bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Whip It, tentang Pencarian Jati Diri

Ditulis oleh Aditya Putra
Whip It
3.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setiap anak dilahirkan dengan karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Ketika tumbuh, orang tua berperan untuk memberi pengarahan pada anak.

Dengan begitu, anak bisa mengeluarkan potensi maksimalnya. Tapi beberapa orang tua kadang memaksakan kehendak mereka. Anak diarahkan pada bidang yang nggak mereka sukai. 

Seorang perempuan selalu diidentikkan dengan dunia yang feminim. Maka dari itu, anak-anak perempuan diarahkan untuk menjadi sosok-sosok yang cantik dan elegan. Padahal ada beberapa perempuan yang tomboy.

Preferensi mereka bukanlah pada hal-hal yang bersifat feminim melainkan sebaliknya. Film Whip It mengangkat cerita tersebut. Simak sinopsis dan review filmnya yuk!

Sinopsis

whip it-2_
  • Tahun Rilis: 2009
  • Genre: Sports, Drama, Comedy
  • Produksi: Mandate Pictures, Flower Films, Babe Ruthless Productions, Dune Entertainment
  • Sutradara: Drew Barrymore
  • Pemain: Elliot Page, Maria Gay Harden, Kristen Wiig, Drew Barrymore, Juliette Lewis

Bliss Cavendar adalah seorang perempuan berusia belasan tahun yang tinggal di Bodeen, Texas. Ibunya, Brooke mendorong Bliss ikut berbagai ajang kecantikan. Bliss sama sekali nggak tertarik. Ketika berbelanja dengan sang ibu, Bliss bertemu dengan tiga pemain roller derby. Bliss merasa terpukau dengan apa yang dilihatnya.

Bliss mengajak sahabatnya, Pash, menonton pertandingan roller derby. Pertandingan itu mempertemukan Holly Rollers melawan Hurl Scouts.

Dalam pertandingan itu, Holly Rollers keluar sebagai pemenang. Bliss mencoba menanyakan try out supaya bisa bergabung dengan Hurl Scouts. Dia pun harus berbohong dengan mengatakan usianya sudah 21 tahun.

Try out untuk menjadi pemain Hurl Scouts berjalan mulus bagi Bliss. Oleh teman-temannya dia diberi julukan Babe Ruthless. Beberapa anggota Hurl Scouts berteman baik dengan Bliss. Mereka adalah Maggie Mayhem, Bloody Holly dan Smashley Simpson.

The Hurl Scouts nggak juga meraih kemenangan. Bahkan setelah kalah pun mereka terlihat bergembira. Hal itu mengganggu pelatih mereka, Razor.

Iron Maven, anggota Holy Rollers melihat kehadiran Bliss sebagai ancaman. Dia pun mulai mengungkit masalah usia Bliss. Bliss merasa bahwa bermain di roller derby mengubah hidupnya.

Dia harus mulai bersikap berani. Oleh karena itu, dia akhirnya berani melawan para perundung di sekolahnya. Dia juga akhirnya berani punya hubungan dengan teman sekolahnya, Oliver.

Performa The Hurl Scouts nggak kunjung membaik. Mereka terus-menerus mengalami kekalahan. Razor memiliki ide jitu. Dia membayar lawan untuk menggunakan cara bermain The Hurl Scouts.

Dengan begitu, anak asuhnya bisa memahami bahwa mereka punya potensi untuk berkembang lebih baik lagi. Kepercayaan diri The Hurl Scouts pun tumbuh.

The Hurl Scouts mulai bisa memenangkan pertandingan. Performa positif itu berhasil dipertahankan. Mereka pun harus bertanding melawan The Holly Rollers untuk memenangkan kejuaraan.

Pash setia menonton Bliss bertanding di arena roller derby. Suatu hari, dia kedapatan minum minuman beralkohol. Polisi pun menangkapnya karena Pash belum cukup umur.

Kabar Pash ditangkap sampai ke telinga orang tua Bliss. Brooke menentang keras hobi Bliss bermain roller derby. Sang ibu merasa anaknya harus menjadi perempuan feminim.

Selain itu, dia pun khawatir sang anak akan terluka. Pasalnya, roller derby merupakan olahraga yang sarat akan kontak fisik. Kekhawatiran itu bertambah karena rekan-rekan Bliss nggak berpenampilan sopan.

Bliss diminta untuk berhenti bermain roller derby oleh ibunya. Masalah lain datang pada Bliss. Pash marah besar karena menganggap Bliss meninggalkannya ketika punya masalah.

Bliss pun kabur dari rumah dan tinggal bersama Maggie. Maggie ternyata mempunyai seorang anak laki-laki. Dia pun memberikan saran pada Bliss bagaimana cara menghadapi hidup.

Masalah lain kembali mendera Bliss. Dia menemukan foto Oliver dengan perempuan lain di media sosial. Banyaknya masalah membuat Bliss kembali ke rumah.

Dia pun bersiap ikut kontes kecantikan seperti keinginan ibunya. Bliss dilanda dilema. Hari dia harus tampil dalam kontes kecantikan bentrok dengan laga final melawan The Holly Rollers. Pilihan mana yang akan diambil oleh Bliss?

Pencarian Jati Diri Remaja

whip it-3_

Whip It berfokus pada pencarian jati diri remaja. Film dibuka dengan Bliss yang memperlihatkan ekspresi nggak nyaman. Pasalnya, warna rambutnya harus diubah drastis. Dia juga harus mengikuti kontes kecantikan. Bagi Bliss kontes kecantikan bukanlah dunia yang diinginkannya. Oleh karena itu, dia mencoba mencari dunia yang lain.

Film ini pun menunjukkan kehidupan remaja dengan cukup lengkap. Bliss digambarkan bekerja di sebuah kedai di waktu luangnya. Di sekolah, dia menjadi korban perundungan. Dia juga nggak cukup berani untuk berbicara dengan pria pujaannya.

Hal itu berubah sejak pertemuannya dengan roller derby dan The Hurl Scouts. Bliss seperti menemukan dunia baru yang memahami jati dirinya.

Elemen Lain di Luar Roller Derby

whip it-4_

Whip It mengangkat cerita tentang olahraga roller derby. Pada praktiknya, ada lebih banyak elemen yang dihadirkan.

Elemen pertama adalah hubungan antara ibu dan anak. Brooke ingin Bliss menjadi perempuan feminim. Oleh karena itu, dia mengarahkan anaknya agar ikut kontes kecantikan. Sedangkan Bliss merasa bahwa dia bukanlah sosok feminim.

Elemen kedua adalah tentang Bliss yang bukan tipikal perempuan kebanyakan. Dia menyukai sesuatu yang berbahaya. Roller derby merupakan representasi dari keinginannya itu.

Itulah sebabnya, dia langsung mengikuti try out masuk menjadi pemain The Hurl Scouts. Dia akhirnya menemukan bahwa dia punya kecepatan di atas rata-rata sebagai pemain roller derby.

Elemen ketiga dari film ini adalah bagaimana Bliss mencoba mengatasi semua masalah yang datang. Sebagai remaja, dia membutuhkan bimbingan dari orang yang lebih tua.

Dalam hal ini, Maggie sebagai rekan setimnya, memberi banyak peran. Dia menunjukkan bahwa wanita pun bisa survive dalam masalah yang pelik. Begitu juga bimbingan dari Brooke. 

Walau Brooke nggak setuju, Bliss merasa membutuhkan dukungan sang ibu. Hubungan Bliss dengan ibunya di film ini mengingatkan kita dengan hubungan ibu dan anak pada umumnya.

Kita bisa jadi menentang keinginan ibu. Tapi pada akhirnya kita tetap membutuhkan dukungan dari sosok ibu. Tipikal love hate relationship yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari.

Cerita yang Predictable

whip it-5_

Whip It nggak menyajikan kejutan berarti dalam alur ceritanya. Bahkan ceritanya pun sangatlah predictable. Walau mudah diprediksi, unsur komedi dan drama yang dihadirkan cukup tepat sasaran.

Kedua unsur itu saling melengkapi satu sama lain. Hasilnya, film ini menjadi film yang menyenangkan untuk ditonton. Hal itu dilengkapi juga dengan pendalaman karakter Bliss yang solid.

Secara sinematografi, film ini nggak menghadirkan suguhan yang spesial. Keistimewaan film ini berfokus pada cerita yang relevan dan menyentuh.

Elliot Page berhasil tampil prima sebagai Bliss. Kita bisa melihat perubahan karakternya dari awal film sampai di akhir film. Perubahan itu pun terasa natural dengan didukung oleh cerita yang tepat.

Whip It nggak terfokus pada permainan roller derby. Sebagai gantinya, film ini lebih terfokus pada drama pemain roller derby. Walau begitu, keseruan pertandingan roller derby tetap dihadirkan.

Durasi selama 111 menit terasa proporsional untuk menyajikan film yang ceritanya hangat dan menyenangkan. Film tentang remaja yang seru menurut kamu apa guys? Tulis judulnya di bawah, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram