bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review We Bare Bears: The Movie, Seru & Epic!

Ditulis oleh Syuri K.N.
We Bare Bears: The Movie
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Siapa yang tidak tahu tiga beruang yang gemesin ini? We Bare Bears adalah serial animasi buatan Daniel Chong yang ditayangkan di Cartoon Network Studios. Selain di Cartoon Network, di televisi lokal kita bisa menontonnya di channel Net TV. Akan tetapi, yang satu ini bukan serial melainkan film layar lebar.

Menurut kabar, We Bare Bears: The Movie disebut-sebut menjadi penutup dari serial We Bare Bears, karena Daniel memutuskan kontraknya dengan Cartoon Network. Sedih, ya, padahal cerita-ceritanya seru banget. Mungkin Daniel akan membangun studionya sendiri di masa depan? Atau, Daniel sudah lelah, mengingat serial ini sudah ada sejak tahun 2015.

Anyway, film We Bare Bears: The Movie ini masih menggandeng Eric Edelstein, Demetri Martin, dan Bobby Moynihan sebagai pengisi suara para beruang. Jadi, vibe-nya masih sama, ya. Bacaterus bakal memberitahu kamu sinopsis dan ulasan filmnya di bawah ini.

Sinopsis

  • Tahun rilis: 2020
  • Genre: Animation, Comedy
  • Produksi: Cartoon Network Studios
  • Sutradara: Daniel Chong
  • Pemeran: Eric Edelstein, Bobby Moynihan, Demetri Martin, Marc Evan Jackson, Keith Ferguson

Cerita dibuka dengan masa kecil Grizz, Panda, dan Ice Bear, juga bagaimana mereka bisa bertemu walaupun merupakan jenis beruang yang berbeda-beda. Ternyata, itu adalah mimpi yang dialami Grizz. Kembali ke masa sekarang, di mana para beruang sudah dewasa.

Mereka bertiga sangat menyukai salah satu stall food truck yang menjual Poutine dan juga keinginan untuk viral. Mereka kesulitan mendapatkan makanan dari food truck itu karena pemiliknya malah melayani Nom Nom, si koala viral yang disukai semua warga Amerika. Padahal mereka lebih dulu datang.

Sementara itu, para warga juga berkumpul dan melaporkan keluhan pada Officer Edgar Murphy tentang para beruang yang mengganggu kehidupan mereka. Sebenarnya Officer Murphy adalah orang yang baik dan simpel. Ia tidak keberatan akan keberadaan para beruang selama mereka mematuhi hukum dan tidak menyebabkan pelanggaran.

Akan tetapi, laporan warga tentang para beruang bahkan sudah bisa Murphy bukukan saking banyaknya. Para beruang berpikir jika mereka viral, menjadi internet sensation, maka mereka akan disukai oleh warga. Karena Nom Nom si koala pun sebenarnya memiliki sikap yang lebih buruk dari mereka, tapi begitu digilai dan bisa lolos atas semua perbuatan buruknya.

Sayangnya, usaha ketiga panda itu untuk menjadi sensasi internet malah memadamkan listrik di seluruh kota. Terjadi sidang besar-besaran dan datanglah Agent Buck Trout dari National Wildlife Control.

Ia mengompori para warga bahwa adanya beruang di lingkungan manusia itu tidak normal. Agent Trout berencana untuk mengembalikan semua beruang ke habitatnya, yang berarti ketiga beruang bersaudara itu harus terpisah.

Namun, bala bantuan datang! Charlie dan hewan-hewan hutan, alias teman para beruang juga, menyabotase mobil polisi. Grizz, Panda, dan Ice Bear pun terselamatkan, namun mereka tetap tidak bisa pulang ke rumah. Mereka pun melakukan perjalanan ke Kanada karena 'orang-orang Kanada menyukai beruang'. Maka, dimulailah petualangan Grizz, Panda, dan Ice Bear.

Dark Comedy

Alih-alih film komedi saja, saya pikir We Bare Bears tetap dalam komedi versi mereka, yaitu black humour. Karena, komedi-komedi yang ditonjolkan mengandung pokok bahasan yang tabu.

Atau sebenarnya merupakan isu serius tapi tidak berjalan dengan baik, sehingga dijadikan gurauan. Ini adalah gaya komedi We Bare Bears banget sebenarnya, baik di serial maupun di filmnya tetap sama.

Dari awal hingga akhir film, diselipi isu politik, ras, gender, dan kesetaraan lainnya. Mungkin semua itu terinspirasi dari apa yang sang sutradara sekaligus pencipta We Bare Bears, Daniel Chong, alami.

Daniel Chong merupakan keturunan Singapura-​Tiongkok yang lahir dan tinggal di Amerika Serikat. Jadi, sebagai kalangan minoritas dan adanya anggapan miring orang-orang sana tentang orang Asia, Daniel pasti pernah mengalami semuanya.

Toh, walaupun memiliki tema (terselubung) yang cukup berat, film ini masih bisa dinikmati oleh segala usia. Sebenarnya kalau kamu tidak aware atau mungkin sedang tidak 'ingin berpikir berat', film ini bisa dikategorikan sebagai 'film yang seru' saja.

Karena ada pembahasan serius yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, seperti politik dan hukum, juga kejadian tidak mengenakan seperti deportasi yang sering terjadi di Amerika (digambarkan oleh PanPan yang akan dikembalikan ke Cina dan Ice Bear ke Arktik).

Sebenarnya semua ini bisa jadi ajang pembelajaran yang baik buat anak-anak. Mereka jadi sedikit banyak mengerti konsepnya sejak dini.

Tapi, karena temanya terlalu mirip dengan serialnya, The Movie ini hanya seperti perpanjangan dari serial originalnya. Tidak terasa bumbu 'spesialnya.' Justru di film ini kita kehilangan momen para beruang dengan teman-teman lama mereka, karena mereka lebih banyak berinteraksi dengan karakter-karakter baru.

Untuk perbandingannya, serial televisi Spongebob Squarepants. Lalu, untuk The Movie-nya sangat berbeda bukan cerita dan kualitas gambarnya?

Nah, kalau We Bare Bears: The Movie ini tidak terasa perbedaannya antara film dengan serialnya. Kualitas gambarnya sama, hanya sedikit lebih tajam. Lalu, isu yang diangkat masih sama hanya durasinya diperpanjang, begitu maksud saya.

Banyak Referensi Internet & Dunia Masa Kini

Style yang 'We Bare Bears' banget, selain menyelipkan isu-isu tabu, juga sering membawa tren internet kekinian. Karakter Panda, yang kita semua tahu kerajingan media sosial dan akun dating, ketiga beruang yang ingin viral demi 'diterima' masyarakat, dan masyarakat yang mudah tergiring opini, itu mencerminkan budaya modern, bukan?

Tidak hanya tren kekinian, film ini juga menampilkan beberapa meme, orang, lagu, hewan, atau kejadian viral lainnya. Itu semua ditampilkan dalam adegan usaha Grizz, Panda, dan Ice Bear yang ingin jadi sensasi internet.

Mereka melakukan Gangnam Style, menampilkan Grumpy Cat, dan referensi lainnya yang mungkin kita sebagai orang dewasa pernah melaluinya juga. Jadi seperti nostalgia.

From Zero to Hero

Grizz, Panda, dan Ice Bear merasa kalau mereka payah, tidak dicintai, tidak diterima di manapun. Sebenarnya Ice Bear tidak terlalu merasa begitu, sih, karena ia tidak terlalu peduli anggapan orang lain. Tapi, yang jelas ia peduli pada kakak-kakaknya, yaitu Grizz dan Panda.

Di sini kita bisa melihat perkembangan karakter ketiga beruang ini, terutama Grizz selaku yang paling tua di antara Panda dan Ice Bear. Ia merasa bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kebersamaan mereka semua.

Akhirnya, Grizz pun bangkit dari keterpurukan dan berhasil membawa kedua adiknya, juga semua beruang madu yang tersisa, pergi dari penangkaran yang terbakar.

Berkat aksi heroik dari Grizz, Panda, dan Ice Bear, masyarakat pun 'memaafkan' semua kesalahan mereka di masa lalu dan menerima mereka kembali. Bahkan, semua beruang madu yang tak bisa berbicara juga diterima di society. Akhirnya para beruang dan manusia hidup berdampingan dengan damai.

Sebagai peminat serial We Bare Bears, saya enjoy menonton The Movie ini. Walaupun ada beberapa juga yang menurut saya kurang oke. Misalnya, The Movie ini lebih banyak memunculkan karakter baru alih-alih sahabat lama dari para beruang.

Karakter-karakter seperti Chloe Park si gadis Korea, Charlie si Yeti, Ranger Dana Tabes si penjaga hutan, Lucy si pemilik usaha sayuran, dan teman-teman para beruang lainnya itu hanya muncul sebagai kameo di awal dan akhir film.

Padahal beberapa di antara mereka bahkan ikut andil dalam pembebasan para beruang ketika akan dideportasi. Di sisi lain, saya suka karena banyak karakter baru yang di-unlock.

Saya kembali mengatakan statement di awal, yaitu The Movie ini seperti series We Bare Bears yang biasa, hanya lebih panjang durasinya karena plot dan masalahnya sama dengan yang pernah kita tonton pada episode-episode series-nya. Tapi, apakah film ini menyenangkan untuk ditonton? Ya.

Apakah ada pesan moralnya? Banyak. Tapi, yang paling penting dan bisa kamu tanamkan pada anak kecil yang menonton bersama kamu adalah, kita harus memperlakukan semua orang secara setara, bahkan jika mereka berbeda dari dirimu.

Jika terjadi perubahan atau sesuatu yang tidak sesuai dengan kebiasaan kita, tapi itu bukanlah hal yang buruk, maka terima saja. Karena, "Alam beradaptasi, mungkin kamu juga harus melakukannya." - Grizz.

Untuk keseluruhan film ini, saya memberi rating 3,7/5. Apakah kamu pernah menonton filmnya juga? Apa tanggapanmu tentang We Bare Bears: The Movie? Share your thought di kolom komentar di bawah ini, ya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram