bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review XO, Kitty (2023), Mengejar Cinta ke Korea

Ditulis oleh Suci Maharani R
XO, Kitty
2.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Masih ingat dengan adik dari Lara Jean di film Netflix berjudul To All the Boys I've Loved Before (2018)? Katherine Song Covey atau Kitty juga punya masalah remaja yang tidak kalah rumit dari sang kakak. Ingin mengejar cinta dan mengenal mendiang sang ibu, Kitty sampai nekat pindah ke Korea Selatan.

Kisah hidup Kitty selama di Korea Selatan bisa kamu tonton di serial Netflix berjudul XO, Kitty (2023). Masih mengadaptasi ceritanya dari novel karya Jenny Han, sebenarnya alur ceritanya cukup menghibur. 

Sayangnya, serial ini terlalu memaksakan beberapa hal sensitif. Selain kebudayaan Korea yang kurang kuat, serial ini terlalu memaksa untuk memasukkan pembahasan soal LGBT.

Kira-kira apa yang terjadi pada Kitty selama bersekolah di Korea Selatan? Yuk, cari tahu sinopsis dan ulasan dramanya hanya di Bacaterus!

Sinopsis

Sinopsis XO Kitty_

Melihat perjuangan sang kakak untuk mengejar cintanya, Kitty (Anna Cathcart) berpikir untuk melakukan hal yang sama. Gadis belia ini ingin bertemu dengan sang kekasih yang bernama Dae (Choi Min Young) di Korea Selatan.

Di saat yang bersamaan, Korea Selatan juga menyimpan kenangan mengenai mendiang ibunya. Lebih tepatnya di Korean International School atau KISS, yaitu sekolah yang didatangi oleh Dae dan ibunya di masa lalu.

Bermodalkan nekat, Kitty berhasil mendapatkan beasiswa di KISS. Ia juga bisa menyakinkan sang ayah untuk mengizinkannya bersekolah di KISS.  

Bermimpi bakal menikmati indahnya cinta seperti di K-Drama, sejak hari pertama Kitty menginjakkan kaki di Seoul, berbagai masalah terus mendatanginya.

Kitty ketinggalan bus sekolah, sehingga ia harus menggunakan transportasi umum sendirian. Bahkan, Kitty hampir saja tertabrak sebuah mobil. Untungnya, pemilik mobil itu adalah salah satu siswi di KISS. Gadis itu bernama Yuri (Gia Kim) putri dari kepala sekolah dan orang ternama di Korea Selatan.

Masalah tidak berhenti di situ saja. Saat menghadiri pesta penyambutan siswa baru, Kitty dikejutkan dengan pengakuan Dae. Ternyata cowok impiannya itu tidaklah sesuai dengan ekspektasinya. 

Kenyataannya Dae hanyalah anak dari seorang supir. Lebih parahnya lagi, Dae ternyata berpacaran dengan Yuri. Tapi bagaimana bisa hal itu terjadi? Kitty juga tidak habis pikir.

Realita ini membuat Kitty berpikir untuk meninggalkan sekolah, sebelum ia teringat bahwa ibunya juga pernah bersekolah di sana. Meski enggan, Kitty memutuskan untuk tetap bersekolah di KISS demi mendiang ibunya.

Sialnya, Kitty malah ditempatkan di asrama putra dan ia tinggal bersama Dae, Minho (Sang Heon) dan Q (Anthony Keyvan). Awalnya kehidupan keempatnya seperti roller coaster, selalu saja ada masalah yang terjadi.

Dari pengamatan Kitty, gadis ini percaya kalau Dae dan Yuri hanya pura-pura berpacaran. Tapi si cowok super ngotot bernama Minho itu terus saja mematahkan harapan Kitty. Bahkan, Minho sering mengolok-olok Kitty dengan sebutan "Portland Stalker.'

Namun di balik sikap arogan dan sombong Minho, ternyata cowok itu cukup baik. Minho jadi salah satu orang yang paling berpengaruh dalam hidup Kitty selama tinggal di KISS.

Belum selesai dengan kecurigaannya soal hubungan palsu Dae dan Yuri, kini Kitty dihadapkan dengan fakta baru soal mendiang ibunya. Dari buku harian sang ibu, Kitty menemukan gelang bayi dan gelang itu milik salah satu guru di sekolahnya yang bernama Alex (Peter Thurnwald).

Kitty berpikir, apakah Alex adalah kakak tirinya? Semua masalah ini membuat hidup Kitty semakin tidak karuan selama di KISS.

Hidup di negara yang sangat berbeda dan dihadapkan dengan banyak masalah, kira-kira bisakah Kitty bertahan di KISS dan menemukan kebahagiaannya?

Alurnya Klise dan Khas Netflix Banget

Alurnya Klise dan Khas Netflix Banget_

Sempat berharap lebih, lagi-lagi saya dibuat kecewa dengan drama remaja original Netflix. Kali ini XO, Kitty (2023) menjadi drama yang sangat saya sayangkan, karena alurnya tidak jelas.

Seperti kebanyakan drama Netflix, konsepnya tetap menyuguhkan berbagai plot twist lewat alur yang berantakan.

Sebenarnya, opening drama ini cukup menjanjikan. Di awal, film ini memperlihatkan Kitty yang tertampar ekspektasi kalau Korea Selatan tidak seindah dan seramah itu. Ia kaget melihat para siswa internasional hanya berbicara Bahasa Korea, ia juga kaget karena bertemu dengan Dae.

Untuk dua hingga tiga episode awal, alur ceritanya terasa sangat menyenangkan. Hal inilah yang membuat saya berharap lebih dari drama buatan Jenny Han ini.

Tapi setelah opening selesai, munculah berbagai plot hole yang bikin saya bingung, “sebenarnya XO, Kitty (2023) ini mau fokus kemana?”

Awalnya ada tiga ide besar, pertama usaha Kitty mengejar cinta Dae. Lalu, Kitty yang mengenang masa muda sang ibu, dan terakhir Kitty si mak comblang terbaik. Tapi ketiganya tidak punya plot penghubung, sehingga ketiga alur ini terasa seperti berjalan sendiri-sendiri.

Gambaran Budaya Korea yang Nanggung

Gambaran Budaya Korea yang Nanggung_

Seperti yang saya katakan sebelumnya, XO, Kitty (2023) menggambarkan budaya Korea dengan cukup baik. Sayangnya, bagi para penggemar K-Drama pasti merasa kalau ada beberapa hal yang dilupakan oleh Jenny Han di drama buatannya.

Awalnya saya menyukai cara Jenny Han menunjukkan bahwa masyarakat urban di Seoul tidak terlalu ramah pada wisatawan asing. Mereka cenderung acuh, apalagi pada orang-orang yang notabenenya hanya berbicara dengan Bahasa Inggris.

Memasuki area Korean International School, kita bisa melihat bagaimana para siswa internasional pun diharuskan berbicara dengan Bahasa Korea selama bersekolah. Belum lagi masalah manners, saya bisa melihat bagaimana Kitty yang dari Amerika tidak tahu budaya lokal.

Dua fakta tadi memang pas dengan realita yang ada. Di Korea Selatan, masyarakatnya sangat memegang tradisi dan sopan santun. Namun, bagi saya penggambaran tradisi Korea di XO, Kitty (2023) terasa nanggung.

Bagi saya, XO, Kitty (2023) hanya menggunakan Korea Selatan sebagai latar saja. Padahal pembahasan soal culture shock yang dialami oleh Kitty jauh lebih menarik dan kuat untuk menggambarkan budaya Korea.

Lucunya serial ini menguatkan kesan Korea dengan memutarkan banyak sekali lagu-lagu K-Pop. Sebut saja lagu dari grup Seventeen berjudul Hot, lalu lagu milik Somi yang berjudul What You Waiting For dan masih banyak lagi.

Kalau sinematografi, sebenarnya tidak ada yang spesial. Bagi saya pengambilan gambarnya sangat monoton dan sama seperti film pendahulunya yaitu trilogi To All the Boys. Mungkin XO, Kitty (2023) hanya berhasil menampilkan keindahan beberapa tempat wisata populer di Korea Selatan.

Terlalu Memaksakan Alur Soal LGBT

Terlalu Memaksakan Alur LGBTQ_

Sebelumnya saya sempat menjelaskan mengenai tiga ide besar yang ada di XO, Kitty (2023). Pertama ada usaha Kitty mengejar cinta Dae. Lalu, Kitty yang mengenang masa muda sang ibu, dan yang terakhir adalah Kitty sebagai mak comblang terbaik.

Di penghujung dramanya, ada satu lagi ide besar yang tiba-tiba mencuat, yaitu ide soal krisis identitas yang dialami oleh Kitty.

Buat saya, ide soal Kitty yang jatuh cinta pada Yuri adalah hal paling nonsense. Menelisik karakter Yuri di drama ini sebenarnya tidak ada yang spesial darinya selain ia berasal dari keluarga kaya.

Pembawaan karakter yang diberikan oleh Gia Kim juga terlihat biasa saja. Ia lebih karismatik di awal episode, karena semakin lama karakternya malah makin melempem.

Tapi entah kenapa Jenny Han malah menarik alur soal krisis identitas Kitty ke arah lesbian. Ia membuat Kitty merasa jatuh cinta kepada Yuri, padahal sebelumnya gadis ini sangat terobsesi pada Dae.

Bagi saya, konsep LGBT di drama ini cukup diaplikasikan pada pasangan Q dan Florian (diperankan oleh Théo Augier Bonaventure). Lalu, pasangan Yuri dan kekasihnya yang bernama Juliana (Regan Aliyah).

Dari pada membawa karakter Kitty ke sisi tersebut, saya pikir akan lebih berguna jika kedua pasangan tadi diberikan porsi cerita yang lebih banyak. Sehingga, romansa mereka jadi lebih kuat dan tidak sekedar jadi pemanis saja.

Kitty dan Minho, Pasangan di Musim Kedua?

Kitty dan Minho, Pasangan Di Musim Kedua_

XO, Kitty (2023) dengan lantang memberikan spoiler bahwa mereka akan memproduksi musim kedua. Hal ini diperlihatkan dari ending cerita yang dipilih oleh Jenny Han.

Ending scene ini berhasil membuat para penggemar menggila, karena pasangan Kitty dan Minho ternyata punya banyak pendukung.

Meski di dramanya mereka selalu bertengkar, beberapa momen manis antara Kitty dan Minho jadi daya tarik tersendiri. Hubungan mereka lebih manis dibandingkan hubungan Kitty dengan Dae.

Sebenarnya baik Minho dan Kitty sama-sama punya karakter yang iconic dan kuat. Kitty jelas merepresentasikan gadis Amerika yang kebingungan ketika dihadapkan dengan kebudayaan Asia.

Sementara Minho adalah tipe cowok Asia yang lebih modern. Pria ini sangat mementingkan penampilannya, tapi pemikiran dan tidakannya sangat Asia banget.

Meski development karakternya kurang memuaskan, sosok Minho jadi lawan yang seimbang untuk karakter Dae. Dua cowok tampan ini kemungkinan bakal bikin Kitty pusing di musim kedua.

XO, Kitty (2023) mungkin bukan drama seri terbaik buatan Netflix, tapi alurnya yang ringan terasa cukup menghibur. Apalagi para penggemar dramanya terbagi jadi tiga kubu, ada tim Kitty dan Dae, ktim Kitty dan Minho atau yang terakhir tim Kitty dan Yuri. 

Dari tiga opsi pasangan tadi , kira-kira kamu tim yang mana nih? Jangan lupa bagikan jawabannya di kolom komentar di bawah ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram