dengan pembangunan tersebut.

Tak lama berselang, satu per satu anggota konferensi dibunuh secara sadis dan keji oleh sosok misterius yang menggunakan kostum 'Sotis'. Sotis sendiri adalah badut lucu yang akan dijadikan maskot dari pusat perbelanjaan yang akan dibangun tersebut. 

Film ini merupakan adaptasi dari novel populer karya Mats Strandberg dengan judul yang sama. Dengan durasi 1 jam 40 menit, film bergenre horor komedi ini mampu mencampuradukan emosi dan memicu adrenalin penonton.

Sebuah klub buku yang terdiri dari Angela, Sara, Nando, Rai, Sebastian, Koldo, Eva, dan Virginia, berencana untuk mengerjai profesor mereka yang takut badut. Mereka meneror sang profesor dengan menggunakan kostum badut dan mengejarnya setiap malam. Mereka melakukan ini karena ingin membalas dendam pada sang profesor yang genit dan pernah hampir "menyentuh" Sara.

Sayang, rencana mereka tidak berjalan mulus. Tanpa disengaja, mereka justru membunuh sang profesor yang terjatuh dari ketinggian. Sejak itu, mereka pun membubarkan klub mereka. Namun, kejadian itu ternyata diketahui oleh seseorang yang misterius. Orang tersebut bahkan mulai meneror mereka semua dengan menggunakan kostum badut.

Badut itu tidak hanya meneror mereka, tetapi juga mengejar dan berusaha membunuh mereka satu per satu. Hal ini membuat mereka mulai curiga satu sama lain, karena kostum badut yang sang pembunuh gunakan sama seperti konstum badut yang mereka gunakan untuk menakuti sang profesor.

Film remaja asal Spanyol ini terinspirasi dari novel berjudul Killer Book Club karya Gillian Pachter. Film ini memiliki alur cerita yang misterius dan mencengangkan, serta menampilkan banyak adegan aksi yang cukup sadis.

Film pos-apokaliptik horor dah thriller ini merupakan sekuel spin off dari film Netflix populer tahun 2018, Bird Box. Kisahnya berputar pada perjuangan seorang ayah untuk bertahan hidup dan menjaga keselamatan putrinya di tengah ancaman yang terus mengintai.

Dikisahkan dunia hancur akibat kekuatan misterius yang menyebabkan banyak orang kehilangan nyawa. Dalam situasi genting ini, Sebastian bersama putrinya, Anna, berjuang untuk bertahan hidup di jalanan Barcelona yang sepi.

Mereka harus menjaga mata mereka tetap tertutup, karena siapa saja yang melihat makhluk misterius ini terdorong untuk mengakhiri hidup mereka sendiri. Ketika banyak orang melakukan bunuh diri, baik secara sadar maupun tidak, Sebastian dan Anna bergabung dengan sebuah aliansi untuk mencari tempat yang aman.

Sayang perjalanan ini tidaklah mulus, mereka harus berhadapan dengan kelompok orang jahat yang memaksa orang lain untuk melihat fenomena mengerikan tersebut, yang pasti akan berakhir dengan bunuh diri. Sebastian, yang bertekad untuk melindungi putrinya, harus mengatasi segala rintangan yang menghalangi mereka. Berhasilkah Sebastian dan Anna sampai di tempat yang aman?

Film ini mengisahkan tentang Sarah, seorang dokter kandungan, dan putrinya yang berusia tujuh tahun. Meskipun skeptis terhadap hal-hal supranatural, Sarah mulai merasa terganggu ketika perilaku putrinya menjadi aneh setelah mendapat kelinci peliharaan berwarna putih yang tiba-tiba datang ke depan rumahnya.

Sarah berusaha mempertahankan sikap positif, namun semuanya semakin sulit ketika ia juga menemukan makam Alice, saudara kandungnya yang meninggal pada usia tujuh tahun—usia yang sama dengan putrinya saat ini. Pengalaman ini membuat Sarah semakin paranoid, hingga ia mulai melihat kemiripan antara putrinya dan Alice.

Ketika kondisi Sarah semakin memburuk, ia pun berusaha membuang kelinci peliharaan putrinya, tetapi upayanya gagal dan malah tergigit. Putrinya, yang kini tiba-tiba sering mengenakan topeng kelinci, semakin memperparah situasi. Terjebak dalam pikirannya sendiri, Sarah mulai kehilangan kemampuan untuk membedakan antara kenyataan dan halusinasi.

Run Rabbit Run adalah film horor psikologis yang mengangkat isu tentang trauma masa kecil. Selama 100 menit penonton akan menyelami misteri "hantu" yang menganggu kehidupan Sarah semenjak datangnya seekor kelinci putih ke kediamannya. Kira-kira, apakah yang sebenarnya dialami Sarah dan putrinya?

Lola (Milena Smit) dan Adolfo (Jaime Lorente) merupakan sepasang kekasih yang kasmaran dan baru saja selesai mengikrarkan janji suci mereka dalam upacara pernikahan. Tak lama setelah pemberkatan dan menunggu acara resepsi, Lola dan Adolfo merencanakan hidup mereka di masa depan setelah menikah.

Mereka sangat bahagia, namun kejadian buruk terjadi pada Lola. Saat dirinya keluar gereja dan disambut oleh sanak saudara juga teman, ia mengalami pendarahan dan mengakibatkan dirinya tidak bisa memiliki anak. Adolfo sangat sedih karena tujuan ia menikah selain tinggal bersama Lola adalah memiliki keturunan.

Lola terpukul bukan main. Ia sedih dan berlarut, bahkan hingga ia sudah kembali ke kediamannya. Adolfo mengatakan bahwa ia tidak bisa hidup seperti ini, dan memohon pada istrinya itu untuk memikirkan untuk mengadopsi anak sehingga mereka jadi keluarga yang utuh. Meski awalnya menolak, Lola pun menyetujuinya.

Lola dan Adolfo pergi ke sebuah biara dimana mereka menampung anak yang ‘dibuang’ sejak dini dan disekolahkan. Adolfo semangat bukan main untuk mencari calon anak angkatnya, sedangkan Lola masih tenggelam dalam rasa sedihnya. Saat sedang mendengar penjelasan dari biarawati, Lola memisahkan diri.

Ia masuk ke dalam sebuah kapel dan mendengar alunan piano yang indah. Begitu biarawati dan Adolfo menyusul Lola, biarawati itu memanggil anak yang sedang bermain piano. Anak itu kembar yakni Tin (Carlos González Morollón) dan Tina (Anastasia Russo). Lola langsung jatuh hati pada mereka dan berniat mengadopsinya.

Film thriller pembunuhan asal Amerika yang disutradarai oleh David Blue Garcia ini mengisahkan tentang pembunuh Leatherface yang kini mendapat ‘mainan’ baru untuk dikuliti.

Setelah memenangkan lelang atas pembelian sejumlah tanah di kota Harlow, Texas, sepasang muda-mudi pengusaha sukses bernama Melody (Sarah Yarkin) dan Dante (Jacob Latimore) hendak meninjau tanah yang mereka beli tersebut. Namun, seorang wanita tua bersikeras bahwa ada sebagian dari tanah itu masih miliknya.

Situasi pun menegang dan membuat wanita itu mengalami serangan jantung hingga dibawa ke rumah sakit. Memanfaatkan situasi itu, mereka bersama para timnya lantas mencoba untuk melihat-lihat area sekitar yang berujung pada pertemuan mereka dengan Leatherface.

Akibatnya, kasus pembunuhan 48 tahun lalu terulang. Secara brutal, Leatherface mulai mengincar semua yang terlibat dalam sengketa tanah tersebut. Usaha rehabilitasi wilayah tersebut pun berubah menjadi ajang usaha bertahan hidup dari sang pembunuh keji.