showpoiler-logo

7 Film Terbaik Emir Mahira, Aktor Muda yang Underrated

Ditulis oleh Suci Maharani R

Mengawali karirnya sebagai aktor cilik, kini Emir Mahira dikenal sebagai aktor muda Indonesia yang tersohor. Bakat aktingnya yang underrated telah ia tunjukkan, bahkan sejak usianya masih belia. 

Fyi, Emir Mahira adalah aktor termuda Indonesia yang dinobatkan sebagai “Aktor Terbaik” di Festival Film Indonesia 2011.

Emir Mahira

Di usianya yang semakin dewasa, Emir Mahira kembali menjajaki industri hiburan Indonesia lewat film-film terbaik yang dibintangi. Kali ini genrenya cukup beragam, mulai dari romantis-komedi, horor, hingga film yang bertema budaya. 

Buat kamu yang penasaran dengan akting dan pesona Emir Mahira, Showpoiler memiliki beberapa rekomendasi film terbaiknya yang dapat ditonton. Daftar lengkapnya dapat kamu temukan di bawah ini!

1. Dear David

Dear David

Perannya dalam film ini bernama David, cowok tampan ini adalah ketua tim sepak bola sekolahnya yang sangat populer. Kepribadian David sangat sederhana, dia ramah, rajin beribadah, dan pria yang pikirannya cukup terbuka. 

Kehidupannya berubah ketika sebuah laman yang berisikan cerita fiksi tidak senonoh tersebar luar di kalangan siswa dan para guru. Celakanya, tokoh utama di setiap cerita tersebut adalah “David”. Bahkan, laman tersebut diberi nama “Dear David.” Sejak saat itu, semua orang memandang David sebagai objek seksual dan imajinasi liarnya.

David tahu, siapa penulis cerita tersebut dan ia berusaha berlapang dada untuk memaafkannya. Gadis itu bernama Laras (Shenina Cinnamon), murid beasiswa di sekolahnya dan teman satu gerejanya. Tentu, kata maaf ini tidak David berikan secara gratis karena ia meminta imbalan lain sebagai gantinya. 

David meminta Laras untuk mendekatkannya dengan Dilla (Caitlin North Lewis), mantan sahabat baik Laras. Namun, upaya ini malah membuat David, Larasa dan Dilla terlibat dalam cinta segitiga yang rumit. 

Ide ceritanya cukup menarik bukan? Inilah kisah yang diberikan oleh sutradara Lucky Kuswandi di filmnya yang berjudul Dear David. Jujur saja, saya menyukai ide ceritanya yang mengeksplorasi sisi gelap remaja yang jarang tersentuh para sineas. Sayangnya, dari segi alur hingga development karakternya terasa kurang matang. Namun, filmnya tetap layak ditonton. 

2. Onde Mande!

Onde Mande!_

Dari judulnya saja sudah tertebak kalau Onde Mande! adalah film yang mengangkat budaya Minang. Dibalut dalam genre komedi dan keluarga, film arahah Paul Agusta ini dijamin bikin ngakak sekaligus terharu.

Filmnya dibuka dengan kisah Angku Wan (Musra Dahrizal), seorang kakek yang tinggal di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat. Sebagai sosok tetua di desa, Angkuh Wan ingin membantu mensejahterakan desa dan masyarakatnya. 

Impian tersebut hampir terwujud ketika Angkuh Wan mendapatkan hadiah sayembara senilai 2 Miliar dari perusahaan sabun. Namun, belum sempat mengklaim hadiahnya Angkuh Wan ditemukan meninggal di rumahnya. 

Warga desa yang mengetahui wasiat terakhir Angkuh Wan berupaya untuk mewujudkan impiannya tersebut. Ni Ta (Jajang C. Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon) berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angkuh Wan masih hidup.

Namun, situasi jadi tidak terkendali saat perusahaan mengirimkan seorang perwakilan, Anwar (Emir Mahira), untuk memvalidasi pemenang sayembara. Kira-kira upaya baik para waga di tepi Danau Maninjau ini bakal berhasil atau tidak?

3. Kalian Pantas Mati

Kalian Pantas Mati_

Rakka (Emir Mahira) adalah seorang indigo yang tidak pernah menyukai kemampuannya untuk melihat dan berkomunikasi dengan roh. Justru, Rakka merasa terbebani karena hal ini membuatnya jadi sasaran bullying dari teman-teman di sekolahnya. 

Ingin memulai hidup baru, Rakka memutuskan untuk pindah dari Jakarta dan bersekolah di salah satu SMA di Jonggol, Bogor. Di sana Rakka menetap bersama pamannya, Ajat (Randhika Djamil), yang ternyata memiliki kemampuan sama dengan Rakka. Bedanya, sang paman terlihat menikmati hari-harinya meski ia punya kemampuan yang tidak biasa. 

Memasuki hari-harinya di sekolah baru, Rakka berusaha untuk menutupi identitasnya sebagai anak indigo. Namun, di sekolah tersebut Rakka dihadapkan dengan misteri soal hilangnya beberapa siswa secara misterius. Penasaran, akhirnya Rakka memakai kemampuannya untuk mencari tahu siapa dalang di balik teror menakutkan tersebut.

Dalam pencariannya, Rakka bertemu dengan sesosok hantu perempuan yang cantik bernama Dini (Zee JKT48). Hantu itu meminta bantuan Rakka untuk memulihkan ingatannya dan dia akan membantu menyelidiki kasus misteriusnya. Apakah kerjasama antara manusia dan hantu ini akan berjalan lancar? 

Diarahkan oleh Ginanti Rona, sebenarnya Kalian Pantas Mati cukup seru untuk ditonton. Sayangnya, alur ceritanya kurang dieksplor lebih dalam lagi sehingga ada beberapa plot hole yang cukup mengganggu. Keunggulan film ini justru datang dari kemistri Emir Mahira dan Zee JKT48 yang gemesin banget.

4. Rumah Tanpa Jendela

Rumah Tanpa Jendela

Berkat akting briliannya di Rumah Tanpa Jendela, Emir Mahira mendapatkan Piala Citra pertamanya sebagai “Aktor Terbaik.” Hebatnya, Emir Mahira yang kala itu hanya aktor cilik berhasil mengalahkan deretan aktor senior, seperti Alex Komang, Oka Antara, Ferdy Taher hingga Tio Pakusadewo. 

Penasaran dengan alur cerita Rumah Tanpa Jendela? Film ini mengisahkan kehidupan dua anak yang berasal dari latar belakang berbeda. Rara (Dwi Tasya), anak perempuan berusia 8 tahun yang hidup di rumah berdindingkan triplek bekas di perkampungan kumuh. 

Rara hidup bersama Si Mbok (Inggrid Widjanarko) yang sakit-sakitan. Tidak hanya itu, ia juga hidup dengan ayahnya, Raga (Raffi Ahmad), yang berprofesi sebagai penjual ikan hias dan sol sepatu. Rara punya impian yang sederhana, dia ingin bersekolah dan berharap bisa tinggal di sebuah rumah yang memiliki jendela. 

Suatu hari, Rara bertemu dengan Aldo (Emir Mahira), anak laki-laki berusia 11 tahun yang memiliki keterbelakangan mental. Aldo memang berasal dari keluarga kaya raya, akan tetapi ia tidak pernah merasakan hangatnya keluarga dan indahnya memiliki teman. Keluarganya menyembunyikan Aldo dari dunia karena malu dengan kondisinya.

Hidup Aldo yang membosankan berubah ketika ia bertemu dengan Rara. Bersama Rara dan keluarganya, Aldo dapat menikmati indahnya dunia dan kehangatan keluarga yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, kebersamaan Aldo dengan Rara membuat seluruh keluarganya khawatir karena Aldo diam-diam kabur dari rumah, dan keluarganya menuduh Rara sebagai dalang dari semua ini.

5. Garuda di Dadaku

Garuda di Dadaku

Seorang anak laki-laki bernama Bayu (Emir Mahira), bersusah payah untuk membuktikan bahwa sepak bola adalah impiannya. Bayu yang masih duduk dibangku kelas 6 SD, memang bercita-cita menjadi pemain sepak bola terbaik di Indonesia.

Namun, cita-citanya ini dipandang sebelah mata oleh Kakek Usman (Ikranagara). Menurut Kakek, sepak bola identik dengan kemiskinan dan profesi ini hanya membuat Bayu kehilangan masa depannya yang cerah. 

Meski tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, berkat bantuan teman dan pelatihnya, Bayu berhasil masuk seleksi Timnas U-13. Rintangan baru harus dilaluinya, karena ada segudang anak-anak berbakat lainnya yang harus Bayu kalahkan.

Di sisi lain, konflik keluarga pecah ketika Kakek dan kedua orang tuanya tahu kalau Bayu nekat berlatih sepakbola. Antara impian dan keluarga, mana yang akan dipilih oleh Bayu? 

6. Soekarno

Soekarno

Soekarno adalah film biografi yang disisipi dengan kemelut cinta segitiga dan politik. Seperti apa ceritanya? Terlahir dengan nama Kusno, ayahnya memutuskan mengubahnya jadi Soekarno karena ia sering sakit-sakitan. Namanya juga berisikan harapan, suatu saat nanti Soekarno jadi ksatria seperti Adipati Karno dalam cerita pewayangan. 

Harapannya terkabul, ketika berusia 24 tahun Soekarno berhasil menggetarkan podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang! Sebagai akibat perbuatannya itu, dia harus masuk penjara. Dia dituduh telah menghasut dan melakukan aksi pemberontakan. Bahkan, pledoinya yang terkenal, Indonesia Menggugat, membuatnya dibuang ke Ende, kemudian ke Bengkulu.

Di Bengkulu, Soekarno (Ario Bayu) beristirahat sejenak dari politik. Hatinya terpikat oleh gadis muda bernama Fatmawati (Tika Bravani). Padahal Soekarno masih berstatus sebagai suaminya Inggit Garnasih (Maudy Koesnaedi), perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi pelindung baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan. 

Kini, Inggit harus ikhlas melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kisruh rumah tangganya, Jepang datang membawa perang Asia Timur Raya. Semangat politik Soekarno kembali menyala. Ia ingin membuat Indonesia merdeka dan membebaskan rakyatnya dari perbudakan para penjajah. 

Meski singkat, penampilan Emir Mahira sebagai Soekarno remaja terlihat cukup meyakinkan. Akting yang ditampilkannya sangat natural dan emosinya terpancarkan dengan baik.

7. Melodi

Melodi

Ruli (Emir Mahira) dan Mili (Nadya Amanda) adalah saudara yang hidup di pinggiran kota bersama bapaknya yang merawat mereka sendirian. Meski begitu, mereka tetap menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. 

Ruli dan Mili bertekad untuk membelikan motor bekas agar ayahnya dapat bekerja sebagai tukan ojek. Setidaknya kalau punya motor sendiri, maka penghasilan ojek bapaknya tidak perlu diserahkan ke Bandar Ojek dan hidup mereka pasti akan sedikit lebih baik.

Ruli sebenarnya jago menyanyi, tapi kini dia bekerja sebagai pelayan di sebuah kedai kopi. Sementara Mili yang suka menggambar selalu mengikuti ke mana saja kakaknya pergi. Ketika impian itu hampir tercapai, tiba-tiba bapak Ruli (Teuku Rifnu Wikana) mengalami musibah yang membuat uang tabungan mereka habis. Meski begitu, Ruli tidak mau menyerah.

Tak hanya itu, Ruli dan Mili difitnah sebagai anak miskin yang jahat dan culas oleh ibu Chika yang tidak lain adalah sahabatnya. Kira-kira bisakah Ruli dan Mili membantu ayah mereka membeli sepeda motor sendiri?

Emir Mahira memang layak disebut sebagai aktor Indonesia yang underrated. Dari berbagai proyek film yang dipilihnya, saya optimis Emir bakal jadi aktor papan atas Indonesia dalam waktu yang singkat. Dia hanya perlu konsisten dan terus mengembangkan bakat aktingnya dari film ke film lainnya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram