showpoiler-logo

10 Film Terbaik Alexander Scheer, Aktor & Musisi Berprestasi

Ditulis oleh Desi Puji Lestari

Lahir di Berlin Timur, Alexander Scheer adalah seorang aktor dan musisi asal Jerman yang telah memenangkan banyak penghargaan nasional untuk penampilannya, baik dalam film atau teater.

Dua penghargaan yang berhasil diraih Alexander adalah Best Actor in Leading Role pada ajang German Film Award dan Best Actor di ajang Bavarian Film Award. Keduanya sama-sama didapatkan di tahun 2019.

Semua dimulai melalui casting dan insting tajam sutradara Leander Haussmann, yang percaya pada Scheer untuk mengisi peran utama dalam film Jerman berjudul Sonnenallee (1999).

Selain aktif di Hollywood, sang aktor juga produktif membintangi beberapa film produksi Jerman. Ingin tahu apa saja film yang pernah dibintangi Alexander Scheer? Yuk, simak daftar filmnya berikut ini!

Baca juga: 10 Film Terbaik Jeremy Irvine, Berawal Sebagai Penjaga Kuda

1. Blood Red Sky

Blood Red Sky

Blood Red Sky (2021) merupakan sebuah film thriller horror dari Jerman yang tayang di Netflix pada 23 Juli 2021 lalu. Film ini disutradarai oleh Peter Thorwarth dan naskahnya merupakan hasil kerjasama dengan Stefan Holtz.

Film ini bercerita tentang seorang janda bernama Nadja, yang bersiap naik pesawat menuju New York bersama putranya, Elias. Nadja jauh-jauh terbang dari Jerman ke New York untuk mengobati Elias yang menderita leukimia.

Teror mengerikan terjadi di malam hari ketika sekelompok orang pimpinan Berg mulai membunuh para petugas dan menyabotase kotak hitam sehingga pesawat tidak bisa dilacak melalui radar. Elias mencoba bersembunyi dan diikuti oleh Nadja.

Namun, seorang pembajak sosiopat bernama Eightball (Alexander Scheer), mengetahui tindakan ibu dan anak itu lalu menembak Nadja.

Orang-orang berasumsi Nadja telah meninggal, padahal yang sebenarnya terjadi Nadja berubah jadi sosok vampir penghisap darah yang mengerikan.

2. The Aftermath

The Aftermath

The Aftermath (2019) dibuat berdasarkan novel berjudul sama karya Rhidian Brook yang terbit tahun 2013. Film ini dibintangi oleh Keira Knightley, Alexander Skarsgård dan Jason Clarke. Alexander Scheer sendiri berperan sebagai karakter pendukung bernama Siegfried Leitmann.

Pada salah satu scene kamu akan melihatnya tengah diinterogasi oleh Jason Clarke yang memerankan karakter Lewis Morgan. Lewis Morgan adalah seorang kolonel pasukan Inggris Jerman yang ditugaskan membangun kembali kota yang hancur dan menangani kegiatan pemberontak Werewolf yang kejam.

Hubungan Lewis dan istrinya, Rachael Morgan, tidak terlalu baik setelah kematian putra mereka, Michael, yang terbunuh dalam serangan bom. Pasca perang tahun 1945, mereka pun bertemu lagi.

Keduanya akan tinggal di rumah seorang arsitek Jerman bernama Stefan Lubert dan putrinya. Rachael membenci Stefan karena dendam atas kematian Michael, tapi lama-lama keduanya terikat oleh kesedihan yang sama lalu berselingkuh. Situasi menjadi rumit ketika Stefan dicurigai terlibat dalam Werewolf dan perselingkuhan mereka mulai tercium oleh Lewis.

3. Sonnenallee

Sonnenallee

Sonnenallee atau Sun Alley (1999) adalah debut penampilan Alexander Scheer dalam layar lebar. Ini merupakan film komedi Jerman yang bercerita tentang kehidupan di Berlin Timur pada akhir tahun 1970-an.

Sang sutradara, Leander Haußmann, berusaha membuktikan bahwa anak-anak Tembok Berlin memiliki lebih banyak hal yang ada dalam pikiran mereka daripada politik. Dikemas dalam kisah coming-of-age yang pahit, film ini berlatarkan satu dekade sebelum tembok yang terkenal itu dibongkar.

Ceritanya sendiri diangkat dari novel berjudul Am kürzeren Ende der Sonnenallee atau At the Shorter End of Sonnenallee. Walau terdapat perbedaan plot, keduanya sama-sama menekankan pentingnya seni pop bagi kaum muda Berlin Timur.

Di sini, Alexander Scheer berperan sebagai Michael, seorang remaja yang beranjak dewasa yang tinggal di Berlin Timur. Dia dan teman-temannya setiap hari melintasi Sonnenallee; jalan yang dibelah oleh perbatasan Berlin Barat.

Para remaja tersebut memberontak terhadap lingkungan komunis yang tertutup dengan menggemari musik rock selundupan dan bentuk seni pop lainnya.  

4. The Young Karl Marx

The Young Karl Marx

The Young Karl Marx (2017) merupakan film drama sejarah tentang Karl Marx karya sutradara Raoul Peck. Diceritakan bahwa saat berusia 20 tahunan, Karl Marx berjuang memantapkan diri sebagai penulis yang memiliki arti penting secara sosiologis dan politis.

Pada awal film kamu akan melihat scene menampilkan orang-orang miskin mengumpulkan kayu dari hutan. Hal tersebut merupakan sesuatu sudah dilakukan selama berabad-abad, tapi kini dilarang oleh pemerintah karena secara hukum, kayu-kayu tersebut menjadi milik pribadi para tuan tanah.

Orang-orang miskin lantas dianiaya dan dibunuh di luar hukum oleh para pejabat. Marx menulis tentang peristiwa tragis tersebut dan percaya bahwa kelas borjuis telah mengambil alih negara.

Marx bertemu dengan Friedrich Engels dan membentuk gerakan politik baru untuk mereformasi dana menyatukan para pekerja miskin. Keduanya lantas melakukan kudeta dan membentuk Communist League.

Dalam film ini, Alexander Scheer berperan sebagai sosok Wilhelm Weitling. Dia adalah penjahit, inventor, aktivis politik radikal Jerman dan salah satu ahli teori komunisme pertama.

5. Gundermann

Gundermann

Berkat penampilannya dalam film Gundermann (2018), Alexander Scheer mendapat penghargaan Best Actor in a Leading Role di ajang German Film Award 2019. Film ini dibuat berdasarkan kehidupan penyanyi dan penulis lagu asal Jerman Timur, Gerhard Gundermann.

Film ini bercerita tentang babak demi babak kehidupan Gerhard Gundermann yang dimulai dari tahun 1992. Di tahun 1992, kedok Gundermann sebagai mantan kolaborator tidak resmi dari dinas keamanan Jerman Timur terbongkar. Dia melibatkan diri dalam politik GDR atau German Democratic Republic lalu bertemu istrinya, Conny.

Musisi ini menemukan inspirasi menciptakan musik saat sedang mengoperasikan ekskavator dalam proses produksi batu bara. Lucunya, lagu-lagu yang dia ciptakan sebagian besar adalah tentang keindahan alam.

Hidup Gundermann sebagai seorang komunis yang berkomitmen dan jujur, berbenturan dengan conformism, sehingga dia dikeluarkan dari Socialist Unity Party of Germany. Walau demikian, Gundermann masih memikirkan perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi rekan-rekan kerjanya.

6. Eight Miles High

Eight Miles High

Judul asli dari film ini adalah Das wilde Leben, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Kehidupan Liar. Eight Miles High (2007) tersaji sebagai film biografi dari Jerman berlatarkan tahun 1960-an.

Film ini memotret ‘kehidupan liar’ dari Uschi Obermaier; simbol seks dan ikon Jerman Barat pada masa itu. Obermaier adalah wanita muda dari Munich yang bergabung dengan badn krautrock Bröselpilze.

Dia  menikmati kebebasan seksualnya di Kommune 1 yang legendaris di Berlin dan bersahabat dengan Rainer Langhans. Obermaier, simbol seks dan ikon anak muda, menjadi gadis sampul majalah Playboy dan bertemu bintang-bintang rock terkenal, seperti Mick Jagger dan Keith Richard.

Keith Richard yang diperankan oleh Alexander Scheer menjalani hubungan dengan Obermaier. Dari sana wanita itu mulai mengenal sisi gelap dunia glamour yang dia tinggali.

Obermaier lantas menemukan kebebasan baru dalam hubungan dengan Dieter Bockhorn. Keduanya saling jatuh cinta dan melakukan perjalanan panjang berkeliling dunia.

7. Rabiye Kurnaz vs. George W. Bush

Rabiye Kurnaz vs. George W. Bush

Rabiye Kurnaz vs. George W. Bush (2022) merupakan German-French biographical film karya sutradara Andreas Dresen yang ditayangkan secara perdana pada 72nd Berlin International Film Festival.

Cerita yang diangkat dalam film ini adalah cerita hidup Murat Kurnaz, seorang pemuda Jerman Keturunan Turki yang ditahan secara tidak sah di Teluk Guantanamo tahun 2001.

Rabiye Kurnaz vs. George W. Bush (2022) juga mengisahkan perjuangan ibu dari Murat Kurnaz, Rabiye Kurnaz, untuk membebaskannya. Rabiye adalah ibu rumah tangga keturunan Turki yang tinggal di Bremen, Jerman.

Putranya ditahan di kamp penahanan Teluk Guantanamo selama lebih dari lima tahun. Rabiye yang agak temperamental melancarkan sebuah sengketa hukum atas nama Murat.

Rabiye didampingi oleh pengacara hak asasi manusia yang pendiam, Berhard Docke (Alexander Scheer). Upaya mereka membawa Rubiye ke Mahkamah Agung dan pada 2006 Murat dibebaskan. Terungkap bahwa pemerintahan Jerman telah menyiksa Murat di luar proses peradilan. Mereka juga mencegah kepulangannya ke Jerman.

8. Enfant Terrible

Enfant Terrible

Enfant Terrible (2020) mengadopsi kisah hidup seorang sutradara film asal Jerman, Rainer Werner Fassbinder, ke dalam sebuah cerita melalui tangan sutradara Oskar Roehler.

Film ini terpilih untuk ditayangkan di Cannes Film Festival 2020. Kamu akan disuguhi cerita tentang kehidupan singkat dan penuh gejolak seorang Rainer Werner Fassbinder.

Film biografi ini dinilai berani mengeksplorasi berbagai sisi Rainer, termasuk sisi gelapnya. Dia adalah seniman berbakat yang bermimpi membuat film tentang masyarakat Federal Jerman yang berhati dingin dan kuno, merindukan rasanya dihormati dan dicintai oleh orang luar.

Untuk membuatnya, Rainer mendorong dirinya bergabung bersama satu kelompok teater. Dengan cepat dia bisa mengambil alih dan menembus industri perfilman Jerman yang masih ‘baru’ menggunakan kekreativitasannya.

Namun, obsesi Fassbinder dan kehidupan cintanya yang kacau memengaruhi karyanya. Untuk menghilangkan putus asanya, dia semakin bekerja keras dan mengonsumsi kokain. Di sini Scheer berperan sebagai seniman Amerika legendaris, Andy Warhol.

9. Lou Andreas-Salomé, The Audacity to be Free

 Lou Andreas-Salomé, The Audacity to be Free

Lou Andreas-Salomé, The Audacity to be Free (2016) merupakan sebuah film biografi karya Cordula Kablits-Post tentang penulis dan psikoanalisis Rusia-Jerman, Lou Andreas-Salomé.

Lou menjadi pemberontak sejak sang ayah meninggal saat dia berusia 16 tahun. Pendeta Hendrik Gillot yang menjadi pengganti ayahnya, jatuh cinta pada Lou. Trauma, gadis itu memutuskan tak akan pernah menikah.

Lou kemudian belajar di universitas di Zurich dengan sangat keras hingga terkena pneumonia. Dia lalu bertemu seorang filsuf bernama Paul Rée yang melamarnya, tapi ditolak. Rée lantas mengenalkannya dengan Friedrich Nietzsche (Alexander Scheer). Sama seperti Rée, Friedrich pun jatuh cinta dan lagi-lagi ditolak.

Lou kini berusia 72 tahun hidup dalam keadaan sakit, kesepian, dan terancam oleh kaum Sosialis Nasional di Göttingen. Kehadiran Ernst Pfeiffer yang berusia 40 tahun, mengingatkan Lou pada sosok yang dicintainya, Rainer Maria Rilke.

Pfeiffer yang mengagumi Lou berpura-pura mencari bantuan seorang psikoanalisis. Sebagai imbalannya, Lou membantu Pfeiffer menulis sebuah memoar.

10. Punk Berlin 1982

Punk Berlin 1982

Punk Berlin 1982 (2015) merupakan film black comedy Jerman karya sutradara Oskar Roehler yang diadaptasi dari novelnya sendiri berjudul My Life as A Monkey’s Ass.

Film otobiografi ini menceritakan tentang masa muda Oskar sebagai seorang anak punk. Saat nonton, kamu akan bertemu dengan Robert Rother, seorang pelajar yang tinggal di Jerman Barat di awal 1980-an.

Salah satu teman sekelasnya, Gries, adalah berandal Nazi yang gay. Dua remaja itu kerap membuat kekacauan di dalam kelas akibatnya Gries dikeluarkan dari sekolah.

Robert sendiri memutuskan pergi ke Berlin Barat atas saran temannya, Schwars. Di sana, penampilan Robert berubah menjadi anak punk yang lengkap dengan rambut mohawk dan jaket kulit.

Pergaulannya dengan Schwarz membawa Robert ke kehidupan yang kacau. Dia mencuri uang ayahnya bahkan menjadi pengedar narkoba. Saat di Berlin Robert kembali bertemu dengan Gries.

Keduanya bermain musik bersama di sebuah bar yang dikelola oleh Blixa Bargeld (Alexander Scheer). Petualangan Robert yang panjang itu diwarnai dengan percobaan bunuh diri.  

Demikian rekomendasi film Alexander Scheer yang punya cerita sangat beragam dan menarik. Sebagian film yang Scheer bintangi merupakan film Jerman dan otobiografi; cocok jika kamu bosan dengan film-film Hollywood dan ingin mencoba nonton film dari negara lain. Kira-kira, mau coba nonton yang mana dulu, nih?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram