showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Underworld: Evolution (2006)

Ditulis oleh Aditya Putra
Underworld: Evolution
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Underworld yang dirilis pada tahun 2003 menjadi pembuka jalan cerita antara vampire melawan Lycan. Selene akhirnya mengetahui bahwa yang membunuh kedua orang tuanya adalah Viktor.

Setelah melewati pertarungan yang dibantu oleh Michael, Selene berhasil membunuh Viktor. Hal itu menimbulkan konsekuensi yaitu keduanya menjadi buruan vampire dan Lycan sekaligus.

Kelanjutan kisah Selene berlanjut di Underworld: Evolution yang dirilis tiga tahun setelah film pertama. Para penggemar film ini tentu penasaran tentang perjalanan Selene dan rintangan yang dihadapinya.

Terlebih ending di film pertama dibuat menggantung dengan dihidupkannya Marcus oleh Singe. Seperti apa sinopsis dan review film Underworld: Evolution? Simak di sini!

Baca juga: Ini Urutan Film Underworld yang Dibintangi Kate Beckinsale

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun Rilis: 2006
  • Genre: Action, Horror
  • Produksi: Lakeshore Entertainment
  • Sutradara: Len Wiseman
  • Pemain: Kate Beckinsale, Scott Speedman, Tony Curran, Shane Brolly, Steven Mackintosh

Pada tahun 1202, pasukan vampire dipimpin oleh tiga tetuanya yaitu Markus, Viktor dan Amelia, tiba di sebuah wilayah yang dipenuhi oleh manusia serigala.

Viktor dan Amelia berhasil menangkap manusia serigala pertama sekaligus terkuat di wilayah itu yaitu William Corvinus. Viktor memutuskan untuk mengurung William di sebuah tempat rahasia walau hal itu ditentang oleh Markus.

Di masa kini, Selene yang dibintangi oleh Kate Beckinsale ini membawa Michael ke tempat yang aman. Selene kemudian mencari salah satu tetua vampire, Kraven yang berniat membunuh Markus. Markus yang sedang tertidur panjang terbangun sebelum Kraven datang.

Dia pun menghabisi Kraven beserta anak buahnya. Lorenz Macaro, seorang tetua vampire dan juga Lycan mengirim pasukan untuk menyelidiki akibat peperangan di wilayah Lycan.

Macaro berhasil menemukan mayat Viktor. Dia kemudian mencari penyebab kematian Viktor yang ternyata disebabkan oleh logam perak yang dipakai sebagai liontin dalam kalung yang dimiliki oleh Sonja. Sebagian logam itu kini dipegang oleh Michael setelah Lucian mati. Markus melacak keberadaan Selene dengan berbekal darah dari Kraven.

Markus berhasil menemukan Selene dan Michael kemudian langsung menyerang mereka berdua. Selene dan Michael berhasil kabur dan bersembunyi di sebuah gudang.

Di tempat itu, mereka berdua saling mengungkapkan perasaan. Keduanya nggak tahu sama sekali bahwa logam perak yang dipegang Michael merupakan barang yang penting bagi Markus.

Selene dan Michael mencari tahu mengapa Markus mengincar mereka. Mereka mendatangi seorang sejarawan vampire yang diasingkan, Andreas Tanis.

Tanis menceritakan bahwa Markus adalah vampire pertama serta salah satu anak dari Alexander Corvinus, seorang hybrid yang hidupnya abadi. Markus digigit oleh kelelawar dan menjadikannya vampire. Sedangkan William digigit oleh serigala dan menjadikannya manusia serigala.

Tanis melanjutkan cerita bahwa anak ketiga Corvinus-lah yang masih menjadi manusia. Orang itu yang kemudian menggigit Michael dan menjadikannya hybrid vampire sekaligus Lycan.

William sempat menciptakan manusia serigala tapi nggak berhasil mengubah wujudnya kembali menjadi manusia. Karena menganggap William berbahaya, Markus meminta supaya dia dan pasukannya bisa berubah menjadi vampire.

Tanis menambahkan, Viktor nggak membunuh dua saudaranya karena Markus membuatnya percaya apabila dia melakukannya maka akan terjadi kepunahan bagi vampire dan Lycan. Tanis membuka fakta lain yaitu ayah dari Selene merupakan orang yang membangun penjara untuk William dan logam besi itulah kuncinya.

Viktor membunuh keluarga Selene karena keluarga Selene tahu lokasi penjara. Dia menggigit Selene dan menjadikannya vampire untuk menyimpan lokasi penjara di darah Selene.

Tanis kemudian menyuruh Selene dan Michael untuk meminta bantuan dari Macaro. Setelah mereka berdua pergi, Markus datang dan meminum darah Tanis sampai mati.

Setelah meminum Darah Tanis, Markus pun bisa melacak lokasi Selene dan Michael. Selene dan Michael berhasil menemui Macaro yang ternyata adalah Alexander Corvinus. Alexander menyatakan bahwa dia mengorbankan kehidupannya yang abadi agar bisa menutup rapat-rapat peperangan antara vampire dan Lycan.

Dia juga menolak membantu Selene yang ingin membunuh Markus. Markus pun datang dan menusuk Michael. Dia kemudian membunuh Alexander dan menyatakan bahwa dia dan William ingin menguasai dunia yang dipenuhi hybrid vampire dan Lycan. Bisakah Selene menghentikan upaya Markus?

Mendalami Plot yang Ditampilkan di Film Pertama

Mendalami Plot yang Ditampilkan di Film Pertama

Underworld: Evolution mengambil cerita tentang masa kini sekaligus menarik ke belakang untuk melihat bagaimana awal mula vampire dan Lycan berperang.

Proses bagaimana vampire dan Lycan yang berasal dari satu nenek moyang di film pertama pun dijawab dalam film keduanya ini. Begitu juga dengan pelaku yang membunuh orang tua Selene akhirnya diungkap.

Sebagai film kedua, Evolution sepertinya sengaja membuat film pertamanya memiliki banyak plot hole. Sayangnya pengungkapan segala jawaban itu terasa terlambat dan terkesan ingin membuat film pertama memiliki sekuel. Hal itu membuat ada kesan bahwa film ini seperti ingin memperbaiki kesalahan di film pertamanya lewat film keduanya.

Len Wiseman, sutradara Evolution, cukup pintar memanfaatkan kekurangan di film pertama dari segi cerita dan menggabungkannya dengan plot baru yang segar. Tema sejarah peperangan antara vampire dan Lycan merupakan hal yang menarik untuk diangkat.

Twist tentang sosok Corvinus pun berhasil dikemas di momen yang tepat. Dari segi cerita, film kedua ini cukup rumit tapi berhasil menciptakan dimensi baru dibandingkan dengan film pertamanya.

Pendalaman Karakter yang Solid

Pendalaman Karakter yang Solid

Satu hal yang mengejutkan dari Underworld: Evolution adalah keberaniannya mengubah kekurangan di film pertama dari segi cerita. Hal tersebut didukung oleh pendalaman karakter yang solid. Latar belakang keluarga Selene yang dibunuh serta alasan Selene dijadikan vampire pun akhirnya dijelaskan secara rinci.

Bukan hanya sosok Selene sebagai penggerak cerita yang diberikan pendalaman. Sosok Markus sebagai antagonis di film ini pun diungkap secara mendalam.

Kehadirannya di ending film pertama akan langsung memunculkan rasa penasaran akan kehadiran salah satu tetua vampire tersebut. Motif di balik kejahatannya juga terasa sangat besar seiring dengan intensitas di third act yang dipacu.

Koreografi Lebih Tertata

Koreografi Lebih Tertata

Nggak lengkap rasanya kalau membicarakan Underworld tanpa adegan-adegan laganya. Sebagai salah satu andalan utama yang menarik minat penonton, koreografi yang menampilkan adegan laga terasa jauh lebih tertata dibanding dengan film pertamanya.

Hal itu membuat kenikmatan dalam menonton adegan yang menegangkan itu jauh lebih menyenangkan. Evolution ini berhasil menyajikan nuansa baru. Tempat-tempat yang ditampilkan di film pertamanya banyak diubah dengan tempat baru.

Dalam adegan-adegan laga, pergerakan kamera cukup pintar dalam mengambil sudut-sudut yang bisa membuat kita merasakan takjub. Walau begitu, secara sinematografi film ini hanya sedikit memberikan perubahan dari pendahulunya.

Overall, film Underworld: Evolution merupakan tontonan action yang seru. Segala pertanyaan yang nggak dijawab di film pertama berhasil dijelaskan dengan sangat detil lewat film keduanya ini.

Dengan banyaknya adegan laga, film berdurasi 106 menit ini terasa berjalan lebih baik meski ceritanya lebih rumit. Karakter favoritmu siapa nih? Kasih tahu di kolom komentar, dong!

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram