bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Film Walk of Shame, Satu Hari yang Malang

Ditulis oleh Aditya Putra
Walk of Shame
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dalam hidup, ada hari-hari ketika semua hal seakan-akan berpihak pada kita. Segala maksud dan tujuan terasa dimudahkan untuk dicapai. Tapi nggak jarang juga ada hari buruk. Hari itu adalah ketika kita merasakan berbagai hal seperti melawan kita. Rasanya kita ingin hari itu cepat-cepat berakhir tapi justru terasa lebih lama daripada biasanya.

Hari buruk yang dialami kerap disebut dengan hari sial. Ya, sial karena segala sesuatu terasa lebih sulit. Film Walk of Shame menceritakan kesialan yang datang secara bertubi-tubi pada Meghan Miles. Bahkan di hari itu, dia harus melewati perjalanan yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya. Tertarik menyimak review dan sinopsisnya? Mari lanjut, teman-teman!

Sinopsis

Sinopsis Walk of Shame

Meghan Miles adalah seorang pembawa acara berita di stasiun TV lokal, Los Angeles TV. Dia mencoba mendapatkan pekerjaan untuk membawakan acara dengan audiens yang lebih besar. Sayangnya lamaran Meghan ditolak. Nggak cukup di situ, hubungannya dengan sang tunangan pun berdada di ujung tanduk. Sang tunangan memilih pindah dari apartemen mereka.

Merasa frustasi, Meghan mencari hiburan. Kebetulan dua sahabatnya, Rose dan Denise, mengajaknya untuk pergi ke klub malam. Ajakan itu langsung diiyakan Meghan yang tampil berbeda dari biasanya. Mereka minum alkohol dalam jumlah yang banyak sampai mabuk. Meghan diajak untuk pulang oleh seorang pria tapi menolak.

Dalam keadaan mabuk, Meghan bertemu dengan Gordon, bartender di klub malam. Ternyata Gordon bukan hanya bartender tapi juga seorang penulis cerita-cerita romantis. Merasa ada kecocokan, Meghan setuju untuk pulang ke apartemen milik Gordon. Mereka pun menjalani hubungan satu malam.

Pada pagi hari, Meghan terbangun dan bergegas untuk pergi ke tempat kerjanya. Sayang, mobilnya nggak ada di depan apartemen Gordon karena diderek oleh Polisi. Padahal di mobil itu ada dompet dan HP-nya. Dia pun terpaksa mencari taksi. Ketika mendapatkan taksi, supir salah menerjemahkan perkataan Meghan dan malah mengantarnya ke tempat striptease.

Walk of Shame

Supir taksi merasa nggak bersalah dan meminta bayaran pada Meghan. Meghan nggak bisa menyanggupinya karena sama sekali nggak membawa uang. Supir taksi itu akhirnya meminta Meghan untuk menari di pangkuannya. Meghan langsung berlari dan mencoba menghentikan mobil yang melewat agar diantarkan ke rumah atau kantornya.

Dua polisi, Dave dan Walter, melewati Meghan yang sedang melambaikan tangan meminta agar ada mobil yang berhenti. Tindakan Meghan disalahartikan sebagai sebuah kode untuk menarik tamu dan melaksanakan praktik prostitusi. Walter pun mengingatkan Meghan agar nggak melakukan hal tersebut di wilayah patrolinya.

Meghan memasuki wilayah berbahaya dengan banyaknya perdagangan narkoba. Dia bertemu dengan seorang pengedar bernama Scrilla. Dikejar polisi, Meghan mengikuti Scrilla ke tempatnya bersembunyi lalu bertemu dengan Hulk dan Pookie. Bukannya merasa aman, rival kelompok Scrilla menyerang. Meghan berhasil kabur dari kejaran para pengedar menggunakan bus.

Sebelum sampai tujuan, dia dipaksa turun karena nggak punya tiket. Dia pun mencuri sepeda dan sepatu yang untuk melarikan diri. Tindakan itu dilaporkan dan sampai di telinga Dave dan Walter. Mereka langsung mencari Meghan yang dianggap sebagai pelaku tindak kriminal. Bisakah Meghan menyelesaikan hari sialnya dengan akhir yang baik?

Cerita yang Ringan

Cerita yang Ringan

Film Walk of Shame sepertinya memakai premis ketika hari seseorang berjalan dengan buruk. Bahkan ukuran buruk bukanlah karena satu atau dua hal melainkan hampir semua hal. Bagi sebagian orang, premis tersebut akan terasa berlebihan tapi untuk film bergenre komedi, sepertinya hal seperti itu sah-sah saja.

Cerita yang ringan merupakan fitur yang ditawarkan oleh film ini. Nggak perlu banyak berpikir, kalau pun telat menonton atau melewatkan beberapa adegan, kita akan tetap bisa mengikuti jalan cerita. Nggak ada plot twist sama sekali. Sepanjang film, kita cuma disuguhi Meghan yang tertimpa kesialan beruntun.

Mengandalkan Slapstick

Mengandalkan Slapstick

Jenis komedi yang ada di film Walk of Shame adalah slapstick. Malah slaptick itu benar-benar dijadikan andalan utama. Bahkan nggak tanggung-tanggung, segala kemalangan menimpa pada diri seorang reporter dan pembawa acara berita. Profesi tersebut bukanlah profesi yang lazim untuk diumbar kesialannya dengan kebanyakan menonjolkan cerita yang serius.

Slapstick di film ini dimulai dengan mobilnya yang diderek padahal tas dan HP-nya berada di dalam mobil. Selanjutnya dia dikira sebagai penari striptease, diminta untuk lapdance, disangka sebagai PSK, tanpa sengaja berhubungan dengan pengedar narkoba, terlibat dalam peperangan antar geng sampai dikira terapis yang bisa memberi happy ending. Lengkap sekali, bukan?

Untuk mendukung jenis komedi slapstick, film ini mengambil lokasi di berbagai sudut kota Los Angeles. Di awal, kita akan disuguhi oleh hingar-bingar kehidupan orang-orang yang berada di kelas menengah atas. Dari pertengahan menuju akhir, kita disuguhi tempat-tempat yang nggak biasa dari kota tersebut. Ada bawah jembatan, rumah pengedar narkoba, panti pijat sampai jalan tol.

Baca juga: Film Komedi Terbaik di Dunia yang Sangat Lucu dan Kocak

Penampilan Total Elizabeth Banks

Penampilan Total Elizabeth Banks

Meghan Miles menjadi karakter utama di film Walk of Shame bahkan 95% screentime dipegang olehnya. Karakter itu diperankan oleh Elizabeth Banks, aktris yang punya daftar panjang di dunia perfilman. Tapi untuk peran utama di film bergenre komedi, Walk of Shame menjadi yang pertama baginya dan dia terlihat bisa memainkannya dengan baik.

Banks tampil total dengan hampir sepanjang film menggunakan dress berwarna kuning menyala. Dia harus mengalami perjalanan yang panjang dalam harinya dengan kesialan beruntun. Dari cara dialog dan gerak, pemilihan Banks untuk karakter Meghan Miles rasanya tepat. Secara fisik, dia bukan tipe wanita yang tampak serius tapi dibuat mengalami berbagai hal konyol di film ini.

Respons Kritikus Film

Walk of Shame mendapat respons negatif oleh kritikus film. Di Rotten Tomatoes, film ini hanya mendapat 12% dari total 25 review. Bahkan nilai rata-ratanya pun hanya mencapai angka 3,7/10. Steven Brill sebagai sutradara menjadi sasaran kritik karena karyanya yang dianggap terlalu monoton. Respons positif dari para kririkus film cuma ditujukan untuk penampilan Elizabeth Banks.

Ada banyak hal yang dikritik dari mulai pemeran pembantu yang minim kontribusi sampai jalan cerita yang dianggap berbahaya. Pasalnya, kesialan yang dialami Meghan dianggap seperti sebuah pelanggengan stereotip. Dengan pakaian minim, dia akan dihakimi oleh orang lain dan mengalami pelecehan beserta hal-hal negatif lainnya.

Film Walk of Shame merupakan tontonan yang menghibur. Nggak ada masalah kompleks selain Meghan yang terus mencari cara agar bisa keluar dari kemalangannya. Walau mendapat respons negatif dan bukan tipikal film klasik, film ini masih bisa dijadikan pilihan ketika bosan dengan jalan cerita yang teralu rumit. Suka film seperti ini? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram