bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review X-Men, Film Pertama Franchise X-Men

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
X-Men
3.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Charles bertemu teman lamanya, Erik, pada sebuah sidang yang khusus dibuat untuk membahas masalah mutan dan kehidupan manusia normal pada umumnya. Erik masih sama; marah dan dendam pada umat manusia. Dia tak percaya manusia dan mutan bisa hidup selaras.

Dengan pemikiran seperti itu Erik ingin mengubah manusia menjadi mutan sepertinya. Rencana ini tentu ditentang Charles. Berhasilkah Charles dibantu Logan dan yang lain menyelamatkan manusia dari rencana jahat Erik? Sinopsis dan ulasan X-Men (2000) di bawah ini bisa memberi sedikit bocorannya.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: Juli 2000
  • Genre: Superhero Film 
  • Produksi: Marvel Entertainment Group, The Donner’s Company, Bad Hat Harry Productions
  • Sutradara: Bryan Singer
  • Pemeran: Hugh Jackman, Patrick Stewart, Ian McKellen, Famke Janssen

Film dibuka dengan penjelasan tentang mutasi yang merupakan kunci evolusi manusia. Proses tersebut memungkinkan manusia berevolusi dari organisme bersel satu menjadi spesies dominan di Bumi. Proses ini berjalan lambat dan berlangsung selama ribuan tahun, tapi pada setiap ratusan ribu tahun, evolusi melesat ke depan.

Polandia 1944 ketika Nazi menduduki Polandia, Erik Lehnsherr muda (Brett Morris) terpisah dari kedua orang tuanya saat memasuki Ausschwitz Concentration Camp. Para tentara coba menahan Erik yang tak ingin dipisahkan dengan ayah dan ibunya.

Erik yang menjulurkan tangannya sekuat tenaga secara ajaib bisa membuat pagar besi yang membatasi mereka tertarik hingga bengkok. Seorang prajurit menyadarinya.

Di Mississippi, Marie D’Ancanto (Anna Paquin) menjerit dari kamar setelah kekasihnya, David, kejang-kejang hingga koma saat menciumnya. Marie histeris dan tak ingin disentuh. Cerita berlanjut saat Jean Grey (Famke Janssen) menjelaskan mengenai tahap lain evolusi manusia pada sebuah sidang yang dihadiri Senator Kelly (Bruce Davison).

Mutasi yang terjadi menurutnya menunjukkan kedewasaan dan sering dipicu oleh periode stress emosional yang meningkat. Senator Kelly ingin tahu apakah mutan berbahaya? Jean menjawab pada dasarnya mutan yang menunjukkan identitasnya ke publik dipenuhi dengan ketakutan, permusuhan dan kekerasan.

Jean lalu mengusulkan para senat untuk menolak pendaftaran para mutan yang bisa membuat mereka mengekspos diri. Kelly penasaran mengapa hal tersebut tidak boleh terjadi? Apa yang disembunyikan mutan-mutan itu sehingga takut mengidentifikasi diri sendiri? Kelly kemudian menunjukkan daftar mutan yang sudah teridentifikasi tinggal di Amerika Serikat.

Senator Kelly ingin identitas mutan lebih jelas di masyarakat. Masyarakat tak boleh dibohongi mengenai identitas asli dan kekuatan yang mereka punya. Di antara orang-orang yang hadir, Charles atau Xavier (Patrick Stewart), mutan pendiri X-Men sekaligus Xavier School for Gifted Youngsters, melihat teman lamanya, Erik Lehnsherr atau Magneto (Ian McKellen).

Magneto sendiri juga seorang mutan. Kekuatannya adalah menghasilkan medan magnet yang kuat dan dapat mengendalikan logam. Erik atau Magneto tak percaya bahwa manusia dan mutan bisa hidup berdampingan.

Dua sahabat lama ini berbeda pendapat soal hal tersebut hingga mengakibatkan keduanya berpisah jalan. Dalam pertemuannya kembali dengan Charles, Erik diminta untuk jangan menyerah pada manusia.

Charles masih punya harapan bahwa mutan dan manusia bisa hidup berdampingan secara damai. Erik bersedia memberinya harapan dengan satu imbalan, yaitu jangan menghalanginya. Erik yakin bahwa kaum mutan adalah masa depan sementara manusia hanya akan jadi masalah.

Setelah kejadian itu, Marie pergi dari rumah lalu sampai ke Kanada dengan menumpang sebuah truk. Saat itulah dia melihat seorang petarung dengan mudah mengalahkan lawannya hanya dengan sekali tinju. Setelah pertandingan selesai, Marie tidak langsung pergi. Dia tampak tertarik dengan petarung tadi.

Ternyata dia adalah seorang mutan yang bisa mengeluarkan cakar besi dari kepalan tangannya. Marie yang melihat kejadian itu tampak kaget tapi sejurus kemudian gadis itu mengikutinya diam-diam.

Sempat diturunkan di tengah jalan, Marie akhirnya diizinkan menumpang. Marie mengenalkan dirinya sebagai Rogue sementara lelaki itu mengenalkan dirinya dengan nama Logan (Hugh Jackman).

Sejurus kemudian mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Logan terlempar cukup jauh melalui kaca depan. Marie sendiri tampak terjepit hingga sulit bergerak sementara api terlihat mulai menyala di mobil tersebut. Dalam keadaan seperti itu Marie kaget melihat luka sobek di wajah Logan kembali menutup dengan cepat.  

Saat akan membantu Marie yang terjebak, Logan tiba-tiba diserang oleh Sabretooth (Tyler Mane) hingga pingsan. Sabretooth adalah seorang mutan yang brutal, sadis dan ganas. Dia memiliki indra seperti binatang dan punya kemampuan menyembuhkan diri seperti Logan.

Begitu Sabretooth akan menyerang Marie, dua mutan siswa Xavier, Cyclops (James Marsden) dan Storm (Halle Berry) datang menyelamatkan keduanya. Gagal dengan penyerangan tersebut Sabretooth yang rupanya anak buah Erik kembali ke markas mereka. Erik tahu bahwa Charles-lah yang menggagalkan rencananya ini.

Di tempat Xavier, Logan mendapat perawatan dari Jane tapi lelaki itu langsung menyerangnya untuk berusaha kabur. Alih-alih berhasil keluar, Logan nyasar ke sekolah milik Xavier lalu masuk ke ruangan Xavier sendiri. Di sana dia dikenalkan dengan Ororo Monroe atau Storm, Scott Summers atau Cyclops dan Dr. Jane Grey.

Xavier lalu menjelaskan bahwa dirinya ada di sekolah anak-anak berbakat khusus mutan. Dia juga mengatakan dirinya sudah aman dari Magneto. Setelah dijelaskan panjang lebar, Logan menganggap Xavier dan yang lain sebagai hal konyol.

Xavier menggunakan kemampuannya untuk membaca identitas asli Logan yang ternyata sudah 15 tahun hidup berpindah-pindah dan tak pernah bisa ingat siapa dirinya.

Xavier berusaha meyakinkan Logan, berusaha menawarkan bantuan untuk mengatasi masalahnya itu. Setelah mendengar hal tersebut, Logan mulai tertarik dan penasaran dengan tempat itu. Bagaimana kelanjutan cerita Logan, Xavier, Rogue dan mutan lainnya?

Film Pertama dari Franchise X-Men

Untuk para pecinta komik X-Men, film X-Men (2000) harus jadi tontonan wajib. Ia merupakan film pertama dari franchise X-Men yang legendaris. Sebagai film pertama, alurnya sebagian besar berisi pengenalan karakter-karakter di dalamnya, seperti Logan, Rogue, Jane Grey, Xavier, Magneto dan lain-lain. Untuk kali pertama juga kamu akan melihat mereka menggunakan kekuatannya.

Pengenalan karakter tersebut dikemas dengan naskah yang tidak berbelit-belit. Latar belakang setiap karakter, terutama Logan, Rogue dan Magneto disajikan secara ringkas tapi tidak menghilangkan informasi yang ingin disampaikan.

Kamu tidak akan dibuat pusing dengan banyak flashback atau silsilah yang berderet. Pengembangan karakter juga disajikan cukup cepat, tidak bertele-tele atau diselingi drama yang dapat menghilangkan fokus.   

Alur Solid dan Fokus

Dengan durasi 1 jam 44 menit, X-Men (2000) menggunakan setiap menitnya dengan baik. Jangan heran kalau alurnya solid dan fokus. Kamu gak akan menemukan scene-scene kurang penting yang biasanya dipakai untuk memperpanjang durasi. Semua plot yang ada di film ini saling terkait menjelaskan konflik satu ke konflik lain.

Memiliki alur yang fokus, film ini coba menggambarkan masalah utama secara rapi. Perbedaan pendapat antara Erik dan Charles terhadap hubungan mutan dan manusia diceritakan secara lugas hanya dengan beberapa dialog. Keseimbangan eksposisi atau pemaparan secara jelas dan terperinci bisa kamu temukan pada film karya sutradara Bryan Singer ini.

Visual Effect Bikin Kagum

Dengan gaya penceritaan yang asyik dan bersahabat, X-Men (2000) semakin menghibur karena menyuguhkan efek-efek yang luar biasa mulus. Terhitung sudah 21 tahun lalu sejak film ini tayang, kamu akan tetap kagum dengan visualisasi canggih yang ditampilkan secara detail.

Salah satunya tampak saat Senator Kelly bisa melarikan diri dari Magneto karena tubuhnya tiba-tiba melentur, juga ketika dirinya meninggal di tempat Xavier lalu berubah jadi air.

Bagian sinematografi film ini juga akan membuatmu kagum. Ia tak kalah memukau karena sudut-sudut pengambilan gambar yang presisi untuk setiap adegan. Pemilihan tone-nya juga diperhatikan dengan detail.

Untuk scene-scene yang menampilkan Xavier dan anggota mutannya, warna serta setting tempat dibuat cerah. Sebaliknya, ketika tiba scene Magneto dan anak buahnya, tone berubah jadi gelap dan suram.

X-Men (2000) tidak akan membuatmu kecewa sejak menit pertama. Walau memang harus diakui, Logan mendapat porsi tampil lebih banyak dibanding karakter lain, ia tak mengurangi keseruannya karena kamu masih bisa lihat mereka bekerja sama menghadapi Magneto secara kompak. Gimana penasaran dengan film pertama yang mengenalkan karakter Wolverine ini?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram