8 Fakta Sejarah Film 300 yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Ditulis oleh Siti Hasanah

Film 300 merupakan sebuah film yang dibuat dari buku komik karya Frank Miller. Komik 300 sendiri memiliki kisah yang terinspirasi dari sejarah pertempuran Thermopylae yang terjadi pada sekitar tahun 480 sebelum Masehi.

Film dengan latar kerajaan yunani ini tentunya menyajikan pertempuran yang spektakuler. Di film ini diperlihatkan kegagahan dan keberanian para prajurit Sparta.

Sebuah film yang mengambil inspirasi dari kejadian yang nyata tentunya memiliki fakta yang dilebih-lebihkan sebagai sebuah tayangan hiburan. Namun fakta-fakta sejarah yang sesungguhnya pun tidak dapat diabaikan agar penonton bisa mendapatkan informasi yang sebenarnya.

Berikut ini adalah beberapa fakta sejarah dari film 300 yang mungkin belum kamu tahu. 

1. Jumlah Prajurit

fakta film 300

Film 300 merupakan film yang mengisahkan pertempuran di Thermopylae. Pertempuran ini merupakan invasi kedua yang dilakukan oleh Persia terhadap Yunani Kuno pada sekitar tahun 480 sebelum Masehi.

Invasi yang dilakukan melalui darat dan laut ini tak hanya melibatkan 300 orang prajurit dari Kota Sparta saja, tetapi beberapa kota lainnya pun ada yang ikut mengirimkan prajuritnya ke pertempuran ini.

Keseluruhan prajurit yang maju ke pertempuran di Thermopylae jumlahnya sekitar 6200 prajurit. Mereka berasal dari beberapa kota.

Prajurit yang bekerja sama dengan pasukan Sparta terdiri dari 3.800 Peloponnesians, yang terdiri dari Arcadians, Lacedemonians, Corinthians, Tegeans, Mantineans, Philians and Myceneans. Selain itu, ada juga 700 prajurit Thespians, 1000 Phocians, dan 400 Thebans.

Tak seluruh prajurit turun ke medan pertempuran karena sebagian lainnya bertugas untuk menjaga jalur pegunungan. Ada sekitar 2000 prajurit yang tetap bertempur hingga akhir walaupun kekalahan telah di depan mata.

Sesungguhnya yang lebih heroik adalah 700 prajurit Thespian dan 400 prajurit Theban. Profesi mereka bukan sebagai prajurit seperti penduduk Sparta, tetapi mereka berperang hingga akhir.

2. Baju Zirah dan Helm

fakta-film-300-2_

Film 300 ini diadaptasi dari buku komik karya Frank Miller. Karena itu, penampilan prajurit di film ini pun terlihat lebih keren jika dibandingkan dengan sejarah aslinya. Dalam komik serta filmnya, prajurit Sparta terlihat bertelanjang dada tanpa pelindung. Namun dalam sejarah yang asli, pelindung dada menjadi satu elemen penting dalam pertempuran.

Selain baju zirah, helm yang bersurai hanya dikenakan oleh Raja Leonidas (Gerard Butler) saja. Tujuannya untuk membedakan dirinya dari prajurit biasa.

Namun dalam sejarahnya, surai dalam helm digunakan oleh semua prajurit untuk memberikan kesan lebih tinggi, menakutkan, serta memberikan aura seorang bangsawan. Surai tersebut biasanya berwarna merah dan terbuat dari bulu kuda. 

3. The Immortals

fakta-film-300-3_

Pasukan Persia The Immortals merupakan pasukan yang benar-benar ada. Mereka merupakan pasukan Garda kerajaan. Pasukan ini dapat dikatakan sebagai pasukan elite pada zaman dahulu.

Pasukan abadi ini terdiri dari 10 ribu prajurit yang telah ditempa dengan pelatihan yang lebih keras dan lebih berat jika dibandingkan dengan prajurit biasa. Selain itu, mereka juga dilatih sejak dari kecil.

Pasukan ini dikatakan sebagai pasukan abadi karena apabila ada prajurit yang mati, maka mereka akan langsung digantikan sehingga jumlah mereka akan selalu 10 ribu orang.

Selain itu, mereka akan langsung memindahkan mayat prajurit yang telah gugur di medan perang. Tujuannya agar musuh tidak akan mengetahui kalau ada anggota pasukan The Immortals yang tewas dalam pertempuran.

Pasukan The Immortals dalam film 300 diperlihatkan menggunakan topeng yang mengkilap. Hal ini berbeda dengan fakta sejarahnya. Dalam kenyataannya pasukan tersebut hanya menggunakan penutup wajah dari kain yang tembus pandang. Persenjataan prajurit abadi ini pun lebih ringan jika dibandingkan dengan pasukan Sparta.

4. Pembunuhan Utusan Raja Persia

fakta-film-300-4_

Satu adegan dalam film 300 yang ikonik atau yang mungkin paling diingat adalah saat Raja Leonidas menendang utusan Raja Persia, Xerxes (Rodrigo Santoro) ke dalam sebuah sumur. Apakah itu benar terjadi? Pembunuhan Utusan Raja memang terjadi, tetapi itu terjadi di masa lalu, bukan pada masa pemerintahan Raja Leonidas. 

Pembunuhan itu terjadi pada saat utusan dari Persia meminta tanah dan air sebagai bentuk penyerahan Sparta ke Persia. Semenjak kejadian tersebut, Xerxes tidak pernah lagi mengirim utusan ke Sparta. Dia tidak percaya Sparta akan patuh pada hukum internasional dan menganggap utusan raja sebagai hal yang suci serta tidak boleh diganggu.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram