bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film You Don’t Mess with the Zohan (2008)

Ditulis oleh Aditya Putra
Don't Mess With Zohan
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bekerja menjadi agen pembasmi teroris membutuhkan kemampuan khusus. Mereka harus memiliki pemahaman tindak terorisme secara lengkap. Mereka juga harus memililiki kemampuan taktis yang mumpuni

Selain itu, kesiapan mental mereka juga harus benar-benar matang. Pasalnya, sedikit kesalahan bisa berakibat fatal.Ada kalanya kita merasa bosan dalam bekerja. Agen pembasmi teroris pun pasti pernah merasakan hal serupa.

Di film You Don’t Mess with the Zohan, ada seorang agen pembasmi teroris asal Israel yang bosan dengan pekerjaannya. Dia pun memilih untuk mengejar mimpinya menjadi penata rambut. Bagaimana ceritanya? Yuk simak dulu sinopsis dan review filmnya.

Sinopsis

don't mess with zohan-2_

Zohan Dvir adalah seorang agen pembasmi teroris yang bekerja untuk Menteri Pertahanan Israel. Dia merupakan salah satu agen dengan popularitas yang tinggi.

Suatu hari, Zohan merasa sudah lelah melakoni pekerjaannya. Terlebih konflik di negaranya nggak juga berhenti. Dia kembali mengingat mimpinya menjadi penata rambut untuk Paul Mitchell di Amerika.

Zohan menceritakan keinginannya untuk menjadi penata rambut kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua Zohan malah mengejeknya.

Zohan lalu diterjunkan dalam sebuah misi melawan kelompok teroris Palestina. Dia berhadapan dengan musuh bebuyutannya, Fatoush “Phantom” Hakbarah. Namun Zohan pura-pura mati. Dia pun menyelinap ke dalam pesawat yang membawanya ke New York.

Phantom merayakan keberhasilannya membunuh Zohan. Dia membuka restoran dengan nama Phantom Muchentuchen.

Sementara itu, Zohan mulai menata hidup barunya di New York dan menggunakan nama samaran yaitu, Scrappy Coco. Nama itu didapatnya dari dua ekor anjing yang satu pesawat dengannya. Ia akhirnya memberanikan diri melamar di salon Paul Mitchell. 

Para penata rambut di salon itu malah menertawakan Zohan. Dia kemudian mencari salon lain. Kebanyakan menolak karena Zohan nggak punya pengalaman menata rambut.

Suatu ketika, Zohan menyelamatkan pria keturunan Yahudi yang tengah diserang sekelompok orang. Pria itu bernama Michael. Ingin berterima kasih, Michael pun menawarkan tempat tinggal untuk Zohan. Tanpa pikir panjang, Zohan setuju. Ia tinggal dengan Michael beserta ibu Michael, Gail.

Lalu, Zohan bertemu dengan seorang imigran asal Israel, Oori, di sebuah tempat hiburan malam. Oori mengenali sosok Zohan. Menyadari hal itu, Zohan meminta Oori untuk menjaga rahasia tersebut. Oori lalu membawa Zohan ke wilayah di Manhattan. Wilayah itu ditinggali oleh imigran dari Timur Tengah, termasuk orang Palestina dan Israel. 

Tak berapa lama, Zohan akhirnya mendapat pekerjaan di salon milik Dalia. Dalia adalah seorang imigran Palestina. Salon yang dimilikinya kurang laku sehingga Zohan dipekerjakan sebagai petugas kebersihan.

Saat salah satu penata rambut absen, Zohan diminta seorang klien untuk menata rambut. Zohan menunaikan tugasnya dengan baik. Nggak cuma itu, Zohan juga memberikan kepuasan secara seksual.

Reputasi Zohan sebagai penata rambut semakin meroket, terutama bagi kalangan perempuan paruh baya. Ibu-ibu rela mengantri di salon Dalia agar mendapatkan layanan dari Zohan. Zohan akan menata rambut mereka satu per satu, lengkap dengan melayani kebutuhan seksual mereka. Salon milik Dalia pun mendapat keuntungan yang besar.

Kesuksesan salon milik Dalia nggak membuat semua orang senang. Salah satunya adalah Grant Walbridge, seorang pengusaha properti. Walbridge ingin membeli seluruh wilayah di lokasi salon Dalia agar dia bisa membangun mall besar. Dengan suksesnya salon Dalia berarti harga untuk membeli tempat itu akan sangat mahal.

Sayangnya, identitas Zohan dikenali oleh Salim, seorang sopir taksi. Dulu, Zohan mengambil kambing milik Salim di Palestina. Salim mencoba menghabisi Zohan dengan bantuan dua temannya, Hamdi dan Nasi.

Upaya itu selalu gagal. Salim pun menghubungi Phantom. Phantom bersedia datang ke New York untuk menghabisi Zohan. Bisakah Zohan mempertahankan mimpinya menjadi penata rambut?

Komedi Over the Top

don't mess with zohan-3_

You Don’t Mess with the Zohan memanfaatkan segala unsur cerita untuk dijadikan komedi. Hasilnya adalah kita akan disuguhi oleh komedi yang over the top. Dari awal saja, kita sudah diperkenalkan sosok Zohan yang bukan manusia biasa. Zohan punya kekuatan super. Kakinya bisa memanjang kemudian menampari musuhnya. 

Zohan bisa melompati gedung dengan mudah. Hal serupa juga diaplikasikan pada sosok Phantom. Dia pun digambarkan sebagai manusia super. Pendalaman karakter dalam film ini sangatlah minim.

Sebagai gantinya, hampir di sepanjang film, elemen komedi ditebar. Beberapa malah berpotensi ofensif bagi sebagian orang. Beberapa lagi sangatlah vulgar. 

Zohan digambarkan sebagai seorang pemuas seks kaum hawa. Gail dijadikannya rekan berhubungan seks. Belum lagi, klien-klien di salon Dalia. Zohan melayani mereka secara bergantian di toilet salon. Baru setelah itu dia menata rambut mereka

Unsur komedi yang berlebihan sebenarnya sudah bisa dilihat dari penampilan Zohan. Zohan menggunakan gaya rambut dari katalog model rambut akhir tahun 80-an. Maka dari itu, kedatangannya ke salon-salon di New York nggak mendapatkan sambutan hangat.

Secara sinematografi, film ini banyak mengandalkan mid shot. Penggunaan efek cukup meyakinkan sebagaimana adegan pertarungan di film ini lebih mirip game fighting di dekade 90-an.

Konflik Palestina dan Israel sebagai Pendukung Plot

don't mess with zohan-4_

Konflik Palestina dan Israel sudah menjadi topik hangat selama beberapa dekade. You Don’t Mess with the Zohan mencoba memasukkannya ke dalam plot.

Keputusan itu merupakan sebuah tindakan yang berani. Terlebih, isu konflik ini sangatlah sensitif. Apalagi yang dijadikan protagonis dalam film ini adalah seorang mantan agen Israel, sementara antagonisnya orang Palestina.

Menonton film ini perlu melihat dalam jendela yang lebih luas. Konflik Palestina dan Israel sejatinya hanyalah pendukung plot utama. Baik Zohan dan Phantom digambarkan memiliki mimpi yang lain di luar konflik. Zohan ingin menjadi penata rambut. Sedangkan Phantom ingin hidup tenang dengan membuka sebuah toko sepatu.

Secara nggak langsung, film garapan sutradara Dennis Dugan ini ingin memperlihatkan bahwa di balik konflik, ada mimpi-mimpi yang hancur. Zohan dan Phantom mencoba keluar dari konflik itu.

Keadaan yang ada membuat mereka harus terus berhadapan. Untungnya, konflik dua negara ini ditampilkan dengan ringan. Selain itu, solusinya pun cukup netral dan bisa disampaikan dengan baik.

Adam Sandler di Zona Nyaman

don't mess with zohan-5_

The Zohan merupakan tipikal film Adam Sandler. Sang aktor kerap bermain dalam film-film drama dan komedi. Perbedaannya hanyalah di unsur action yang disertakan. Namun unsur itu pun nggak digarap dengan serius.

Action di film ini dikemas dengan unsur komedi. Alih-alih membuat pertarungan menegangkan, kita diberi sajian pertarungan yang kocak.

Terlepas dari bermain di zona nyaman, Sandler layak diapresiasi untuk penampilannya di film ini. Dia seperti nggak segan untuk menumpahkan unsur komedi. Bahkan dia terlihat sangat meyakinkan melakoni perannya.

Selain Sandler, Turturro pun tampil maksimal sebagai Phantom. Wajah, aksen dan segala tindakannya menjadi lawan yang seimbang untuk Zohan yang diperankan Sandler.

You Don’t Mess with the Zohan bukanlah film komedi untuk semua orang. Konflik Palestina dan Israel, lelucon vulgar dan over the top dijadikan elemen dalam plot.

Apabila mengesampingkan hal-hal serius, film ini cukup menghibur. Komedi seperti nggak ada habisnya untuk dihadirkan selama 113 menit. Punya rekomendasi film komedi? Tulis di kolom komentar, guys!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram