bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Underwater, Bertahan dari Monster Laut

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Underwater
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Berada di dasar laut untuk sebuah proyek, Norah dan teman-temannya tidak pernah menyangka akan terjebak di sana akibat satu kecelakaan besar. Mereka harus bertahan hidup dan menyelamatkan diri dari makhluk-makhluk bawah laut yang belum pernah dilihat sebelumnya, belum pernah diketahui namanya.

Selain menghadapi para monster tersebut, Norah dan kawan-kawan juga harus menguatkan tenaga menghadapi masalah-masalah teknis yang berhasil menularkan rasa putus asa. Upaya penyelamatan diri yang dilakukan Norah dan kawan-kawannya dari dasar laut bisa Anda saksikan dalam film produksi 20th Century Fox tahun 2020 berjudul Underwater. Seperti apa gambaran film tersebut? Berikut ini sinopsis serta ulasannya untuk Anda!

Sinopsis

Film dimulai dengan penjelasan beberapa artikel di internet mengenai kejadian aneh di dalam laut, khususnya di Palung Mariana yang memiliki kedalaman lebih dari 36.000 kaki. Tekanan yang di dasa laut tidak main-main yakni 8 ton/inchi persegi. Artikel tersebut memuat keanehan saat proses pengeboran yang sedang dilakukan oleh Tian Industries, hilangnya orang-orang serta penampakan makhluk-makhluk misterius.

Kepler 822 merupakan fasilitas penelitian dan pengeboran Palung Mariana yang berada di bawah Tian Industries, yaitu sebuah perusahaan besar yang sedang melakukan proyek pengeboran di tempat terdalam di muka Bumi, yaitu Palung Mariana. Di sana, Norah Price (Kristen Stewart) ditugaskan sebagai seorang Mechanical Engineer dan sudah berada selama berbulan-bulan.

Selesai menggosok gigi, Norah merasa ada yang aneh karena ada air menetes du atasnya. Tak lama, ledakan terjadi dan menghancurkan hampir seluruh area di tempat tersebut. Ledakan itu terjadi karena tekanan yang berlebihan sehingga menyebabkan kebocoran. Dengan cepat, Norah sudah berada di sebuah ruangan penghubung. Selain Norah, Rodrigo Nagenda (Mamoudou Athie), seorang pekerja bor yang sebelumnya tidak pernah bekerja bersama Norah, juga berhasil masuk ke ruangan tersebut.

Tekanan yang sangat kuat di luar station, mau tidak mau membuat Norah harus cepat menutup pintu yang menghubungkannya dengan ruangan lain. Akibat kuatnya ledakan, fasilitas di area tersebut mengalami kerusakan, tidak terkecuali alat komunikasi yang berfungsi menghubungkan station tempat dia berada sekarang dengan pusat kendali yang ada di permukaan laut.

Dalam keadaan terjepit, Norah dan Rodrigo memutuskan untuk menuju ruang evakuasi. Di tengah jalan keduanya bertemu dengan satu lagi pekerja bernama Paul Abel (T.J. Miller). Ketiganya langsung melanjutkan perjalanan ke ruang evakuasi. Akan tetapi sesampainya di sana, Norah kecewa karena semua kapsul penyelamat sudah digunakan.

Kapsul penyelamat tersebut sudah lebih dulu digunakan oleh kapten mereka, Lucien (Vincent Cassel) untuk menyelamatkan 22 orang pekerja lainnya, sementara dia memilih tinggal di ruangan tersebut sebelum Norah, Rodrigo dan Paul datang. Mereka lantas bersama-sama menuju ruang kendali. Beruntung di sana masih ada dua personil lain yang selamat, yaitu Smith (John Gallagher) dan Emiliy (Jessica Henwick).

Ledakan barusan benar-benar sangat kuat hingga merusakan Kepler Core atau sistem inti dari station tersebut. Akibatnya sistem di Kepler menjadi tidak stabil dan ia akan meledak dalam waktu 30 menit. Sang kapten, Lucien, lantas memutuskan bahwa mereka semua harus segera pergi ke Roebuck Station yang berjarak sekitar 1 mil atau sekitar 3,2 Km.

Untuk sampai ke sana, mereka harus lebih dulu turun ke bawah berjalan kaki. Sebelum pergi Smith memberi tahu yang lain mengenai suara rekaman yang dia dengar dari lokasi pengeboran sesaat sebelum ledakan besar terjadi. Setelah mendengarnya mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dari suara rekaman itu.

Saat mereka mempersiapkan diri untuk pergi, Rodrigo mendapati salah satu helm yang merupakan bagian dari pakaian pengaman mengalami keretakan. Namun, pria itu memilih diam dan tidak mengabarkan hal ini kepada yang lain. Begitu semua siap dan mereka semua turun ke dasar laut, sebuah hal mengerikan terjadi.

Helm yang tadi retak, rupanya dipakai oleh Rodrigo sendiri. Retakan tersebut tidak mampu menahan tekanan yang begitu kuat sehingga menyebabkan tubuhnya meledak. Para pekerja yang selamat bagaimana pun harus terus menyelamatkan diri. Mereka lantas melanjutkan perjalanan menuju dasar laut.

Dalam perjalanan, mereka mendapati sensor tanda bahaya dari salah satu kapsul yang berada tepat di bawah mereka. Lucien kemudian mengutus Smith dan Paul untuk memeriksanya. Sesampainya di lokasi, dua pekerja itu menemukan mayat di reruntuhan fasilitas. Secara tiba-tiba, seekor makhluk muncul dan menyerang mereka. Beruntung Smith berhasil membunuh makhluk tersebut lalu membawanya untuk dicek.

Emily kemudian menyimpulkan bahwa makhluk ini merupakan spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Kemudian dengan tiba-tiba, tanpa hal yang jelas, seluruh sistem di lift, tempat mereka berada, mati. Keadaan yang sudah gelap bertambah mencekam ketika terdengar suara-suara aneh di sekitar mereka. Tak lama, sesuatu terlihat muncul di atas lift yang mengakibatkannya terjun bebas ke dasar laut.

Beruntung, sebelum lift membentur dasar laut, mereka sudah lebih dulu berhasil keluar. Setelah berada di dasar, mereka langsung menuju ke sebuah terowongan penghubung. Di dalam terowongan mereka harus berjuang dari jatuhan reruntuhan dari atas. Akibat hal ini Smith terluka dan penyaring oksigen pada pakaian pengamannya rusak.

Tidak kehilangan harapan hidup, mereka melanjutkan perjalanan ke arah midpoint station. Lagi-lagi perjalanan mereka menemukan hambatan. Kali ini reruntuhan dari sistem yang meledak menutupi jalan. Sebagai makhluk berakal, mereka memutuskan untuk menyelam, melewati reruntuhan tersebut. Sayang tidak diduga, Paul diserang dan diseret ke bawah air oleh makhluk aneh yang tidak dikenal. Bagaimana kelanjutan dari upaya mereka menyelamatkan diri? Ada ancaman apa lagi yang bisa membahayakan mereka?

Kurang Nyaman untuk Penderita Beberapa Jenis Phobia

Sesuai judul dan genre-nya, film yang digarap oleh sutradara William Eubank ini sebenarnya bisa ditebak. Ia bercerita mengenai kejadian-kejadian mengerikan yang mengancam nyawa manusia, yang terjadi di bawah air. Namun, ketika film dimulai, Anda akan sedikit bingung dengan latar tempat.

Penonton tidak langsung begitu saja dibawa ke dasar laut, melainkan ke sebuah ruangan, yang bahkan membuat karakter utama dalam film ini mengalami disorientasi terhadap waktu. Dia tidak bisa lagi melihat atau merasakan perbedaan antara pagi atau malam. Semua sama dan hal tersebut membuatnya semakin terpuruk dalam sifat pesimis.

Baru setelah itu, scene tiba-tiba berubah penuh air. Mulai dari sini, adegan demi adegan dalam film ini bisa mengakibatkan rasa kurang nyaman bagi beberapa penderita phobia, terutama jika Anda phobia terhadap air dalam jumlah banyak atau laut yang disebut dengan Thalassophobia.

Kemudian film ini bisa membuat pusing dan mual bagi mereka yang phobia terhadap gelap atau nyctophobia. Pasalnya hampir di sepanjang film, adegan yang diperlihatkan adalah kegelapan di bawah laut serta ancaman yang tersembunyi di sana yang tiba-tiba menyerang dengan brutal.

Selain itu, adegan saat karakter dalam film ini mengenakan baju pelindung yang sempit, sensasi terperangkap dalam helm dengan monster di luar yang mengancam nyawa, juga tidak bersahabat bagi Anda yang takut berlebihan terhadap ruangan sempit atau Claustrophobia. Ya! Selain monster, film Underwater tersusun dari teror-teror semacam itu. Bersiap saja!

Film Survival yang Klise dengan Eksekusi Baik

Film-film ber-genre survival banyak jenisnya. Sebagian sangat menakjubkan, sebagiannya lagi berlalu begitu saja. Anda mungkin sudah tidak aneh dengan adegan dalam film berisi upaya-upaya penyelamatan diri, entah dari bencana alam, psikopat atau monster dan alien, seperti pada film ini. Dilihat dari kacamata itu, Underwater sangat klise. Ia tipe film survival arus utama yang pasti sudah pernah Anda lihat sebelumnya.

Namun, film ini dieksekusi dengan cukup baik. Kehadiran para monster secara tiba-tiba yang tidak bisa diprediksi, dibuat dengan visual efek mengesankan. Sosok monster yang sengaja ditampilkan dalam cahaya yang minim, justru menambah kengerian. Belum lagi alur yang dibuat pun tidak membingungkan.

Hampir tidak ada subkonflik yang dibuat untuk membelokkan jalan cerita utama. Plot dalam film ini  terangkum dalam satu frasa, “terus jalan.” Para karakter juga benar-benar dibuat se-realistis mungkin, yaitu menyelamatkan diri dan atau menyelamatkan orang lain.

Karakter Norah Menarik Perhatian

Dari beberapa karakter dalam film Underwater, peran Kristen Stewart sebagai Norah Price sangat menarik perhatian, baik dari segi penampilan atau kepribadian. Dengan rambut bondol, Norah diceritakan sebagai seorang yang pesimis. Dia tidak memiliki ambisi apa pun dan menjalani hidup tanpa keinginan muluk-muluk.

Namun, scene ketika dia mengurungkan niat untuk menyiram seekor laba-laba dengan air dan malah menyelamatkannya memperlihatkan sisi dirinya yang lain; rasa optimis dan keinginan memberi kehidupan. Norah yang selama film berlangsung memperlihatkan beberapa sikap heroik memperlihatkan karakternya yang penuh perhatian dan rasa kasihan, berbeda dengan sesuatu yang diperlihatkannya.

Selain itu dia juga berani mengambil risiko untuk melawan monster menggunakan alat seadanya. Hingga di akhir film, scene penuh haru yang kerap dimunculkan dalam film-film ber-genre semacam ini, turut dihadirkan pula oleh sang sutradara Underwater.

Image Kristen Stewart yang selalu kelabu masih harus Anda nikmati dalam film Underwater. Bedanya di film kali ini dia lebih pemberani. Underwater menambah panjang daftar film survival yang menegangkan. Kehadiran monster serta suasana di dasar laut yang sangat mencekam akan cocok bagi siapa pun penyuka film-film pemicu adrenalin. Penasaran? Tonton saja segera!

[rwp_box id="0"]

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram