Sinopsis dan Review Welcome to Wedding Hell (2022)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Welcome to Wedding Hell
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Drama romantis yang menampilkan dinamika hubungan dua orang dewasa tidak sulit ditemukan. Namun, sedikit yang memperlihatkan konflik mengenai persiapan pernikahan secara detail.

Welcome to Wedding Hell (2022) coba mengambil sudut pandang tersebut. Gak heran pada tiga episode perdananya, permasalahan yang disampaikan terasa sangat dekat dengan keseharian.

Dibintangi Lee Jin Wook dan Lee Yeon Hee, drama yang tayang tiga hari berturut-turut dengan durasi sekitar 30 menit per episode ini, sayang dilewatkan.

Untuk kamu yang belum berpikir menikah atau sedang mempersiapkan pernikahan, Welcome to Wedding Hell (2022) punya banyak petuah. Seperti apa lengkapnya? Mari ikuti update-nya bersama-sama melalui artikel dari Bacaterus berikut ini!

Baca juga: 20 Drama Korea tentang Pernikahan yang Mengaduk Emosi

Sinopsis

Kim Na Eun dan Seo Jun Hyeong sudah berpacaran dua tahun lebih. Mereka hampir tak pernah terlibat pertengkaran. Dengan bekal itu, Kim Na Eun merasa sudah waktunya bagi mereka menikah.

Namun, saat membicarakan pernikahan lebih dulu, reaksi Jun Hyeong di luar perkiraan. Dia tampak tidak antusias. Lantas, akankah hubungan mereka terancam putus?

Episode 1-3

Review Welcome to Wedding Hell_ Ep 1 -3_

Kim Na Eun, wanita karier berusia 32 tahun menjalin hubungan dengan Seo Jun Hyeong yang berusia 4 tahun lebih tua darinya. Mereka sudah berpacaran lebih dari dua tahun.

Na Eun merasa mereka sudah cukup mengenal satu sama lain sehingga mulai berpikir ke jenjang pernikahan. Walau awalnya ragu, dia berani untuk membuka obrolan ke arah sana. 

Tanggapan Jun Hyeong ternyata tidak sebaik yang Na Eun harapkan. Pemuda itu tampak menghindar setiap Na Eun bicara soal pernikahan.

Melihat reaksi kekasihnya yang seperti itu Na Eun pesimis dan mulai berpikir macam-macam. Hingga pada satu malam mereka mendapat hadiah makan malam di kapal pesiar.

Suasana hati Na Eun yang sedang buruk tidak membaik dengan hadiah itu. Namun, kejutan besar ternyata sudah menantinya. Jun Hyeong rupanya sudah menyiapkan acara lamaran yang romantis. Sebenarnya dia bukan menghindar tetapi kaget karena Na Eun membahas pernikahan lebih dulu. 

Selama ini Jun Hyeong gelisah dan menunggu. Ketika akhirnya dia berencana melamar, Na Eun ternyata juga memikirkan hal yang sama. Lamaran Jun Hyeong diterima Na Eun dengan hati bahagia.

Atas masukan teman Na Eun, Choi Hui Seon, yang lebih dulu punya pengalaman menikah, mereka harus mengadakan pertemuan dua keluarga lebih dulu. Na Eun yang sama sekali awam pun mengikuti sarannya.

Kedua keluarga akhirnya bertemu untuk pertama kali. Pertemuan itu berjalan lancar walau ada sedikit pembicaraan yang membuat canggung, terutama dari sisi ibu Na Eun, Lee Dal Young dan ibu Jun Hyeong, Park Mi Sook. Mereka terlihat bersaing untuk sesuatu yang tidak perlu.

Selesai dengan pertemuan keluarga, Na Eun disarankan untuk mulai membicarakan anggaran pernikahan oleh Hui Seon. Na Eun baru sadar kalau selama ini mereka tak pernah sekalipun membicarakan uang. Saat keduanya menghadiri pameran pernikahan, konflik soal anggaran ini mulai muncul. 

Jun Hyeong ingin mereka mempersiapkan pernikahan tanpa anggaran. Dia mau semua yang terbaik untuk pernikahan mereka tanpa memperhitungkan biaya.

Na Eun memiliki pemikiran sebaliknya. Dia ingin semuanya dianggarkan agar lebih efisien. Pembicaraan keduanya belum menemukan kesepakatan.

Na Eun gelisah karena dia tidak tahu berapa uang yang sudah disiapkan Jun Hyeong dan berapa uang yang dimilikinya. Jun Hyeong juga gelisah tetapi karena paparan buruk rekan-rekan sekantornya.

Hang Ho dan Il Han yang sudah lebih dulu menikah menyarankan Jun Hyeong untuk mengendalikan keuangan setelah menikah nanti. 

Sadar akan pengaruh negatif yang dia terima, Jun Hyeong semakin mensyukuri keberadaan Na Eun yang tidak menuntut apa pun. Na Eun bahkan setuju mengikuti sarannya soal pengelolaan keuangan pasca menikah.

Malam itu Jun Hyeong sangat ingin bertemu Na Eun. Secara kebetulan Na Eun juga berencana menemuinya untuk menyerahkan catatan aset yang dia miliki.

Salah paham antara keduanya terselesaikan dengan baik. Akan tetapi, saat Na Eun ingin mengetahui aset dan tabungan milik Jun Hyeong, lelaki itu belum menyiapkannya. Na Eun tidak berpikiran apa pun sampai kemudian dia menemukan catatan tagihan kartu kredit bulanan Jun Hyeong yang jumlahnya sangat besar.

Episode 4-6

Review Welcome to Wedding Hell Episode 4-6__

Na Eun memutuskan tidak akan mempermasalahkan tagihan kartu kredit Jun Hyeong. Dia hanya perlu memastikan Jun Hyeong tidak lagi boros untuk hal-hal yang tidak perlu. Na Eun senang ketika fitting gaun pengantin, Jun Hyeong menolak tawaran untuk mencoba jas yang lebih mahal. 

Na Eun optimis Jun Hyeong mulai berubah lebih bijak menggunakan uangnya. Sayang, calon suaminya itu diam-diam malah mempersiapkan bridal shower di hotel yang mahal. Jun Hyeong mengambil alih pesta yang harusnya dibuat oleh teman-teman calon istrinya itu. 

Na Eun yang mengetahuinya cukup kesal dan pesta pun sedikit terganggu. Akan tetapi, setelah dibicarakan baik-baik, Na Eun bisa mengerti.

Masalah kembali datang ketika mereka membicarakan tentang venue pernikahan. Jun Hyeong ingin pernikahan mereka digelar di hotel sementara Na Eun ingin memakai aula di perusahaannya. Pertimbangan Na Eun tentu saja karena biaya sewa hotel yang cukup mahal. 

Selain itu, aula perusahaannya menjadi tempat bersejarah untuk Na Eun karena di sanalah Na Eun membayangkan menikah dengan Jun Hyeong sebelum akhirnya dilamar. Na Eun akan setuju menikah di hotel jika Jun Hyeong bisa memberinya alasan logis. 

Jun Hyeong lalu menemui sang ibu, Park Mi Sook, dan mendapat titipan bahwa pesta pernikahannya nanti tidak boleh memalukan reputasi ayahnya. Jun Hyeong semakin yakin pestanya nanti harus dilaksanakan di hotel.

Namun, saat bertemu Na Eun dia merasa alasan menjaga reputasi ayahnya terlalu memalukan. Na Eun sendiri menggunakan sang ayah sebagai alasan untuk mempertahankan keinginannya menikah di aula.

Kenyataannya, Kim Soo Chan, ayah Na Eun, memang lebih setuju jika pernikahan digelar di aula perusahaan putrinya. Dia menyadari kondisi ekonominya lebih rendah daripada keluarga Jun Hyeong, sehingga tidak dia ingin membanggakan bahwa putrinya bekerja di sebuah perusahaan besar.

Alasan itu membuat Jun Hyeong akhirnya mengalah. Park Mi Sook pun menerimanya tetapi dia ingin menyiapkan kotak pernikahan tradisional sendirian untuk Na Eun.

Barang-barang yang Mi Sook pilih berharga mahal. Dia sengaja melakukan itu untuk menunjukkan standar keluarganya. Mi Sook juga sengaja tidak melepas tag harga pada salah satu hadiah yang diberikan. Lee Dal Young, ibu Na Eun, tersinggung dengan sikap calon besannya itu.

Dia lantas menyerahkan buku tabungan pada Na Eun agar putrinya bisa membeli hadiah pernikahan untuk besannya dengan harga setimpal.

Ketika berkunjung sebagai ucapan terima kasih, Mi Sook meminta maaf pada Na Eun atas perbuatannya. Mi Sook diam-diam menyadari sikapnya sangat kekanakan dan dapat menyakiti calon menantunya. 

Mi Sook beralasan bahwa dia memang sengaja tidak melepas tag harga karena jika Na Eun tidak suka dengan barang pemberiannya, barang tersebut bisa dikembalikan. Na Eun mengerti alasan calon mertuanya itu dan memilih tidak mempermasalahkannya.

Episode 7-9

Episode 7-9

Rencana Na Eun memberikan hadiah pernikahan berupa jam tangan yang sangat diinginkan Jun Hyeong cukup sulit terwujud.

Jun Hyeong yang tahu Na Eun kesulitan berinisiatif mencari cara lain hingga dia mendapatkan jam yang diinginkan, tapi berharga lebih mahal. Sekalipun Jun Hyeong bahagia, Na Eun tidak puas. Dia cukup kesal sampai membuat Jun Hyeong bingung.

Jun Hyeong mencari tahu melalui Hui Seon alasan kemarahan Na Eun. Setelah mendengar penjelasannya, Jun Hyeong segera meminta maaf pada calon istrinya itu.

Esoknya mereka sepakat mencari perabot rumah tangga. Na Eun terkesan dengan pilihan furniture di rumah Jun Hyeong. Rupanya furniture-furniture di rumah calon suaminya itu diatur oleh calon ibu mertuanya, Park Mi Sook.

Mendengar pujian dari Na Eun, Mi Sook semangat untuk menemani mereka berbelanja furniture. Sayang, agenda tersebut justru menjadi masalah baru.

Mi Sook dinilai terlalu memaksakan referensinya. Na Eun sendiri terdengar berani menolak perabot-perabot pilihan calon mertuanya tersebut.

Mi Sook dan Jun Hyeong lantas berselisih paham saat Na Eun menerima telepon. Wanita paruh baya tersebut tersinggung dan memutuskan pulang lebih dulu.

Akibat kejadian itu Na Eun dan Jun Hyeong menjadi sangat canggung. Jun Hyeong tidak bisa berkonsentrasi dan membuat Na Eun kecewa. 

Keduanya pun bertengkar lagi. Na Eun menunggu Jun Hyeong mengabari lebih dulu, tetapi lelaki itu malah merasa tenang tidak berkabar seharian. Hingga akhirnya Na Eun menghubungi dan mengajak Jun Hyeong makan.

Setelah drama soal furniture selesai, keduanya berbaikan dan memutuskan untuk mencari rumah lebih dulu. Urusan rumah, Jun Hyeong percaya pada calon ibu mertuanya, Lee Dal Young, yang sudah menjadi agen real estate selama 20 tahun.

Mereka sepakat mencarinya bersama-sama, tetapi kejutan datang kala Mi Sook tanpa diduga ikut serta. Mi Sook ingin meminta maaf pada Na Eun atas kejadian kemarin dan mentraktir mereka makan.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram