Sinopsis & Review Film Upside Down, Kisah Cinta Dua Dunia


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Upside Down bisa dibilang adalah sebuah film yang sangat imajinatif dalam merangkai drama romantis dengan balutan fiksi ilmiah. Film ini menampilkan aktor populer dari Inggris, Jim Sturgess, yang berperan sebagai karakter bernama Adam Kirko.
Ia kemudian dipasangkan dengan aktris pemeran sosok Mary Jane dalam trilogi Spider-Man karya Sam Raimi, yakni Kirsten Dunst sebagai Eden Moore.
Keduanya tampil sebagai karakter utaman dengan para pemeran pendukung seperti Timothy Spall sebagai Bob Boruchowitz, dan Kate Trotter yang berperan menjadi Becky. Film Upside Down sendiri ditulis sekaligus disutradarai oleh Juan Diego Solanas, dan telah dirilis pada tahun 2012 yang lalu. Bagaimana sinopsisnya? Baca terus ya!
Sinopsis

- Tahun rilis: 2012
- Genre: Romantic, science fiction, fantasy
- Rumah produksi: Onyx Films, dan Studio 37
- Sutradara: Juan Diego Solanas
- Pemeran utama: Jim Sturgess, dan Kirsten Dunst
Di sebuah alam semesta, ada dua buah planet yang saling mengorbit dengan jarak yang saling berdekatan. Kehidupan diantara masyarakat yang ada di dua planet tersebut sangatlah berbeda dan mereka dipisahkan oleh sebuah hukum, serta kasta sosial.
Masyarakat yang tinggal di dunia atas kerap disebut sebagai golongan “Up Top”, dan mereka tentunya adalah kelompok orang-orang kaya yang sejahtera. Sementara itu, dunia bawah dikenal dengan nama “Down Below”, yang memiliki kehidupan berbanding terbalik dengan mereka semua.
Perbedaan kasta sosial tersebut menyebabkan sebuah peraturan tertulis, dimana masyarakat Down Below tidak boleh memiliki kontak, atau berhubungan dengan masyarakat Up Top.
Jika dilanggar, masing-masing diantara mereka bakal dipenjara atau dihukum mati. Satu-satunya koneksi fisik secara resmi yang menghubungkan dua dunia mereka adalah kantor pusat perusahaan bernama "Trans-world".
Adam adalah seorang pemuda yang tinggal di panti asuhan di Down Below. Satu-satunya keluarga dekat yang ia punya adalah bibinya bernama Becky, yang mempunyai resep rahasia pancake terbang menggunakan serbuk sari dari lebah merah muda yang berhasil mengumpulkan serbuk sari dari Up Top, dan Down Below.
Suatu hari, Adam mendaki gunung dan berhasil mencapai dunia Up Top dengan sangat dekat. Ia lalu bertemu seorang gadis bernama Eden, yang berasal dari dunia atas tersebut.
Adam kemudian menggunakan tali untuk menarik Eden ke dunianya. Mereka menuju ke hutan untuk berjalan-jalan, dan lambat laun mereka mengembangkan hubungan dengan perasaan saling menyukai satu sama lain.
Akan tetapi, hubungan mereka selanjutnya diketahui oleh sekelompok bersenjata dari Down Below. Adam dengan panik melepaskan tali pengikat Eden dan menjatuhkannya kembali ke dunianya di Up Top. Eden berbaring tak berdaya, kepalanya terbentur berlumuran darah, sedangkan salah satu tangan Adam terkena tembakan dari kelompok tersebut.
Sekembalinya dari hutan, Adam melihat rumah bibinya, Becky, dibakar habis-habisan oleh kelompok bersenjata tersebut. Ia pun ditangkap entah kemana. Adam pun kini harus menemukan Eden di dunia Up Top untuk mendapatkan cintanya lagi.
Visual yang Berani, dan Cukup Mempesona

Film ini menampilkan perjalanan asmara tentang Adam dan Eden. Mereka menjalani sebuah kisah “cinta terlarang” dengan tema klasik antara pria sederhana yang jatuh cinta dengan perempuan yang lebih terpandang darinya.
Upside Down memang tidak terlalu kuat dalam orisinalitas ceritanya, namun harus diakui, film ini sangat berani menawarkan ide cerita tersebut lewat balutan tema fantasi fiksi ilmiah yang kompleks.
Kisah cinta antara mereka bisa dibilang berjalan biasa saja dan bukanlah sebuah perjalanan romantisme yang kelam dan tragis seperti kisah Romeo and Juliet. Selain itu juga, metafora kesenjangan sosial dalam menggambarkan kehidupan masyarakat Up Top dan Down Below berhasil diperlihatkan cukup baik di film ini.
Salah satu hal yang menarik dalam film Upside Down adalah balutan visual sinematografinya yang terlihat cukup mempesona dan berani. Beberapa efek visual terasa cukup spesial dan unik seperti hujan serta salju yang turun diantara dua dunia yang terbalik ini.
Suguhan sinematik dalam film ini membuat semua suasana menjadi dingin, berwarna biru pucat, dan terkadang hangat cerah menjadi indah.