showpoiler-logo

13 Rekomendasi Drama Terbaik Singto Prachaya Ruangroj

Ditulis oleh Syuri K.N.

Prachaya Ruangroj, atau yang lebih hangat disapa Singto, adalah aktor Thailand yang popularitasnya sudah melampaui Asia bahkan dunia. Karir Singto di sektor hiburan dimulai dengan modeling. Setelah itu, dia tampil pertama kali sebagai aktor dalam serial SOTUS (2016) yang langsung melambungkan namanya.

Saat itu, Singto mendapat banyak pujian dengan memerankan karakter utama, yaitu Kongpob. Sebagai pengakuan atas penampilan aktingnya yang luar biasa, Singto mendapatkan pujian yang signifikan di Thailand dan di Asia.

Sejak awal berakting hingga tahun 2021, Singto berada di bawah naungan GMMTV. Namun, setelah itu Singto memutuskan untuk menjadi aktor independen (tidak terikat dengan label manapun). Buat yang bingung, hal ini lumrah terjadi di Thailand, teman-teman! Jadi artis tersebut bisa dihubungi lewat manajer atau bahkan perusahaan pribadi.

Ada yang menjadi aktor independen karena namanya sudah dikenal di mana-mana, jadi tidak perlu dukungan dari agensi lagi. Dan, ya, Singto sudah mencapai titik itu. Akan tetapi, yang memicu Singto keluar dari agensinya adalah karena dia ingin bekerja di belakang layar juga.

Makanya, dia sempat magang di GMMTV sebagai kru, juru kamera, hingga fotografer! Benar-benar berdedikasi, ya? Sebelum melihat hasil karya Singto, mari kita tonton dia dulu di drama yang sudah pernah dia perankan. Berikut adalah drama terbaik Singto versi Showpoiler.

1. Shadow

In 1999, Dan's in grade eleven when he transfers to Saint Lawrence’s, an all-boys catholic school. His father is being treated at a nearby hospital for end-stage brain cancer; his mother died when he was only seven.

Dan is close to Brother Anurak, the school's dean and a psychologist. Brother Anurak tries to cure Dan of his sleep paralysis. In his dreams, Dan sees a shadow that suffocates him and it only gets worse when he transfers. Brother Anurak searches for meaning in the dreams; he believes Dan has some sort of complex pertaining to his father.

Dan causes a panic on his first day when he chooses a seat at the desk of Trin, a senior who mysteriously vanished at the lake behind the school a year prior. No one dares to sit at that desk, and no one dares throw it away. He gets to know his classmate Nai and roommate George as well as Cha-em, a student from Saint Mary's who comes to perform in the annual play. As the four of them grow closer, they begin to look into Trin's disappearance while helping Dan evade the shadow that's plaguing him.

Sejak masih berupa rumor pun saya sudah sangat menantikan series ini. Soalnya jarang banget serial Thailand yang berlatarkan sekolah asrama Kristen, biasanya kalau asrama ya biasa saja tidak ada latar belakang agamanya. Jadinya drama ini memiliki vibes seperti Delete (2023) yang memiliki segmen sekolah Katolik itu, loh!

So, serial ini berlatarkan tahun 1999. Dikisahkan Dan (Singto Prachaya) yang baru saja pindah ke Saint Lawrence's, sekolah Katolik khusus anak laki-laki, untuk jenjang kelas sebelasnya.

Dia sudah tidak memiliki ibu, sebab sang ibunda sudah meninggal sejak dia kecil. Sementara ayahnya sakit parah dan sedang mendapat perawatan dari rumah sakit setempat, sehingga tinggal di asrama merupakan pilihan paling ideal untuk Dan. Well, sebenarnya ada alasan lain mengapa Dan pindah ke Saint Lawrence's.

Di sekolah itu ada Frater Anurak, dekan yang merangkap psikolog di institusi tersebut. Sebenarnya selama hidupnya, Dan mengalami kelumpuhan tidur. Setelah Dan menceritakan masalahnya pada Anurak, sang Frater pun membantu Dan untuk mengatasi mimpi buruknya.

Sayang, setelah pindah ke Saint Lawrence's, mimpi buruk Dan malah semakin kuat. Malah bayangan hitam yang selalu mengejar Dan berhasil membekapnya di dalam mimpi. Setelah mencari tahu, Frater Anurak mengatakan kalau hal yang dialami Dan ada hubungannya dengan ayahnya yang kini sekarat. Apa yang sebenarnya terjadi, ya?

Akting Singto sangat memukau di serial ini, sumpah! Saya bukan fan Singto, hanya casual watcher saja. Tapi, benar adanya kalau aktor sejati itu pasti punya aura yang bisa menghipnotis penonton, dan saya salah satunya yang sangat terpesona pada akting Singto sebagai Dan.

Mungkin pandangan saya ini dipengaruhi juga dengan pergantian image Singto. Dulu, Singto lebih sering mengambil proyek BL sekolahan dan drama yang ceritanya ringan, tapi sekarang dia berada di dalam series yang berbeda.

Lawan main Singto, Fluke Natouch, juga tidak kaleng-kaleng dalam berakting. Karena dua-duanya memang A-list actor di negaranya, jadi jangan heran keduanya sangat terampil membangun chemistry.

2. SOTUS & SOTUS S

sotus s_

Saya yakin semua orang mengenal Singto berkat drama SOTUS. Padahal Singto itu debut akting di layar lebar lewat film LIE (2015), dan bahkan dia berperan sebagai main protagonist-nya. Akan tetapi, memang karirnya baru melejit setelah dia debut di layar kaca lewat serial BL Thailand, SOTUS.

Judul drama ini memang pake capslock, bukan agar dibaca dengan lantang, tapi karena itu berupa singkatan. SOTUS adalah akronim dari Seniority, Order, Tradition, Unity, and Spirit atau yang diterjemahkan menjadi Senioritas, Ketertiban, Tradisi, Kesatuan, dan Semangat. Tadi itu merupakan slogan dari Fakultas Teknik kampusnya Kongpob Suthiluck.

Tapi, Kongpob (Singto Prachaya) belum dianggap sebagai mahasiswa Fakultas Teknik sebelum mendapatkan gear, sebuah gelang dengan emblem sistem roda gigi. Untuk mendapat gear, setiap mahasiswa baru seperti Kongpob harus mengikuti SOTUS, perpeloncoan dengan metode super ketat dan senior yang galak-galak.

Salah satu pemimpin SOTUS tahun ini adalah Oon Arthit (Krist Perawat). Terkenal dingin dan keras, semua mahasiswa baru takut padanya. Sayang, Oon memanfaatkan kekuasaannya sebagai senior untuk membuat para juniornya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan.

Sebagai mahasiswa baru tentu saja mereka tidak bisa mengeluh apalagi menolak perintah senior. Jadi, Arthit tampak tidak terkalahkan, sampai Kongpob menjadi orang pertama yang menentang Arthit. Karena keberanian Kongpob, semua orang jadi menotis dia, termasuk Arthit.

Setelah itu, Kongpob jadi semakin berani berinteraksi dengan kating galaknya, karena Kongpob menyadari sebenarnya Arthit memiliki hati yang baik. Arthit juga sering gelagapan dan grogi kalau Kongpob menggodanya. Jadi, sudah bisa ditebak kalau akhirnya mereka saling suka.

Di musim kedua, ceritanya sudah dua tahun dari latar waktu SOTUS yang pertama. Berarti Kongpob sudah menjadi kating semester tiga, sementara Arthit langsung bekerja di perusahaan keluarganya setelah dia lulus. Kongpob menempati posisi Arthit dulu, yaitu sebagai ketua ospek yang galak.

Setelah selesai mengospek adik tingkatnya, Kongpob harus mencari tempat magang. Dia sangat ingin magang di kantor Arthit, yaitu Ocean Electric Company. Alasannya agar Kongpob bisa terus bertemu dengan Arthit, dong! Akan tetapi, bisa ditebak kalau Arthit sangat tidak menyetujui ide tersebut.

Akhirnya Kongpob nekat melamar magang di Ocean Electric tanpa sepengetahuan Arthit, yang menciptakan ketegangan di antara keduanya. Sebenarnya akhir-akhir ini mereka sudah sering bertengkar karena kurangnya intensitas bertemu.

Ditambah Kongpob melakukan hal yang Arthit tidak suka, dan Kongpob juga sering cemburu pada rekan kerja yang tampak mendekati Arthit, emosi keduanya seringkali membuncah. Semua ini membawa Kongpob dan Arthit pada pilihan: terus bersama atau berpisah.

3. Baker Boys

Baker Boys

Punn (Lee Thanat) adalah putra seorang miliarder. Tapi, dia lebih memilih menjadi pemilik toko roti yang dikenal tampan dan populer di kalangan pelanggannya. Anehnya, Punn sendiri tidak menyukai makanan manis dan akan muntah jika dia makan kue. Walau begitu, tokonya—Sweet Day—sangat populer dan selalu ramai pengunjung.

Sebenarnya toko bakery Punn tidak serta merta laris karena visualnya. Tapi ada Weir, si Dewa Kue, yang menjadi salah satu alasan kesuksesannya. Wanita dari seluruh penjuru dunia terus berdatangan ke toko untuk merasakan kue buatan Weir dan juga meminta nomor ponsel sang chef, meskipun Weir tidak tampak tertarik sama sekali.

Selain Punn dan Weir, ada pula Krathing (Pluem Purim), asisten Weir dan bekerja sebagai frontman di toko. Terakhir, ada Pooh (Foei Patara), bodyguard Punn yang bekerja rangkap sebagai pelayan. Tapi, dia tidak kompeten dalam hampir semua hal yang dia lakukan, termasuk dua jobdesk-nya tadi.

Semua cowok di toko roti tersebut tampak riang gembira, padahal setiap orang memiliki hal-hal yang mereka sembunyikan. Bagi kamu yang merasa ceritanya familiar, drama ini didasarkan dari manga berjudul Toko Roti Antik Barat alias Antique Bakery karya Yoshinaga Fumi.

Sebenarnya Weir dan Punn bersekolah di SMA yang sama. Weir (Singto Prachaya) yang memang gay menyatakan perasaannya pada Punn saat mereka masih sekolah, yang ditolak Punn dengan keras. Terlepas dari sejarah pelik mereka, Weir telah move on dan setuju untuk bekerja dengan mantan gebetannya itu di Sweet Day.

Nah uniknya, plot utama drama ini bukan tentang toko kue maupun keempat cowok di dalamnya, melainkan kasus pembunuhan seorang anak kecil yang terjadi di dekat Sweet Day. Akhir-akhir ini sering terjadi penculikan anak-anak, dan akhirnya satu anak ditemukan telah meregang nyawa di dekat toko kue milik Punn tersebut.

Mone, seorang reporter dan detektif amatir, percaya bahwa pembunuhan anak kecil itu berhubungan dengan Sweet Day dan para stafnya. Mone pun memulai penyelidikannya untuk menemukan identitas si pembunuh. Lalu, apakah benar Punn, Weir, Pooh, dan Krathing merupakan tersangka pembunuhan?

4. Friend Zone & Friend Zone 2: Dangerous Area

Friend Zone 2 Dangerous Area_

Drama ini punya dua musim, yaitu Friend Zone untuk musim pertama dan Friend Zone 2: Dangerous Area untuk musim keduanya. Kisahnya meliputi beberapa main lead sekaligus. Tema dari drama ini tentunya tentang dua orang (atau lebih) yang terlibat hubungan yang sangat erat, tapi tidak punya ikatan dan komitmen sama sekali.

Singto Prachaya berakting sebagai salah satu pemeran utamanya yang bernama Earth. Dia punya hubungan spesial dengan seorang pria bernama Stud (Plustor Pronpiphat), tapi sebagaimana judul drama ini, Friend Zone, mereka tidak memiliki hubungan lebih dari sekedar teman.

Ada yang unik dari couple Earth-Stud. Para aktornya, yakni Singto dan Plustor, pernah bekerja bareng di drama Happy Birthday (2018), dan sekarang mereka malah dijadikan 'pasangan' di drama ini. Sebenarnya Earth sudah memiliki pacar, yakni Sam (Nat Sakdatorn). Punya pacar dokter muda, ganteng, tajir, apalagi sih yang kurang?

Tapi, namanya juga pasangan, pasti ada saja masalah yang dihadapi Earth dan Sam. Di saat itulah Stud hadir di antara mereka sebagai 'pendengar baik'. Di Friend Zone 2: Dangerous Area, Earth yang memiliki pekerjaan sempurna memutuskan untuk mengundurkan diri dan mencoba mencari jati dirinya.

Earth juga berusaha mengatur kehidupan cintanya yang kini jadi tidak stabil setelah Sam ketahuan tidur dengan Stud. Mantan pacar Sam juga tiba-tiba kembali dan mengusik kehidupan Earth. Di akhir cerita, kiranya langkah apa yang akan Earth ambil?

5. Our Skyy

Our Skyy_

Judul serial boys' love GMMTV itu ada segudang, tapi tidak semuanya menjadi sangat populer. Nah, bagi drama-drama yang tingkat kepopulerannya sangat tinggi, GMMTV membuat side story-nya yang kemudian digabung menjadi Our Skyy. Ini adalah drama antologi lima kisah yang merupakan kelanjutan dari cerita couple favorit GMMTV.

Ada Pick dan Rome dari drama Secret Love: Puppy Honey, In dan Sun dari My Dear Loser, ada pula Tee dan Mork dari Cause You're My Boy, Kao dan Pete dari Kiss Me Again, dan terakhir Arthit dan Kongpob dari SOTUS. Setiap cerita punya genre masing-masing, ada yang serius, komedi, hingga fantasi.

Kalau kelanjutan love story Arthit dan Kongpob (Singto Prachaya) menceritakan masa-masa keraguan Arthit. Saat itu, Kongpob ditawari pekerjaan di luar negeri. Tentunya Arthit ingin sang kekasih melebarkan sayapnya seluas-luasnya agar menjadi lebih sukses. Akan tetapi, Arthit (Krist Perawat) juga mengkhawatirkan masa depan hubungan mereka.

Dalam dua episode pendek, kamu bisa menemukan jawaban dan gambaran masa depan Arthit juga Kongpob. Tenang, mereka tidak sad ending, kok!

6. He's Coming to Me

He's Coming to Me_

Mes Wongsakorn (Singto Prachaya) merupakan pewaris utama dan satu-satunya kekayaan keluarganya. Walau dilimpahi harta, Mes tetap hidup sederhana dan baik pada siapa saja. Naas, pemuda murah hati itu malah meninggal dunia tepat di hari yang seharusnya menjadi ulang tahunnya.

Anehnya, Mes tidak pergi ke alam baka, dia malah berubah menjadi arwah gentayangan. Selama 20 tahun, dia terduduk di makamnya sendiri, berharap seseorang akan datang untuk berkabung. Tapi, tak ada satupun orang, bahkan dari keluarganya, yang hadir menemuinya.

Malah, ada seorang bocah bernama Thun Thunyakorn yang menghampiri makam Mes. Hal yang ganjil adalah, anak kecil itu dapat melihat dan berbicara dengan Mes, tapi hanya setiap Festival Ching Ming. Semenjak itu pula keinginan Mes untuk reinkarnasi berubah.

Mes selalu sabar menanti Thun setiap tahunnya, karena dia merasa Thun satu-satunya temannya. Mereka tetap rutin melakukan hal ini hingga tak terasa waktu berlalu. Sekarang Thun sudah menjadi mahasiswa. Tentunya pola pikir Thun sudah berubah juga, sehingga dia mulai mempertanyakan soal kematian teman hantunya, yaitu Mes.

Setelah mendengar cerita Mes, Thun (Ohm Pawat) yakin ada pihak yang sengaja membunuh Mes untuk menguasai hartanya. Thun pun bersumpah untuk menyelidiki kematian Mes. Lalu, selagi melakukan investigasi tersebut, Thun mengizinkan Mes untuk tinggal seatap dengannya.

Seiring waktu, makhluk berbeda entitas itu malah saling jatuh cinta. Mereka tetap menikmatinya, meskipun mereka tahu pada akhirnya mereka harus berpisah.

7. Romantic Blue

Romantic Blue (2020)_

Tidak melulu boys' love, Singto juga beberapa kali berperan di drama romansa straight, dan drama Romantic Blue adalah salah satunya. Drama cinta segitiga ini merefleksikan realitas kaum muda modern. Plotnya berpusat pada kakak beradik Mai (Ohm Thitiwat) dan Mhen (Singto Prachaya).

Sebenarnya sebagai siblings mereka terbilang akur, hingga keduanya memiliki perasaan terhadap satu gadis yang sama, yaitu Pond (Namtan Tipnaree). Tapi, selain cinta, sebenarnya ada hal yang lebih krusial lagi yang harus Mai dan Mhen pikirkan.

Mereka datang dari keluarga miskin, sehingga mereka pun tidak punya pilihan selain terlibat dalam perilaku kriminal. Mengikuti saran Bo, seorang penjarah kendaraan profesional, Mai dan Mhen pun bergabung dengan kelompok pencurian mobil yang diketuai oleh To.

Tak lama kemudian, ayah Mai dan Mhen meninggal dunia. Seakan belum cukup terpuruk, Mhen mengetahui tentang affair Mai dan Pond. Mai merasa sangat tertekan untuk memperbaiki segala hal yang menurutnya salah. Dia takut pilihan yang dia ambil malah membuat dirinya dan orang-orang yang dicintainya tersiksa.

8. Jenny A.M./P.M.

Jenny A.M. P.M._

Remake dari film lawas: Jenny (1996), serial Jenny A.M./P.M. ini menceritakan tentang Jenkwan Surawatchaya atau yang akrab disapa Jen. Dia serorang mahasiswa arsitektur yang pecandu kompetisi. Suatu hari Jenkwan kalah dalam taruhan dengan sahabatnya, Pod (Poom Phuripan).

Jadi, pada saat pesta kelulusan SMA, Jenkwan tidak punya pilihan selain berpakaian seperti perempuan. Pin Pinmanee (Nonny Nutcha), mahasiswi seni komunikasi yang kebetulan ada di pesta kelulusan sekolah Jenkwan, mabuk karena terlalu banyak minum alkohol.

Untung lah Pin segera diselamatkan oleh Jenkwan yang segera membawanya pergi dari pesta. Setelah berhasil membawa Pin ke tempat aman, dia dan gadis itu pun berpisah. Jalan mereka bertemu lagi dalam keadaan yang sedikit kocak.

Nama Jenkwan muncul di daftar asrama perempuan di kampus barunya, dan Pin ternyata adalah teman sekamarnya. Rencana awal Jenkwan adalah meluruskan keadaan dan mengganti namanya ke daftar asrama pria. Tapi, Pod si brengsek malah memberikan Jenkwan sebuah taruhan baru.

Taruhan yang diberikan pada Jenkwan adalah hit on Pin, alias PDKT hingga jadian dengan kakak tingkatnya itu. Pin yakin Jenkwan akan gagal, tapi Jenkwan punya ide sendiri yang agak nyeleneh untuk bisa menang, yakni Jenkwan berubah menjadi 'Jenny' dan tetap tinggal di asrama perempuan.

Baik karakter Jenkwan dan Jenny dua-duanya diperankan oleh Singto Prachaya, loh! Tadinya saya sempat sangsi, memangnya bisa Singto berdandan ala perempuan? Soalnya dia punya fitur wajah dan tubuh yang maskulin. Eh, ternyata Singto can pull it off! Dia tampak sangat cantik sebagai Jenny, dan ganteng sebagai Jenkwan.

9. Paint with Love

Paint with Love

Seperti judulnya, tokoh utama dalam serial ini, Phab Sinlapin (Tae Darvid), adalah seorang pelukis ekspresionis non-figuratif. Suatu hari, Phab ditugaskan oleh CEO sebuah perusahaan media, Maze (Singto Prachaya), untuk membuat karya seni untuk pernikahan orang terkenal.

Awalnya Phab ingin menolak, tapi karena dia memiliki 'hutang' pada Maze, akhirnya dia mulai bekerja juga untuk Maze. Dinamika karyawan-pegawai yang awalnya dingin berubah menjadi sesuatu yang lebih hangat setelah mereka mulai terbuka untuk satu sama lain.

Singto dan Tae Darvid tak hanya berakting, tapi juga menyanyikan soundtrack untuk drama ini yang berjudul เอ็นดู. Mereka bahkan kerap kali mempromosikan lagu ini di music show seperti T-POP STAGE SHOW dan menyanyikan lagunya secara live. Yes, selain berakting, Singto juga piawai bernyanyi, loh!

10. Turn Left Turn Right

Turn Left Turn Right

Dalam drama ini tidak hanya ada satu cerita, tapi tiga sekaligus dari tiga karakter dalam tiga generasi. Takdir membawa mereka ke sebuah bar kecil misterius di suatu tempat yang hanya mereka yang tahu. Ketiganya selalu berpikir bahwa mereka telah memilih jalan yang benar.

Namun, ketiganya berakhir dengan ketidakbahagiaan dan penyesalan karena tidak memilih jalan lainnya. Ada Tai (Nanon Korapat), seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang memiliki masalah dengan pacarnya, Sangnuea. Saat itu, dia harus memilih antara masa depannya dan seberapa besar cintanya pada Sangnuea. Dan, dia menyesal karena keduanya tidak bisa berjalan bersama.

Kemudian ada Gun, seorang pria berusia 26 tahun yang mendambakan cinta romantis yang ideal. Dia selalu memprioritaskan aspirasi dan kemapanannya di atas cinta, namun semua itu berubah saat dia bertemu dengan cinta dalam hidupnya, Aye (Pat Chayanit).

Pat, yang diperankan oleh Beam Kawee, adalah seorang pria berusia 32 tahun yang menderita tekanan emosional yang parah setelah mengetahui bahwa teman dekatnya, Tisha, akan menikah dengan orang yang dia sukai. Setelah itu, Pat mengetahui bahwa, mengalami kecelakaan dan hilang ingatan dan malah menganggap Pat sebagai kekasihnya.

Ketika Tai, Gun (Singto Prachaya), dan Pat merasa bahwa kebaikan tidak lagi menjadi solusi bagi kebahagiaan mereka, ketiganya tak sengaja bertemu satu sama lain di bar Tor, seorang musisi sekaligus pemilik bar. Tor memberi para tamunya segelas bir spesial.

Setelah menghabiskan bir mereka, ketiga orang tersebut kembali ke awal kehidupan yang memberi mereka kesempatan untuk membuat pilihan baru berdasarkan apa yang telah mereka temukan dari kesalahan sebelumnya. Tai, Gun, dan Pat tak menyadari keputusan mereka dapat mengubah hidup mereka selamanya.

11. I'm Tee, Me Too

I'm Tee, Me Too (2020)

Setelah ibunya meninggal, Watee (Krist Perawat) mengetahui jika cicilan rumahnya masih tersisa hingga beberapa kali cicilan lagi. Dia yang saat itu masih kuliah dan belum berpenghasilan pun terpaksa membuka rumahnya menjadi indekos. Namun, Watee memasang syarat unik, yang tinggal di sana harus bernama sama sepertinya, yakni 'Tee'.

Satu per satu Tee pun datang ke kediaman Watee untuk ngekos. Semuanya tak saling mengenal, tapi karena kesamaan nama, mereka jadi cepat akrab. Total ada lima orang yang tinggal di rumah Watee, mereka adalah Maitee, Maetee (Off Jumpol), T-Rex (Gun Atthaphan), Teedo (Tay Tawan), dan Teedet (New Thitipoom).

Masing-masing Tee ternyata memiliki fobia! Seperti Teedet yang fobia cewek cantik, Teedo yang fobia suara kunyahan, Maitee (Singto Prachaya) yang fobia kabar baik, dan sebagainya. Selama tinggal bareng, keenam Tee itu saling membantu mengatasi fobia masing-masing dan belajar apa arti keluarga yang sebenarnya.

12. Girl Next Room: Midnight Fantasy

Girl Next Room Midnight Fantasy_

Siapa yang ingin melihat Singto jadi penyiar radio? Tak perlu menunggu lagi, langsung saja tonton Girl Next Room: Midnight Fantasy! Singto berperan sebagai DJ Titan, penyiar radio yang membawakan program Midnight Fantasy.

Mimi, gadis yang menderita insomnia karena selalu overthinking, merasa terbantu dengan kehadiran DJ Titan. Sebab, Mimi bisa menceritakan semua kekhawatirannya pada sang penyiar radio, yang akhirnya membantu Mimi untuk bisa tidur nyenyak. mendengarkannya.

Suatu ketika, Mimi (Jamie Juthapich) tertidur di kelas di kampusnya. Dia terbangun saat dosennya menginstruksikan Mimi dan mahasiswa lainnya, Tan, untuk menulis laporan bersama. Anehnya, Mimi merasa telah mengenali Tan sejak lama, tapi dia tidak yakin pernah bertemu Tan di mana.

Kini, Mimi kebingungan dengan perasaannya sendiri. Apakah dia sudah puas mengobrol dengan DJ Titan via telepon ke radio, atau ingin jadi lebih dekat dengan teman sekelasnya, Tan?

Oh iya, Singto tampil juga sebentar di series Girl Next Room lainnya, loh! Penampilan Singto sebagai DJ Titan bisa kamu lihat lagi di Girl Next Room: Security Love 6 pada episode 6, Girl Next Room: Richy Rich 5, dan Girl Next Room: Motorbike Baby 6.

13. Finding the Rainbow

Finding the Rainbow (2022)

Finding the Rainbow berlatarkan insiden Black May, serangkaian protes di Bangkok pada bulan Mei 1992 yang melibatkan tindakan keras dari polisi. Lebih dari 200.000 demonstran menentang kelanjutan pemerintahan militer Suchinda Kraprayoon, yang menyebabkan 100 demonstran tewas, 696 orang terluka, dan 175 orang 'menghilang'.

Dua insan muda, Fern (Aom Sushar) dan Non (God Itthipat), tidak menyangka akan menemukan cinta setelah peristiwa naas tersebut. Mereka yang awalnya berteman baik, berubah jadi jauh setelah Non sukses menjadi businessman. Dia lebih peduli terhadap uangnya dibandingkan Fern. Setelah ayah Fern meninggal, gadis itu pun pergi ke Amerika.

Non menyadari semuanya sudah terlambat, dia menyesal tidak pernah menyatakan perasaannya pada Fern dan tidak memperlakukan Fern dengan baik beberapa tahun ke belakang. Bertahun-tahun berlalu, Non bekerja sama dengan Wilson (Nichkhun), pebisnis asal Amerika yang ternyata tunangan Fern.

Singto berperan sebagai Win, teman sekaligus rekan bisnis Non. Win, Non dan Nut (Fon Nalinthip) merupakan teman masa remaja yang kemudian membuat perusahaan bersama-sama. Persahabatan mereka jadi kacau ketika Non memutuskan secara sepihak untuk menginvestasikan semua uang perusahaan.

Sayang, segera setelah itu pandemi COVID-19 terjadi dan uang baht anjlok. Salah satu pebisnis bahkan ada yang bunuh diri karena kerugian luar biasa yang dialaminya. Siapakah kira-kira orang yang mengakhiri hidupnya sendiri itu?

Ya, itulah daftar drama terbaik Singto Prachaya versi Showpoiler. Setelah mengikuti perjalanan karir Singto dari drama SOTUS, saya menyadari banyak perkembangan dalam akting Singto. Seiring proyek yang Singto kerjakan, semakin membuktikan bahwa dia akor yang versatile dan totalitas. Apa, nih, serial Singto yang paling kamu suka?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram