showpoiler-logo

Inilah 10 Film Terbaik Karya dari Sutradara Eli Roth

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

Jatuh cinta kepada dunia film setelah menonton film Alien (1979), sutradara kelahiran Massachusetts pada 18 April 1972 ini sudah mulai membuat film-film pendek di usia 8 tahun. Bersama dua saudaranya, Eli Roth telah membuat lebih dari 100 film pendek hingga akhirnya dia berhasil masuk program Tisch School of the Arts di New York University.

Di kampus itu, Eli Roth sukses membesut sebuah film pendek dengan nuansa khas film-film Quentin Tarantino yang membawanya menyabet kemenangan di ajang Student Academy Awards di jenjang divisi III.

Eli Roth

Tahun 1999, Eli pindah ke Los Angeles dan mulai membuat beberapa proyek film pendek yang membuka jalannya untuk masuk ke industri perfilman Hollywood.

Tidak disangka Eli Roth kemudian menjelma menjadi sutradara spesialis splatter film, yaitu subgenre horror yang banyak menampilkan adegan sadis berbanjir darah. Kalian penasaran dengan film-film karyanya? Artikel berikut akan menampilkan secara tuntas seluruh film yang pernah dibesutnya. Langsung disimak saja, ya.

ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

1. The House with a Clock in Its Walls

The House with a Clock in Its Walls

Lewis, bocah yatim piatu berusia 10 tahun, pindah ke rumah pamannya, Jonathan. Dari awal datang, Lewis sudah melihat keanehan pada paman dan asistennya beserta rumah yang mereka huni. Ternyata rumah itu dulunya adalah milik penyihir jahat yang menyimpan jam ajaib di dalam dinding. Jam inilah yang dicari oleh Jonathan selama ini.

Dengan muslihat jahat, penyihir Isaac berhasil dibangkitkan oleh Lewis dan dia merasa bertanggung jawab untuk melawannya. Dengan ilmu sihir yang baru dipelajarinya, Lewis berusaha menghentikan niat jahat Isaac untuk memutar kembali waktu sehingga trauma yang dideritanya akibat perang bisa hilang.

Merupakan adaptasi novel karya John Bellairs, film komedi fantasi ini adalah percobaan Eli Roth untuk mengarahkan film di luar genre horror dan action.

Dan Eli bisa dibilang cukup berhasil dengan respon positif dari para kritikus serta penghasilan yang cukup baik. Tidak terlalu banyak menampilkan CGI, film ini lebih menekankan pada nuansa misteri dan teka-teki dalam ceritanya.

2. Cabin Fever

Cabin Fever

Sekelompok mahasiswa menghabiskan libur musim panasnya di sebuah kabin. Terkejut dengan kehadiran seorang gelandangan yang terpapar virus aneh, mereka membakar dan membuangnya ke sungai.

Tidak berapa lama kemudian mereka pun mulai mengalami gejala aneh akibat terinfeksi virus berbahaya tersebut. Satu persatu dari mereka menemui ajal dengan cara mengenaskan.

Film horror dengan sedikit bumbu komedi ini terkesan lebih menjijikkan daripada menyeramkan. Banyak adegan yang menggambarkan efek dari infeksi virus yang bisa membuat perut kita mual.

Di film yang merupakan debut penyutradaraannya ini, Eli Roth langsung menjadi bintang berkat nuansa keseraman yang cukup menegangkan. Cabin Fever seringkali dianggap sebagai tonggak film horror di era modern.

3. Hostel

Hostel

Tiga turis backpacker pergi ke Slovakia untuk melampiaskan rasa penasaran mereka akan dunia hedonis. Tapi ternyata mereka dikelabui dan terjebak menjadi korban sebuah klub yang mengizinkan anggotanya untuk melakukan mutilasi.

Mencoba melarikan diri, mereka harus menerima perihnya penyiksaan terlebih dahulu sampai menemukan celah untuk kabur dari tempat itu.

Di film horror ini, Eli Roth menampilkan banyak adegan sadis penuh darah. Didukung penuh oleh Quentin Tarantino sebagai produser, film ini memiliki ragam penyiksaan sadis yang tidak kalah mengerikan dari yang ditampilkan oleh franchise Saw.

Hostel sempat mendapat keluhan dari pemerintah Slovakia yang menganggap film ini akan mengurangi minat turis untuk datang ke negaranya.

Dengan bujet produksi di bawah $5 juta, Hostel berhasil meraup pendapatan sebesar $47 juta di Amerika saja. Hal ini membuat Lionsgate memberikan lampu hijau kepada Eli Roth untuk membuat film sekuelnya.

4. Hostel Part II

Hostel Part II

Tiga mahasiswi yang sedang berlibur di Italia, dibujuk oleh teman baru mereka untuk mengunjungi Slovakia. Sesampainya disana, mereka dijadikan calon korban dari organisasi internasional yang melakukan lelang dan pemenangnya berhak untuk menyiksa mereka.

Berusaha menyelamatkan diri, hanya satu dari mereka yang selamat dan menjadi salah satu anggota baru organisasi sadis ini.

Sebagai sekuel dari film horror penuh adegan sadis, Eli Roth meningkatkan kembali kadar kebrutalan dari film pertamanya. Walhasil, film ini dilarang tayang di beberapa negara, salah satunya Selandia Baru, ini juga mendapat banyak sensor untuk penayangan di Eropa.

Sayangnya, naskah yang lemah membuat film ini hanya mengulangi formula film pertamanya dengan cerita yang nyaris sama.

5. Knock Knock

Knock Knock

Tidak ikut berlibur bersama keluarganya, Evan dikejutkan dengan kedatangan dua gadis yang mengaku tersesat. Mengizinkan mereka menginap hingga hujan reda, Evan tenggelam dalam gejolak nafsu yang tak bisa ditolaknya.

Evan sudah mengusir kedua gadis itu di pagi harinya, tapi dua gadis psikopat ini kembali ke rumah Evan untuk menuntut balas atas perlakuannya kepada mereka.

Eli Roth kali ini tidak melanjutkan ciri khasnya dalam menyajikan kisah gore, tetapi Knock Knock lebih kental sebagai thriller psikologis.

Beruntung film ini dibintangi oleh Keanu Reeves serta dua calon bintang. Lorenza Izzo dan Ana de Armas, yang tampil dengan performa yang tidak mengecewakan. Knock Knock merupakan remake dari film thriller yang dirilis di tahun 1977, Death Game.

6. The Green Inferno

The Green Inferno

Sekelompok aktivis lingkungan hidup terbang ke hutan Amazon untuk melakukan aksi protes atas pembalakan liar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan petrokimia. Setelah selesai menggelar aksinya, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Mereka kemudian ditemukan oleh suku primitif dan dijadikan sumber makanan para kanibal ini.

Di film horror ini, Eli Roth melakukan penghormatannya kepada film-film dengan tema kanibal, salah satunya adalah Cannibal Holocaust (1980).

Bagi penggemar film-film Eli Roth sebelumnya pasti akan terpuaskan dengan banyaknya adegan sadis dan penuh darah di film ini. Karena tidak ada pendalaman berarti dari sisi cerita, film ini menjadi pencapaian terburuk sang sutradara.

Selain jalan cerita yang serupa dengan film-film yang menjadi inspirasinya, The Green Inferno juga menuai kritikan karena dianggap mencoreng citra suku-suku pedalaman. Menurut organisasi Survival International, film ini memunculkan stigma bahwa suku-suku primitif adalah suku yang sadis dan kejam.

7. Death Wish

Death Wish

Paul yang mendadak harus segera kembali ke rumah sakit karena harus melakukan operasi, meninggalkan istri dan putrinya di rumah. Mendadak rumah mereka dimasuki perampok yang merenggut nyawa istri Paul dan membuat putrinya koma.

Kecewa dengan lambatnya polisi menangani kasus ini, Paul melatih diri untuk bisa menembakkan senjata api dan memburu para perampok itu seorang diri.

Remake dari film Death Wish (1974) yang dulu dibintangi oleh Charles Bronson ini menjadi film action pertama bagi Eli Roth.

Sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2006 dan beberapa kali berganti sutradara, film yang dibintangi oleh Bruce Willis ini mendapat respon negatif. Hal yang paling disorot adalah penggunaan senjata api secara bebas, bahkan digunakan di siang hari di tengah keramaian.

Selain mengecewakan secara kualitas, Death Wish juga tampil buruk di tangga box-office. Meski tidak mendatangkan kerugian, namun rencana reboot franchise Death Wish menjadi gagal dengan bobroknya penampilan film ini secara keseluruhan.

8. Thanksgiving

Thanksgiving

Sosok misterius berjubah hitam melakukan pembantaian di berbagai tempat. Seorang nenek tua dibunuh di rumahnya saat seorang diri. Dia juga melakukan pembantaian secara terbuka di sebuah pawai yang diselenggarakan di jalanan.

Selain itu, tiga siswa menjadi korban si pembunuh saat dia beraksi di sekolah. Dan yang terakhir, dia menyajikan daging mutilasi di meja makan sebuah keluarga yang sedang berkumpul.

Semua adegan ini hanyalah sebuah fake trailer yang tampil sebelum film Grindhouse (2007) dimulai. Trailer ini menampilkan banyak adegan berdarah yang merupakan keahlian sang sutradara. Eli Roth sudah merencanakan mengangkat trailer ini menjadi sebuah film dan syutingnya sudah dimulai di tahun 2023.

9. Restaurant Dogs

Restaurant Dogs

Seorang pria yang hendak membeli milkshake di Burger King menawarkan diri untuk mengembalikan lagi pasokan susu ke gerai itu. Dia kemudian memburu Ronald McDonald dan kelompoknya yang telah melakukan sabotase susu dan menganiaya sapi-sapi penghasil susu.

Film pendek berdurasi 12 menit ini merupakan parodi dari film masterpiece Quentin Tarantino, Reservoir Dogs (1992). Restaurant Dogs adalah karya pertama Eli Roth yang dia tulis dan arahkan sendiri saat masih berstatus sebagai mahasiswa di NYU Film School. Film ini masuk nominasi Student Academy Awards dan meraih kemenangan di divisi III.

10. Fin

Fin

Eli Roth dan sekelompok ahli tentang hiu berlayar keliling dunia untuk mengungkap kematian jutaan hiu di lautan. Para ahli ini terdiri dari ilmuwan, peneliti dan aktivis lingkungan hidup yang sangat peduli dengan kelangsungan hidup spesies ikan buas ini.

Sebagian besar perburuan hiu dilakukan hanya untuk mengambil siripnya saja yang kemudian disajikan sebagai menu makanan mewah. Kita pasti sangat terkejut, bahwa Indonesia menjadi pemasok terbesar sirip hiu di dunia. Selain itu, bagian tubuh lainnya juga dijadikan salah satu bahan baku untuk kosmetik.

Lewat film dokumenter ini, kalian bisa tahu seberapa parah pembantaian ikan hiu di seluruh dunia yang mayoritas dijalankan secara ilegal. Jika diteruskan, bukan tidak mungkin spesies hiu akan punah. Di sini kalian bisa menyaksikan sutradara ahli pembuat adegan sadis di film merasa terkejut melihat kesadisan nyata di depan matanya.

Itulah deretan film karya sutradara Eli Roth. Meski dicap sebagai sutradara spesialis film horror penuh darah, justru pencapaian terbaiknya adalah film bergenre komedi fantasi. Bisa jadi dia akan meneruskan tren positif ini, tapi dia juga sudah pasti tidak akan meninggalkan akarnya di mana namanya tertancap dengan kuat.

Terbukti, proyek berikutnya adalah film slasher berjudul Thanksgiving yang merupakan pengembangan dari fake trailer dari film Grindhouse (2007). Tapi selain itu, Eli Roth juga sedang mengembangkan film action comedy bernuansa sci-fi adaptasi video game berjudul Borderlands.

Apa pun genre film yang akan dibuatnya, kita harapkan kualitasnya lebih baik dari film-film yang sudah dia miliki. Dengan begitu, tidak hanya di genre horror saja namanya dikenal, tetapi juga lebih luas dengan membesut film-film bergenre lainnya. Bagi pecinta film horror, kalian wajib menonton film-film karya Eli Roth di atas. Selamat menyaksikan, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram