bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Widows, Kisah Para Janda dan Balas Dendam

Ditulis oleh Aditya Putra
Widows
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ada sebuah ungkapan bahwa utang nggak ikut mati. Meski orang yang berutang sudah meninggal, utangnya harus tetap dibayar. Ketentuan itu baru akan hilang apabila yang meminjamkan memilih untuk mengikhlaskan. Maka dari itu, ketika ada yang meninggal, keluarga akan bertanya apakah ada utang yang masih belum terbayar.

Keluarga yang tersisa menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk membayar utang. Hal itulah yang terjadi pada film Widows. Film ini bercerita tentang upaya seorang istri untuk melunasi utang suaminya. Tapi di balik upaya itu, ada juga balas dendam yang terlibat. Langsung bahas sinopsis dan review filmnya, yuk!

Sinopsis

widows-2_
  • Tahun Rilis: 2018
  • Genre: Heist, Thriller
  • Produksi: Regency Enterprises, Film4, New Regency, See-Saw Films, TSG Entertainment
  • Sutradara: Steve McQueen
  • Pemain: Viola Davis, Michelle Rodriguez, Elizabeth Debicky, Cynthia Erivo, Colin Farrell

Di Chicago, Harry Rawlings dan kelompok kriminalnya berusaha untuk merampok uang milik bos kelompok kriminal, Jamal Manning.

Harry berhasil merampok uang sebesar dua juta USD dan berniat melarikan diri dengan menggunakan mobil. Mobil yang dikendarai Harry meledak ketika dikejar oleh Polisi. Orang-orang menganggap semua yang ada di dalam mobil itu tewas.

Jamal menuntut istri Harry, Veronica untuk membayar uang yang dicuri oleh sang suami. Jamal membutuhkan uang itu untuk dana kampanyenya menjadi anggota dewan dari South Side, Chicago. Dia harus bersaing dengan kandidat lainnya, Jack Mulligan, yang sudah menjadi anggota dewan secara turun-temurun dari garis keluarganya selama beberapa dekade.

Veronica diberikan kunci ke kotak deposit Harry oleh Bash, sopir Harry. Di dalam kotak deposit ada sebuah notebook yang berisikan rencana perampokan ke rumah Mulligan dengan total rampokan sebesar lima juta USD.

Bash menyarankan Veronica untuk menjual notebook itu pada orang-orang kepercayaan Jamal. Veronica menolak saran itu dan memilih menyimpan notebook milik suaminya.

Veronica memutuskan untuk melanjutkan perampokan yang direncanakan suaminya. Dia merekrut dua wanita lain yang sama-sama menjanda karena suami mereka menjalani misi yang sama dengan Harry yaitu Alice dan Linda.

Selain mereka berdua, ada juga Amanda yang nggak diajak oleh Veronica karena masih memiliki bayi berusia empat bulan.

Alice diberi tugas untuk menyiapkan senjata dan mobil van untuk melarikan diri. Sementara itu, Linda mencoba untuk memecahkan blueprint Harry dalam melakukan perampokan pada Jamal. Jatemme, adik sekaligus tangan kanan Jamal, membunuh para saksi termasuk Bash untuk menemukan notebook milik Harry.

Alice memanfaatkan kemampuan kekasihnya yang merupakan pemilik real estate untuk memecahkan blueprint Harry.

Ternyata blueprint itu menunjukan lokasi yang menjadi tempat tinggal sekaligus kantor kampanye Jack Mulligan. Linda merekrut Belle, orang yang mengurusi anaknya untuk menjadi sopir van yang kelak akan digunakan untuk melarikan diri.

Veronica menemui Amanda dan menyadari ada flashdisk milik Harry di rumah Amanda. Veronica mulai mempertanyakan hubungan Amanda dengan Harry serta apakah ada hubungannya dengan bayi Amanda.

Kecurigaan Veronica semakin menguat setelah anjing miliknya terus menyalak pada sebuah pintu yang berarti ada orang yang dikenali sang anjing di balik pintu.

Veronica memilih meninggalkan rumah Amanda tanpa mencari tahu lebih lanjut mengenai Harry. Harry ternyata mengkhianati krunya dengan meledakan mobil untuk bekerja sama dengan Mulligan demi merusak kampanye yang dilakukan Jamal.

Sesampainya di rumah, Veronica mencoba mengingat terakhir kali Harry menelepon. Saat itu, Harry ditembak oleh Polisi setelah diberhentikan.

Veronica menyamar masuk ke kantor Mulligan. Dia berpura-pura meminta perlindungan pada Mulligan dari gangguan kelompok Manning.

Sementara itu, Belle berhasil melakukan scan pada alat keamanan untuk masuk ke kantor Mulligan. Akankah rencana perampokan yang dibuat Veronica berhasil dijalankan? Bagaimana hubungannya dengan Harry yang ternyata masih hidup?

Pendalaman Karakter yang Solid

widows-3_

Widows nggak tergesa-gesa menyajikan ketegangan. Sebaliknya, ia justru berjalan secara perlahan untuk memberikan pendalaman pada para karakternya. Satu per satu akan diberi kesempatan untuk memperlihatkan siapa mereka dan motif mereka sehingga membentuk sebuah plot yang rumit tapi tertata dengan rapi.

Veronica merupakan janda dari Harry yang bekerja sebagai guru dan memiliki seorang anak. Viola Davis adalah pilihan yang tepat untuk memerankan Veronica.

Peran dia yang seorang ibu, seorang guru, lalu merencanakan aksi perampokan merupakan paradoks yang menarik. Viola berhasil menghidupkan Veronica menjadi karakter yang memorable. Apalagi setelah adegan yang melibatkan Amanda.

Alice kehilangan tempat tinggalnya dan merupakan korban KDRT suaminya yang merupakan rekan Harry. Dia terpaksa menggantungkan hidup dengan menjadi selingkuhan pria kaya.

Linda dulu memiliki toko, tapi lenyap karena suaminya gemar berjudi. Suami Linda juga rekan Harry. Ada juga Belle yang nggak terkait dengan Harry. Dia adalah seorang pengasuh anak.

Bukan hanya para protagonis yang diberi pendalaman, para antagonis pun demikian. Jamal Manning merupakan seorang politisi sekaligus ketua kelompok kriminal di Chicago.

Sedangkan Jack Mulligan adalah seorang yang sebenarnya nggak tertarik dengan politik. Dia mau mencalonkan menjadi anggota dewan karena akan mendatangkan keuntungan berupa uang untuk dirinya.

Mengangkat Banyak Isu

widows-4_

Widows bukan hanya mengangkat tentang pencurian melainkan ada banyak isu yang disertakan. Isu yang pertama adalah politik. Dunia politik di film garapan sutradara Steve McQueen ini dikemas dengan tajam dan hebatnya terhubung pada plot secara halus.

Nepotisme, korupsi, suap serta cara kotor untuk mendapatkan simpati dan suara masyarakat ikut dibahas.

Isu kedua yang diangkat adalah rasisme dengan tokoh Tom Mulligan yang bertindak rasis. Tom menganggap politik adalah tempat bermainnya untuk mendapatkan keuntungan termasuk dari orang-orang kulit hitam. Selain itu,  ada juga pernikahan Veronica dan Harry yang keduanya berasal dari ras dan kelas berbeda.

Selain kedua isu tadi ada juga pengkhianatan yang dimunculkan di momen yang nggak terkira. Banyaknya isu yang dimasukan ke dalam plot nggak membuat film ini terasa berat. Isu-isu disampaikan dengan ringan tanpa ada tendensi untuk mengajari.

Bukan hal mudah untuk menjahit isu-isu ke dalam plot utama yang merupakan perampokan. Tapi, film ini berhasil melakukannya.

Adegan Aksi

widows-5_

Sebagai sebuah film bertema perampokan, mungkin akan merangsang ekspektasi pada adegan-adegan yang menampilkan cara pintar dalam eksekusinya. Widows pun melakukan hal demikian tapi jangan berharap akan ada banyak aksi.

Kita lebih diarahkan untuk merasakan perasaan para karakternya secara psikologis, memahami berbagai intrik yang menjerat, sampai bagaimana cara melakukan perampokan agar bisa berjalan sukses.

Secara sinematografi, film ini berhasil menampilkan Chicago dengan brilian lewat adegan kampanye Mulligan. Adegan itu menyoroti kumpulan orang serta kondisinya yang heterogen.

Ada juga adegan yang menampilkan Alice harus tinggal di apartemen mewah tapi dibuat begitu dingin sesuai dengan nasibnya yang terpaksa menjadi selingkuhan untuk mendapatkan uang.

Widows menampilkan karakter-karakter wanita yang berbeda ras dan latar belakang ekonomi dalam menjalankan sebuah misi. Durasi selama 130 menit rasanya bukanlah masalah untuk film dengan cerita yang realistis, solid dan mengangkat tema women empowerment dengan cara yang berani.

Perlu diingat juga, karakter utama film bertema perampokan ini semuanya wanita! Ada film lain yang serupa? Tulis judulnya di bawah yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram