bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review We Have a Ghost, Kemunculan Hantu yang Jadi Viral

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
We Have a Ghost
2.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pindah ke rumah baru, Kevin bertemu dengan hantu di ruang loteng. Bukannya takut, dia malah berteman dengan sang hantu yang kemudian menjadi viral karena videonya disebar ke media sosial oleh ayahnya.

Mendadak CIA datang ke rumah mereka untuk menangkap hantu itu yang ternyata pergi bersama Kevin untuk mencari penyebab kematiannya.

We Have a Ghost adalah film horor komedi karya Christopher Landon yang dirilis oleh Netflix pada 24 Februari 2023. Dibintangi oleh David Harbour dan Anthony Mackie, film ini kembali memamerkan keahlian Landon dalam membesut film horor yang ringan dan menghibur seperti yang dilakukannya di film Freaky (2020).

Dengan premis menarik tentang hantu yang viral, film ini sepertinya menjanjikan banyak hal baru. Benarkah demikian? Review berikut akan mengulas lebih dalam film yang berdasarkan cerita pendek karya Geoff Manaugh ini.

Baca juga: 10 Film Horor Komedi Terbaik yang Seram Tapi Lucu

Sinopsis

Review We Have a Ghost_sinopsis_

Keluarga Presley melihat rumah yang hendak mereka beli di daerah Illinois. Rumah ini sendiri sudah setahun tidak dihuni sejak ditinggal pergi keluarga sebelumnya yang ditakuti oleh hantu.

Meski kedua anaknya, Fulton dan Kevin, tidak yakin ayah mereka jadi membeli rumah ini, namun akhirnya Frank membuat mereka pindah secara permanen setelah melunasinya.

Kevin yang pendiam mendengar suara aneh di kamar loteng. Dia bertemu dengan sesosok hantu yang langsung direkam dengan ponselnya.

Bukannya takut, Kevin malah tertawa dan membuat hantu itu pergi. Keesokan harinya, Kevin menemui hantu itu lagi di loteng dan mencoba berkomunikasi. Tapi hantu itu, yang dipanggil Ernest karena baju yang dipakainya, tidak bisa bicara.

Fulton menemukan video yang direkam oleh Kevin dan memanggil ayah mereka. Frank dan Fulton langsung mengunggahnya ke kanal YouTube yang ternyata menjadi viral.

Mel yang awalnya belum tahu dan ketakutan ketika pertama kali melihat Ernest, ikut menyetujuinya demi keuntungan bagi keluarga mereka yang sedang mengalami krisis finansial.

Kevin bertemu dengan Joy di sekolah. Tetangganya itu kemudian ikut melakukan investigasi tentang identitas asli Ernest.

Video Ernest menjadi viral dan rumah mereka diserbu oleh para penggemar yang ingin melihatnya. Kevin dan Joy memotivasi Ernest untuk mencoba keluar dari rumah dan menemukan jawaban atas pertanyaan yang dicarinya selama ini. Mereka justru dikejar oleh para fans.

Rumah mereka kedatangan ahli spiritual Judy Romano yang akan melakukan wawancara dengan Ernest. Atas anjuran Kevin, Ernest muncul dan menakut-nakuti mereka hingga membuat Judy loncat dari jendela. Fulton yang merekam kejadian ini mengunggahnya ke kanal YouTube sebagai content terbaru yang juga menjadi viral.

Popularitas ini mengundang perhatian Dr. Leslie Monroe yang merupakan agen CIA. Dia mengunjungi rumah keluarga Presley untuk menangkap Ernest namun dihalangi oleh Frank dan Mel.

Kevin dan Joy menemukan petunjuk dari sebuah bar di mana mereka menemukan foto Ernest sang hantu bersama Ernest sang pemilik rumah di masa lalu. Mereka bertiga akhirnya melakukan perjalanan ke luar kota untuk menemui Ernest sang pemilik rumah.

Di sebuah taman, Ernest menampakkan diri dan berusaha mendekati seorang anak gadis yang sedang bermain. Terekam oleh kamera, CIA mendapat kewenangan untuk menangkap Ernest. Mereka kemudian menyandera keluarga Presley di rumahnya dan menyebar berita bahwa Kevin diculik oleh Ernest.

Di sebuah minimarket, terjadi insiden penembakan oleh polisi kepada mereka. Berusaha melarikan diri, justru mereka terlibat dalam aksi kejar-kejaran di jalan raya.

Aksi kejar-kejaran itu akhirnya membuat banyak kecelakaan dan kerusakan, termasuk mobil yang mereka kendarai. Setelah menginap di sebuah motel, mereka melanjutkan perjalanan dengan mobil curian.

Sesampai di rumah Ernest, mereka mendengar sebuah cerita yang menggambarkan bahwa Ernest sang hantu, yang aslinya bernama Randy, adalah ayah yang tidak bertanggung jawab.

Dia meninggalkan putrinya yang masih kecil kepada mereka sebelum pergi menghilang. Namun, mereka keburu ditangkap oleh CIA sebelum cerita itu usai.

Kevin dan Joy dipulangkan ke rumah, sementara Randy ditahan di sebuah fasilitas penelitian canggih. Keluarga Presley dikejutkan oleh kehadiran Ernest yang menyerang mereka di rumah.

Misteri apakah yang disembunyikan oleh Ernest? Apakah Randy bisa keluar dari fasilitas itu dan membantu keluarga Presley? Tonton terus keseruan film ini hingga usai untuk mendapatkan jawabannya.

Memiliki Konsep yang Menarik

We Have a Ghost_Memiliki Konsep yang Menarik_

We Have a Ghost awalnya terlihat seperti sebuah film horor ringan biasa di mana penghuni rumah yang baru akan diteror oleh sesosok hantu.

Menariknya ternyata hantu yang muncul tidak menakutkan sama sekali dan bisa terekam kamera dengan baik. Dan tidak diduga, ternyata video yang diunggah oleh keluarga ini membuat sang hantu menjadi viral.

Christopher Landon memang dikenal sebagai sineas spesialis horor yang tidak terlalu banyak mengumbar hal-hal menyeramkan, justru membuatnya ringan dan menghibur. Bisa dilihat di film Happy Death Day, Happy Death Day 2U dan Freaky.

Begitupun di film berdurasi 2 jam 6 menit ini, yang memang memiliki banyak celah untuk disisipkan hal-hal yang bisa membuat penontonnya terhibur.

Nuansa horor hanya terasa di 15 menit awal film saja, selebihnya kita disuguhkan hal lain yang bisa memancing tawa, keseruan berupa adegan aksi dan investigasi tentang sosok Ernest sang hantu.

Bisa dibilang film ini mencoba mencampur-adukkan banyak hal ke alur ceritanya, namun justru membuat film seolah tidak memiliki arah yang pasti.

Serba Tanggung dalam Penuturan

We Have a Ghost_Serba Tanggung dalam Penuturan_

Memampatkan berbagai elemen dalam sebuah film bukanlah hal mudah, terutama menjaga keseimbangan berbagai elemen tersebut.

We Have a Ghost belum berhasil menjaga keseimbangan itu dan terus menerus mengorbankan satu elemen demi elemen lainnya. Contohnya adalah nuansa horor hanya terasa di awal film, kemudian masuk ke ranah komedi yang cukup menghibur.

Hanya saja sepertinya Christopher Landon tidak berniat menggali lebih dalam seputar viralnya video Ernest di media sosial, padahal ini adalah salah satu faktor yang paling menarik di film ini.

Cukup dangkal dengan hanya menyajikan beberapa komentar netizen yang disusul dengan kerumunan para penggemar dan media di depan rumah. Elemen-elemen ini tidaklah cukup untuk menggambarkannya.

Belum selesai memenuhi ekspektasi kita tentang keseruan di bagian ini, genre film berpindah jalur lagi ke action dengan adegan baku tembak dan car chase.

Memang tensi film menjadi naik dengan keseruan ini, namun kita dibuat melupakan nuansa komedi dan horor yang sudah ada lebih dulu. Selagi kita berharap lagi ada adegan action lanjutan, kita dibuat kecewa karena cerita film sudah pindah lagi ke jalur lain.

Investigasi tentang jati diri Ernest sang hantu menjadi titik penting yang mengantarkan kita menuju akhir kisah. Namun, justru di bagian ini banyak kelemahan yang muncul, salah satunya adalah motif beberapa karakternya yang tidak jelas.

Ernest sang pemilik rumah terungkap sebagai pelaku pembunuhan Randy, jati diri Ernest sang hantu sesungguhnya. Tapi rasanya dia terlalu cepat untuk langsung menyerang keluarga Presley tanpa ada jembatan cerita lain yang membuat dia harus melakukan aksinya itu.

Apakah dia takut pembunuhan yang dilakukannya ketahuan? Rasanya tidak mungkin, karena Randy sendiri tidak bisa bicara. Kevin dan Joy juga belum berpikir sampai ke sana. Ada loncatan kisah yang seharusnya bisa dijembatani dengan lebih baik.

Begitu juga motif Leslie yang mendadak membebaskan Randy dari fasilitas penelitian itu. Hubungannya dengan Randy tidak diketahui tapi dia seolah memiliki ikatan emosi yang tidak diberi tahu dari mana asalnya. Kita menduga dia memiliki hubungan dengan kematian Randy, namun pada akhirnya tidak terkoneksi sama sekali.

Didukung Talenta Apik Para Pemerannya

We Have a Ghost_Didukung Talenta Apik Para Pemerannya_

Meski banyak lubang yang seharusnya bisa ditutupi oleh Christopher Landon sebagai penulis naskahnya dengan lebih baik lagi, film ini memiliki nilai positif dari performa apik para pemerannya.

David Harbour mungkin mendapat peran yang mudah, karena tanpa dialog satupun. Namun dia harus bisa menyampaikannya lewat ekspresi, yang dilakukannya dengan cukup baik.

Sementara Anthony Mackie tetap menampilkan talenta akting yang kuat. Meski tampak seperti peran ayah yang biasa saja, namun saat menyampaikan perasaan kepada seluruh anggota keluarganya atas segala yang dia lakukan selama ini, terasa sangat menyentuh dan sampai ke hati kita.

Mackie berhasil menggambarkan bahwa tugas orang tua ternyata tidaklah mudah, apalagi dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Dan yang paling bersinar adalah Jahi Winston yang memerankan Kevin. Dia tampil sangat natural dan meyakinkan sebagai anak pendiam yang cenderung introvert.

Namun dengan kebaikan hatinya, dia rela mengorbankan waktu demi membantu Randy agar tidak terjebak sebagai hantu untuk selamanya. Dan Winston berhasil menampilkan ketulusan hati tanpa pamrih yang ada pada karakter Kevin ini dengan baik.

Pada akhirnya, We Have a Ghost adalah film yang memiliki konsep menghibur dengan dukungan para pemerannya yang bertalenta. Hanya saja jalan ceritanya kurang digali lebih dalam, sehingga meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab hingga filmnya usai.

Meski tidak seram dan juga tidak begitu lucu, namun film ini tetap bisa menghibur dengan rangkaian adegan seru yang bisa mengundang senyum. Masih layak sebagai pengisi waktu luang di akhir pekan, film ini sudah bisa disaksikan di Netflix sekarang juga. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram