showpoiler-logo

10 Film Terbaik Alessandro Nivola, Aktor yang Rendah Hati

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

Mengawali karir akting sejak duduk di bangku kuliah, Alessandro Nivola memulainya dari pentas drama di kampusnya, Yale University. Setelah lulus, pria kelahiran Boston pada 28 Juni 1972 ini langsung melakukan debutnya di pentas Broadway dengan Helen Mirren sebagai lawan mainnya.

Meski langsung loncat ke layar lebar di film Face/Off yang sangat populer di masanya, namun dia juga masih aktif tampil di pentas teater juga beberapa serial TV. Dikenal sebagai sosok yang rendah hati, Alessandro Nivola tidak pernah kekurangan job karena memang dia selalu total dalam berakting.

Ingin mengenal aktor yang wajahnya mirip dengan legenda sepakbola Juventus Alessandro Del Piero ini? Artikel berikut akan memaparkan 10 film terbaik yang dibintanginya. Langsung disimak saja, ya!

Baca juga: 11 Film Terbaik Reese Witherspoon, Aktris dengan Segudang Prestasi

1. American Hustle

American Hustle

Irving dan Sydney adalah sepasang penipu ulung yang selalu berhasil dalam melakukan aksinya. Namun ketika mereka tertangkap tangan oleh agen FBI Richie, keahlian mereka digunakan untuk menjebak aktivitas mafia dan politisi kotor.

Namun yang tidak disadari oleh Richie adalah dia berhadapan dengan penipu ulung yang memiliki berbagai cara untuk tetap menipu siapa saja, termasuk FBI sekalipun.

Film kriminal dengan sentuhan black comedy karya David O. Russell ini mengambil jalan ceritanya terinspirasi kejadian nyata pada salah satu kasus yang ditangani FBI.

Meski Alessandro Nivola mendapat peran kecil sebagai Anthony Amado, seorang petinggi FBI, karakternya adalah penentu kelancaran operasi yang ditangani oleh Richie.

Anthony rela mengucurkan dana berjumlah besar kepada Richie, tapi dia juga yang memecat Richie karena gagal menjalankan operasinya sekaligus berusaha melakukan penipuan dalam misinya.

2. Face/Off

Face/Off

Castor dan Pollux menanam bom dengan daya ledak dahsyat di sebuah lokasi dimana hanya mereka yang tahu. Dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan FBI, Castor mendadak koma dan Pollux dijebloskan ke penjara.

Untuk mengorek informasi dari Pollux, agen FBI Sean mengganti wajahnya dengan Castor dan masuk ke penjara. Castor yang sadar dari koma kemudian memasang wajah Sean di mukanya dan membebaskan Pollux dari penjara.

Sean harus mencari jalan untuk keluar dari penjara sebelum mereka memicu bom itu. Berhasil melacak jejak dua penjahat ini, FBI melakukan penggerebekan yang berakhir dengan tewasnya Pollux. Tapi Castor dan keluarganya berhasil kabur dan masih menebar ancaman.

Film action thriller dengan bumbu sci-fi ini adalah salah satu karya terbaik John Woo di Hollywood. Menampilkan akting powerful dari Nicolas Cage dan John Travolta, terselip juga aktor pendatang baru Alessandro Nivola yang berperan sebagai Pollux.

Karakternya memang tewas di pertengahan film, namun penampilannya sebagai penjahat yang menyimpan informasi rahasia dengan cukup kuat dan membuat Sean tidak mampu mengorek lokasi bom berada menuai pujian dari para kritikus.

Blockbuster Entertainment Awards memasukkannya sebagai nominee di kategori Favorite Supporting Actor – Action/Adventure berkat perannya di film ini.

3. Junebug

Junebug

Demi memburu seorang pelukis agar karyanya bisa dipamerkan di galeri tempatnya bekerja, Madeleine mengunjungi keluarga suaminya, George, yang baru dinikahinya selama 6 bulan.

Meskipun mereka menerimanya dengan hangat, namun Madeleine merasa bingung dengan perbedaan sifat dan tradisi di dalam keluarga tersebut. Terutama ketika tugasnya berbenturan dengan urusan keluarga George.

Cerita film drama komedi arahan Phil Morrison ini memang sederhana. Alurnya berjalan tenang, nyaris tidak ada tensi menegangkan di dalamnya. Namun begitu mendekati akhir, kita baru merasakan konflik yang sebenarnya sudah kita ketahui benih-benihnya.

Karakter George yang dibawakan oleh Alessandro Nivola ternyata menyimpan pergolakan batin saat bersama keluarganya. Dia seolah terlihat tenang, seperti tanpa masalah.

Namun setelah Ashley melahirkan dan dia menjanjikan bahwa akan selalu mendukungnya, konflik batinnya baru mulai terungkap, meski itu pun hanya tersirat.

4. Disobedience

Disobedience

Setelah lama pergi dari komunitas Yahudi Ortodoks di New York, Ronit datang kembali untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Dia bertemu dengan Esti yang kini telah menjadi istri Dovid.

Gairah nafsu masa lalu mereka membara kembali dan membuat kehidupan pernikahan Dovid terancam retak. Perbuatan dosa mereka pun bisa berimbas kepada seluruh komunitas keagamaan yang taat ini.

Sutradara Sebastian Lelio memang ahlinya dalam meramu cerita drama dengan tema tabu. Keapikan film ini berkat chemistry apik dua Rachel yang menjadi pemeran utamanya, Rachel Weisz dan Rachel McAdams. Namun performa Alessandro Nivola tidak boleh dikecilkan, karena justru karakternya adalah korban dari kesalahan yang diperbuat mereka berdua.

Kita diperlihatkan dengan jelas ketegaran hati Dovid dan dilema yang dihadapinya. Setelah kematian ayah Ronit, dirinya dijadikan kandidat utama pemimpin agama tertinggi di komunitas tersebut.

Tapi dengan perselingkuhan terlarang yang dilakukan istrinya, membuat dia berada di posisi yang sulit. Bagaimana bisa sebagai pemimpin agama, dia tidak bisa memimpin istrinya. Inilah permasalahan besar dalam hidupnya.

Berkat performa apiknya sebagai Dovid, Alessandro Nivola berhasil meraih kemenangan di ajang British Independent Film Awards (BIFA) di kategori Best Supporting Actor.

5. Mansfield Park

Mansfield Park

Berasal dari keluarga miskin, Fanny terpaksa dikirim untuk tinggal di rumah saudara jauh mereka yang kaya raya. Tapi disana dia diperlakukan lebih seperti pelayan daripada keluarga. Kesulitan hatinya seketika terhapus dengan kedatangan Henry dari keluarga Crawford.

Terlibat kisah cinta yang rumit antara dua keluarga ini, membuat hubungan Fanny dan Henry tidak berjalan mulus. Awalnya Henry hanya menjadikan Fanny sebagai pelarian, namun akhirnya dia benar-benar jatuh cinta.

Dan di saat Henry mengejar cinta Fanny, gadis itu masih menyimpan asanya untuk Edmund. Dan pada akhirnya, Henry ketahuan selingkuh dengan Maria.

Film drama komedi romantis karya Patricia Rozema ini merupakan salah satu film adaptasi novel karya Jane Austen yang terbaik. Digawangi pesona Frances O’Connor sebagai Fanny dan kharisma Alessandro Nivola sebagai Henry mampu membawa kita hanyut dalam intrik cinta yang banyak likunya ini.

6. The Art of Self-Defense

The Art of Self-Defense

Setelah dibegal oleh gang bermotor, Casey segera mendaftar ke sebuah dojo untuk belajar ilmu bela diri. Dia dibimbing oleh Sensei yang kharismatik sekaligus misterius.

Melihat aura maskulin Casey bertambah, Sensei mengajaknya untuk mengikuti kelas malam yang menggelar latihan pertarungan brutal. Kesulitan untuk keluar dari kelas ini, Casey melawan Sensei dan membunuhnya dengan jurus andalannya sendiri.

Film drama bela diri dengan nuansa black comedy karya Riley Stearns ini tampil dalam sajian kisah yang unik, namun terasa realistis karena bisa terjadi pada siapa saja.

Alessandro Nivola tampil dalam performa apik sebagai karakter antagonis yang kharismatik, Sensei. Kita berhasil dibuat kesal dengan sikapnya kepada Casey, juga pada murid-murid lainnya sehingga sangat wajar apabila aksinya patut dihentikan.

7. Ginger & Rosa

Ginger & Rosa

Persahabatan Ginger dan Rosa seolah tidak terpisahkan. Namun ketika Krisis Misil Kuba terjadi, Ginger yang berjiwa pemberontak turun menyuarakan aspirasinya.

Sementara itu, pernikahan orang tuanya retak. Ginger yang lari kepada ayahnya, Roland, menemukan bahwa ternyata Rosa telah menjadi kekasih ayahnya. Persahabatan mereka pun retak dan seolah tak bisa dijalin kembali.

Film drama remaja dengan muatan politik karya Sally Potter ini menampilkan akting memukau dari Elle Fanning. Alessandro Nivola yang menjadi Roland, ayah Ginger, juga tidak kalah memukau dan kisah cinta beda usia dengan Rosa membuat tikungan tajam dalam jalan ceritanya.

Keputusan Roland mencintai Rosa menimbulkan efek domino bagi kehidupan seluruh anggota keluarga mereka.

8. The Many Saints of Newark

The Many Saints of Newark

Di awal 2000an, The Sopranos adalah salah satu serial terbaik dan selalu ditunggu oleh para penggemarnya. Dan film The Many Saints of Newark ini merupakan prekuel dari serial tersebut yang menceritakan pondasi psikologis Tony Soprano dari masa kecil hingga remaja di bawah bimbingan pamannya, Dickie Moltisanti.

Alessandro Nivola membawakan karakter Dickie dengan sangat powerful. Kharisma dan ketegasan sosok pimpinan mafia sangat lekat padanya.

Begitu juga dari sisi psikologisnya dimana dia tidak bisa mengontrol emosinya sehingga menyebabkan dia membunuh ayah dan kekasihnya sendiri. Sedikit banyak, kisah hidup Dickie mempengaruhi Tony saat dia menjadi pemimpin mafia suatu saat nanti.

9. Laurel Canyon

Laurel Canyon

Sam dan Alex baru saja bertunangan dan memilih pindah bersama ke rumah ibu Sam, Jane. Sebagai seorang produser rekaman, Jane sering mengadakan pesta dan sedang menggarap album dari band yang digawangi oleh Ian.

Alex yang cenderung kaku, mulai terbawa dengan keliaran hidup Jane. Sementara itu Sam tergoda dengan rekan kerjanya yang cantik dan pintar, Sara.

Film drama karya Lisa Cholodenko ini memiliki jalan cerita yang cukup rumit dan tidak biasa, sehingga alurnya sulit untuk ditebak.

Alessandro Nivola yang berperan sebagai Ian, seorang vokalis band dengan pesona keliaran yang luar biasa, berhasil membawakan karakternya dengan cukup baik. Wajar apabila dia kemudian menjadi nominee Best Supporting Male di ajang Independent Spirit Awards.

10. Boston Strangler

Boston Strangler

Di Boston pada era 1960an terjadi 13 pembunuhan dengan ciri khas dan motif yang sama dimana semua korbannya adalah wanita. Kasus ini dibuka pertama kali oleh jurnalis wanita Loretta yang bekerja di Boston Record American. Penyelidikannya ternyata selalu selangkah lebih depan dibandingkan investigasi kepolisian yang dipimpin oleh Detektif Conley.

Di film drama kriminal berdasarkan peristiwa nyata ini, Alessandro Nivola berperan sebagai Detektif Conley. Penampilannya cukup powerful meski dia hanya mendapat menit bermain yang singkat dan karakternya tidak digali lebih dalam.

Detektif Conley dianggap Loretta telah mengkhianati kasus ini karena sudah tahu identitas pelakunya namun dia tidak berani mengungkapkannya.

Itulah 10 film terbaik yang dibintangi oleh Alessandro Nivola. Dia termasuk salah satu aktor yang matang dalam berakting dan selalu penuh totalitas meski perannya hanya kecil saja.

Masih banyak proyek film yang akan dibintanginya dalam waktu dekat, salah satunya film Marvel Kraven the Hunter dimana dia berperan sebagai Rhino.

Dengan wajah tampan dan penampilan yang kharismatik, Alessandro Nivola terus mengembangkan sayapnya di industri perfilman Hollywood dengan juga menjadi produser film.

Semoga saja kariernya semakin bagus di masa depan. Dan buat kalian yang ingin melihat aktingnya, deretan film-film di atas wajib ditonton, ya! Selamat menyaksikan.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram