10 Film Dokumenter Terbaru dan Terpopuler dari Netflix

Kasus pembunuhan menggunakan sianida bukanlah hal yang baru. Namun, bagaimana jadinya bila kasus pembunuhan menggunakan zat berbahaya tersebut dilancarkan oleh seorang wanita terhadap anggota keluarganya sendiri selama belasan tahun?

Inilah yang terjadi dalam kasus Jolly Joseph, seorang wanita yang tertuduh menjadi tersangka kematian 6 anggota keluarganya sendiri. Sang suami, Roy Thomas, merupakan salah satu korban dari kekejiannya ini. Konon, cara Jolly melancarkan aksinya adalah dengan mencampurkan sianida ke dalam makanan yang disajikannya.

Kematian mertua perempuan Jolly pada tahun 2002 merupakan awal dari tragedi menakutkan ini. Seiring berjalannya waktu, satu persatu anggota keluarga Thomas, yakni keluarga ipar Jolly, meninggal secara tak wajar. Puncaknya adalah ketika hasil otopsi Roy mengungkap adanya sianida dalam tubuhnya.

Konon, motif Jolly adalah agar ia bisa mengambil alih harta kekayaan keluarga Thomas. Sayangnya, polisi tidak mendapatkan bukti kuat untuk menjadikan Jolly sebagai terdakwa.

Ueli Steck dan Dani Arnold adalah pendaki pegunungan Alpen. Keduanya terlibat dalam persaingan yang sengit untuk mencetak rekor, siapa pendaki yang paling cepat sampai di sisi utara Pegunungan Alpen, Swiss. Kisah mereka berdua akhirnya diabadikan dalam sebuah film berjudul Race to the Summit karya sutradara Nicholas de Taranto dan Götz Werner.

Film ini diambil dari kisah nyata tragis kedua pendaki tersebut. Dari dulu, Ueli Steck dan Dani Arnold memang terkenal sebagai pemanjat cepat asal Swiss. Mereka kerap mendaki sendirian bahkan tanpa adanya peralatan yang memadai. Di tahun 2011, Dani Arnold berhasil mendaki gunung Eiger dan mengalahkan rekor kecepatan milik Ueli Steck.

Merasa tertantang, keduanya pun sepakat untuk melakukan kompetisi untuk mendaki pegunungan Alpen. Keduanya berjuang untuk memecahkan rekor. Kompetisi tersebut akhirnya sangat terkenal di kalangan para pendaki. Namun siapa yang akhirnya mampu memecahkan rekor pemanjat tercepat? Temukan jawabannya dalam film dokumenter Race to the Summit.

Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso menarasikan sebuah kasus pembunuhan yang menghebohkan Indonesia. Film dokumenter ini menguak misteri kematian Wayan Mirna Salihin yang tewas akibat meminum es kopi Vietnam beracun pada tahun 2016.

Tersangka dari kasus ini merupakan teman dekat Mirna sendiri yaitu Jessica Wongso. Dia dihukum 20 tahun penjara karena terbukti sebagai pelaku pembunuhan. Film ini menampilkan kronologi kejadian sejak Mirna tiba di Olivier Cafe bersama Hani untuk bertemu Jessica, hingga meninggal dunia setelah menyeruput es kopi Vietnam.

Jessica ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan bukti CCTV dan sikapnya yang dinilai mencurigakan. Namun, pengacaranya, Otto Hasibuan, menyoroti banyaknya kejanggalan. Meski banyak bukti mengarah pada Jessica, tapi gerak gerik keluarga Mirna juga tampak mencurigakan. Alhasil, kita dibuat ragu apakah Jessica benar-benar pelakunya?

Dengan diangkatnya kasus ini oleh Netflix, masyarakat kembali dibuat berspekulasi. Baik keluarga Mirna maupun Jessica memiliki kesempatan untuk dicurigai. Hanya saja dalam perspektif film dokumenter ini, keluarga Mirna terlihat lebih berkuasa dibanding Jessica.

Netflix ternyata sering juga nih menghadirkan film-film dokumenter dari banyak tokoh penting. Kini Netflix mengangkat kisah hidup dari Mike Veeck, putra dari tokoh olahraga terkenal Bill Veeck.

Selama 93 menit, film ini menyoroti masa-masa Mike bersama klub Chicago White Sox. Disutradarai oleh Morgan Neville dan Jeff Malmberg, film ini merayakan semangat Mike dan dedikasinya untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan daripada keuntungan dalam industri olahraga.

Pemilik Major League Baseball, Bill Veeck, memiliki seorang putra bernama Mike Veeck. Ia tumbuh di bawah bayang-bayang Ayahnya yang legendaris dan terkenal di dunia bisbol profesional. Bill memberi kesenangan untuk penontonnya dengan hadiah, kembang api dan hal-hal menghibur lainnya. Namun semuanya jadi kacau balau ketika Mike menghancurkan karir Ayahnya sendiri.

Mike lantas diasingkan, tidak ada yang suka padanya. Menyadari kesalahan yang ia buat dengan menghancurkan usaha sang Ayah yang sudah dirintis sejak dulu, Mike mencoba untuk memperbaiki semuanya. Mike pun banyak menghadapi situasi yang menyedihkan, bersama teman juga keluarga. Namun usaha Mike pun akhirnya berhasil menuai kesuksesan di masa mendatang.

Nama Sylvester Stallone tentu tidak asing bagi para pecinta film laga. Aktor kelahiran tahun 1964 itu sudah banyak sekali membintangi film ternama dan legendaris, seperti salah satunya film serial Rambo (1982-2019). Profil dan jejak karir Syl pun akhirnya diangkat ke dalam sebuah film biografi dokumenternya berjudul Sly karya sutradara Thom Zimmy.

Selama 95 menit, film ini akan mengeksplorasi 50 tahun hidup Syl; mulai sejak ia anak-anak hingga beranjak dewasa. Bagaimana kerasnya hidup Manhattan, berjuang untuk menjadi seorang aktor untuk mendapatkan porsi meski kecil di sebuah proyek film, sampai akhirnya Syl terkenal sebagai salah satu aktor laga paling diperhitungkan di industri perfilman dunia, ditampilkan dalam film ini.

Kini, Syl dikenal bukan lagi sebagai aktor laga saja, melainkan seorang pembuat film dengan reputasi baik. Kegigihannya pun mengantarkan Syl ke banyak penghargaan dari ratusan ajang bergengsi seperti Golden Globe, BAFTA, hingga yang paling beken, Oscar! Menyaksikan film ini seperti mengikuti kisah Syl dari dulu hingga sekarang.

Hadir kembali salah satu film dokumenter original Netflix berjudul Unknown: Cosmic Time Machine karya sutradara Shai Gal. Film ini akan membawa kita pada misi ambisius NASA untuk meluncurkan sebuah teleskop luar angkasa James Webb yang super canggih.

Selama proses tersebut, para penonton akan dibawa ke balik layar bagaimana tim insinyur dan ilmuwan dalam upaya memahami lebih dalam lagi mengenai alam semesta. Selama 64 menit, kita akan dibuat terpukau dengan pemandangan menakjubkan outer space yang terlihat dalam teleskop luar angkasa milik NASA.

Teleskop bernama James Webb (JWST) itu mampu menghasilkan penemuan luar biasa di alam semesta. Kita juga akan menyaksikan bagaimana para ilmuwan dan insinyur menghadapi kendala teknis teleskop tersebut, biaya produksi hingga pengembangannya.

Segala proses persiapan pra-peluncuran sampai penerapan pasca-peluncuran bisa kita saksikan bersama dalam film ini. Hal-hal detail yang ada di luar angkasa, akan diperlihatkan secara jelas selama film ini berlangsung, membuat kita belajar bagaimana cara kerja teleskop hingga rumitnya proses kerja NASA.

Di tahun 2023, Netflix semakin gencar untuk membuat film dokumenter, mulai dari soal pembunuhan, politik hingga alam. Salah satunya adalah The Deepest Breath yang naskahnya juga penyutradaraannya dilakukan oleh Laura McGann.

Film dokumenter berdurasi 108 menit ini akan membawa para penontonnya pada profil penyelam bebas Italia, Alessia Zecchini, dalam upayanya memecahkan rekor dunia.

Dalam dunia penyelam, ada sebuah kompetisi bergengsi dimana para peserta yakni penyelam profesional mampu menyelam pada kedalaman tertentu dalam satu tarikan nafas panjang. Berusaha untuk memenangkan kompetisi tersebut, penyelam senior asal Italia, Alessia Zecchini ini mencoba untuk mencetak rekor dunia baru dalam penyelaman bebas tersebut.

Meski profesional, biasanya penyelam membutuhkan penyelam bantuan untuk mendampingi mereka. Alessia pun mendapatkan penyelam bernama Stephen Keenan asal Irlandia yang mencintai kegiatan olahraga ekstrem tersebut. Bersama, mereka berlatih untuk bisa mencoba menyelam ke dalam Blue Hole Dahab yang legendaris. Namun nasib tragis menanti mereka. Ada apakah gerangan?

Wham! adalah film dokumenter asal Inggris karya sutradara Chris Smith. Film ini menceritakan tentang kisah hidup duo pop Inggris Wham! yang terdiri dari George Michael dan Andrew Ridgeley.

Rilisnya film ini menandai ulang tahun ke-40 dari album debut mereka yang meledak di tahun 1983. Para penonton akan dimanjakan dengan semua rekaman arsip langka, rekaman konser, behind-the-scene konser mereka dan lainnya.

Kisahnya dimulai dengan perkenalan sepasang pria remaja yang merupakan sahabat dekat yakni George Michael dan Andrew Ridgeley. Mereka ingin sekali menaklukan dunia dengan karyanya. Akhirnya mereka membentuk duo grup bernama Wham! yang disukai publik. Di tahun 1983 mereka pun meluncurkan album perdananya.

Di tahun 1986, nama keduanya jadi semakin tersohor. Lagu-lagu hit mereka seperti "Club Tropicana," "Wake Me Up Before You Go Go," "Freedom," "I'm Your Man" dan tentu saja "Last Christmas", sukses merajai tangga lagu di seluruh dunia! Selama 92 menit, kisah hidup keduanya dirangkum secara apik untuk jutaan penggemar yang mengagumi mereka.

Money Shot: The Pornhub Story adalah film dokumenter original Netflix yang tayang di tahun 2023 karya sutradara Suzanne Hill. Selama 94 menit, para penonton akan dibawa pada beberapa rangkaian wawancara para pekerja seks, jurnalis, hingga mantan staf Pornhub hingga menyoroti perspektif yang berbeda dalam industri tersebut.

Industri porno memang sudah ada sejak dulu namun begitu perusahaan Pornhub dibuka, segalanya menjadi semakin ‘rapi’. Para penontonnya juga akan disuguhkan dengan pembahasan masalah-masalah yang terjadi di Pornhub, seperti aksi pornografi yang melibatkan anak dibawah umur hingga tanggapan dari Pornhub sendiri atas masalah tersebut.

Meski demikian, industri pornografi masih sangat digemari oleh banyak kalangan. Perputaran keuangan perusahaan pun berfungsi berkat pelanggan mereka.

Untuk membuat perusahaan tersebut tetap stabil dan berjalan dengan baik, banyak kendala yang harus mereka hadapi, baik pihak manajemen hingga para pekerja seksnya akibat sensor di berbagai platform media. Mampukah industri tersebut tetap bertahan nantinya?

Film dokumenter soal kriminal memang seru untuk diikuti ya? Salah satunya adalah Victim/Suspect yang disutradarai dan diproduseri oleh Nancy Schwartzman dan rilis pada tahun 2023.

Film berdurasi 90 menit ini mengisahkan tentang seorang wanita muda yang didakwa oleh polisi akibat membuat tuduhan palsu mengenai pemerkosaan, padahal mereka adalah korban yang sesungguhnya. 

Hal tersebut menarik perhatian seorang jurnalis investigasi bernama Rae de Leon. Ia prihatin ketika mengetahui bahwa korban yang mendapatkan tindak pelecehan seksual dan segera melaporkan kejadian itu pada polisi, justru malah ditangkap dengan tuduhan membuat laporan palsu hingga dipenjara.

Penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, Rae de Leon pun berusaha untuk mengungkap kasus-kasus yang diabaikan oleh para pihak berwenang ini.