bacaterus web banner retina

6 Simbol Menarik & Sarat Makna yang Muncul di Suzume

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.

Jika membicarakan film karya Makoto Shinkai, memang selalu banyak hal menarik dalam filmnya. Seperti pada film terbarunya ini pun, Suzume no Tojimari, banyak hal menarik yang bisa dibicarakan.  

Soundtrack dan musik film ini pun menjadi salah satu hal menarik dalam film terbaru Makoto Shinkai. Dan grup Musik Radwimps, kembali menjadi yang bertanggungjawab dalam mengisi soundtrack film ini. Lalu, ada juga penyanyi TikTok, Toaka, pun berhasil memberikan kesan mendalam pada film ini.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak hal menarik dalam film ini. Tapi, kali ini bacaterus akan mengulas simbol-simbol yang ada dalam film ini. Ada simbol-simbol apa saja? Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. ‘Pintu’ yang Memiliki Makna Mendalam

simbol dalam suzume-1_

‘Pintu’, merupakan menjadi poin penting dalam film ini. Sebab, pintu ini bukanlah sembarang pintu.  Sehingga ‘pintu’ ini menjadi salah satu hal menarik dan penting dan utama dalam film ini. 

‘Pintu’ dalam film ini digambarkan seperti sebuah pintu yang sudah tua dan terletak di reruntuhan bangunan yang terbengkalai.

Di antara ‘pintu’ ini terdapat dua sisi yang berbeda yang menghubungkan antara dunia saat ini dengan ‘dunia abadi’. Kemudian disebutkan, bahwa jika pintu tersebut terbuka, maka akan ada sebuah bencana yang menimpa di kehidupan sekarang.

Seperti Makoto Shinkai dijelaskan dalam konferensi pers, dia menyebutkan kalau film ini menceritakan tentang ‘menutup pintu’. Melalui ‘pintu’ ini, dia ingin memberikan gambaran luas tentang dampak di masa depan jika tidak menutup pintu masa lalu. 

Salah satunya seperti sebuah trauma yang dialami oleh manusia yang selalu menghantui. Jika orang yang tidak bisa berdamai dengan rasa traumanya itu, tentu sedikit banyaknya akan mempengaruhi kehidupannya di masa depan. 

Sehingga, diharapkan dengan menutup pintu tersebut, individu yang mengalami luka masa lalu bisa bergerak maju. Menutup lembaran masa lalu dan mulai bisa bergerak maju untuk masa depan. Dan sebagai sebuah tempat untuk ‘pengingat berkabung’.

2. ‘Mimizu’, Cacing Pembawa Bencana

simbol dalam suzume-2_

Selain ‘pintu’ yang menjadi simbol utama dalam film ini yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa simbol lainnya yang muncul di film ini. ‘Mimizu’ atau ‘cacing’, dalam film ini merupakan simbol dari pertanda bencana gempa bumi. 

Cacing tersebut digambarkan berwarna merah kehitaman. Biasanya cacing tersebut akan muncul ketika ada ‘pintu’ yang terbuka. Oleh sebab itu karakter Souta dan Suzume berusaha untuk segera menutup pintu yang terbuka untuk mencegah bencana. 

Jika pintu yang terbuka itu tidak cepat-cepat ditutup, maka cacing yang keluar itu akan menyebabkan gempa. Tapi, jika pintu terbuka yang telah mengeluarkan cacing segera ditutup, maka cacing itu akan meledak dan menghilang kemudian menjadi hujan.

3. Mitos ‘Mimizu’ dalam Mitologi Jepang

simbol dalam suzume-3_Sumber: wikipedia

Dalam alur cerita film ini, Sōta menjelaskan tentang mitos cacing pada Suzume. Lebih lanjut, Sōta menyebutkan bahwa cacing tersebut dikenal dengan makhluk bernama Namazu.  

Sementara dalam mitologi Jepang sendiri,  Namazu atau Ōnamazu itu digambarkan sebagai sebuah ikan lele besar yang berada di bawah tanah. Sama seperti Mimizu dalam film ini, Namazu atau Ōnamazu ini merupakan makhluk yang menyebabkan gempa. 

Makhluk ini dipercaya tinggal di pulau Jepang dan dijaga oleh dewa yang dikenal dengan ‘Takemikazuchi’. Konon dewa tersebut menahan Namazu dengan batu di Kashima. Tapi, saat dewa lengah, kemudian Namazu meronta-ronta dan terjadilah gempa bumi.

Namun, sebelum disebutkan sebagai makhluk berbentuk lele besar, makhluk ini diyakini sebagai ular naga. Seperti kebanyakan kepercayaan tentang mitos naga di daerah Asia. Tapi, di Jepang pada pertengahan periode Edo, ular naga yang mengelilingi Jepang ini diyakini sebagai lele besar, atas dasar kepercayaan rakyat saat itu. 

4. Daijin dan Sadaijin, Kunci Segel Bencana

simbol dalam suzume-4_

Daijin, merupakan karakter yang bisa dikatakan menjadi tokoh ‘antagonis’. Sementara Sadaijin, digambarkan sebagai sebuah kucing berwarna hitam. Baik Daijin maupun Sadaijin, keduanya sama-sama bisa merubah ukuran tubuh mereka. Tergantung situasi dan kondisi yang mereka alami.

Sebelum berubah menjadi seekor kucing, baik Daijin maupun Sadaijin, keduanya merupakan sebuah kunci batu segel untuk mencegah datangnya bencana. Jika Daijin merupakan kunci batu segel yang disimpan di wilayah barat. Sementara Sadaijin disimpan di wilayah timur Jepang. 

Jika dalam mitologi Jepang, kunci batu segel ini dikenal juga dengan sebutan kaname-ishi. Kaname-ishi ini sama seperti Daijin dan Sadaijin yang bertugas untuk menahan terjadinya bencana. Dalam mitologi Jepang juga diceritakan kalau kaname-ishi ini dijaga oleh dewa yang dikenal dengan sebutan Takemikazuchi (Dewa Petir dan Dewa Pedang).

5. Sparrow Chair, Kursi Anak Kecil Berkaki Tiga

simbol dalam suzume-5_

Karakter kursi atau Sparrow Chair milik Suzume ini juga menjadi salah satu karakter yang ikonik. Apalagi ketika sosok kursi itu hidup setelah Sota diubah oleh Daijin menjadi kursi ini. Karakter ini juga disebut sebagai ‘budy’ untuk Suzume dalam melakukan perjalanan. Selain itu tujuannya dibuat karakter ini agar membuat cerita lebih ringan dan lebih menghibur.

Makoto Shinkai mengatakan, kalau sosok Sota yang diubah menjadi kursi ini merupakan gambaran keterbatasan. Apalagi saat pandemi covid-19 melanda dunia. Makoto Shinkai merasa terjebak selama pembatasan covid-19 tersebut.

Dan sangat dimengerti, karena pada masa covid-19 pertama kali muncul, semua kegiatan orang-orang sangat terbatas. Tidak bisa bergerak bebas seperti sebelum pandemi melanda. Terlebih, karakter kursi ini pun kakinya hanya ada tiga, sehingga keterbatasannya semakin terasa.

Sōta yang diubah menjadi kursi ini, dengan tiga kakinya tidak bisa bergerak bebas. Dan dia membutuhkan waktu untuk bisa terbiasa dengan keterbatasan yang dimilikinya itu. 

6. Afterlife,  yang Ada di Balik ‘Pintu’

simbol dalam suzume-6_

Kemudian simbol terakhir yang ada dalam film ini adalah afterlife yang berada di balik ‘pintu’. Seperti ketika Suzume bisa melihat pemandangan yang sangat berbeda di balik pintu tersebut. Tapi, meskipun bisa dilihat, Suzume tidak bisa bisa masuk ke dalamnya.

Lalu, Sōta pun menjelaskan, kalau tempat tersebut merupakan tempat bagi orang-orang yang telah meninggal. Dan meskipun Suzume pernah masuk ke dunia tersebut, itu pun dia tidak sengaja masuk saat dia berusia 4 tahun. Saat itu, Suzume tengah mencari ibunya setelah terjadi gempa besar.

Dalam kepercayaan dan mitologi Jepang tempat yang disebutkan oleh Sōta disebut dengan ‘Tokoyo’. Sebuah tempat yang merupakan sebuah dunia setelah kematian.

Ada juga yang mengatakan kalau tempat tersebut adalah tempat suci yang tidak pernah berubah atau dunia abadi. Tapi, ada juga yang mengatakan kalau tempat tersebut merupakan sebuah utopia.

Nah, itulah enam simbol yang cukup menarik dalam film Suzume no Tojimari ini. Jika kamu menemukan simbol lainnya, kamu bisa tuliskan juga di kolom komentar ya. Jangan lupa juga untuk membaca ulasan kota-kota yang dikunjungi Suzume dan kisah gempa Tohoku yang menjadi inspirasi film ini.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram