bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Umma (2022), Berani dengan Ibumu?

Ditulis oleh Gerryaldo
Umma
2.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tahun ini Korea dan Amerika kembali mengisi satu slot film horror yang cukup menarik yang tayang di pasaran. Diperankan oleh bintang Asia yang terkenal dengan perannya sebagai seorang dokter di drama series Grey’s Anatomy, Sandra Oh, film ini benar-benar ditunggu oleh para penggemar Sandra karena ia baru saja memainkan film dengan genre yang berbeda.

Film ini ditulis dan diarahkan langsung oleh sutradara Iris K. Shim dengan lumayan banyak jumpscare yang bikin penontonnya jadi lebih sering tahan nafas karena selalu dibuat kaget. Film ini sendiri menceritakan tentang seorang Ibu tunggal yang hidupnya dihantui oleh arwah Ibunya sendiri yang sudah meninggal akibat sakit keras.

Sinopsis

Umma_Poster (Copy)
  • Tahun Rilis: 2022
  • Genre: Horor, Drama
  • Produksi: Stage 6 Films, Raimi Productions, Starlight Media
  • Sutradara: Iris K. Shim
  • Pemain: Sandra Oh, Fivel Stewart, MeeWha Alana Lee, Tom Yi, Odeya Rush, Dermot Mulroney

Seorang imigran bernama Amanda (Sandra Oh) hidup di sebuah kota kecil bersama dengan anak gadis tunggalnya bernama Chrissy (Fivel Stewart). Mereka hidup Bahagia jari jauh dari kota, hal ini membuat mereka berdua agak tidak up-to-date, meski demikian, baik Amanda dan Chrissy tidak terlalu terdampak. Hanya saja terkadang, Chrissy kerap kali dianggap aneh oleh anak-anak muda di sekitarnya.

Bukan tanpa sebab mereka berdua dibilang aneh, ini karena siapapun tidak boleh mendekat ke wilayah kediaman Amanda menggunakan alat kelistrikan seperti mobil, telepon genggam, jam tangan bahkan lampu sekalipun. Sehingga Amanda dan Chrissy selalu tinggal dalam gelap.

Saat Chrissy dan yang lain menanyakan kenapa Amanda seperti itu, ia selalu berkilah dengan mengatakan ia akan jatuh sakit apabila dekat-dekat dengan listrik.

Amanda bertahan hidup bersama dengan anaknya itu hanya mengandalkan kekuatan matahari saja sebagai pencahayaan di rumah, sedangkan untuk bekerja mereka memilih menjadi peternak lebah dan menjual hasil madunya kepada seorang pemilik toko kelontong di kota bernama Danny (Dermot Mulroney).

Satu kali saat akan memberikan memo mengenai rencana Amanda untuk membuat kandang lebah lagi karena permintaan madu asli dari lebah milik Amanda membludak, Chrissy berpapasan dengan seorang pria paruh baya yang ternyata adalah paman dari Amanda. Pria itu mendatangi kediaman Amanda mengejutkan single mum itu.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Tentang Ibu yang Seru dan Penuh Haru

Setelah perkenalan singkat, Amanda lantas mengijinkan pamannya itu masuk. Pamannya memberikan abu dari mendiang Ibu Amanda yang meninggal di Korea; mengingat sang Ibu tidak memiliki kerabat dekat, akhirnya abu jenazahnya tidak dilarung melainkan diberikan kepada Amanda. Amanda enggan menerima abu Ibunya tersebut.

Mau menolak bagaimanapun, Paman Amanda tetap meninggalkan abu kakaknya itu kepada anak kandungnya sendiri. Amanda lantas membiarkan kotak abu Ibunya itu di ruang keluarga. Saat pulang, Chrisy lantas melihat kotak tersebut dan hendak membukanya. Baru melihat kain simpul bermotif nine tail fox, Amanda langsung mencegah anaknya itu membuka lebih lanjut.

Amanda langsung membawa kotak abu ibu nya ke dalam rubanah rumah mereka; tempat dimana Amanda menaruh semua barang-barang listrik yang selama ini ia takuti. Chrissy yang melihat hal tersebut bingung namun tidak mengambil pusing. Ia lebih tertarik kepada tawaran Ibunya yang tiba-tiba mau mengundang Danny dan keponakannya, RIver (Odeya Rush) untuk datang ke rumah mereka.

Malam dihabiskan dengan super bosan, permainan yang disediakan oleh Amanda kelewat uzur untuk gadis-gadis seumuran Chrissy dan River. Mereka akhirnya memutuskan untuk naik ke kamar dan mengobrol tentang segala hal menarik.

Saat sedang bercengkrama, suara ponsel milik River berbunyi. Sontak hal ini membuat Chrissy panik karena tidak ada satu orang pun yang boleh membawa alat yang mengandung listrik ke kediaman mereka.

Chrissy mengatakan bahwa Ibunya akan sakit kalau dekat-dekat dengan benda yang dialiri listrik, namun River mengatakan bahwa Ibu Chrissy baik-baik saja sedari tadi padahal ia mengantongi ponsel itu semenjak ia masuk ke rumah. Hal ini langsung membuka pikiran Chrissy. Apa benar semua yang dikatakan Ibunya adalah kebohongan belaka.

Keesokan paginya saat Chrissy sedang diluar rumah, Amanda mendengar suara dentuman dari kamar Chrissy, saat memeriksa kamar, ia tidak menemukan sesuatu yang aneh namun ia melihat berkas tentang penerimaan mahasiswa baru di sebuah universitas di kota lain.

Amanda lantas menanyakan hal tersebut pada Chrissy yang akhirnya memancing emosi Chrissy. Ia mengatakan kenapa dan apa alasan ia tidak boleh keluar selama ini padahal diluar baik-baik saja?

Karena didesak dengan banyak pertanyaan berikut tentang masalah penyakit yang Amanda alami apabila dekat-dekat dengan listrik, Amanda merasa terpojok sehingga ia menceritakan segalanya berikut dengan cerita mengenai Ibu dari Amanda atau nenek dari Chrissy yang kerap Amanda panggil dengan Umma. 

Ia menceritakan bahwa dulu ia selalu disiksa dan kena marah luar biasa untuk kesalahan kecil yang Amanda lakukan. Ia selalu dikurung, itu yang membuat Amanda pergi meninggalkan Ibunya saat dewasa.

Mengetahui hal tersebut, Chrissy malah semakin tidak betah di rumah apalagi saat mengetahui bahwa surat untuk melamar ke universitas ia temukan rusak. Amanda lantas memberitahu anaknya itu bahwa Umma yang melakukannya membuat Chrissy naik pitam.

Baca Juga: Sinopsis & Review Mom (2017), Balas Dendam dari Seorang Ibu

Chrissy lantas dimaki habis-habisan oleh Amanda dan mereka berdua saling bertengkar hebat. Akibatnya rasa amarah Amanda digunakan oleh Umma untuk merasuki dirinya. Umma lantas menghalang Chrissy untuk pergi. Chrissy memohon ampun pada Umma yang mulai berubah kembali mejadi Amanda. Mereka berdua pun kabur melarikan diri dari kediaman mereka.

Naas, Amanda diseret masuk ke dalam lubang tempat dimana foto dan abu Umma dikubur. Menggunakan kesempatan itu, Amanda pun bertemu dengan Umma dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Amanda berjanji tidak akan meninggalkan Umma dan akan menyiapkan upacara pemakaman yang layak. Setelah berjanji itulah kutuk Umma lepas dan Amanda juga Chrissy bisa kembali hidup dengan tenang. 

Menyeramkan?

Umma_Creep (Copy)

Dari segi cerita, film ini lumayan menyeramkan dengan segala jumpscarenya yang muncul hampir di tiap adegan. Namun meski jumpscare yang sukses bikin para penontonnya menjerit, bukan berarti plotnya super seram. Film ini bisa dikategorikan sebagai film seram saja bukan tipe yang ‘menyeramkan’.

Semisal boleh jujur juga nih, sekilas film ini jadi agak seperti film-film horor picisan yang akhirnya kita bakal cepat tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini membuat para penonton tidak usah capek menebak next plotnya akan seperti apa. Padahal kalau bisa dibilang, ide nya benar-benar ngeri loh, hanya saja kurang… Yah, kalian akan paham setelah menonton film ini.

Akting Sandra Oh

Umma_Sandra Oh (Copy)

Sepertinya akan menjadi hal yang sangat sulit ya bagi aktris Sandra Oh untuk melepaskan karakter dokter Cristina Yang dalam drama series hit berjudul Grey’s Anatomy yang tayang dari tahun 2005 sampai tahun 2014 silam. Ini karena setiap kita melihat Sandra Oh di film atau drama series apapun, yang kita tahu bukan karakternya yang saat itu ia dalami. Melainkan ya si Dr. Cristina Yang.

Hal ini pun terjadi pada Sandra Oh dalam film Umma; sebagus atau sebaik apapun ia memainkan tokoh lain, saya yakin para penonton pasti langsung terlintas bayangan Dr. Cristina Yang yang super keren dengan attire para dokter yakni seragam biru ditutup dengan outer jas dokter putih lengkap dengan sepatu crocs. PR banget nih buat Sandra buat melepaskan imagenya dari Grey’s Anatomy.

Setting super gelap

Umma_Setting (Copy)

Sepanjang film dimulai, para penonton akan disuguhkan dengan pemandangan terang benderang di siang hari dan pemandangan super gelap pada malam hari. Ini disebabkan di kediaman Amanda dan Chrissy tidak ada lampu sama sekali, mereka hanya memiliki bekal lampu tempel yang cahaya nya temaram. 

Setting gelap pun akhirnya membuat para penonton jadi ikut meraba-raba apa yang sedang ditayangkan dalam film tersebut. Meski bukan gelap gulita, setting yang dibuat lumayan bikin penonton menyipitkan mata supaya bisa melihat lebih jelas. Lumayan bikin kesel ya. Tapi lumayan lah, bisa jadi rekomendasi film di akhir pekan ini. Selamat menonton teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram