bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review What to Do with the Dead Kaiju? (2022)

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
What to Do with the Dead Kaiju?
2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dalam bahasa Jepang, film ini dikenal dengan judul Dai Kaiju no Ato Shimatsu. Film ini disutradarai oleh Satoshi Miki dan diproduksi oleh Shochiku dan Toei. Di Jepang sendiri, film ini telah ditayangkan perdana pada 4 Februari 2022. Sementara di Indonesia, film ini baru dirilis pada 27 Juli 2022.

Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan tentang kematian Kaiju (monster raksasa) yang selama ini telah menyerang Jepang. Lantas, apakah yang akan terjadi pada bangkai Kaiju tersebut? Bagaimana, kapan, siapa dan dengan cara apa mereka menangani bangkai Kaiju tersebut? 

Premis yang cukup menarik bukan? Tapi, sebelum memutuskan menonton film ini, sebaiknya kamu membaca dulu ulasan dari Bacaterus berikut ini.

Sinopsis

what to do with the dead kaiju_sinopsis_

Suatu ketika, monster besar yang telah mengusik hidup manusia dalam kengerian, tiba-tiba mati. Orang-orang merasa senang mendengar berita tersebut, sehingga mereka bisa melakukan berbagai aktivitas kembali.

Sementara itu, Kaiju yang telah mati perlahan mulai membusuk. Hal tersebut membuat pemerintahan melakukan langkah selanjutnya untuk merencanakan akan cara menangani bangkai Kaiju tersebut.

Pasukan Khusus yang berada di bawah kendali pemerintah mulai melakukan penelitian dan penanganan pada operasi tersebut. Obina Arata, anggota Pasukan Khusus yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam operasi ‘pembuangan’ bangkai Kaiju.

Para anggota Pasukan Khusus mulai melakukan penelitian tentang kemungkinan bakteri dan lain sebagainya pada bangkai Kaiju. Mereka pun mulai memikirkan cara untuk membuang bangkai tersebut.

Sementara itu, di dalam pemerintahan sendiri, para menteri sibuk saling tunjuk untuk melakukan sesuatu pada bangkai Kaiju. Ketika ada berita kemungkinan kalau bangkai Kaiju itu aman, beberapa menteri dan Perdana Menteri memutuskan untuk menjadikan bangkai Kaiju itu sebagai salah satu pusat wisata.

Berita ini pun mulai tersebar ke berbagai negara lainnya, dan mereka sibuk ingin memiliki bangkai Kaiju juga. Tiba-tiba, para peneliti di Pasukan Khusus mulai menemukan peningkatan suhu pada bangkai Kaiju.

Secara bertahap, suhunya bahkan meluas pada daerah sekitar yang ada di dekat bangkai Kaiju. Ternyata krisis sudah semakin dekat dan pemerintah juga Pasukan Khusus harus bergerak cepat.

Jika dibiarkan begitu saja, suatu ketika bangkai Kaiju itu bisa meledak dan gas yang ditimbulkan akan mencemari lingkungan. Orang-orang pemerintahan yang mengetahui hal tersebut mulai bingung karena hal itu bisa merugikan negara. 

Perdana menteri dan menteri-menteri yang lainnya mulai membahas kembali diskusi mengenai ‘pembuangan bangkai Kaiju’ yang masih belum menemukan jalan keluar.

Dalam keadaan krisis itu, menteri Lingkungan Hidup berusaha mencari terbaik untuk mengatasi bangkai Kaiju. Dia merasa harus melakukan hal tersebut agar divisinya tidak direndahkan lagi oleh menteri yang lainnya.

Dalam eksekusinya, Arata yang sempat menghilang beberapa tahun, mengambil alih rencana pembuangan bangkai Kaiju. Dibantu oleh mantan kekasihnya, Amane Yukino, sebagai sekretaris Menteri Lingkungan Hidup, mulai melakukan beberapa rencana untuk pembuangan bangkai Kaiju.

Bisakah Arata menghentikan ledakan pada bangkai Kaiju itu? Lalu, rahasia dan misi apakah yang dipercayakan pada Arata?

Premis Film yang Menarik

what to do with the dead kaiju_Premis Film yang Menarik_

Film yang berdurasi 115 menit ini memiliki premis yang menarik dan cukup membuat penasaran. Jika kamu pernah menonton film mengenai monster yang menyerang kota, seperti Godzilla dan film-film pop culture Jepang lainnya, tentu kamu akan bertanya-tanya, apa yang akan terjadi pada monster yang telah kalah? 

Berharap dengan menonton ini memiliki jawaban atas pertanyaan di atas. Tapi, sayangnya semua ekspektasi itu hancur seketika saat selesai menonton film ini. 

Padahal di awal cerita film ini sudah dikemas dengan cukup bagus dan cukup menjanjikan, mulai dari situasi yang memperlihatkan kepanikan warga, para politisi dan didukung oleh sinematografinya yang sudah cukup bagus. Apalagi dengan adanya tambahan dari efek CGI yang sudah terbilang halus.

Akting dari para pemainnya sudah baik, terutama para aktor veterannya. Ya, di film ini cukup banyak aktor veteran. Bagi yang sudah biasa menonton film Jepang pasti mengenali beberapa aktor veteran Jepang tersebut. Begitu pun dengan pemeran utamanya Yamada Ryosuke dan Tsuchiya Tao.

Unsur Politik, Gag Khas Jepang dan Adegan yang Tak Perlu

dead kaiju_Unsur Politik, Gag Khas Jepang dan Adegan yang Tak Perlu_

Secara garis besar, film ini memiliki beberapa unsur tema. Seperti politik, komedi, fantasi dan drama. Debat, saling lempar tanggung jawab dan lain sebagainya ini menggambarkan permasalahan dalam badan politik. 

Kekacauan lain yang terjadi dalam politiknya ditambah dengan ketidaktegasan perdana menteri dalam mengatasi permasalahan yang bisa dibilang krusial. Juga para menteri yang kadang mendukung, kadang menjatuhkan, bahkan ‘menjilat’ supaya terlihat paling benar.

Film ini juga sering menampilkan banyak komedi, tapi tampaknya unsur komedi slapstik khas Jepang ini lebih dimengerti oleh orang Jepang sendiri. Jadi ketika menonton, agak kurang mengerti juga dengan komedi yang dilemparkan oleh para pemerannya. 

Selain itu, ada juga adegan yang menurut saya tak perlu, terutama bumbu romansa yang tiba-tiba muncul. Salah satunya kisah romansa yang digambarkan pada pemeran utama dan beberapa aktor pembantu. Apalagi ada isu perselingkuhan dan lain sebagainya, yang menurut saya tidak penting dan terkesan cringe.

Dari beberapa unsur komedi dan dramanya, saya jadi tidak heran mengapa film ini memiliki rating untuk 17+. Memang ada beberapa scene yang tampaknya tidak cocok ditonton bagi usia dibawah 17 tahun.

Ending yang Tak Disangka-sangka

what to do with the dead kaiju_Ending yang Tak Disangka-sangka_

Sebelumnya telah disebutkan, bahwa semua ekspektasi pada film ini hancur saat selesai menontonnya. Saya tidak akan menceritakan bagaimana bagian akhir pada film ini, tapi bagi yang menyukai pop culture Jepang, pasti sudah mengetahui maksud dari scene terakhir pada film ini. 

Oh iya, di akhir setelah credit masih ada sedikit scene tambahan. Scene ini menampilkan Perdana Menteri beserta Menteri Lingkungan Hidup yang memberikan berita selanjutnya setelah ending dari Kaiju terjadi.

Secara keseluruhan, film ini sebenarnya memiliki premis yang menarik. Diisi dengan kolaborasi antara Yamada Ryosuke dan Tsuchiya Tao yang dinanti-nanti oleh penggemarnya serta didukung oleh aktor veteran lainnya.

Ditambah lagi dengan sinematografi yang sudah cukup bagus. Tapi sayangnya, semua itu hancur seketika saat film berakhir.

Film ini merupakan termasuk ke dalam salah satu film parodi yang penuh lelucon. Tapi sayangnya lelucon itu sepertinya akan lebih dimengerti oleh orang Jepang sendiri. Selain itu, film ini juga menuai banyak kritik negatif di berbagai platform, termasuk rating IMDb yang rendah.

Tapi jangan khawatir, masih banyak film lainnya yang mengangkat tema tentang monster yang jauh lebih seru. Kamu juga bisa membaca ulasan film yang mengambil tema tentang monster di Bacaterus.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram