Sinopsis & Review Drama Twenty Five Twenty One (2022)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Twenty Five Twenty One
3.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kim Tae Ri dan Nam Joo Hyuk beradu dalam drama terbaru tahun 2022 berjudul Twenty Five Twenty One (2022).

Berlatarkan tahun 1998 ketika krisis moneter menghancurkan perekonomian Korea Selatan, seorang siswi yang penuh semangat bernama Na Hee Do bertemu dan berteman dengan Baek Yi Jin, seorang pemuda, yang dulu hidup sebagai putra keluarga kaya.

Semangat yang dimiliki Na Hee Do untuk mencapai mimpinya menjadi atlet anggar, berlawanan dengan Baek Yi Jin yang tak lagi merasa punya harapan.

Namun, energi Na Hee Do yang seperti itu yang sebenarnya dia butuhkan; energi masa muda dan remaja yang optimis. Lantas bisakah Yi Jin kembali semangat karena Hee Do?

Baca juga: Sinopsis dan Review Drama Korea Reply 1994 (2013)

Sinopsis

Na Hee Do bersedih ketika klub anggar di sekolahnya dibubarkan karena terdampak krisis moneter. Dengan semangatnya Na Hee Do berusaha pindah sekolah, ke tempat atlet anggar idolanya, Go Yu Rim, berada.

Sementara itu seorang pemuda, anak konglomerat, Baek Yi Jin, harus berusaha keras menghidupi diri sendiri setelah perusahaan ayahnya bangkrut. Dia kehilangan semangat dan optimisnya sampai bertemu dengan Hee Do yang menggebu-gebu.

Episode 1-2

Episode 1-2

Na Hee Doo, siswi kelas 2 SMA khusus putri, sangat mencintai olahraga anggar. Baginya anggar semacam tujuan hidup dan Go Yu Rim adalah atlet anggar idolanya.

Sayang, krisis moneter yang menimpa Korea Selatan di tahun 1998 membuat klub anggar di sekolah Hee Doo harus ditutup.

Tak ingin mimpinya terkubur, Hee Do ingin pindah ke sekolah lain, yaitu sekolah tempat Yu Rim menuntut ilmu. Sekolah tersebut tidak membubarkan klub anggar karena salah satu atletnya berprestasi.

Yu Rim adalah atlet anggar nasional yang kerap menjuarai beberapa perlombaan bergengsi. Segala cara Hee Do lakukan agar bisa pindah ke sekolah Yu Rim. Dari membuat masalah di sekolah sampai datang ke sebuah klub malam.

Alih-alih diciduk polisi karena mengunjungi klub malam saat belum cukup umur, Hee Do malah bertemu Baek Yi Jin untuk kedua kalinya.

Yi Jin menyeret Hee Do pulang karena dia tahu anak sekolah sepertinya tidak boleh ada di tempat seperti itu. Hee Do kesal dan menjelaskan kalau itu adalah rencananya agar dikeluarkan dari sekolah sehingga bisa pindah ke sekolah lain.

Yi Jin terkesan mendengar alasan gadis itu. Dia merasakan semangat dan keoptimisan yang sudah lama hilang di dirinya.

Yi Jin adalah anak konglomerat yang kini harus hidup susah karena perusahaan sang ayah terdampak krisis. Keluarganya hidup terpisah dan Yi Jin terpaksa berhenti kuliah di tahun kedua.

Untuk menghidupi dirinya, Yi Jin bekerja serabutan sebagai pengantar koran dan penjaga toko komik. Dia juga tinggal di sepetak kontrakan seorang diri.

Dengan usahanya yang maksimal, Hee Do akhirnya berhasil pindah ke sekolah Yu Rim. Dia bahagia karena sebentar lagi akan bertemu dan berinteraksi dengan idolanya.

Namun, harapan Hee Do harus pupus karena respon Yu Rim sangat ketus. Dia sulit didekati dan tidak membuka diri pada Hee Do.

Rupanya diam-diam Yu Rim masih menyimpan kenangan buruk saat kalah dari Hee Do sewaktu kecil dulu. Yu Rim dan Yi Jin ternyata juga saling mengenal.

Keluarga Yi Jin adalah sponsor untuk Yu Rim tapi berhenti semenjak bangkrut. Hidup Yi Jin semakin perih ketika lamaran pekerjaannya terus ditolak. 

Belum reda dengan itu Yi Jin harus menghadapi caci-maki orang-orang yang merasa dirugikan oleh bisnis sang ayah. Yi Jin tidak bisa melakukan apa pun untuk ganti rugi. Dia hanya bisa berjanji tidak akan pernah berbahagia seumur hidupnya.

Hee Do yang mendengar itu tanpa sengaja merasa sedih. Dia mencoba menghibur Yi Jin menggunakan caranya yang sederhana. Hee Do meminta Yi Jin untuk tetap berbahagia, setidaknya saat mereka bersama.

Episode 3-4

Episode 3-4

Sikap Yu Rim tidak kunjung bersahabat sehingga Hee Do juga tidak segan-segan bersikap sesukanya. Hee Do semakin merasa di atas angin ketika Yi Jin memenangkannya dalam perebutan komik Full House volume terbaru.

Kebencian Yu Rim tampaknya masih akan berlangsung lama, terlebih Hee Do mendapat kesempatan mengikuti pemilihan anggota timnas.

Pulang sekolah Hee Do mendengar seorang pria mencari Yi Jin. Khawatir pria tersebut akan menagih hutang, Hee Do bergegas menemui Yi Jin yang sedang bekerja menjaga toko komik dan memintanya sembunyi.

Ternyata pria yang mencari Yi Jin adalah ayahnya yang sudah lama tidak bertemu. Setelah mengetahuinya Yi Jin segera pergi. Hee Do juga mengetahuinya dan merasa bersalah.

Gadis tersebut berlari menyusul Yi Jin. Beruntung Yi Jin sempat bertemu dengan sang ayah. Saat akan pulang, dari dalam bis Yi Jin melihat Hee Do berlarian. Malam itu keduanya pulang bersama.

Yi Jin harus membantu Hee Do yang kesulitan berjalan karena sendalnya rusak. Sampai di rumah Hee Do bercerita pada teman chattingnya, yang ternyata adalah Yu Rim.

Hee Do sangat giat berlatih bahkan sampai malam hari. Semangat Hee Do mengganggu seniornya yang melarang para junior memakai ruangan di malam hari.

Yu Rim meminta maaf tapi Hee Do enggan. Sampai di rumah Hee Do membuang semua kliping tentang Yu Rim yang selama ini jadi penyemangatnya.

Hari itu Yi Jin gagal lagi dalam wawancara kerja. Dia pun pulang dalam keadaan mabuk. Saat duduk di depan pintu, dia bertemu Hee Do yang tak kalah "gagal" karena dinilai tidak punya strategi oleh pelatihnya.

Bicara dengan Hee Do yang tetap riang dan tertawa walau gagal membuat Yi Jin bersemangat. Setelah merasa terbantu, Yi Jin kesal pada Hee Do karena mengumumkan kegagalannya secara sengaja.

Mereka segera berbaikan karena Hee Do dibantu Yi Jin selamat dari kejaran para preman. Menggunakan mobil Yi Jin keduanya cepat sampai rumah. Mengejutkannya Yu Rim dan Ji Woong sudah ada di sana.

Mereka datang untuk keperluan berbeda tapi berakhir dengan makan sama-sama di rumah Seung Wan. Ibu Seung Wan mengabadikan mereka dalam sebuah foto.

Di masa sekarang, foto itu menjadi kenang-kenangan yang disimpan di rumah Hee Do. Min Chae bertanya siapa Yi Jin di antara mereka. Sang nenek atau ibu Hee Do menunjukkannya.

Yu Rim harus pergi ke pusat pelatihan selama beberapa hari. Sementara itu Hee Do terus berlatih sampai malam. Yi Jin yang baru kembali dari kedai Yu Rim mampir sebentar dan mencoba pakaian anggar lalu bermain bersama Hee Do.

Malam itu Yi Jin membuat Hee Do terharu karena sudah memberinya semangat ketika sang ibu tidak melakukannya. Yi Jin merasa Hee Do sudah memberinya harapan maka dia ingin Hee Do mendapatkan sesuatu yang lebih. Dia ingin Hee Do berhasil.

Episode 5-6

Episode 5-6

Hee Do berhasil masuk timnas dan bersemangat menemui Yi Jin untuk berbagi kebahagiaan. Sayangnya, Yi Jin tiba-tiba pergi tanpa kabar. Dia berhenti kerja dari tempat penyewaan komik dan pindah dari rumah sewanya. Yu Rim pun bersedih atas kejadian ini.

Yi Jin memang mendadak memutuskan pindah ke Pohang setelah adiknya, Yi Hyun, yang sedang bersekolah didatangi orang-orang yang merasa dirugikan ayahnya.

Sampai di Pohang, Yi Jin kembali berkumpul dengan sang ibu yang selama ini tinggal bersama pamannya.

Yi Jin mulai sibuk membantu sang paman bekerja di pasar ikan. Sementara itu untuk tetap merasa semangat, Hee Do meminjam kaset rekaman saat Yi Jin siaran di sekolah dulu.

Dia membawa kaset-kaset tersebut ke pelatihan. Hee Do juga mengirim pesan pada pager Yi Jin dan mengatakan akan tetap mendukungnya dimanapun dia berada. Yi Jin mendengarkan pesan itu berkali-kali setelah bertengkar dengan Yi Hyun.

Yi Jin melihat berita tentang pencapaian Hee Do di televisi. Dia lalu meninggalkan pesan pada pager Hee Do dan mengatakan akan kembali sebelum komik Full House volume 15 terbit.

Lima bulan berselang, Yi Jin sudah menjadi reporter magang di SBC. Dia ditugaskan meliput Asian Games untuk olahraga anggar.

Hee Do dan Yu Rim berhasil masuk final. Mereka akan mengalahkan satu sama lain untuk menjadi juara. Hee Do tanpa sengaja mendengar percakapan kalau federasi lebih mendukung Yu Rim.

Sikap Yu Rim juga semakin tidak bersahabat dan mereka sempat terlibat perkelahian. Sementara itu tanpa diduga Yi Jin dan Hee Do akhirnya bertemu lagi setelah sekian bulan.

Pada pertemuan pertama mereka, Hee Do mengenalkan Yi Jin pada kekasihnya, sesama atlet anggar. Sikap Hee Do yang mendadak manis di depan sang kekasih, membuat Yi Jin geli.

Hari itu pertandingan final siap digelar. Untuk pertama kalinya Yu Rim dan Yi Jin bertemu. Yu Rim masih kesal dengan keputusan Yi Jin yang pergi tanpa kabar.

Di sisi lain, pedang Hee Do tertukar dengan atlet Jepang beberapa hari lalu. Hee Do harus menyusulnya menggunakan kereta untuk mendapatkan pedangnya kembali.

Dalam perjalanan pulang, kereta mengalami keterlambatan. Di tempat berbeda Yi Jin diminta menjemput salah satu timnya ke stasiun karena kereta dijadwalkan terlambat.

Seketika dia ingat kalau Hee Do kemungkinan ada di kereta yang sama. Yi Jin bergegas ke stasiun menjemput Hee Do. Setelah penuh drama, dia berhasil mengantarkan Hee Do tepat waktu. Hee Do pun bersiap melawan Yu Rim.

Episode 7-8

Episode 7-8

Pertandingan final antara Hee Do dan Yu Rim berjalan ketat. Hee Do akhirnya memenangkan pertandingan. Namun, kemenangan Hee Do menimbulkan kontroversi karena Yu Rim merasa dicurangi oleh wasit. Yu Rim menarik perhatian media karena menangis atas kekalahannya.

Saat konferensi pers, Yu Rim kembali mengatakan keberatannya. Dia merasa lebih berhak mendapatkan medali emas. Sikapnya membuat Hee Do semakin dipojokkan oleh para reporter yang hadir.

Hee Do melepas medalinya dan meninggalkan ruangan. Dia memisahkan diri dari rombongan. Sikap Hee Do dianggap tidak profesional dan sportif.

Yi Jin kecewa dengan sikap Hee Do, tapi dia segera ambil inisiatif untuk mendapatkan pernyataan dari wasit yang bertugas saat final terkait simpang-siur kabar penyuapan. Yi Jin berhasil mendapatkannya dan membuat Hee Do merasa tidak sendirian.

Yi Jin kembali pindah ke rumah sewaan milik ibu Seung Wan. Hee Do antusias membantu kepindahannya dan tidak peduli pada Yu Rim yang juga datang.

Hee Do mulai merasakan perasaan aneh saat Yi Jin bolak-balik memperlakukannya dengan baik dan terasa istimewa. Terlebih dia ingat dengan rekaman Yi Jin dan mantan kekasihnya yang dia dengar beberapa waktu lalu.

Yu Rim dan Hee Do dihukum selama tiga bulan akibat insiden lalu. Yu Rim yang sebelumnya mendapati sang ibu jadi korban penipuan, berusaha mendapatkan uang pensiunnya di awal. Hee Do mendengarnya dan melihat Yu Rim menangis.

Dua remaja itu kembali berbincang sebagai teman di dunia maya. Injeolmi atau Yu Rim mengusulkan agar mereka bertemu. Keduanya sepakat membawa setangkai bunga warna kuning sebagai tanda.

Sebelum mereka bertemu, Hee Do bertingkah aneh pada Yi Jin. Dia merasa Yi Jin sudah dewasa sedangkan dirinya masih suka mengumpulkan sticker.

Hee Do sampai marah karena Yi Jin terus menggoda dan memperlakukannya seperti anak kecil. Tiba hari pertemuan yang dijanjikan, Yu Rim datang bersama Yi Jin karena pemuda itu tak mau membiarkan Yu Rim bertemu orang yang identitasnya belum jelas sendirian.

Yu Rim sudah memegang mawar kuning di tangannya, begitu pula Hee Do. Namun, saat Yu Rim mengetahui kalau Hee Do adalah teman chatting-nya selama ini, gadis itu kabur dan menyerahkan bunga pada Yi Jin.

Hee Do kaget karena melihat Yi Jin memegang bunga kuning. Dia langsung menyimpulkan kalau Injeolmi yang berbagi cerita dengannya selama ini adalah Baek Yi Jin.

Episode 9-10

Episode 9-10

Setelah mendengar pernyataan Hee Do, Yi Jin mengatakan dirinya bukan Injeolmi. Gadis itu mengira Yi Jin kecewa karena teman chatnya selama ini adalah dia. Terlanjur malu dengan ucapannya sendiri, Hee Do menghindari Yi Jin. Sementara itu sikap Yu Rim tak kalah canggung pada Hee Do.

Keadaan yang kikuk berubah hangat ketika ibu Yu Rim tanpa terduga memeluk Hee Do saat gadis itu berkunjung ke kedai. Ibu Yu Rim merasa kasihan pada Hee Do karena harus melalui hari yang berat.

Hee Do tak bisa lagi menghindari Yi Jin karena pemuda tersebut menggarap projek dokumenter Yu Rim dan Hee Do.

Bertemu di sekolah, Yi Jin hanya bisa menertawakan Hee Do saat gadis itu bicara tentang perasaannya. Malam hari Yi Jin mendapat tugas mendadak dan membutuhkan telepon agar bisa melaporkan berita.

Hee Do menawarinya menggunakan telepon di rumah. Tak lama, ibu Hee Do, Shin Jae Kyung, pulang. Yi Jin terkejut karena Hee Do ternyata putri seniornya di tempat kerja.

Shin Jae Kyung memperingatkan Yi Jin untuk tidak dekat-dekat dengan Hee Do, bagaimana pun Hee Do adalah narasumber, apalagi jika Yi Jin fokus menangani berita tentang anggar.

Di sekolah Hee Do melawan dua siswi lain yang terdengar menjelek-jelekkan Yu Rim. Yu Rim akhirnya mengakui kalau dia adalah Injeolmi. Dia juga meminta maaf atas sikap jahatnya selama ini. Dua gadis itu pun berbaikan.

Tingkah mereka yang tiba-tiba manis membuat Yi Jin bingung. Hari itu Yu Rim dan Yi Jin kembali melakukan syuting. Produser meminta mereka me-rekaulang kejadian saat final hingga Hee Do terkilir.

Yi Jin panik dan menegur seniornya dengan keras. Dia membawa Hee Do ke rumah sakit dan pulang dari sana pemuda itu menyatakan cinta pada Hee Do.

Yi Jin disarankan untuk meminta maaf pada produsernya agar suasana kerja jadi nyaman. Setelah meminta maaf, perasaan Yi Jin semakin tidak enak karena dia terus dipojokkan soal pendidikan.

Beruntung dia berhasil mendapatkan izin dari pelatih Jang untuk mengajak Yu Rim dan Hee Do wisata dalam rangkaian dokumenternya.

Seung Hwan dan Jiwoong yang semula tak masuk rencana, akhirnya ikut wisata bersama. Mereka bersenang-senang di pantai sembari saling bercerita tentang kesedihan dan masalah masing-masing-masing.

Hee Do akan mengingat hari itu seumur hidupnya. Namun, Hee Do tampaknya melupakan itu di masa kini, karena saat Min-chae membicarakannya, dia tidak ingat pernah berwisata dengan Yi Jin, Yu Rim, Seung Hwan dan Ji Woong.

Episode 11-12

Episode 11-12

Ji Woong berencana menyatakan perasaanya pada Yu Rim saat manggung di acara sekolah, sementara Yi Jin mentraktir Hee Do makan di restoran mahal langganan keluarganya saat masih jaya dulu.  Esoknya di sekolah Ji Seung Wan kembali melihat teman-temannya dipukuli oleh salah satu guru. Gadis itu berusaha mengalihkan perhatian guru tersebut.

Di sisi lain peringatan kematian ayah Hee Do sebentar lagi tiba, tapi gadis itu sedih karena sang ibu, Shin Jae Kyung, tidak menepati janji membetulkan kursi peninggalan mendiang ayahnya karena sibuk membawakan berita sela. Ibu dan anak itu terlibat pembicaraan emosional karena Hee Do masih menyimpan luka masa lalu ketika ibunya memilih bekerja daripada hadir di pemakaman ayahnya.

Sementara itu. konser musik di sekolah yang ditunggu Ji Woong pun tiba. Yu Rim dan Hee Do yang semula tidak bisa datang, akhirnya melihat Ji Woong sekaligus Yi Jin manggung. Kemunculan Yi Jin yang tidak diduga membuat Hee Do terkejut sekaligus terpesona. Hari itu Ji Woong dan Yu Rim resmi berpacaran.

Hee Do memutuskan untuk belajar membuat kursi sendiri tapi dia kaget melihat kursi buatan mendiang ayahnya sedang diperbaiki. Ternyata Jae Kyung membawanya ke mebel tanpa sepengetahuan Hee Do. Jae Kyung mengajak putrinya itu mengunjungi makam sang suami.

Di sana Jae Kyung meluahkan rasa sakit hati yang selama ini ditahan dan rasa rindu pada mendiang suaminya yang selama ini dikaburkan oleh kesibukan. Hee Do akhirnya mengerti kalau sang ibu tidak sedingin yang dia pikirkan.

Hari itu Ji Woong kembali dipukul guru. Kali ini dia sampai terluka. Ji Seung Wan melaporkannya pada kepolisian tapi tidak ada hasil apa-apa. Mereka malah menertawakan Seung Wan dan menganggapnya sebagai siswa tidak sopan. Yi Jin yang malam itu bekerja melaporkan berita berhasil membuat kru yang lain bangga karena sukses mengingat materi yang akan disampaikan.

Hal membanggakan juga terjadi pada Seung Wan karena dia bertahan pada keyakinannya. Seung Wan menolak meminta maaf pada sekolah dan guru karena sudah menyiarkan kejadian pemukulan Ji Woong secara luas. Dia memilih mengundurkan diri dari sekolah.

Semua kaget mendengar Seung Wan akan berhenti sekolah, terutama Ji Woong. Teman-teman sekelas melepas Seung Wan dengan bangga sekaligus sedih. Waktu pun berlalu Ji Woong dan Hee Do menjalani ujian masuk universitas. Malam saat perayaan tahun baru, Hee Do tiba-tiba mencium Yi Jin.

Episode 13-14

episode 13-14_

Setelah dicium Hee Do secara tiba-tiba, Yi Jin terlihat kebingungan dan menjaga jarak. Dia semakin berusaha menjauh setelah mendengar cerita Jang Chan Mi tentang persahabatannya dengan Shin Jae Kyung yang hancur karena pekerjaan.

Dulu, Chan Mi yang merupakan seorang atlet merasa dikhianati dan difitnah oleh laporan berita yang dibuat Jae Kyung selaku reporter.

Keadaan diperparah ketika Yi Jin ditegur oleh atasannya karena menambahkan emosi pada laporan berita yang dia buat. Yi Jin menuliskan kalimat bernuansa melankolis pada liputannya tentang pertandingan terakhir Hee Do dan Yu Rim sebagai satu tim.

Hee Do menganggap Yi Jin menghindar karena ciumannya beberapa waktu lalu. Yi Jin sendiri dalam keadaan bimbang karena satu sisi tak ingin tergoda, tapi di sisi lain takut suatu saat akan menyakiti Hee Do karena berita yang dia buat. Namun, dengan keteguhan Hee Do, Yi Jin tak bisa lagi menahan hatinya. Mereka resmi berpacaran.

Yu Rim dan Ji Woong yang sudah pacaran lebih dulu harus menghadapi saat-saat sulit ketika ayah Yu Rim menabrak seseorang hingga koma. Tuntunan kompensasi yang besar serta hutang-hutang menumpuk membuat Yu Rim mengambil keputusan ekstrem.

Gadis itu sudah bulat berpindah kewarganegaraan. Dia akan meninggalkan Korea dan pindah ke Rusia demi memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Kabar ini membuat semua teman dekat Yu Rim, terutama Yi Jin bersedih. Yi Jin berada di persimpangan antara menjaga perasaan Yu Rim atau pekerjaannya.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram