showpoiler-logo

Sinopsis & Review Ella Enchanted, Kisah Cinderella yang Unik

Ditulis oleh Syuri K.N.
Ella Enchanted
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ella Enchanted. Dari judulnya apakah kamu bisa menebak ceritanya? Film komedi-romantis-fantasi yang rilis pada tahun 2004 ini menceritakan kisah 'Cinderella' yang memiliki nama Ella di sini. Anne Hathaway didapuk sebagai karakter utama, Ella from Frell.

Ella adalah seorang wanita muda yang diberi ‘hadiah’ berupa kepatuhan oleh seorang peri bernama Lucinda. Sehingga, Ella akan patuh melakukan apapun yang diperintahkan orang lain terhadapnya, walau itu sangat bertentangan dengan hatinya. Jadi bisa dibilang, ‘hadiah’ ini terasa seperti kutukan ya.

Lalu bagaimana kehidupan Ella dengan ‘hadiah’ ini? Kesulitan apa saja yang harus dihadapinya? Yuk, simak sinopsis dan ulasan Ella Enchanted dari Showpoiler di bawah ini.

Sinopsis

Ella-Enchanted-9

Suatu ketika, lahirlah seorang bayi bernama Ella di Frell, salah satu kota di kerajaan Lamia. Pada hari kelahirannya, dia diberi ‘hadiah’ oleh seorang ibu peri yang menjengkelkan, Lucinda Perriweather. Hadiah ini membuat Ella akan langsung mematuhi setiap perintah apapun yang diberikan kepadanya.

Menjelang kematian ibunya karena memiliki penyakit yang tak dapat disembuhkan, dia memperingatkan Ella untuk merahasiakan tentang bakatnya itu kepada siapa pun. Karena, ibunya khawatir seseorang akan menyalahgunakan kemampuan Ella untuk kepentingan mereka.

Bertahun-tahun setelah ibunya meninggal dunia, ayah Ella, Sir Peter, menikah lagi dengan seorang sosialita kaya raya yang bernama Dame Olga. Ibu tirinya itu tidak meyukai Ella dan memperlakukan Ella dengan sangat buruk. Begitu pula dengan, anak-anak Olga, Hattie dan Olive.

Pada hari Pangeran Charmont a.k.a Char dan pamannya yang mencurigakan datang ke kota Frell untuk 'diperkenalkan sebagai calon pewaris tahta', dia malah dikejar-kejar oleh klub penggemarnya. Ella sebelumnya 'diperintahkan' Hattie untuk pulang, dan jadinya malah bertubrukan dengan sang pangeran. Ella dan sahabatnya, Areida, sangat tidak menyukai pemerintahan paman Char.

Ella berpikir kalau kerajaan membuat perpecahan antara manusia dan makhluk lainnya, seperti mengusir ogre dan elf dari tanah mereka. Itu yang membuat Ella tidak respect pada Char dan terang-terangan 'berlaku tidak sopan' pada pangeran. Itu justru membuat Char tertarik. Saat Ella dan Char masih bersama, itu terlihat oleh kedua saudari tirinya. Hattie pun menyuruh Ella kembali ke mall bersama saudarinya, Olive, yang langsung dilakukan Ella.

Mencurigai sesuatu tentang Ella, Hattie mengetesnya ketika di mall. Hattie menyuruh Ella mencuri dan benar saja, langsung Ella lakukan, walau tentu Ella tidak menginginkannya. Hattie pun membisikkan pada Ella untuk mengatakan kalau orang yang menjadi dalang pencurian adalah Areida, sahabat Ella sejak kecil. Kebetulan Areida adalah orang Ayortha (kerjaan sebrang) yang entah kenapa tidak dusukai orang-orang di Frell (kecuali Ella).

Selanjutnya, Ella mendapatkan surat undangan ke pesta penobatan Char, yang direbut Olga agar kedua anaknya saja yang bisa datang. Sedangkan Ella merasa sedih dengan semua hal tentang kepatuhan ini, perintah terburuk yang pernah dia dapatkan adalah memutuskan hubungan dengan Areida. Ella pun memutuskan untuk mencari Lucinda dengan harapan sang peri dapat membatalkan 'hadiah'nya.

Mandy, peri rumah di kediaman Ella, meminjamkan pacarnya, Benny, yang secara tidak sengaja dia ubah menjadi sebuah buku ajaib. Dari buku tersebut Ella mengetahui bahwa Lucinda akan menghadiri pernikahan di Giantville. Lalu, Ella pun memulai petualangan untuk menemukan Lucinda. Dalam perjalanannya, Ella menolong Slannen, seorang elf yang bercita-cita ingin menjadi pengacara karena dia tidak ingin menjadi penghibur seperti para elf lainnya.

Ella dan Slanne kemudian ditangkap ogre yang berniat memakan mereka, tapi Pangeran Char berhasil menyelamatkan mereka berdua. Char yang awalnya bermaksud membalas kematian ayahnya pada para ogre, akhirnya bergabung dengan Ella dan Char. Perjalanan itu membuka mata Char terhadap kejamnya hukum kerajaan yang menindas elf dan raksasa.

Hukum kejam ini diberlakukan oleh adik dari ayahnya Char, Sir Edgar, yang saat ini sedang menjabat sebelum Char naik tahta. Tapi, Char percaya bahwa pamannya tidak mengetahui hal ini, karena ia selalu berpikir pamannya adalah orang baik.

Setelah sampai di tempat pesta pernikahan, mereka menemukan Lucinda telah pergi. Pangeran Char pun menyarankan Ella untuk mengunjungi aula catatan di kastil supaya lebih cepat menemukan keberadaan Lucinda. Setelah mengobrol banyak, Ella dan Char pun saling jatuh cinta.

Saat di kastil, Edgar mengetahui tentang ‘hadiah’ Ella dari saudari tirinya, Hattie. Mengetahui kalau keponakannya telah jatuh cinta pada Ella, Edgar memerintahkan Ella untuk membunuh Char di malam pesta penobatan. Edgar juga mengakui bahwa dialah yang telah membunuh ayah Char, dan dengan kematian pewaris tahta, maka Edgar lah yang kelak akan menjadi Raja.

Karena Ella tidak ingin melakukan perintah tersebut, maka Ella pun menulis surat perpisahan untuk Char dan pergi sejauh mungkin. Setelah keluar dari istana, Ella bahkan meminta Slannen untuk mengikat tubuhnya ke sebuah pohon, dengan harapan pada jam yang ditentukan dalam perintah Edgar, dia tidak dapat bergerak dan kemudian tidak akan membunuh Char.

Sementara itu, atas permintaan (dan ancaman Ella), Slannen berusaha mencari bala bantuan kepada para elf dan raksasa untuk melindungi Char. Lalu, saat malam tiba, tiba-tiba saja Lucinda muncul tepat dihadapan Ella. Kemudian Ella memohon-mohon untuk mengambil kembali hadiahnya. Karena tersinggung, Lucinda menolaknya dan mengatakan bahwa Ella sendiri lah yang harus mematahkan mantra tersebut.

Kemudian Lucinda malah melepaskan Ella dari ikatannya lalu memberikan Ella gaun yang mewah untuk menghadiri pesta. Tubuh Ella pun mulai bergerak sendiri karena telah tiba saatnya perintah dari Edgar untuk dilaksanakan. Meski Ella berusaha keras menahan tubuhnya, dia tetap tak kuasa sampai akhirnya dia pun tiba di kastil. Bertemu Char, Ella diajak ke aula rahasia dengan penuh cermin, dan di sanalah Char melamar Ella.

Disaat Ella hendak menikam Char, terlintas dalam bayangannya ibunya yang mengatakan pada dirinya untuk tidak selalu patuh pada setiap perintah. Ella pun mengatakan pada dirinya sendiri dengan menatap cermin, dan akhirnya dia terbebas dari hadiah kepatuhannya. Tapi, Char yang tidak mengerti terlanjur melihat belati dalam genggaman tangan Ella dan sebelum Ella sempat menjelaskan.

Sir Edgar yang sejak tadi menonton pun menangkap Ella dengan alasan percobaan pembunuhan. Benny, si buku ajaib yang tertinggal di aula catatan dibuang ke tempat sampah. Hingga, akhirnya Benny ditemukan oleh Slannen. Dari Benny, Slannen dan tim barunya yang terdiri dari beberapa elf dan raksasa (juga ogre) mengetahui bahwa Ella ditahan diruang bawah tanah.

Slannen and the genk berhasil menyelinap ke dalam kastil dan dengan mudah membebaskan Ella. Kemudian, Benny menunjukkan bahwa Sir Edgar telah meracuni mahkota, supaya Char mati pada saat upacara penobatannya. Tepat saat mahkota akan diberikan pada Char, Ella dan bala bantuannya datang dan merusak upacara tersebut. Lalu, terjadilah perkelahian dengan para tentara Edgar.

Di tengah pertarungan, Ella memberi tahu semuanya pada Char, tentang 'bakat'nya, tentang cintanya, dan tentang perintah Edgar padanya serta tentang pembunuhan ayah Char. Yang, tentu saja semua itu disangkal oleh Edgar. Namun, Heston (ular Edgar yang bisa berbicara) nyaris menggigit Char. Ella melihatnya kemudian menendang Heston, lalu ular itu diinjak-injak oleh para wanita dari klub penggemar Char.

Dengan kejadian tersebut, Char menganggap ini sebagai salah satu bukti kalau Edgar memang jahat. Tapi Edgar malah mencela Char dan mendeklarasikan dirinya sebagai raja, kemudian dengan bodohnya dia mengambil mahkota beracun tersebut dan, ya.. dia ambruk. Setelah semua itu berlalu, Char dan Ella segera melangsungkan pernikahan yang membuat iri saudari tiri Ella.

Char bersulang untuk era yang baru, yaitu di mana adanya kesetaraan di antara semua warga kerajaan, apapun jenisnya mau manusia, peri, apapun itu. Sedangkan Edgar diceritakan masih hidup, tapi sangat cacat.

Slannen menjalani hubungan dengan seorang raksasa yang bernama Brumhilda. Ella pun menjalin kembali persahabatan dengan Areida. Kemudian sebelum pengantin baru berbulan madu, seluruh pemain menampilkan tarian terakhir dalam lagu 'Don’t Go Breaking My Heart'.

Mashup Beberapa Film

Ella-Enchanted-12a

Terpesona dengan Ella Enchanted? Mungkin saja, jika kamu menontonnya di tahun 2004. Diangkat dari novel karya Gail Carson Levine, film ini memiliki daya pikat yang tinggi, sebuah fantasi yang bertaburan dengan kegembiraan. Bagian paling menariknya adalah karena film ini memiliki beberapa cerita yang merupakan bagian dari film lainnya.

Tentu saja cerita intinya adalah Cinderella, tapi ada juga bagian yang diambil atau diikuti dari film Sleeping Beauty, Shrek, dan The Princess Bride. Film ini bahkan dibintangi pahlawan dari The Princess Bride, Cary Elwes, yang berperan sebagai Sir Edgar yang jahat.

Sedangkan scene dari Sleeping Beauty bisa kita lihat ketik Ella yang baru lahir dihadiahi mantra oleh peri. Namun, apesnya, Ella mendapatkan mantra dari peri paling tidak bertanggung jawab, yaitu Lucinda. Ella pun diberi mantra kepatuhan, yang artinya dia akan melakukan apa pun yang diperintahkan, oleh siapapun.

Setelah Ella tumbuh dewasa, hal ini menjadi masalah yang lebih nyata, terutama setelah ayahnya yang berstatus duda, Sir Peter memberinya ibu tiri yang jahat bernama Dame Olga dan dua saudara tiri yang pencemburu, Hattie dan Olive. Kalau ini jadinya seperti mashup cerita Cinderella dan Snow White, ya? Walau, lebih banyak dengan cerita Cinderella-nya, sih.

Uniknya, di sini ayah Ella tidak dibuat meninggal, hanya pergi ke luar kota untuk berniaga. Ibu tiri Ella memang jahat, tapi dia tidak terlalu mengambil peran di sini. Karena, semua otak kejahatan muncul dari anak tertua sendiri, yaitu Hattie. Sedangkan adik Hattie, Olive, hanya seperti kaki tangan yang ikut-ikutan saja, karena dia dibuat sebagai karakter yang, kalau saya boleh mengutip Hattie, "idiot".

Cerita Lama yang Modern

Ella-Enchanted-11

Kualitas tampilan film ini sangat bagus untuk film tahun 2000-an. Bahkan kalau kita tonton lagi sekarang-sekarang, pun, tidak kelihatan jelek effect-nya gitu. Berarti teknik yang mereka gunakan cukup canggih, ya. Seperti penyatuan gamba para raksasa dan Ella yang jadi terlihat sangat kecil, itu cukup mulus. Makeup untuk para makhluk selain manusianya juga tergolong bagus.

Terus, walaupun latar tempat, istana, kostum, dan konsep intinya mengikuti kisah Cinderella yang kita semua ketahui. Akan tetapi, film ini menyisipkan beberapa hal modern, namun tetap 'tradisional'. 'Mall' di sana semua terbuat dari kayu dengan desain bangunan jaman dulu, tapi ada eskalatornya (yang terbuat dari kayu juga!). Ngakak banget, kan?

Ya, latar tempat dan pakaian mereka menggunakan pakaian Eropa masa lalu, walau masih tergolong cukup kekinian kalau menurut saya. Terus, jika dalam cerita putri-putri biasanya ada cermin ajaib atau bola kristal, di film ini malah menggunakan buku yang sebenarnya adalah Benny, pacar house elf di rumah Ella yang kena salah mantra hingga berubah jadi buku.

Namun, ada beberapa hal yang bagi saya 'sangat modern' buat cerita Cinderella, dan buat film yang dirilis tahun 2000-an. Misalnya pada adegan Ella dan temannya, Areida, yang mendemo pada pangeran untuk menghentikan penggusuran dan menuntut hak penyetaraan semua makhluk.

Ella dan Areida adalah satu-satunya pejuang hak-hak sipil di sana. Karena, semenjak raja mereka meninggal dunia, para makhluk non manusia diusir, elf hanya boleh bekeja sebagai penghibur, para raksasa bekerja sebagai petani dan diperlakukan bagai budak. Ella berpikir itu salah karena kerajaan telah membuat semua non-manusia menderita.

Keren banget, ya, Cinderella sebagai aktivis. Memang, diceritakan kalau Ella, Areida, kedua saudari Ella, dan anak-anak seumuran lainnya itu bersekolah. Mungkin tingkat SMA atau kuliah, tidak terlalu dijelaskan, tapi mereka bersekolah. Sangat modern, kan, untuk ukuran film princess?

Oh, ya, ada scene juga di mana sahabat Ella, Areida, tidak terlalu diterima karena wajah dan namanya yang tidak satu ras dengan orang-orang Frell. Ini seperti menunjukkan bullying yang terjadi di sekolah-sekolah ketika kamu berbeda, entah itu dalam suku, budaya, agama, hingga penampilan. Sayangnya Areida tak terlalu banyak muncul, hanya di awal dan di ending saja. Padahal kalau dia ikut berperang pasti lebih keren lagi.

Tapi, diantara semua kemodernan itu, film ini masih mengandung unsur fantasi yang cukup kuat. Terutama dari karakter Ella yang diberi 'hadiah' dari peri. Beberapa karakter lainnya juga mendukung ke-fantasi-an film ini, seperti elf, ogre, peri, manusia raksasa, dan lainnya. Unik banget, kan, filmnya?

Pangerannya Ikut Bertualang

Ella-Enchanted-3

Jika dalam fairytale putri-putri zaman dulu biasanya pangeran hanya datang menyelamatkan disaat konflik telah usai, dalam film ini pangerannya justru ikut petualangan protagonis utama sejak awal (walau tidak selalu, setidaknya dia ada saat kejadian krusial).

Sehingga, tokoh pangerannya bukan hanya sebagai 'pahlawan kesiangan' tapi memang benar-benar ada dalam perjuangan meraih apa yang princess-nya cari. Terus, memang di dua scene awal si pangerannya menyelamatkan sang putri. Tapi, pada akhirnya putri lah yang menyelamatkan pangerannya.

Jadi, tidak ada bias gender, semua bisa saling menolong. Malah si putrinya lebih menolong dirinya sendiri tidak, sih? Tak perlu menunggu 'diselamatkan'. Walau, tentu putri mendapatkan bantuan dan dukungan dari beberapa temannya.

Comedy Gold

Ella-Enchanted-7

Para pemeran dan adegan demi adegan dikemas hingga terlihat konyol dan memecah tawa penonton. Seperti peri rumah di kediaman Ella, Mandy, yang tidak terlalu mahir dalam menggunakan mantra. Slannen si elf yang tidak suka menyanyi dan menari seperti elf lainnya, karena dia ingin menjadi pengacara. Lucinda, si peri yang niatnya baik tapi tak paham kalau telah menciptakan konflik. Salah satu daya tarik film ini memang kekonyolannya.

Jika kamu mengenal Anne Hathaway dari film The Princess Diaries, mungkin akan sedikit tergelak di film ber-genre komedi ini. Kamu juga mungkin kaget melihat Anne cukup lihai juga melakukan jurus-jurus bela diri dalam adegan perkelahian.

Film Ella Echanted memiliki alur sederhana yang diliputi oleh fantasi, dan juga komedi. Film ini, seperti kebanyakan film princess, memiliki pesan yang baik. Seperti kita harus yakin pada diri sendiri, sehingga tidak ada siapapun yang bisa menguasai diri kita. Dalam bersahabat sebaiknya tidak pilih gender, ras, atau kelompok tertentu. Dan masih banyak hal positif lainnya yang bisa penonton dapatkan dari film ini.

Untuk keseluruhan filmnya, saya akan memberikan rating 3.3/5 untuk film ini. Bagaimana pendapatmu tentang film Ella Enchanted? Ngobrol-ngobrol, yuk, di kolom komentar di bawah.

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram