showpoiler-logo

5 Fakta Drama Pension Metsa, Drama yang Punya Efek Healing

Ditulis oleh Siti Hasanah

Seorang wanita berbaju kuning lembut sedang berdiri di atas sendirian. Matanya tampak memandang ke arah beranda yang banyak ditumbuhi pepohonan besar yang tidak terlalu rapat.

Rumah berlantai dua itu terbuat dari material kayu yang membuatnya serasi dengan lingkungan sekitarnya. Itulah poster Pension Metsa, sebuah drama Jepang yang tayang 16 Januari 2021.

Pension Metsa berkisah tentang Tenko (Satomi Kobayashi), seorang perempuan di usia 40 tahunan yang menjalankan bisnis pension di tepi hutan seorang diri.

Menjalankan bisnis tersebut merupakan sebuah kesenangan baginya. Tenko banyak berjumpa dengan orang-orang yang kebetulan lewat atau sedang mencari tempat singgah. Berikut fakta menarik yang berkaitan dengan Pension Metsa. 

Baca juga: Sinopsis dan Review Drama Jepang Kotaro Lives Alone (2021)

1. Pemeran Pension Metsa

Pemeran Pension Metsa

Sutradara sekaligus penulis naskah untuk Pension Metsa, Kana Matsumoto menunjuk Satomi Kobayashi sebagai pemeran utama dalam drama yang digarapnya.

Kana Matsumoto tidak banyak menampilkan pemeran dalam drama yang digarapnya. Semua kisah berpusat pada Tenko dan kesehariannya di pension serta interaksi singkatnya dengan para tamu yang singgah di pensionnya.

Karakter Tenko bukanlah seorang pebisnis penginapan betulan di hutan tersebut. Bisa dikatakan bahwa ia membuka rumahnya untuk menolong pengunjung hutan yang tersesat atau sedang membutuhkan tempat beristirahat.

Kamar-kamar di pension-nya tersebut ia sewakan untuk tamu yang membutuhkan akomodasi. Dengan begitu Tenko sesekali bisa bertemu dan bercakap-cakap dengan siapa pun yang ia bisa temui.

2. Tempat Reuni Satomi, Motai Masako dan Kana Matsumoto

Tempat Reuni Satomi, Motai Masako dan Kana Matsumoto

Pension Metsa bukanlah proyek pertama bagi Satomi Kobayashi dan Kana Matsumoto. Sebelumnya, aktris dan sutradara ini pernah berada dalam satu proyek drama yang sama, yakni Mother Water, Bread and Soup and Cat Weather, Tokyo Oasis dan Cote D’Azur No.10.

Selanjutnya, Motai Masako juga hadir dalam drama ini dan ia berperan sebagai penjaga gunung. Karakter aktris veteran dalam drama ini terbilang unik. Ia adalah sosok yang menjaga Tenko dan selalu berada di sekitar pemilik pension itu.

Di sepanjang episodenya, Motai Masako tidak punya dialog. ketika Tenko memutuskan untuk menyerahkan pensionnya ke tangan putri sahabatnya, Yamame (Miura Toko), ia menjaga pension tersebut selama Yamame masih belum yakin apakah ia akan meneruskan pension tersebut atau menolaknya.

Bagi Motai Masako dan Satomi Kobayashi, Pension Metsa adalah proyek ke sekian kalinya yang mempertemukan mereka. Kedua aktris ini pernah satu frame dalam Kamome Dinner, Tokyo Oasis, Mother Water, Cote d’azur No.10 dan Bread And Soup And Cat Weather.

Uniknya, kecuali Kamomeo Dinner, kesemua proyek film dan drama tersebut digarap oleh sutradara Kana Matsumoto, orang di balik Pension Metsa.

3. Lokasi Syuting Berada di Hutan Nagano

Lokasi Syuting Berada di Hutan Nagano

Dalam istilah travel, yang dimaksud dengan pension adalah sebuah penginapan kecil yang menyediakan layanan makan dan kamar bagi tamunya. Pension biasanya berukuran tidak terlalu besar, kebanyakan hanya satu atau dua lantai. Nah, metsa sendiri berarti hutan.

Seperti judulnya, drama ini mengambil latar di sebuah pension di hutan. Sutradara Kana Matsumoto menggunakan sebuah rumah di Hutan Nagano sebagai lokasi syutingnya.

Hutan Nagano yang terkenal dengan pohon-pohon larch Jepangnya ini merupakan destinasi wisata alam terkenal di Jepang. Di sini banyak terdapat pohon larch berukuran besar dan tinggi. Hutan ini merupakan daerah pedalaman Jepang yang letaknya d Pulau Honsu.

Hutan Nagano adalah rumah sumber mata air panas di Jepang, tempat wisata dan kastil kuno dan kuil-kuil tempat peribadatan kepercayaan masyarakat di Jepang. Kawasan hutan ini juga terkenal sebagai resor ski terbaik, maka tidak heran kawasan ini selalu ramai.

Memilih Hutan Nagano sebagai lokasi latar tempat Pension Metsa adalah pilihan yang sangat baik. Kawasan ini sangat cocok dengan apa yang ingin digambarkan oleh Kana Matsumoto tentang kehidupan yang ingin dijalani oleh Tenko.

4. Drama Sederhana Bergenre Iyashikei

Drama Sederhana Bergenre Iyashikei

Istilah Iyashikei mungkin belum begitu popular. Akan tetapi, kamu pasti pernah menonton film Jepang dengan nuansa dan penggambaran yang menenangkan.

Nah, itulah genre Iyashikei. Genre yang baru muncul tahun 1995 ini merupakan subgenre slice of life yang banyak diadaptasi ke dalam manga dan anime.

Seiring waktu, subgenre ini berkembang dan mulai dipakai ke banyak karya lainnya, misalnya dalam drama. Namun, genre ini tetap dikhususkan bagi semua karya-karya Jepang. Iyashikei menitikberatkan pada gambaran suasana tempat sang protagonis dengan menggunakan konsep estetika Jepang.

Gambaran ini bisa berupa keindahan alam, narasi yang dituturkan dengan pelan, santai dan tidak mengandung tensi yang bergejolak. Suasana seperti ini bisa kita temukan dalam seluruh episode Pension Metsa.

Di beberapa adegan, memasak makanan dengan bahan-bahan yang menyegarkan, lalu makan dengan tenang dan menikmati setiap suapan yang masuk ke mulutnya merupakan gambaran yang sangat menyenangkan.

Di adegan lain terlihat Tenko yang duduk di balkon sambil menyesap teh hangat di depannya. Sesekali ia melempar pandangan ke arah pohon-pohon larch yang tumbuh tinggi di sekitar pension.

Selain itu, ada juga adegan di mana Tenko jalan-jalan ke sumber mata air panas yang jaraknya cukup jauh dari pension. Pemandangan alam di sepanjang perjalanan Tenko tampak tenang dan damai. Inilah yang dimaksud dengan Iyashikei.

Dalam bahasa Jepang Iyashikei sendiri berarti penyembuhan, dan penggambaran genre iyashikei selalu memberikan efek healing kepada penonton, seperti yang akan kita rasakan saat menonton Pension Metsa.

Iyashikei pertama kali muncul saat terjadi gempa bumi besar yang menghantam Hanshin dan serangan teror gas sarin yang terjadi di kereta bawah tanah Kota Tokyo beberapa waktu yang lalu.

Kejadian mengerikan yang membekas di ingatan warga Jepang tersebut diperparah dengan adanya resesi ekonomi yang memicu tren iyashi atau ledakan penyembuhan trauma.

Trauma yang dialami oleh masyarakat Jepang mendorong warga Jepang melakukan hal-hal yang dapat menenangkan jiwa, termasuk berupa tontonan, sehingga mendorong penonton untuk merasai suasana di sekitarnya.

5. Setiap Episodenya Muncul Satu Karakter Baru

Setiap Episodenya Muncul Satu Karakter Baru

Pension Metsa adalah sebuah drama yang menenangkan. Genre Iyashikei sangat terlihat dalam hubungan Tenko dengan orang-orang yang bertamu ke pension-nya. Tapi drama ini tidak serta merta hanya mengangkat kehidupan Tenko yang tenang di tepi hutan.

Drama yang mempunyai enam episode ini memberikan gambaran interaksi yang menyenangkan dengan manusia. Masing-masing episode dalam Pension Metsa menghadirkan satu karakter baru dengan ceritanya masing-masing. Beberapa karakter yang muncul dalam drama ini adalah sebagai berikut.

  • Tsuneki (Yakusho Koji). Tamu yang muncul di episode pertama. Ia datang dan pergi tiba-tiba. Tsuneki sebenarnya adalah tamu yang ramah. Tenko senang menerimanya di pensionnya. Tapi ia misterius. Keesokan paginya ia hilang dengan meninggalkan jamur hutan berukuran besar yang diberi alas selembar daun di atas kasur.
  • Mitsue (Ishibaya Shizuka), seorang guru SD yang ingin kemping di hutan tapi terganggu dengan keberadaan pengunjung lain. Karena merasa terusik, ia pun mencari tempat lain sampai akhirnya bertemu dengan Tenko dan menerima tawaran menginap di pension-nya.
  • Fuki (Itaya Yuka), teman lama Tenko, seorang fotografer yang selalu berpindah-pindah negara karena pekerjaannya.
  • Yamabiko (Yamanaka Takashi), pengantar sayuran yang sering mengantar kebutuhan makanan Tenko sehari-hari. Yamabiko juga adalah orang yang pernah bekerja di café yang sama dengan Tenko dulu.
  • Koma-chan ((Mistuishi Ken), orang yang pernah dekat dengan Tenko dulu, tapi hubungan mereka tidak berlanjut.
  • Yamame (Miura Toko), putri dari alm sahabat Tenko. Ia menyerahkan pension miliknya kepada Yamame sebab ia ingin pindah ke tempat lain dan memulai hidup baru. Tenko membebaskan Yamame mengelola penginapan tersebut.

Nah, itulah beberapa fakta menarik yang bisa kamu temukan dari serial drama Pension Metsa.  Drama singkat yang berdurasi tidak lebih dari satu jam ini menjadi satu tontonan penghiburan yang menenangkan. Rasanya waktu berjalan dengan sangat lambat di Pension Metsa.

Tertarik mempunyai hunian di tepi hutan seperti Tenko? Coba tonton dulu keseharian Tenko di pension di tepi hutan tersebut lewat dramanya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram