bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Why Him, Usaha Memenangkan Hati Calon Mertua

Ditulis oleh Aditya Putra
Why Him?
3.1
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bagi kebanyakan orang yang ingin menikah, restu orang tua merupakan hal yang wajib untuk didapatkan. Selain karena alasan yang diperintahkan ajaran agama, restu calon mertua akan berpengaruh besar pada kehidupan pernikahan.

Pasalnya, pernikahan berarti menyatukan dua keluarga sehingga hubungan dengan orang tua masing-masing harus dibangun dengan baik.

Ada banyak hal yang bisa menentukan apakah orang tua akan memberikan restu atau nggak. Beberapa di antaranya yaitu masalah latar belakang, pekerjaan dan yang paling sering dipermasalahkan adalah karakter.

Film Why Him? bercerita tentang seseorang dengan karakternya nyentrik berusaha meminta restu orang tua wanita yang dicintainya. Simak reviewnya berikut ini yuk!

Baca juga: Review & Sinopsis Film Drama Comedy The Stand In (2020)

Sinopsis

Sinopsis

Stephanie Fleming, seorang mahasiswi Stanford mengajak pacarnya Laird Mayhew mampir ke apartemennya untuk bersantai sambil menonton Netflix. Sementara itu, Ned, ayah Stephanie merayakan ulang tahunnya yang ke-55 bersama keluarga serta sahabat-sahabatnya.

Stephanie terhubung dengan sang ayah lewat webcam untuk memberi ucapan tapi diganggu oleh Laird. Stephanie mengundang orang tuanya, Ned dan Barb, serta adiknya Scotty untuk datang ke rumah milik Laird di Silicon Valley.

Ned terkejut melihat rumah Laird yang mewah serta penampilan Laird yang seperti berandalan. Stephanie menjelaskan pada Ned bahwa Laird adalah CEO perusahaan video gim sehingga membuatnya kaya raya.

Laird mengajak orang tua Stephanie untuk berkeliling di rumahnya. Alih-alih bersikap sopan, Laird malah mengucapkan banyak umpatan yang baginya adalah hal biasa.

Bahkan dia juga sempat membuat komentar yang nggak nyaman didengar Barb. Dia kemudian memperlihatkan tato bergambar kartu ucapan Natal yang biasa dikirim keluarga Flemming.

Ned mengeluhkan kelakuan Laird pada Stephanie. Stephanie meminta sang ayah untuk memberi kesempatan lebih banyak demi bisa mengenal Laird lebih baik.

Ned mengungkapkan keinginannya agar Stephanie nggak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk pacaran dan lebih fokus untuk menyelesaikan program studinya.

Laird mengajak Ned untuk berjalan-jalan ke sekitaran rumahnya yang masih berupa hutan. Dia mengatakan butuh restu dari Ned karena ingin segera melamar Stephanie agar keduanya bisa menikah. Ned menjawab nggak merestui Laird sebagai calon menantunya.

Laird yang mengira Ned akan mengiyakan permintaannya, nggak menyerah begitu saja. Dia berjanji akan memenangkan hati Ned bahkan mulai mengganggu Ned dengan sebutan ayah.

Laird berupaya memenangkan hati Ned dengan membuatkan tempat bowling di dalam rumahnya. Ned bergeming dengan keputusannya. Kegagalan itu nggak membuat Laird mundur.

Dia mengajak keluarga Flemming untuk menghadiri pesta yang dihadiri oleh investor-investor dunia digital. Ned tetap pada pendiriannya, terlebih dia merasa usahanya tergerus oleh perubahan dunia yang semakin digital.

Laird meminta keluarga Flamming untuk berkumpul di rumahnya. Dia menyatakan sudah membeli perusahaan percetakan milik Ned yang tengah dilanda kesusahan serta membayar utang-utangnya.

Hal itu dia lakukan sebagai wujud hadiah untuk Ned. Ned malah marah besar dan memukul Laird. Stephanie dan Barb harus memisahkan keduanya yang bertengkar.

Pertengkaran Laird dan Ned membawa lebih banyak masalah. Stephanie mengungkapkan bahwa dia sudah nggak melanjutkan program studinya dan akan mengurus yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan yang dibiayai oleh Laird.

Ned marah karena sang anak sudah berani mengambil keputusan tanpa melibatkannya. Kemarahannya makin besar karena Barb sudah mengetahui hal tersebut.

Berbagai masalah yang menghambat hubungannya dengan Laird, membuat Stephanie memikirkan ulang keputusan-keputusannya.

Sementara itu, Laird harus mencari cara bagaimana agar bisa mendapat restu dari Ned. Natal yang merupakan waktu untuk berkumpul keluarga akan segera tiba dan Laird ingin semua masalah segera selesai. Apa lagi yang harus dilakukan oleh Laird agar bisa menikahi Stephanie?

Mengangkat Perbedaan Anak Muda dan Orang Tua

Mengangkat Perbedaan Anak Muda dan Orang Tua

Tema yang diangkat dalam Why Him? adalah perbedaan anak muda dengan orang tua. Ned sebagai ayah merupakan tipikal orang tua yang kaku dan berpikiran konvensional. Baginya internet terbuat dari smoke and mirror. Sedangkan Laird merupakan seseorang yang berjiwa bebas.

Di rumahnya ada pajangan yang berbau erotis, urine rusa disimpan dalam aquarium, ditambah dia bisa mengumpat seenaknya walau ada Scotty yang masih anak-anak.

Baik Ned, Laird maupun Stephanie diberikan pendalaman yang kuat walau Ned dan Laird-lah yang menjadi nyawa dari film garapan sutradara John Hamburg ini.

Perbedaan sifat keduanya yang bertolak belakang dijadikan andalan untuk menggerakan plot utama. Formula ini bukanlah sesuatu yang baru karena banyak film yang juga menggunakan cara serupa.

Perbedaan karakter Ned dan Laird dijadikan penggerak untuk unsur komedi. Ketika Ned diharuskan mengeluarkan ekspresi datar sebagaimana karakternya menjadi orang tua, Laird digambarkan sebagai sosok yang gila. Untuk urusan komedi, film ini berhasil menyajikan suguhan yang menghibur.

Formula Cerita

Formula Cerita

Why Him? sekilas akan membawa penonton teringat akan film macam Meet the Parents yang juga mengangkat cerita yang nyaris sama. Perbedaannya adalah Why Him? lebih brutal dalam cara penyampaiannya.

Ketika film lain akan menggunakan karakter yang baik-baik, film ini malah memilih sosok eksentrik seperti Laird yang nyaris sepanjang film menggunakan tanktop atau bahkan nggak menggunakan baju dan sering berkata kasar.

Secara keseluruhan, cerita di dalam film ini terasa terlalu predictable. Kita bisa membaca ke arah mana cerita akan bergerak. Untungnya hal itu dikemas dengan cukup menarik dengan menampilkan referensi-referensi jaman dahulu yang merupakan selera dari Ned dan Barb.

Mungkin memang film ini bukan ditujukan supaya penonton berpikir keras dan lebih dimaksudkan sebagai hiburan saja.

Secara sinematografi, film ini nggak banyak memberi sajian spesial. Penggunaan mid shot menjadi andalan sebagaimana cerita banyak digerakan oleh dialog antar tokoh.

Hanya saja caranya mengambil pemandangan di rumah Ned yang terletak di Silicon Valley benar-benar pintar. Kamera bisa merekam berbagai sudut rumah yang dimiliki oleh orang berkarakter unik.

Keegan-Michael Key Mencuri Perhatian

Keegan-Michael Key Mencuri Perhatian

James Franco berhasil menjadi sosok Laird yang gila di Why Him? Begitu juga dengan Bryan Cranston yang berperan sebagai Ned serta Megan Mullally yang berperan sebagai Stephanie.

Tapi ada karakter lain yang bisa menghidupkan cerita dari segi komedi yaitu Gustav yang diperankan oleh Keegan-Michael Key.

Gustav adalah manajer sekaligus guru bela diri dari Laird. Selain itu dia juga menjadi asisten, penasihat bisnis sampai seorang pilot helikopter.

Seseorang yang multi talenta bukan? Bergerak dengan cara yang melambai dan menggunakan aksen yang unik, setiap kehadiran Gustav menjadi penguat unsur komedi. Kehadirannya juga bukan hanya tempelan karena berpengaruh pada plot utama.

Why Him? nggak memberikan terobosan sebagai film yang mengusung genre romcom dan drama. Tapi film ini berhasil menggerakan kita secara emosional dengan cara yang menghibur.

Durasi selama 111 menit rasanya nggak terlalu panjang untuk menonton film keluarga yang sebaiknya nggak ditonton bersama keluarga karena berpotensi untuk membuat kondisi menjadi canggung. Menurutmu karakter seperti Laird menarik atau sebaliknya, guys? Tulis di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram