bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film X-Men Origins: Wolverine (2009)

Ditulis oleh Aditya Putra
X-Men Origins: Wolverine
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setiap orang mempunyai kepribadian berbeda satu sama lain. Peristiwa-peristiwa di masa lalu banyak memegang peranan penting untuk membentuk kepribadian. Hal itu juga yang akan berpengaruh pada diri seseorang dalam menetapkan tujuan serta ke mana arah hidupnya akan berjalan. Maka dari itu, dalam film asal-usul sebuah karakter memegang peranan penting.

Di film X-Men, kita mengenal salah satu superhero yang paling populer dan sering muncul dibandingkan dengan karakter lain yaitu Wolverine. Sebagai spin-off pertama dari X-Men Origins: Wolverine mengangkat cerita masa lalu Wolverine. Mari kenalan sama karakter Wolverine melalui sinopsis dan review filmnya.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2009
  • Genre: Superhero
  • Produksi: Marvel Entertainment, Donners Company, Seed Productions
  • Sutradara: Gavin Hood
  • Pemain: Hugh Jackman, Live Schreiber, Danny Huston, Dominic Monaghan, Ryan Reynolds

Di tahun 1845, seorang anak bernama James Howlett yang tinggal di Kanada, harus menyaksikan ayahnya dibunuh oleh Thomas Logan yang berprofesi sebagai tukang kebun.

Rasa cemas di dalam diri membuatnya bermutasi dengan tiga cakar dari besi keluar dari sela-sela jarinya. Dengan cakar itu, James menghabisi Thomas. Sebelum tewas, Thomas mengatakan bahwa dirinya adalah ayah kandung dari James.

James melarikan diri bersama anak dari Thomas yang juga saudara tirinya, Victor Creed. Sebagaimana James, Victor juga punya kemampuan mengeluarkan cakar besi serta regenerasi yang cepat. Mereka berdua kemudian menghabiskan waktu selama seabad untuk terlibat dalam berbagai perang yang terjadi di dunia pada waktu itu.

Pada tahun 1973, James dan Victor bertugas untuk Perang Vietnam. Victor mencoba memerkosa seorang wanita. Seorang tentara sempat mencegahnya tapi Victor menghabisinya.

James yang tiba tanpa tahu apa yang terjadi, membela saudara tirinya itu. Alhasil, keduanya dipecat secara tidak terhormat dan dihukum dengan cara dieksekusi. Kemampuan menyembuhkan diri membuat mereka nggak mati.

William Stryker, atasan James dan Victor datang dengan menawarkan untuk bergabung dalam Team X. Team X merupakan kumpulan para mutan yang beranggotakan Agent Zero, Wade Wilson, John Wraith, Fred Dukes dan Chris Bradley. James dan Victor bergabung dengan Team X untuk melaksanakan beberapa misi. James pun menggunakan nama Logan.

Merasa timnya nggak bisa mengendalikan diri dan kurang empati, Logan memilih keluar. Enam tahun kemudian, Logan hidup di Kanada bersama pacarnya, Kayla Silverfox. Stryker dan Zero mendekati Logan dan memberi tahu bahwa Wade dan Bradley tewas terbunuh. Selain itu, seluruh anggota tim menjadi target pembunuhan.

Logan awalnya menolak permintaan Stryker tapi setelah melihat tubuh Kayla berdarah-darah di hutan, Logan setuju bergabung kembali. Tujuannya membalas dendam pada Stryker yang dianggapnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Kayla. Logan menemui Victor di sebuah bar, keduanya bertarung dan Logan kalah telak.

Stryker mengatakan bahwa Victor sudah jauh lebih kuat. Dia pun menawari Logan cara untuk bisa menjadi lebih kuat untuk membalas dendam.

Logan pun menyetujui tawaran Stryker dan menjalani operasi penanaman adamantium di tulangnya. Setelah operasi, Logan mendengar bahwa Stryker melakukan operasi itu dengan sengaja untuk menghilangkan memori yang dimiliki Logan.

Logan pun melarikan diri dan diselamatkan oleh sepasang orang tua. Zero yang mencari Logan, menghabisi sepasang orang tua tadi. Logan berhasil meloloskan diri dari Zero dengan kabur menggunakan helikopter yang digunakan Zero. Dalam pelariannya dia bersumpah akan membunuh Victor dan Stryker.

Logan menemui Wraith dan Dukes di sebuah tempat latihan tinju di Las Vegas. Keduanya memberi tahu bahwa Victor masih bekerja dengan Stryker untuk memburu mutan guna dipakai eksperimen di laboratorium bernama The Island. Salah satu mutan yang selamat adalah Remy “Gambit” LeBeau. Logan dan Wraith pun menghampiri LeBeau di New Orleans.

Logan dan LeBaeu bertarung dengan Victor tapi Victor berhasil membunuh Wraith dan menyerap kekuatannya. LeBeau membawa Logan ke Three Mile Island, tempat eksperimen Stryker. Di sana, Logan melihat bahwa Kayla masih hidup dan ditugaskan untuk memata-matai Logan demi menyelamatkan adiknya. Bisakah Logan membalaskan dendamnya pada Stryker dan Victor?

Penampilan Meyakinkan Hugh Jackman

X-Men Origins: Wolverine diproyeksikan untuk memperlihatkan lebih jauh sosok Logan atau Wolverine. Sayangnya, kita akan langsung disuguhi adegan ketika Logan yang masih bernama James tiba-tiba bisa mengeluarkan tiga cakar besi dari sela-sela jari tangannya. Nggak ada penjelasan lebih jauh, bagaimana dia bermutasi menjadi mutan sampai mendapatkan kekuatan seperti itu.

Kurangnya pendalaman karakter Logan paling mendasar merupakan kelemahan X-Men Origins: Wolverine. Tapi begitu cerita mengalir di second act, kita bisa memahami apa yang menggerakkan tindakan-tindakan Logan. Untungnya, Hugh Jackman yang berperan sebagai Logan bisa tampil meyakinkan dan mengikat penonton secara emosional.

Baca juga: Penggemar X-Men? Simak Urutan Film X-Men Ini Dulu Yuk!

Terlalu Banyak Memasukkan Mutan

Dengan judul X-Men Origins: Wolverine, kita akan berpikir bahwa cerita di film ini akan terfokus pada satu orang yaitu Logan. Kemudian akan berpusat pada bagaimana sosok Logan menjadi Wolverine yang kita kenal dalam X-Men.

Sayangnya, film ini justru melakukan kesalahan fatal dengan memasukkan banyak nama mutan. Hal ini berpotensi membuat penonton kehilangan fokus menyimak cerita.

Beberapa nama mutan yang ditampilkan sebenarnya cukup populer seperti Gambit dan Deadpool. Kehadiran mereka memang nggak serta-merta mengambil sorotan dari Logan, tapi cukup mengaburkan tujuan film sebagai spin-off untuk Logan saja. Walau begitu, kemunculan Gambit menjadi dielu-elukan karena untuk pertama kalinya tampil dalam film X-Men.

Banyak Plothole

Dari segi cerita, X-Men Origins: Wolverine menampilkan kelemahan yang begitu terasa. Film ini justru menampilkan bagaimana dendam Logan pada Victor dan Stryker. Dendam pada Victor justru dikemas terlalu dangkal. Selain merasa Victor nggak punya cukup empati, motif Logan untuk membalas dendam padanya terasa kurang kuat.

Motif Logan dalam memburu Stryker mungkin lebih masuk akal sebagaimana Stryker-lah orang yang menyebabkan Logan kehilangan memorinya. Tapi apa yang mendorong Stryker untuk bereksperimen dengan mutan nggak pernah disorot lebih jauh. Dia hanya mengumpulkan mutan untuk bisa dikendalikan tanpa tujuan lebih jauh.

Kekurangan dari segi cerita juga terasa pada sinematografi yang ditampilkan. Nggak ada pengambilan adegan yang benar-benar ikonik. Bahkan adegan-adegan laga yang seharusnya berpotensi menjadi seru yang melibatkan Logan atau para mutan terasa hambar. Nggak ada pertarungan spektakuler yang bisa membuat penonton melupakan kekurangan film ini.

Sebagai pembuka untuk film Wolverine berikutnya, film ini terasa kurang menggebrak. Satu-satunya yang bisa diambil adalah orang yang menanam adamantium di tulang Logan bisa diketahui dengan jelas lewat film ini. Dengan durasi selama 107 menit, rasanya nggak ada yang memorable dari film karya sutradara Gavin Hood ini.

Meski menyimpan beberapa kekurangan, film ini tetap layak ditonton kalau kamu berencana menonton film-film X-Men selanjutnya. Kamu bisa menonton film ini dan berharap semua kekurangan yang ada di film ini akan terbayar oleh film X-Men berikutnya. Mau nonton atau skip nih? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram