bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review How to Train Your Dragon: The Hidden World

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
How to Train Your Dragon: The Hidden World
3.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Hiccup kini sudah dewasa dan menjadi pemimpin yang baik bagi rakyatnya. Hubungannya dengan Toothless semakin erat. Tetapi kemudian hadir naga betina yang sejenis dengan Toothless diantara mereka yang menimbulkan kegalauan. Ditambah dengan perburuan menemukan dunia utopia naga antara Hiccup dan seorang tirani bernama Grimmel.

How to Train Your Dragon: The Hidden World hadir untuk melengkapi serial film ini menjadi sebuah trilogi. Masih dibesut oleh sutradara yang sama, tentu saja kualitas film ini tetap terjaga. Film ini dirilis pada 22 Februari 2019 dan sukses menjadi box-office dengan pendapatan sebesar $160 juta di Amerika saja dan total $521 juta di seluruh dunia.

Kedahsyatan apa lagi yang akan disuguhkan film ini? Apakah itu cukup sempurna sebagai penutup sebuah trilogi? Simak review kami berikut ini untuk mengetahuinya.

Baca juga: Sinopsis dan Review Film How to Train Your Dragon (2010)

Sinopsis

Sinopsis

Setahun sudah Hiccup menjadi pemimpin di Berk dimana dia dan Toothless terus menyelamatkan dan menampung banyak naga hingga terjadi kelebihan populasi. Untuk menanganinya, Hiccup berencana menemukan “Hidden World”, sebuah surga bangsa naga yang pernah diceritakan oleh ayahnya dahulu.

Sementara itu, seekor naga betina yang sejenis dengan Toothless ditawan oleh Grimmel the Grisly, pemburu naga terkenal, yang akan menggunakannya untuk memancing kehadiran Toothless yang hendak digunakannya sebagai naga alpha.

oothless bertemu dengan naga betina berwarna putih ini di hutan dimana mereka terpesona satu sama lain. Astrid menamakan naga betina ini dengan Light Fury.

Ketika Hiccup datang, naga betina ini terbang menjauh. Hiccup menemukan banyak perangkap naga di hutan itu yang dibuat oleh Grimmel. Malamnya, Grimmel mendatangi Hiccup meminta dia untuk menyerahkan Toothless dan berkata jika dia memburu banyak naga jenis Night Fury.

Hiccup berusaha menjebak Grimmel tapi dia berhasil lepas dengan bantuan naganya yang menyemburkan api. Api itu membakar rumah Hiccup dan sebagian besar rumah lainnya di Berk.

Hiccup kemudian menyarankan kepada rakyatnya untuk keluar dari Berk dan mulai melakukan pencarian “Hidden World” untuk menyelamatkan mereka dari para pemburu naga. Dalam perjalanan, mereka menemukan sebuah pulau yang tadinya hanya akan dijadikan tempat persinggahan saja, tetapi ternyata mereka betah.

Pulau itu mereka namakan “New Berk”. Hiccup kasihan melihat Toothless yang tidak bisa terbang sendirian, oleh karena itu dia membuat ekor otomatis yang bisa dikendalikan sendiri. Toothless senang dengan alat barunya ini dan terbang bersama Light Fury ke sebuah pulau tidak dikenal.

Sementara itu Valka yang sedang berpatroli melihat armada Grimmel. Hiccup dan teman-temannya pergi untuk menangkap Grimmel, tetapi mereka jatuh dalam jebakannya. Meski mereka berhasil lolos, Ruffnut tertawan. Tetapi karena mulutnya yang cerewet, akhirnya Grimmel yang tidak tahan karenanya melepaskannya juga.

Hiccup dan Astrid terbang mencari Toothless yang mereka temukan di “Hidden World” dan melihat Toothless dan Light Fury tampak bahagia berdua dikelilingi oleh naga-naga lain. Menyadari kehadiran Hiccup dan Astrid di pulau itu yang diserang oleh naga-naga yang tidak mengenalnya, Toothless segera membawa Hiccup dan Astrid kembali ke rakyatnya.

Hiccup menyadari jika manusia tidak boleh memasuki “Hidden World” karena akan mengganggu kenyamanan bangsa naga. Ruffnut yang kembali ke New Berk ternyata diikuti oleh Grimmel, sehingga dia berhasil menangkap Toothless dan Light Fury dan mempengaruhi naga-naga lain untuk mengikutinya.

Astrid memberikan semangat kepada Hiccup untuk merebut kembali naga-naga mereka. Dengan menggunakan baju bersayap, mereka menyusup ke markas Grimmel, bertarung dan menyelamatkan naga-naga mereka.

Hiccup berhasil membebaskan Toothless tapi tidak bisa membawa serta Light Fury yang sudah diberi obat oleh Grimmel supaya patuh padanya. Grimmel berhasil membius Toothless di udara sehingga membuatnya jatuh.

Hiccup kemudian melepaskan Light Fury agar bisa membantu Toothless. Hiccup kemudian bertarung melawan Grimmel hingga nyaris terjerembab ke laut jika tidak segera diselamatkan oleh Light Fury. Sedangkan Grimmel tewas.

Setelah kembali ke New Berk, Hiccup menyadari jika bangsa naga tidak akan hidup aman bersama manusia, jalan terbaik adalah melepaskan mereka semua untuk hidup di “Hidden World”. Perpisahan yang mengharukan terjadi antara rakyat Berk dan para naganya.

Mereka semua pergi ke “Hidden World” di bawah panduan Light Fury yang diikuti kemudian oleh Toothless. Beberapa masa kemudian Hiccup dan Astrid menikah dan menjadi pemimpin yang baik bagi rakyatnya. Beberapa tahun setelahnya, Hiccup, Astrid beserta anak-anak mereka mengunjungi Toothless di “Hidden World”.

Mereka melepas rindu dan mengenalkan hubungan antara manusia dan naga pada generasi penerus mereka. Hiccup berjanji akan tetap menjaga kerahasiaan pulau “Hidden World” ini dari manusia.

Pengembangan Cerita Pamungkas

Pengembangan Cerita Pamungkas

Sama seperti dua film sebelumnya, cerita yang disuguhkan di How to Train Your Dragon: The Hidden World ini juga berjalan dengan baik dan cukup mendalam. Meski ada beberapa adegan humor yang tidak lucu dan cenderung mengganggu di awal film, seperti teman Hiccup yang selalu menggoda Valka di setiap kesempatan. Tetapi setelahnya, cerita mulai berjalan seperti seharusnya.

Kesan dewasa semakin terlihat di film berdurasi 1 jam 44 menit ini dimana Hiccup harus bisa memimpin rakyatnya ke wilayah baru setelah Berk dibumihanguskan oleh musuh mereka. Dan Hiccup juga harus bertarung tanpa bantuan naga ketika Toothless disekap. Dan yang paling terakhir, Hiccup harus merelakan Toothless dan naga-naga lainnya untuk hidup terpisah dari manusia di “Hidden World”.

Bagusnya naskah film ini tidak lepas dari bangunan cerita dari dua film sebelumnya yang tetap dijaga oleh Dean DeBlois sebagai penulis naskahnya. Mungkin ada beberapa formula yang diulang, tapi tensi film selalu dibuat lebih tinggi dari sebelumnya dan kedalaman kisah dibuat lebih berat dari sebelumnya pula.

Coba kita recap sedikit. Di film pertama kita mengenal Hiccup sebagai remaja yang kikuk dan berbeda dengan mayoritas bangsanya yang menjadikan naga sebagai buruan mereka, tapi kemudian Hiccup bisa menyatukan bangsa manusia dengan bangsa naga. Kemudian di film kedua, Hiccup terluka untuk bangkit menjadi pemimpin ketika ayahnwa gugur di medan perang.

Dan di film ketiga ini, pesan untuk menjadi dewasa dan mementingkan keluarga sangat terasa, dimana Hiccup tampak lebih banyak berpikir sebelum bertindak. Dan kebesaran hatinya untuk melepas Toothless untuk hidup dengan bangsanya adalah faktor utama bahwa Hiccup sudah lebih dewasa sekarang.

Sinematografi Animasi yang Mewah

Sinematografi Animasi yang Mewah

Sekali lagi mata kita akan dibuat terpana dengan keindahan sinematografi animasi dari film ketiga How to Train Your Dragon ini. Visualisasi terbang di udara dibuat lebih baik, pertarungan tampil lebih seru, dan tentu saja penampakan “Hidden World” yang teramat indah serta penuh warna. Lihatlah bagaimana naga-naga itu terbang dengan bercahaya!

Keindahan sinematografi animasi ketiga film ini tidak terlepas dari peran master cinematographer Roger Deakins. Dari film pertama hingga ketiga ini, dia bertindak selaku konsultan yang banyak memberikan masukan berarti kepada para animator dalam mewujudkan dunia manusia dan naga ini. Tugasnya terbayar tuntas dengan banyaknya penghargaan yang diraih ketiga film ini.

Akhir Mengharukan Langkah Menuju Kedewasaan

Akhir Mengharukan Langkah Menuju Kedewasaan

Sungguh berat rasanya bagi kita untuk melepas sosok yang sudah sangat dekat dan teramat berarti dalam hidup kita. Ini pula yang dirasakan oleh Hiccup ketika dia harus merelakan Toothless untuk hidup bersama bangsanya di sebuah pulau terpencil yang jauh dari manusia. Semua demi keamanan bangsa naga yang selalu menjadi buruan oleh bangsa manusia.

Tentu tidak mudah bagi Hiccup karena bersama Toothless dia banyak merasakan jatuh dan bangun petualangan dalam hidup yang membuat mereka seolah tidak terpisahkan. Tapi ketika situasi tidak lagi memungkinkan, maka keamanan sang sahabat lebih utama daripada terus bersama. Tapi mereka tidak berpisah selamanya. Hiccup masih bisa mengunjungi Toothless di “Hidden World” sesekali.

Masih terngiang ucapan Hiccup kepada Toothless, “It’s you and me, bud. Always.” Bohong kalau kalian tidak terharu dengan adegan perpisahan mereka.

How to Train Your Dragon: The Hidden World menjadi film pamungkas yang baik bagi serial film animasi yang merupakan adaptasi dari buku anak berseri yang populer. Kedalaman cerita yang menyentuh adalah faktor utama kesuksesan film ini yang menutup kisah petualangan Hiccup dan Toothless dengan indah. Segera tonton ketiga filmnya di Netflix sekarang juga, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram